Juni 19, 2015

Optimis dalam Berbisnis

Maidina Dwi Chintya

Mengatur operasional dalam berwirausaha tidaklah mudah. Pada saat saya mengikuti “bazaar” acara yang diselenggarakan oleh kampus, pada saat itu saya merasa sangat berkeberatan. Mungkin saya pada saat itu tidak memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.


Ternyata dalam berwirausaha diperlukan tekad, rencana , mental, dan feeling yang kuat. Untuk tekad seharusnya saya menjalankan dengan sepenuh hati agar mencapai tujuan maksimal. Rencana yang matang pun harus dipersiapkan mencari tahu peluang yang sekiranya dapat dijalankan dengan baik sehingga bisa mencapai hasil yang diinginkan.

Ketika tekad dan rencana sudah tersiapkan maka dari dalam diri kita sendiripun harus memilki sikap yang kuat mental “mental baja” . setiap usaha pasti mengalami kegagalan apalagi saat kita memulai “belajar” berwirausaha keci-kecilan pada saat itu kegiatan yang beranggotakan mahasiswa satu kelas itu seharusnya memilki bagian-bagian untuk mengatur waktur berjaga, keuangan dan pencacatan barang agar terkonsep dan tidak mengalami kesulitan. Saya pun sadar pada saat itu saya ikut sedikit tidak peruli dengan apa yang sedang saya jalani. Karna pada saat itu saya mengganggap bukan hanya saya yang berlaku seperti itu.

Tetapi saya pun tidak bisa memungkiri bahwa suatu keberhasilan tidak terlepas dari semangat anggotanya itu sendiri. Berlapang dada itu jalan terbaik karena kita tidak dapat menyalahkan siapa –siapa seharusnya bahkan sikap tidak malu “berterima kasih” lah yang harus kita sampaikan kepada teman- teman saya yang sangat perduli akan kegiatan terserbut. Kegiatan seperti ini menjadi bahan pelajaran untuk kehidupan kita untuk membangun suatu usaha.

Anggaplah ini awal mula belajar dari segala kesalahan yang lalu. Menghilangkan rasa tidak bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan. Optimis sebagai sikap pendukung untuk percaya bahwa apa yang kita kerjakan akan selalu membuahkan hasil. Walau terkadang suatu usaha akan berbuah manis atau pahit sekalipun harus bisa kita terima. Ambil apa yang bisa kita ambil dari kejadian sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar