Maret 13, 2018

Mengubah Pola Pikir dan Motivasi Untuk Mencapai Keberhasilan Serta Prestasi.


Pendahuluan

Terkadang kita pernah berfikir bahwa kita tidak puas dengan apa yang telah kita lakukan, dan apa yang kita kerjakan kurang efektif. Oleh sebab itu seringkali kita menyerah dalam mengerjakan sesuatu, atau mengerj akannya dengan tidak serius.
Oleh karena itu cara yang efektif dalam menghadapi persoalan ini adalah dengan mengubah pola piker kita agar pola pikir yang  sebelumnya dapat berubah dan akhirnya kita akan dapat mengerjakan apa yang kita lakukan dengan baik dan bisa mencapai keberhasilan.

1. Perubahan Pola Pikir
Schwartz (1996:170) dalam Kurniawan (2013) menyatakan cara berpikir seseorang menentukan bagaimana ia bertindak. Cara seseorang bertindak menentukan bagaimana orang lain berekasi terhadap tindakannya. Seringkali kita mengeluh dengan situasi yang dihadapi dan merasa pesimis untuk mengatasi situasi tersebut sehingga apa yang kita fikirkan menjadi benar dan akhirnya gagal dalam mengahadapi situasi itu.
AJ Hendro Sugianto dalam buku "Banyak Cara Menjadi Kaya" dalam Azis (2014) menyimpulkan empat pola pikir orang sukses, yaitu :
a. Sukses tidak ditentukan oleh nasib
Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh polapikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola piker dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang.
b. Sukses adalah suatu kebiasaan
Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan.
c. Kegagalan adalah bagian dari sukses
Orang  sukses memandang kegagalan  yang  dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda.
d. Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi
Orang sukses meyakini bahwa di balik suatu masalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola piker seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyerah


2. Motivasi Berprestasi
Menurut Santrock (2007) dalam Haryani (2014), Motivasi berprestasi memberikan pengaruh  yang besar terhadap pencapian yang  diperoleh seseorang.  Proses  pembentukan motivasi berprestasi melibatkan faktor-faktor tersebut. Motivasi berprestasi pada mahasiswa berprestasi mulai terbentuk sejak sebelum masuk perguruan tinggi. Mahasiswa berprestasi pada umumnya sudah mulai memiliki prestasi sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar dan terus berlanjut hingga di perguruan tinggi.
McClelland (1978: 77) dalam Kurniawan (2013)  mengemukakan bahwa ada 6 karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu :
1) Perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan, yaitu keinginan untuk menyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya.
2) Bertangungjawab, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan menentukan masadepannya, sehingga apa yang dicita-citakan berhasil tercapai.
3) Evaluatif, yaitu menggunakan umpan balik untuk menentukan tindakan yang lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak membuatnya putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil.
4) Mengambil resiko “sedang”, dalam arti tindakan-tindakannya sesuai dengan batas kemampuan yang dimilikinya.
5) Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan menggunakan kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.


Contoh Kasus :


Yasa Singgih

Memiliki prinsip hidup “Never too young to become a billionaire!”, pria muda kelahiran Bekasi ini memiliki nama lengkap Yasa Paramita Singgih. Keluarganya yang sederhana mengalami masa-masa sulit di dalam keuangan pada saat usianya 15 tahun, Yasa bertekad untuk menjadi seorang anak yang mandiri dan tidak akan menjadi beban bagi keluarganya.
Yasa mulai mencari uang dengan menjadi MC di berbagai acara ulang tahun dan juga musik saat usianya 15 tahun, di saat bersamaan dia juga pernah menekuni bisnis lampu hias secara online. Namun bisnis pertamanya ini harus tutup karena tidak ada kiriman barang lagi dari supplier. Di usianya yang ke-16, Yasa mulai menekuni bisnis fashion, mengalami beberapa kali kegagalan, hingga akhirnya dia berhasil memiliki brand sendiri yang disebut Mens Republic. Namun bisnis tidak selalu berjalan dengan mulus, beberapa kali Yasa juga tertipu dan mengalami kerugian dalam jumlah yang cukup besar, yakni ketika dia berniat untuk membuka bisnis di bidang lainnya.
Yasa mampu membiayai kuliahnya sendiri di Universitas Bina Nusantara pada usianya yang ke 18 tahun. Dia juga mulai memberikan sharing mengenai bisnis serta pengembangan diri pada beberapa acara. Hingga saat ini, Yasa banyak menerima penghargaan atas prestasi yang diraihnya.


Sumber :

- Azis, 2014. Cara Jitu Dalam Menata Pola Pikir Menjadi Orang Sukses Dan Kaya. Makalah Widyaiswara Madya. Nusa Tenggara Barat. 2018. Dalam : http://103.28.23.163/wp-content/uploads/2014/01/CARA-JITU-DALAM-MENATA-POLA-PIKIR.az_.pdf (diunduh, 12 Maret 2018)

- Dyah , Ardhini. 2012. Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Kepercayaan Diri Dengan Prestasi Belajar. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam :  http://eprints.uny.ac.id/9175/3.haslightboxThumbnailVersion/BAB%202%20-%2008601244157.pdf (diunduh, 12 Maret 2018)

- Haryani. 2014. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Berprestasi. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan. Vol 3. 2018, dalam : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jppp21f8f641abfull.pdf (diunduh, 12 Maret 2018)

- Kurniawan. 2013. Perubahan Pola Pikir Basis Implementasi Kompetensi Konselor. Jurnal Konseling dan Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. 2018, dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=66311&val=4796 (diunduh, 12 Maret 2018)

- https://www.cermati.com/artikel/7-profil-pengusaha-muda-dan-sukses-di-indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar