( Bisnis Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal )
@E05-Yuda, @Proyek C04
A. Peluang Bisnis
Peluang usaha ternak lele sudah bukan bisnis baru lagi di
Indonesia. Usaha ini telah di jalankan sejak berpuluh - puluh tahun yang lalu.
Ikan air tawar ini memang masih menjadi primadona komoditi perikanan yang
banyak di kembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Karena perkembangannya
yang cepat terlebih setelah ditemukannya bibit unggul baru seperti sangkuriang
dan phyton, usaha ikan lele semakin berkembang dan dapat menghasilkan untung
hingga puluhan juta rupiah. Ikan lele merupakan ikan jenis air
tawar yang sangat mudah di kenali. Tubuhnya yang licin dengan bentuk yang
memanjang serta memiliki kumis yang mencuat di beberapa bagian mulutnya itu
menjadi ciri khas dari ikan ini. Dagingnya terkenal empuk dan gurih sehingga
sangat cocok untuk lauk. Ada banyak jenis olahan ikan lele, mulai dari pecel
lele, ikan bakar lele hingga kemudian bisa menjadi satu usaha franchise yang
amat terkenal yaitu Pecel Lele Lela. Karena permintaan pasar yang semakin
tinggi sehingga membuat peluang usaha budidaya ikan lele semakin
digemari oleh masyarakat baik sebagai usaha sampingan, maupun usaha utama
sebagai mata pencaharian utama.
Dari data
yang kami dapatkan dari wikipedia,produksi budidaya ikan lele dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Selengkapnya bisa anda lihat pada tabel berikut ini :
Dari data diatas jelas terlihat
bahwa produksi ikan lele dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini tentu tidak
lain disebabkan karena permintaan ikan lele yang semakin meningkat sehingga
membuat orang - orang mulai berlomba - lomba untuk menjalankan bisnis ternak
lele.
Seperti yang di lansir oleh liputan6.com, terjadi
kenaikan harga ikan lele yang disebabkan karena tingginya permintaan ikan lele
sementara stok ikan tersebut belum memenuhi jumlah permintaan sehingga kemudian
ikan lele menjadi langka di pasaran. Harga ikan lele konsumsi dari yang semula
Rp. 18. 000,- kemudian merangkak naik menjadi Rp. 26.000,-. Tingginya
permintaan membuat peluang usaha ternak lele semakin cerah prospeknya.
B. Memulai Bisnis
Ada 6 Tahapan Praktis Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula, yaitu antara
lain ;
1. Penyiapan
Lahan Budidaya Lele
Cara
budidaya ikan lele untuk pemula yang pertama adalah menyiapkan lahan atau kolam
budidaya. Penentuan lahan atau kolam budidaya lele ini harus disesuaikan dengan
beberapa hal, diantaranya :
• Kondisi Lingkungan Sekitar Calon
Kolam
• Sumber Daya Manusia yang Memadai
• Sumber Dana atau Modal yang Tersedia
• Sumber Daya Manusia yang Memadai
• Sumber Dana atau Modal yang Tersedia
Dengan
memperhatikan hal tersebut diatas, maka Anda bisa memutuskan kolam seperti apa
yang cocok bagi segi usaha budidaya yang Anda mulai. Kolam budidaya ikan lele
memiliki beberapa tipe dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing. Berikut
ini 5 tipe kolam budidaya ikan lele yang biasa ditemukan di Indonesia :
• Kolam Tanah
• Kolam Terpal
• Jaring Apung
• Kolam Semen
• Keramba
• Kolam Terpal
• Jaring Apung
• Kolam Semen
• Keramba
Lahan kolam
yang dipilih pun harus bebas dari penyakit dan mikroorganisme jahat penyebab
gagal panen. Contohnya jika Anda memilih untuk memakai lahan kolam tanah, maka
Anda perlu mencangkul untuk mengangkat lumpur hitam yang mengandung amonia dan
hidrogen sulfida, kemudian menyeimbangkan keasaman kolam dengan cara pengapuran
dan penyediaan nutrisi bagi biota air (pakan lele) dengan cara pemupukan. Hal
lain yag perlu diperhatikan adalah ketinggian air kolam. Idealnya, kolam ikan
lele memiliki ketinggian air pada 100-120cm dengan cukup sinar matahari. Dengan
ketinggian air demikian, sinar matahari masih bisa menembus air kolam dan dapat
membantu menyuburkan perkembangan fitoplankton dan biota air lainnya.
2.
Pembenihan Ikan Lele
Tahapan
selanjutnya cara budidaya ikan lele untuk pemula adalah pemilihan benih atau
bibi ikan lele yang berkualitas tinggi agar menghasilkan panen berlimpah nan
menguntungkan. Dari beberapa analisis usaha budidaya ikan lele, bisa
disimpulkan bahwa bibit ikan Lele Sangkuriang, yang merupakan hasil pembibitan
anak negeri, adalah satu diantara bibit ikan lele kualitas unggulan. Adapun beberapa
syarat atau ciri khas bibit ikan lele unggulan adalah :
• Bebas dari bibit penyakit
• Tubuhnya licin, kulitnya mengkilap
• Tanpa ada cacat tubuh
• Gerakannya lincah sehingga gaya renangnya pun normal
• Panjang bibit kisaran 5-7cm
• Bebas dari bibit penyakit
• Tubuhnya licin, kulitnya mengkilap
• Tanpa ada cacat tubuh
• Gerakannya lincah sehingga gaya renangnya pun normal
• Panjang bibit kisaran 5-7cm
Sesudah
memilih bibit jenis unggulan, maka tahapan selanjutnya cara budidaya ikan lele
untuk pemula adalah dengan menyesuaikan bibit dengan suhu air. Masukkan bibit
kedalam wadah dan biarkan bibit tersebut berenang selama 15 menit. Kemudian
miringkan wadah tadi, dan biarkan bibit berenang keluar dan masuk ke dalam
lahan kolam. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan bibit dari stres pasca
menempati lingkungan atau habitat baru.
3. Pakan
Budidaya Ikan Lele
Sesuaikan
pakan ini dengan kebutuhan, umumnya ikan lele membutuhkan pakan 3-6% dari bobot
tubuhnya. Contoh : Bobot ikan lele 50gr, maka pakannya 2,5gr atau 5% dari bobot
tubuhnya. Jadwal pemberian pakan pun disesuaikan, 4-5 kali sehari. Sebagai
hewan nocturnal, ikan lele akan aktif bergerak di malam hari, maka
pertimbangkan untuk memperbanyak pakan lele di sore dan malam hari. Dan jangan
sampai terlambat, karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, akan memangsa
sejenisnya yang berukuran lebih kecil demi memenuhi kebutuhan pangan.
Kandungan
nutrisi yang harus dipenuhi dalam pakan lele adalah :
• 30% protein
• 15% lemak
• 20% karbohidrat
• Sisanya vitamin dan mineral
Disarankan untuk memberikan pakan tambahan berupa ampas tahu, keong mas, dan limbah ayam.
• 30% protein
• 15% lemak
• 20% karbohidrat
• Sisanya vitamin dan mineral
Disarankan untuk memberikan pakan tambahan berupa ampas tahu, keong mas, dan limbah ayam.
4. Perawatan
Cara
budidaya ikan lele selanjutnya adalah pengelolaan air kolam, sebagai bagian
dari tahapan perawatan dan pemeliharaan. Kualitas air harus dijaga setiap hari,
dengan cara :
• Singkirkan
dan buang sisa makanan yang tak habis di kolam
• Buang sepertiga air bagian bawah, karena tingkat munculnya bibit penyakit
lebih tinggi pada endapan air terbawah
• Buang lumpur endapan kolam. Lumpur ini berbau busuk dan mengandung
amonia serta hidrogen sulfida – penyebab utama gagal panen
• Buang sepertiga air bagian bawah, karena tingkat munculnya bibit penyakit
lebih tinggi pada endapan air terbawah
• Buang lumpur endapan kolam. Lumpur ini berbau busuk dan mengandung
amonia serta hidrogen sulfida – penyebab utama gagal panen
5.
Pengendalian Hama Penyakit
Hama yang biasa menyerang ikan lele
bisa dibagi menjadi 2 yaitu :
• Predator :
hama ini pada umumnya menyerang dari luar kolam, seperti Linsang, Ular sawah,
Musang Air, Burung, dan Sero. Untuk menghindari serangan predator ini, Anda
bisa memasang pagar sekeliling kolam, jaring atau saringan di jalan masuk dan
keluar air.
•
Mikroorganisme : Protozoa, Virus dan Bakteri. Ketiganya adalah penyebab
penyakit yang paling mematikan pada budidaya ikan lele, seperti bintik putih,
luka di kepala dan ekor, serta kembung perut.
Untuk itu tetap jaga kualitas air, frekuensi pembersihan kolam dan frekuensi pemberian pakan.
6. Panen
Ikan Lele
Nah, inilah
yang Anda petik dari hasil kerja keras Anda membudidaya ikan lele. Yang perlu
Anda ingat adalah sebelum memanen, hendaknya jangan diberikan pakan agar lele
tidak buang kotoran saat dipanen. 9-12 ekor per kg dengan bobot 500gr per ekor
siap Anda panen setelah mempraktekkan cara budidaya ikan lele untuk pemula
diatas.
C. Hambatan Bisnis
Ikan lele termasuk ikan yang sangat
mudah dibudidayakan. Secara kasar orang dapat mengatakan bahwa ikan ini jika
dipelihara dalam “comberan” saja bisa hidup. Namun dalam budidaya ikan lele ada
beberapa permasalahan, terutama permasalahan dalam bidang non teknis budidaya.
Disini akan dibahas beberapa permasalahan yang ditemui dalam budidaya ikan lele
dari segi sosial ekonomi.
1. Benih
Sejak tahun 2004, Kementerian Kelautan dan Perikanan
telah merilis jenis ikan lele baru yaitu ikan lele sangkuriang yang merupakan
hasil perbaikan genetik induk ikan lele dumbo melalui cara silang balik antara
induk betina lele dumbo generasi kedua (F2) dengan induk jantan lele
dumbo generasi keenam (F6). Ikan lele sangkuriang memiliki sifat
lebih unggul dibandingkan ikan lele dumbo biasa. Dengan sifat-sifat yang unggul
ini menjadikan ikan lele sangkuriang sebagai primadona baru dalam dunia
budidaya ikan. Hal tersebut ditambah jumlahnya yang masih sedikit menjadikan
harga benihnyapun naik.
Permasalahan yang ditemukan di lapangan adalah, tidak
bisa dibedakannya antara ikan lele dumbo dan ikan lele sangkuriang (karena ikan
lele sangkuriang itu sebenarnya ikan lele dumbo juga). Karena harga ikan lele
sangkuriang yang tinggi, banyak pedagang benih berlaku curang dengan menjual
benih ikan lele dumbo sebagai ikan lele sangkuriang. Hal ini dikarenakan belum
adanya sertifikasi khusus untuk benih ikan lele sangkuriang. Selain itu juga
benih ikan lele sangkuriang yang telah beredar di masyarakat jika sudah besar
dijadikan kembali sebagai induk, sehingga perkembangbiakkannya tidak
terkendali. Hal seperti ini bisa mengakibatkan nasib ikan lele sangkuriang
menjadi sama seperti ikan lele dumbo yang sudah inbreeding sehingga
menghasilkan kualitas benih yang menurun.
2. Pakan
Biaya pakan memakan sekitar 60-70%
dari total biaya produksi perikanan. Permasalahan yang ditemui adalah harga
pakan selama ini cenderung tinggi dan terus-menerus naik, sehingga pembudidaya
ikan harus mengencangkan ikat pinggang karena harga panen mereka yang tidak
kunjung naik. Tingginya harga pakan disebabkan beberapa bahan baku yang masih
impor sehingga harganya mahal. Apalagi untuk ikan lele yang sifatnya karnivora,
membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Sedangkan pembudidaya
ikan saat ini sangat tergantung kepada pakan buatan pabrik. Sebenarnya bahan-bahan lokal yang bisa digunakan untuk pakan alternatif
banyak terdapat di Indonesia. Namun pembudidaya ikan belum memiliki kemandirian
dalam menciptakan pakan alternatif untuk mengurangi biaya produksi akibat
pakan.
3. Pedagang
Ikan lele merupakan ikan yang unik dalam sistem
agribisnis. Tidak seperti ikan lain yang semakin besar ukurannya harganya akan
semakin mahal, ikan lele justru semakin besar harganya akan turun. Yang menjadi
masalah adalah, setiap panen pasti ikan lele akan memiliki tiga ukuran panen
yaitu ukuran besar (biasa disebut BS), sedang (biasa disebut daging), dan kecil
(biasa disebut sortiran) sehingga otomatis akan ada ikan besar setiap panen.
Ikan lele berukuran BS biasanya harganya akan turun disebabkan karena beberapa hal
diantaranya ukuran yang disukai adalah ukuran 1 kg isi 7-10 ekor karena pas
dengan piring pecel lele, dan karena ikan lele saat ini baru disajikan dalam
bentuk pecel lele (yang dijual satuan) maka penjual pecel lele akan lebih
menyukai membeli ikan lele yang dalam satu kilogramnya berisi lebih banyak
ikan.
Permasalahan yang sering ditimbulkan oleh pedagang pengumpul hasil panen
pembudidaya ikan adalah mereka sering memainkan harga. Disaat ikan lele sedang
banyak di pasaran, pedagang akan menghitung ikan lele pedaging yang ukurannya
agak besar sebagai ikan lele BS. Sedangkan disaat ikan lele sedang jarang di
pasaran (yang seharusnya harga ikan lele naik), pedagang akan bertahan dengan
harga yang lama yang mengakibatkan pembudidaya ikan harus menjual hasil
panennya agar tidak memelihara lebih lama lagi. Sebab jika dipelihara lebih
lama lagi akan memakan ongkos pakan lebih banyak dan ikan yang dihasilkan akan
berukuran BS sehingga harganya akan turun-turun juga.
4. Daerah
yang minim air
Usaha pembenihan ikan lele dumbo umumnya terbatas pada daerah sentra
pembenihan yang memiliki potensi sumber air melimpah. Hal ini menyebabkan
kendala bagi kegiatan budidaya ikan lele dumbo pada daerah yang minim air
khususnya pada tahap pembenihan. Mengatasi masalah terbatasnya air tersebut,
muncul suatu teknologi sistem pembenihan dengan mengoptimalkan pemanfaatan air
yang disebut dengan teknologi sistem resirkulasi tertutup. Sistem resirkulasi
tertutup merupakan suatu teknologi pemanfaatan air secara terus-menerus tanpa
ada pergantian air selama proses budidaya, namun dalam sistem ini juga memiliki
kelemahan yaitu menumpuknya bahan organik yang berasal dari sisa pakan dan
feses (Sasongko,2001).
5. Hama dan
Penyakit
a. Hama pada
lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan lele.
kehidupan lele.
b. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele
antara lain:
berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut.
berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut.
c. Di pekarangan, terutama yang ada di
perkotaan, hama yang sering menyerang hanya
katak dan kucing. Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama.
katak dan kucing. Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama.
D. Strategi Bisnis
Strategi
pemasaran yang kami lakukan didalam pemasaran hasil panen ikan lele tentunya
saling berkaitan dengan pasar yang kami bidik dalam pemasaran.Antara lain:
1. Apabila pada saat musim panen ikan harga ikan lele kususnya dipasaran sedang tinggi, tentunya kami akan memasarkan hasil panen ke pasar ikan (PERIKANAN) yang nantinya kami harapkan bisa mendapatkan harga yang semaksimal mungkin.
2. Sedangkan apabila harga jual ikan sedang turun (penawaran di pasar ikan sama dengan penawaran pengepul ikan)tentunya kami lebih memilih untuk menjual hasil panen ke pengebul ikan, dengan pertimbangan kita lebih menghemat tenaga.
3.Untuk menanggulangi berlebihannya hasil panen yang tak tejual terkadang kami langsung menjual ke pedagang padagang yang ada dipinggir jalan, seperti penjual masakan padang,penjual nasi pecel lele,dll.
E. Analisa Bisnis
Sebagai bahan pertimbangan, ada baiknya jika kita
menganalisa kelayakan usaha serta perhitungan laba rugi dari ternak lele agar
kita dapat memperkirakan berapa modal yang di butuhkan serta keuntungan yang di
dapatkan ketika kita menjalnkan usaha ternak lele. Namun demikian, perhitungan
di bawah ini tidak baku karena bisa berubah tergantung harga di daerah masing -
masing serta indikator lain terkait model ternak budidaya lele seperti apa yang
anda jalankan. Apakah menggunakan kolam tanah permanen ataukah menggunakan
kolam terpal, ini jelas mempengaruhi berapa modal yang di butuhkan dan berapa
margin
keuntungan yang anda dapatkan.
Berikut ini, saya sajikan analisa usaha ternak lele dalam kolam terpal dengan tahapan pembesaran ikan lele.
keuntungan yang anda dapatkan.
Berikut ini, saya sajikan analisa usaha ternak lele dalam kolam terpal dengan tahapan pembesaran ikan lele.
Analisa Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal;
1. Biaya Investasi
a. 1 Buah kolam terpal ukuran 5 x 3 x 1 Meter @RP.320,000 = Rp. 320,000
b. 1 Batang Bambu @Rp. 100,000 = Rp. 100,000
Jumlah = Rp.420,000
a. 1 Buah kolam terpal ukuran 5 x 3 x 1 Meter @RP.320,000 = Rp. 320,000
b. 1 Batang Bambu @Rp. 100,000 = Rp. 100,000
Jumlah = Rp.420,000
2. Biaya Produksi
a. Bibit Lele 3000 ekor @Rp.100 = Rp.300,000
b. Pakan Selama 3 Bulan = 240Kg x Rp.8000/kg = Rp. 1,920,000
Jumlah = Rp. 2,220,000
a. Bibit Lele 3000 ekor @Rp.100 = Rp.300,000
b. Pakan Selama 3 Bulan = 240Kg x Rp.8000/kg = Rp. 1,920,000
Jumlah = Rp. 2,220,000
Biaya TOTAL
Modal Awal = Rp. 2,640,000
3. Perkiraan Hasil Penen
a. Presentase kematian ikan 30% = 900 Ekor ( 3000 - 900 = 2,100 ekor ).
b. Besar ikan Lele Konsumsi 7 kg/ekor
c. Hasil panen 1 kolam = 2,100 ekor / 7 = 300 Kg x Rp12,000 = Rp.3,600,000
a. Presentase kematian ikan 30% = 900 Ekor ( 3000 - 900 = 2,100 ekor ).
b. Besar ikan Lele Konsumsi 7 kg/ekor
c. Hasil panen 1 kolam = 2,100 ekor / 7 = 300 Kg x Rp12,000 = Rp.3,600,000
4. Keuntungan
a. Panen utama = 3,600,000 - 2,640,000 = Rp.960,000
b. Panen selanjutnya Rp3,600,000 - Rp2,220,000 = Rp1,380,000
a. Panen utama = 3,600,000 - 2,640,000 = Rp.960,000
b. Panen selanjutnya Rp3,600,000 - Rp2,220,000 = Rp1,380,000
ikan lele siap panen berumur 3 bulan, kalau ada 3 sampai 4 kolam terpal maka
bisa menjadi pendapatan rutin perbulan, analisa tersebut untuk kolam terpal
yang berukuran 5x3x1 meter. Dari perkiraan analisa usaha i atas,
kita dapat menarik kesimpulan bahwa untuk setiap satu kolam terpal dengan modal
Rp. 2.220.000,- andan bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp, 1. 380.000, -.
Jika anda ingin menambah keuntungan anda bisa menambah jumlah kolam terpal
sehingga keuntungan anda bisa berlipat ganda namun juga membutuhkan modal yang
tidak sedikit. Alangkah baiknya jika anda mencoba menjalankan usaha ternak lele
secara bertahap mulai dari pembenihan, penjualan bibit ikan lele baru mencoba
pembesaran.
Namun, jika modal anda memang besar, anda bisa membuat
kolam lebih besar dengan daya tebar lebih besar sehingga keuntungan anda juga
akan semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar