1. Theresia Deka Putri, 25 tahun
Di usianya ke-25 Putri sudah
berhasil memiliki usaha kopi dengan merk sendiri yaitu "Kopi Luwak
Lanang". Ide awal dia membuka usaha kopi karena untuk menambah uang jajan
dan melihat banyaknya penikmat kopi.
Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan orang lain lalu ia melihat bahwa peluang bisnis kopi sangat menjajikan. Sehingga dia memulai usahanya dengan meminjam kopi orang lain lalu dijual kembali ke warung - warung. Akhirnya sekarang ia telah memiliki merk sendiri, diantaranya :
Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan orang lain lalu ia melihat bahwa peluang bisnis kopi sangat menjajikan. Sehingga dia memulai usahanya dengan meminjam kopi orang lain lalu dijual kembali ke warung - warung. Akhirnya sekarang ia telah memiliki merk sendiri, diantaranya :
1. Luwak Lanang
2. Lanang Landek
3. Gajah Hitam
Dan kopi-kopinya itu telah di ekspor
ke berbagai negara seperti korea, cina dan jepang. Sekarang Putri telah
memiliki perkebunan sebesar 4 hektar dan ia juga menjadi instruktur kemasan
untuk wilayah Jawa Timur.
Putri mempunyai prinsip dalam
menjalani usahanya yaitu "bahwa kita dapat memilih jalan yang kita
pilih untuk kedepannya yang lebih baik."
2. Nicholas Kurniawan, 29 tahun
Nicho
memulai usaha pertama kalinya saat berusia 7 tahun yaitu membantu ibunya
berjualan kue di sekolahnya. Ia juga pernah menjual mainan sampai baju bola,
namun usahanya selalu gagal. Namun akhirnya sekarang ia sukses menjadi
eksportir ikan hias. Awal mula usahanya adalah dia menjual kembali ikan hias
yang ia dapat dari orang lain. Nicho menjual kembali ikan itu melalui kaskus
yang kemudian terjual dengan harga yang cukup tinggi dan menjadikannya tertarik
untuk dijadikan peluang bisnis. Sekarang Nicho sukses mengekspor ikan hiasnya
ke berbagai negara seperti Amsterdam, China dan Australia.
Nicho
mempunyai prinsip dalam menjalani usahanya yaitu "jika ingin menjadi
orang yang berbeda maka harus berani melawan arus."
3. Hamzah Izuzulhaq, 19 tahun
Di
usianya ke-19 Hamzah sukses membuka usaha dibidang pendidikan yaitu usaha
bimbingan belajar dan produksi rumah tangga seperti usaha kasur lipat, bantal
guling serta sofa. Sekarang ia sudah mempunyai 58 karyawan dan juga
memiliki 3 cabang usaha bimbingan belajar dengan jumlah murid berbeda di setiap
cabang. Dan ia dapat menghasilkan omset sebesar 200juta dari kedua bisnisnya.
Hamzah memulai bisnis dari SD dengan bekerja serabutan. Ia juga pernah ngamen,
ojek payung dan jual koran. Berawal dari mengikuti seminar bisnis yang
menawarkan bisnis bimbel. Modal pertama untuk membuka usaha bimbingan
belajarnya Hamzah dapat dari meminjam modal orang tuanya, yang tadinya uang
tersebut digunakan untuk dp mobil namun akhirnya digunakan untuk
berbisnis.
Hamzah
mempunyai prinsip dalam menjalani usahanya yaitu "harus berani berbeda,
kita ikuti arus lalu kita modifikasi dan kita harus berani melawan arus"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar