
@Proyek-L02, @Startup-L03, @L07-Almira, @L09-Yulia, @L10-Rebekka
Oleh: 1. Almira septemi yuna
2. Yulia puspitasari
3. Rebekka oktavia Nainggolan
ABSTRAK
Dalam berbagai kegiatan kita dapat menemukan
berbagai masalah, pernyataan yang sering muncul adalah bagaimana cara pola berpikir kita untuk menyalesaikan masalah tersebut, di balik pokok permasalahan
itu juga dibutuhkan berbagai motivasi dari pihak tertentu agar ada dorongan pada diri, dan semangat
untuk menghadapi masalah.
Begitupula dalam usaha yang kita jalankan, disini juga kita dituntut bagaimana cara pola berpikir kita secara cepat dan tepat dapat menyelesaikan masalah yang terdapat dalam usaha kita agar dapat terselesaikan.
Begitupula dalam usaha yang kita jalankan, disini juga kita dituntut bagaimana cara pola berpikir kita secara cepat dan tepat dapat menyelesaikan masalah yang terdapat dalam usaha kita agar dapat terselesaikan.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya
motivasi dari faktor internal dan faktor lingkungan eksternal terhadap minat
berwirausaha seseorang dalam berbisnis
terutama masih memulai usaha. Artikel ini juga bertujuan agar pembaca
mengetahui cara berpola pikir yang baikdalam berwirausaha.
Kata kunci: Pola pikir, motivasi, wirausaha.
PENDAHULUAN
Salah satu faktor untuk membangun keberhasilan
berwirausaha yang paling utama adalah faktor dari diri sendiri yaitu bagaimana
kita dapat bersikap kreatif dan inovatif
dalam berwirausaha, juga cara pola berpikir kita agar usaha yang dijalani tidak
begitu saja tetapi ada perkembangan dari waktu ke waktu, keberhasilan usaha
juga diperlukan semangat.
Semangat bisa ditimbulkan dengan menanamkan kesadaran dalam berusaha. Kemandirian dapat dibina dengan menanamkan keterampilan dan pengetabuan. keinginan untuk melakukan inovasi, diperlukan juga pemahaman mengenai kewirausahaan yang dimulai sejak dini baik dilingkungan pendidikan maupun dilingkungan keluarga.
pengetahuan dan pelatihan serta pengalaman bekerja berpengaruh positif terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Sedangkan latar belakang pendidikan dan pendidikan kewirausahaan keluarga tidak berpengaruh terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Akhirnya, disarankan agar institusi pendidikan lebih banyak memberikan materi mengenai kewirausahaan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha.
Semangat bisa ditimbulkan dengan menanamkan kesadaran dalam berusaha. Kemandirian dapat dibina dengan menanamkan keterampilan dan pengetabuan. keinginan untuk melakukan inovasi, diperlukan juga pemahaman mengenai kewirausahaan yang dimulai sejak dini baik dilingkungan pendidikan maupun dilingkungan keluarga.
pengetahuan dan pelatihan serta pengalaman bekerja berpengaruh positif terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Sedangkan latar belakang pendidikan dan pendidikan kewirausahaan keluarga tidak berpengaruh terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Akhirnya, disarankan agar institusi pendidikan lebih banyak memberikan materi mengenai kewirausahaan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha.
PERMASALAHAN
1. Bagaiman pola
pikir yang benar dalam berwirausaha?
2. Apakah pengaruh
sejumlah faktor internal untuk membangun motivasi berprestasi pada diri sendiri?
3. Apakah pengaruh sejumlah faktor eksternal untuk membangun
motivasi berprestasi pada diri sendiri?
PEMBAHASAN
1.
Cara berpola pikir yang benar dalam berwirausaha
Dalam berwirausaha perlu diciptakan suatu iklim yang dapat
mengubah pola pikir, baik mental maupun motivasi oranga tua, dosen, dan
mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan untuk menciptakan lapangan
pekerjaaan ketimbang mencari pekerjaan.
Perubahan ini tidak dapat dilakukan secara cepat, tetapi harus dilakukan
secara bertahap.
Pertama, misalnya dengan mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha (entrepreneur) atau paling tidak menerapkan mata kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang ini sedang digalakkan di berbagai perguruan tinggi. Dengan demikian, hal itu sedikit banyak akan mengubah dan menciptakan pola pikir (mental dan motivasi) mahasiswa dan oranga tua.
Pertama, misalnya dengan mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha (entrepreneur) atau paling tidak menerapkan mata kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang ini sedang digalakkan di berbagai perguruan tinggi. Dengan demikian, hal itu sedikit banyak akan mengubah dan menciptakan pola pikir (mental dan motivasi) mahasiswa dan oranga tua.
Kedua, di dalam berwirausaha perlu ditekankan keberanian untuk
memulai berwirausaha. Biasanya, kendala kita untuk memulai suatu usaha adalah
adanya rasa takut akan rugi atau bangkrut. Namun, sebagian orang yang sudah
memiliki jiwa wirausaha merasa bingung dari mana harus memulai suatu usaha.
Ketiga, tidak sedikit yang merasa bahwa berwirausaha sama dengan
tidak memiliki masa depan yang pasti. Sementara itu, dengan bekerja di
perusahaan, mereka yakin bahwa masa depan sudah pasti, apalagi pegawai negeri.
Dengan berwirausaha, justru masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan
orang lain. Baik buruknya masa depan, kitalah yang menentukan sehingga motivasi
untuk berkembang terbuka lebar.
Dorongan berbentuk motivasi yang kuat untuk maju dari pihak
keluarga merupakan modal awal untuk menjadi wirausaha, dengan di dukung pihak
keluarga mereka memilliki mental dan motivasi sebagai faktor pendorong utama.
Keluarga dapat merangsang para mahasiswa dengan memberikan gambaran nyata
betapa nikmatnya usaha sendiri (pengusaha). Yakinkan enaknya memiliki pegawai
atau menjadi bos, memliki kebebasan memberi peintah bukan di perintah, meraih
keuntungan yang tak terbatas, dan segudang daya rangsang lainna yang dapat
menggugah jiwa para mahasiswa untuk berwirausaha.
Memang mengubah pola
pikir seseorang untuk memulai suatu usaha bukan pekerjaan mudah. Banyak kendala
yang menghadang, mulai dari mental takut rugi, motivasi, bakat, soal keluarga,
dana, pengalaman sebelumnya, sampai kemampuan mengelola. Namun, paling tidak mental yang dimiliki
merupakan modal yang sangat besar untuk memulai suatu usaha.
kesimpulannya, jika anda ingin berwirasaha anda harus membangun mental.
seorang wirausaha tidak akan takut rugi, mereka akan selalu maju, pantang menyerah hingga mendapatkan apa yang mereka inginkan. Seorang wirausaha yang benar juga, tidak akan membiarkan usahanya berjalan begitu saja tanpa perkembangan. tetapi seorang wirausaha selalu mencari inovasi yang baru untuk meningkatkan daya usahanya agar semakin maju.
kesimpulannya, jika anda ingin berwirasaha anda harus membangun mental.
seorang wirausaha tidak akan takut rugi, mereka akan selalu maju, pantang menyerah hingga mendapatkan apa yang mereka inginkan. Seorang wirausaha yang benar juga, tidak akan membiarkan usahanya berjalan begitu saja tanpa perkembangan. tetapi seorang wirausaha selalu mencari inovasi yang baru untuk meningkatkan daya usahanya agar semakin maju.
2.
Pengaruh faktor internal dalam
membangun motivasi berprestasi
pada diri sendiri
Faktor internal merupakan karakteristik dari individu itu sendiri. individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang dapat dikendalikan (Arif, 2012). Menurut Yuriski (2009) yang termasuk dalam faktorinternal adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan.
Faktor internal merupakan karakteristik dari individu itu sendiri. individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang dapat dikendalikan (Arif, 2012). Menurut Yuriski (2009) yang termasuk dalam faktorinternal adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan.
2.1
Percaya Diri
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmer, 1996). Kepercayaan diri baik langsung maupun tidaklangsung memengaruhi sikap mental seseorang. Gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya, dan sebagainya Wirausahawan adalah orang yang memilki rasa percaya diri yang sangat tinggi dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya(Machfoedz, 2004). Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri. Sifat-sifat utama yang dimiliki oleh wirausaha yang percaya diri adalah tidak mudah terombang ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran dari orang lain dijadikan masukan untuk dipertimbangkan, kemudian diputuskan segera.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmer, 1996). Kepercayaan diri baik langsung maupun tidaklangsung memengaruhi sikap mental seseorang. Gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya, dan sebagainya Wirausahawan adalah orang yang memilki rasa percaya diri yang sangat tinggi dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya(Machfoedz, 2004). Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri. Sifat-sifat utama yang dimiliki oleh wirausaha yang percaya diri adalah tidak mudah terombang ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran dari orang lain dijadikan masukan untuk dipertimbangkan, kemudian diputuskan segera.
2.2
Berorientasi pada Tugas dan Hasil
David Mcceland dalam Alma (2003) menyatakan bahwa seorangwirausaha adalah seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang sangattinggi dibandingkan orang yang tidak berwirausaha. Dengan adanya motivasi dalam berusaha, seorang wirausaha akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan merupakan pekerjaan halal kesimpulan dari berorientasi pada tugas dan hasil adalah sikap seseorang yang selalu ingin berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi dari dalam dirinya untuk mencapai tujuan tertentu dengan hasil yang sesuai harapannya khususnya dalam kegiatan berwirausaha.
David Mcceland dalam Alma (2003) menyatakan bahwa seorangwirausaha adalah seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang sangattinggi dibandingkan orang yang tidak berwirausaha. Dengan adanya motivasi dalam berusaha, seorang wirausaha akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan merupakan pekerjaan halal kesimpulan dari berorientasi pada tugas dan hasil adalah sikap seseorang yang selalu ingin berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi dari dalam dirinya untuk mencapai tujuan tertentu dengan hasil yang sesuai harapannya khususnya dalam kegiatan berwirausaha.
2.
3 Keberanian Mengambil Risiko
Seorang wirausaha harus memiliki keberanian
mengambil risiko yaitutidak takut untuk menjalani pekerjaan yang disertai
risiko dengan cara selalumemperhitungkan besar kecilnya risiko sehingga dapat
mengambil keputusan untuk tidak mengambil risiko yang terlalu besar dan risiko
yang tidak terlalurendah.
2..4
Kepemimpinan
Wirausahawan adalah
orang yang memiliki kepemimpinan yang tumbuh secara alami dan pada umumnya
lebihcepat mengidentifikasi permasalahan yang perlu diatasi (Machfoedz, 2004). Kepemimpinan
adalah sikap alami seseorang yang memiliki keterampilandan kelebihan untuk
mengorganisir kelompok sehingga dapat menjadi teladanbagi orang lain dan bisa
dijadikan contoh yang baik bagi orang lain. Seperti paparan di atas, sikap
kepemimpinan merupakan unsur penting untuk menjadi menjadi seorang
wirausahawan.
2.5
Inovasi dan Kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara barudalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalahkemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahan masalah danmenemukan peluang (Suryana, 2006). Kreatifitas adalah pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas. Inovasi merupaka fungsi utama dalam kewirausahaan. Inovasi adalahsuatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan.) menyatakan bahwa nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seorang wirausaha. kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu ide baru yang belum pernah adasebelumnya dan memiliki daya imajinasi yang tinggi untuk memecahkan masalahatau menemukan suatu peluang. Sedangkan inovasi merupakan pengembangan
Kreatifitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara barudalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalahkemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahan masalah danmenemukan peluang (Suryana, 2006). Kreatifitas adalah pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas. Inovasi merupaka fungsi utama dalam kewirausahaan. Inovasi adalahsuatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan.) menyatakan bahwa nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seorang wirausaha. kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu ide baru yang belum pernah adasebelumnya dan memiliki daya imajinasi yang tinggi untuk memecahkan masalahatau menemukan suatu peluang. Sedangkan inovasi merupakan pengembangan
2.2 Pengaruh faktor eksernal dalam membangun
motivasi berprestasi pada diri sendiri
Faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan sosial dan keluarga, lingkungan sekolah,serta lingkungan teknologi (Yuriski, 2009 dan Machmudun, 2010).
Faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan sosial dan keluarga, lingkungan sekolah,serta lingkungan teknologi (Yuriski, 2009 dan Machmudun, 2010).
2.2.1
Lingkungan Sosial dan Keluarga
Lingkungan social ada yang primer dan ada yang sekunder. Lingkungan primer terjadi bila diantara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan demikian akanmempunyai pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan individu.Lingkungan sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individuyang ada di dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruhlingkungan ini relatif tidak mendalam.Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubunganinteraksi dengan kelompoknya. Cara orang tua dalam meraih suatu keberhasilan dalam pekerjaannya merupakan modal yang baik untukmelatih minat, kecakapan dan kemampuan nilainilai tertentu yang berhubungandengan pekerjaan yang diingini anak (Soemanto dalam Supartono, 2004). Dengan demikian dorongan orang tua maupunanggota keluarga dapat memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha.Berkaitan dengan lingkungan keluarga, maka peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Dari paparan di atas, diketahuhi bahwa lingkungan sosial seperti dukungan teman dan gaya hidup kelompok sekeliling dan lingkungan keluarga seperti dukungan keluarga, latar belakang pekerjaan orang tua dan pendidikan yang diberikan orangtua dapat mempengaruhi kehidupan dan pola pikir seseorang.
Lingkungan social ada yang primer dan ada yang sekunder. Lingkungan primer terjadi bila diantara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan demikian akanmempunyai pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan individu.Lingkungan sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individuyang ada di dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruhlingkungan ini relatif tidak mendalam.Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubunganinteraksi dengan kelompoknya. Cara orang tua dalam meraih suatu keberhasilan dalam pekerjaannya merupakan modal yang baik untukmelatih minat, kecakapan dan kemampuan nilainilai tertentu yang berhubungandengan pekerjaan yang diingini anak (Soemanto dalam Supartono, 2004). Dengan demikian dorongan orang tua maupunanggota keluarga dapat memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha.Berkaitan dengan lingkungan keluarga, maka peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Dari paparan di atas, diketahuhi bahwa lingkungan sosial seperti dukungan teman dan gaya hidup kelompok sekeliling dan lingkungan keluarga seperti dukungan keluarga, latar belakang pekerjaan orang tua dan pendidikan yang diberikan orangtua dapat mempengaruhi kehidupan dan pola pikir seseorang.
2.2.3
Lingkungan Sekolah
Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan disekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal, maka guru berperan untukmencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnyaadalah ke arah pengembangan kualitas SDM yang berguna (Suprapto, 2007).
Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan disekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal, maka guru berperan untukmencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnyaadalah ke arah pengembangan kualitas SDM yang berguna (Suprapto, 2007).
2.2.3
Lingkungan Teknologi
Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih
pula cara orang menyampaikan informasi. Dengan adanya informasi yang semakin
mudah didapatkan. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari
kehidupanmasyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia
kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kemajuan
teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar padakehidupan umat
manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Orang yang berwirausaha adalah orang yang
memiliki sikap dan perilaku kreatif dan
inovatif dalam memimpin danmengelola organisasi sekolah dengan cara mencari dan
menerapkan cara kerja. kecanggihan teknologi
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Adanya internet dapat membantu menyampaikan
informasi dengan cepat, dengan begitu banyak pengusaha yang memanfaatkan
teknologi untuk berbisnis dan dengan adanya internetmempermudah siapa saja
untuk melakukan kegiatan bisnis dengan contoh kecil berjualan melalui internet.
DAFTAR PUSTAKA
Latief S, Dini J.2013. http://118.97.35.230/lemlit/jtt/243.pdf .Pengaruh motivasi berprestasi. volume 4 no.2
HR Mahanani, A YUNIAWAN.2014. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=i+ANALISIS+PENGARUH+FAKTOR+INTERNAL+DAN+FAKTOR+LINGKUNGAN+EKSTERNAL+TERHADAP+MINAT+BERWIRAUSAHA&btnG= . analisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap minat berwirausaha.
Jupe UNS. 2013 . Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Berwirausaha pada Mahasiswa. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2708/1884 . volume 1 no. 2
Luh Gede Dhavantari Sasmita Putri, I Wayan Mudiartha Utama . 2018. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/35517 .SERVANT LEADERSHIP MEMODERASI PENGARUH EMPOWERMENT TERHADAP INNOVATION IMPLEMENTATION BEHAVIOR PADA KARYAWAN TAMAN AMERTHA VILLA. Volume 7 no.3
Latief S, Dini J.2013. http://118.97.35.230/lemlit/jtt/243.pdf .Pengaruh motivasi berprestasi. volume 4 no.2
HR Mahanani, A YUNIAWAN.2014. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=i+ANALISIS+PENGARUH+FAKTOR+INTERNAL+DAN+FAKTOR+LINGKUNGAN+EKSTERNAL+TERHADAP+MINAT+BERWIRAUSAHA&btnG= . analisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap minat berwirausaha.
Jupe UNS. 2013 . Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Berwirausaha pada Mahasiswa. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2708/1884 . volume 1 no. 2
Luh Gede Dhavantari Sasmita Putri, I Wayan Mudiartha Utama . 2018. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/35517 .SERVANT LEADERSHIP MEMODERASI PENGARUH EMPOWERMENT TERHADAP INNOVATION IMPLEMENTATION BEHAVIOR PADA KARYAWAN TAMAN AMERTHA VILLA. Volume 7 no.3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.