Juni 21, 2015

Tekad dan Belajar Berwirausaha

@110-Imam


                                                              
Pada bazar yang telah dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 7 Juni di Atrium kampus UMB, kita sebelumnya sudah berkumpul dan membahas mengenai tema atau topik bisnis dimana menjadi pilihan bisnis yang dilakukan. Akhirnya kami semua sepakat untuk membuka bazar dengan produk yaitu pakaian, sepatu dan sebagainya. 


Dengan stand yang kita namakan 303 clothing,Mengatur operasional dalam berwirausaha tidaklah mudah. Pada saat saya mengikuti “bazar” acara yang diselenggarakan oleh kampus, pada saat itu saya merasa sangat berkeberatan. Mungkin saya pada saat itu tidak memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. 

Ternyata dalam berwirausaha diperlukan tekad, rencana , mental, dan feeling yang kuat. Untuk tekad seharusnya saya menjalankan dengan sepenuh hati agar mencapai tujuan maksimal. Rencana yang matang pun harus dipersiapkan mencari tahu peluang yang sekiranya dapat dijalankan dengan baik sehingga bisa mencapai hasil yang diinginkan. Ketika tekad dan rencana sudah tersiapkan maka dari dalam diri kita sendiripun harus memilki sikap yang kuat mental “mental baja” . setiap usaha pasti mengalami kegagalan apalagi saat kita memulai “belajar” berwirausaha keci-kecilan pada saat itu kegiatan yang beranggotakan mahasiswa satu kelas itu seharusnya memilki bagian-bagian untuk mengatur waktur berjaga, keuangan dan pencacatan barang agar terkonsep dan tidak mengalami kesulitan. Saya pun sadar pada saat itu saya ikut sedikit tidak peruli dengan apa yang sedang saya jalani. Karna pada saat itu saya mengganggap bukan hanya saya yang berlaku seperti itu. 

Tetapi saya pun tidak bisa memungkiri bahwa suatu keberhasilan tidak terlepas dari semangat anggotanya itu sendiri. Berlapang dada itu jalan terbaik karena kita tidak dapat menyalahkan siapa –siapa seharusnya bahkan sikap tidak malu “berterima kasih” lah yang harus kita sampaikan kepada teman- teman saya yang sangat perduli akan kegiatan terserbut. 

Kegiatan seperti ini menjadi bahan pelajaran untuk kehidupan kita untuk membangun suatu usaha. Anggaplah ini awal mula belajar dari segala kesalahan yang lalu. Menghilangkan rasa tidak bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan. Optimis sebagai sikap pendukung untuk percaya bahwa apa yang kita kerjakan akan selalu membuahkan hasil. Walau terkadang suatu usaha akan berbuah manis atau pahit sekalipun harus bisa kita terima. Jangan pernah kapok untuk berwirausaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar