PENULIS
ARVIA NUR VIANHANI
LUTVIYANTI TAMARA
KODE PESERTA @J28-Arvia @J14-Lutviyanti
KODE KELOMPOK @Startup-J09
KODE PROYEK @Proyek-J09
ABSTRAK
Kendala-kendala
wanita dalam berwirausaha tidak selalu menjadi penghalang bagi wanita pengusaha
untuk sukses. Saat ini wanita berperan penting dalam pembangunan ekonomi daerah
dan negara. Penelitian ini dilakukan untuk memahami hakikat mindset yang
dimiliki wanita pengusaha sukses. Penelitian ini menggunakan pendekatan
fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap empat wanita
pengusaha sukses dalam bidang makanan,
minuman, fashion dan ritel yang
diperoleh melalui networking.
Kata kunci:
Keterbatasan
wanita, Kewirausahaan, Mindset, Wanita pengusaha sukses
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Jumlah wanita pengusaha di Indonesia hingga tahun 2004 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014) sebanyak 5.590.638 orang. Tren wanita pengusaha meningkat sebesar 2,05% dari 5,86% pada tahun 2009 menjadi 7,91% pada tahun 2012. Tren wanita pengusaha 7,91% pada tahun 2012 berhasil melebihi tren pria pengusaha 7,80% sebesar 0,11%. Proses kewirausahaan antara pria dan wanita tidak berbeda, namun dalam praktiknya wanita lebih banyak mengalami kendala dalam berwirausaha (Tambunan, 2009).
Berdasarkan riset-riset di Bangladesh, India, Indonesia, dan Afrika Selatan didapati bahwa kendala-kendala wanita dalam berwirausaha adalah; (1) Hukum, adat, tradisi, budaya dan agama, (2) status perkawinan, (3) pekerjaan rumah tangga yang berat, (4) keterbatasan pendidikan, pengetahuan dan informasi, (5) Keterbatasan dana sebagai modal dan akses kredit, (6) jaringan kelembagaan yang kurang memadai (Ahamad & Moudud-UI-Hug, 2013; Bhardwaj, 2008; Bruni, Gherrardi & Poggio, 2004; Derera, Chitakunye & O’Naill, 2014; Ganesan, Kaur & Maheshwari, 2002; Pawan & Rajesh, 2009; Ragoobur & Kasseeah, 2012; Sharma, 2013; Tambunan, 2008; Tambunan, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat sukses pada wanita pengusaha dapat dilihat berdasarkan dua kriteria, yaitu kriteria instrinsik dan ekstrinsik. Salah satu dasar utama yang diperlukan untuk membangun kecerdasan tersebut adalah menciptakan mindset (Story & Barbuto, 2011; Gupta & Govindarajan, 2002).
Berdasarkan temuan dari berbagai riset ilmiah (Ang & Dyne, 2003; Fujitta, Gollwitzer & Oettigen, 2007; Gupta & Govindarajan, 2002; Pikens, 2005; Story & Barbuto, 2011) didapati bahwa mindset sebagai kunci mencapai sukses tidak hanya terdiri atas komponen kognitif, tetapi mengandung komponen motivasional dan metakognitif atau perilaku sebagai realisasi orientasi untuk selektif terhadap informasi guna mencapai tujuan, yaitu kesuksesan.
Mindset sebagai realisasi orientasi untuk memprediksi perilaku guna mencapai tujuan, yaitu kesuksesan berdasarkan riset (Alam, Jani & Omar, 2011; Ali & Ali, 2013; Ang & Dyne, 2008; Brownson, 2013; Farrington, 2006; Fujitta, Gollwitzer & Oettigen, 2007; Gupta dan Govindarajan, 2002; Hoyos, 2011; Huargn, 2012; Javadian & Sigh, 2012; Lydianingtyas, Zain, Solimun & Rahayu, 2011; Munshi, Munshi & Singh, 2011; Story & Barbuto, 2011) di Wilayah Selatan Malaysia, Indonesia, India dan Poerto Rico dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor personal dan faktor situasional.
- Faktor Personal
Faktor personal dapat berupa motif (drive), intelektual, ketrampilan, dan tingkat aktivitas. Tingkat aktivitas yang dimaksud adalah orang yang sangat aktif cenderung bertindak dengan cara yang konsisten dengan sikapnya, sedangkan individu yang apatis yang acuh tak acuh terhadap lingkungannya cenderung tidak bertindak kuat untuk mendapatkan tujuannya (Wicker, 1969).
Hasil riset lainnya menambahkan bahwa motivasi, persepsi, self efficacy dan pengambilan risiko serta penciptaan mindset merupakan bagian dari faktor personal yang mampu memfasilitasi terciptanya mindset sukses.
- Faktor Situasional
Hasil riset lainnya menambahkan bahwa ikatan sosial, dukungan keluarga dan kebijakan pemerintah juga merupakan bagian dari faktor situasional.
Pemberian kesempatan yang setara bagi wanita dan pria menjadi pengusaha akan berefek positif dalam pengurangan kemiskinan (Tambunan, 2009).
Terbukti, saat ini wanita pengusaha juga memainkan peran sangat penting dalam membangun dan menstabilkan perekonomian, tidak hanya perekonomian daerah tetapi juga perekomian negara (Ali & Ali, 2013; Munshi, Munshi & Singh, 2011; Tambunan, 2009).
Wanita pengusaha berkontribusi cukup besar pada perekonomian dengan lebih dari 25% jenis bisnis.
2.3 Mindset Wirausaha
Usaha yang digeluti wanita pengusaha dimulai dari keinginan.
Keinginan tersebut kemudian diwujudkan dalam kegiatan usaha. Berproses menjalani kegiatan usaha, faktor-faktor eksternal sangat berperan penting dalam membantu wanita pengusaha menciptakan struktur internal mindset wirausaha.
Mindset tersebut diwujudkan dalam perilaku dan berperan sebagai strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Mindset tersebut terdiri dari empat dimensi:
(1) interdependensi
(2) spiritualisme
(3) diferensiasi
(4) learning
Kesuksesan yang dimaksud oleh wanita pengusaha adalah kebahagiaan, dapat membahagiakan diri sendiri dan orang lain.
Motivator Wanita Tersukses. Buku yang berjudul "Mimpi
Sejuta Dolar" itulah sebuah judul buku inspiratif dan
motivatif yang yang terinspirasi dari kisah Merry
Riana seorang Entrepreneur wanita yang sukses di usia muda. Ia juga
Seorang Speaker, Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi
salah satu Enterpreneur dan Motivator wanita
tersuksesini berasal dari Indonesi. Jatuh Bangun Dalam Berbisnis
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun.
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun.
BAB III
Kesimpulan
Struktur internal mindset yang terdiri atas empat dimensi, yaitu;
(1) learning, (2) spiritualisme, (3) interdependensi, dan (4) diferensiasi.
Keempat dimensi mindset tersebut diwujudkan dalam perilaku seperti:
(1) adaptasi dengan kendala, pengalaman gagal dan sukses, (2) kegiatan sosial, (3) kerja sama, dan (4) inovasi dan pengembangan usaha.
(1) adaptasi dengan kendala, pengalaman gagal dan sukses, (2) kegiatan sosial, (3) kerja sama, dan (4) inovasi dan pengembangan usaha.
Mindset yang terwujud dalam perilaku tersebut membantu wanita pengusaha
mencapai kesuksesan. Mindset tersebut berfungsi sebagai petunjuk dan strategi
yang tepat untuk menuju kesuksesan.
Saran bagi wanita pengusaha hendaknya menciptakan stuktur internal mindset
learning, interdependensi dan diferensiasi dalam proses usaha. Struktur
internal mindset tersebut dapat membantu wanita pengusaha mencapai kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA
Kepustakaan
1.
Ahamad, I., & Moudud-UI-Hug, S. (2013).
Women entrepreneurship in Bangladesh challenges and prospects. International
Journal of Innovative Research and Development, 2(7), 41-48.
2.
Alam,
S., Jani, M., & Omar, N. (2011). An empirical study of success factors of
women entrepreneurs in southern region in Malaysia. Internal Journal of
Economis and Finance, 3(2), 166-175. http://dx.doi.org/10.5539/ijef.v3n2p16.
3.
Ali, A., & Ali, A. (2013). Motivational
factors of Somali women entrepreneurs in benadir region. Journal of Sosial
Sciences and Humanities, 4(1), 59- 72.
4.
Ang,
S., & Dyne, L. (2008). Conceptualization of Cultural Intelligence. Diunduh
dari: http://www.culturalq. com/docs/Ang%20&%20Van%20Dyne
%202008%20Handbook%20Ch%201%2 0Conceptualization%20of%20CQ.pdf/ tanggal 5 Juli
2014.
5.
Badan
Pusat Statistik. (2014). Persentase Penduduk menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
tahun 2009–2012: Sosial dan Kependudukan. Diunduh dari: http://
www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat
=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=40& notab=1/ tanggal 13 Februari
2014.
6.
Badan Pusat Statistik. (2014). Penduduk 15
Tahun Ke Atas Menurut Status Pekerjaan Utama tahun 2004–2013: Sosial dan
Kependudukan. Diunduh dari: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.ph
p?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek =06¬ab=3/ tanggal 13
Februari 2014.
7.
Bhardwaj,
G., Parashar, I., Pandey, B., & Sahu, P. (2008). Women Entrepreneur in
India: Opportunities and Challenges. Diunduh dari: http://
www.chimc.in/Volume2.1/Volume2Iss ue1/GurendraNathBhardwaj(2008).pdf / tanggal
5 Februari 2014.
8.
Brownson, C. (2013). Fostering entrepre
MINDSET WANITA PENGUSAHA SUKSES JURNAL PSIKOLOGI 171 Fujitta, K; Gollwitzer,
P., & Oettigen, G. (2007). Mindsets and preconcious open-mindedness to
icidental information. Journal of Experimental Sosial Psychology, 43, 48-61.
9.
Ganesan,
R., Kaur, D., & Maheshwari, R. (2002). Women entrepreneurs: Problems and
prospects. Journal Entrepreneurship, 11(75), 75-93. http://dx.doi.
org/10.1177/097135570201100105. Gollwitzer, P. (2012). Action Phases and
Mind-sets. Diunduh dari: http://www. psych.nyu.edu/gollwitzer/90Goll_Acti
onPhasesMindSets.pdf/ tanggal 4 Juli 2014.
10.
Gupta, A., & Govindarajan, V. (2002).
Cultivating a global mindset. Academy of Management Executive Journal, 16(1),
116-126. Hailemariam, A., & Kroon, B. (2014). How do women entrepreneurs
define success.
nice post
BalasHapus