Desember 24, 2015

Kisah Sukses Asuransi, Klinik dan Bank sampah (Indonesia Medika)

Pendirian bank sampah bermula pada keprihatinan seorang pemuda yang melihat adanya anak pemulung yang meninggal disebabkan karna tidak bisa berobat kedokter akibat tidak memiliki biaya.
Pendirinya adalah seorang dokter muda bernama Gamal Albinsaid dan beberapa orang temannya. Bentuk usaha ini merupakan kewirausahan sosial yang memiliki pengaruh sosial besar. Dengan cara membantu masyarakat memberdayakan sumber daya yang ada disekitarnya termasuk sampah untuk meningkatkan kesehatan.

Bank sampah ini sempat vacum selama 6 bulan, namun dapat beroperasi kembali pada awal tahun 2013. Sistem yang diterapkan adalah seperti asuransi namun dalam bentuk sampah. Warga yang bergabung baik sakit ataupun tidak wajib menyetorkan sampah senilai 10 ribu setiap minggunya. Dan dengan begitu warga berhak berobat di klinik yang telah di sediakan secara gratis tanpa membayar. Bagi yang tidak sakit juga akan tetap mendapatkan keuntungan yaitu berupa penyuluhan atau rehabilitasi serta mendapat jaringan telepon khusus untuk dapat berkonsultasi dengan dokter.

Jumlah klinik yang telah disediakan sekarang sudah ada 5 klinik dan sudah memiliki 47 karyawan. Karyawan yang terdapat pada organisasi ini mayoritas merupakan pemuda. Karna kebanyakan pemuda tidak menuntut gaji yang besar namun lebih bertujuan pada untuk dapat menolong orang lain. Jadi yang didapatkan oleh karyawannya adalah upah yang tidak besar tetapi mendapat sebuah kebahagiaan karna telah bermanfaat bagi orang lain.

Usaha yang didirikan oleh Gamal ini sangat membantu masyarakat menengah kebawah, karena sekarang berobat dapat dibayar hanya dengan sampah. Kesehatan jadi dapat diperoleh oleh orang miskin, dan semakin merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar