Mei 02, 2018

Berani Untuk Memulai Wirausaha

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta memotivasi bagaimana cara menjadi mahasiswa yang berani untuk memulai usaha mengingat berkembangnya telknologi di era kini.

Kata kunci : Wirausaha, Pemuda, Mahasiswa, Berani, Memulai dan Ambisi

A.   Pendahuluan
1.   Latar belakang

            Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelasmengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan.Rencana bisnis dikembangkan dengan fokus kepada pemegang kepentingan. Rencana bisnis yang lengkap biasanya termasuk suatu penaksiran lingkungan bisnis,rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.Penaksiran lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan industri, dan lingkungan global. Rencana manajemen termasuk di dalamnya rencanaoperasional menitikberatkan pada usulan struktur organisasi produksidan sumber daya manusia dalam perusahaan.Perencanaan pemasaran meliputi lima langkah yaitu : target pasar, karakteristik pasar, dan penentuan harga, distribusi, dan promosi.

            Selanjutnya rencan keuangan terdiri dari dua yaitu kelayakan bisnis dan pendanaan bisnis. Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukandiskusi atau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana samasekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnyaharus mereka lakukan. engan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupacatatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus dikembangkan sejalandengan perkembangan zaman.




2.   Kajian teori
a.     Perencanaan Wirausaha

         Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanana dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan bakunya, proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta perencanaan pemasaran. Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena, perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas,mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan, dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkahlangkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup : (i) Nama perusahaan, (ii) Lokasi perusahaan, (iii) Jenis Usaha, (iv) Perijinan usaha, (v) Sumber Daya Manusia (SDM), (vi) Aspek Produksi, dan (vii) Aspek Pemasaran. 1. Pemilihan Jenis Usaha Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih asinan sebagai pilihan 2. Nama Perusahaan Kamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. Mari kita ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga orang. 3. Lokasi Perusahaan Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal. Contoh Asinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan. Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha ini. Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen memilih produk ini. Saat ini kendala dari asinan tersebut adalah keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa dijadikan oleholeh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini serta kemudahan membawa sehingga cocok untuk oleh-oleh. 4. Perijinan Usaha Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.

b.     Pengertian Observasi

           Pengertian Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).

Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting yang harus diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.

c.    Pengertian Ambisi
           
            Pengertian ambisi adalah keinginan (hasrat, nafsu) yang kuat untuk mencapai sesuatu arah atau tujuan tertentu seperti kesuksesan, kemahsyuran atau kekuasaan. Hasrat yang besar dari seseorang yang sedang mencoba mencapai kesuksesan dalam hidupnya atau berusaha mencapai hal-hal besar/baik sesuai dengan yang diinginkannya itu merupakan ambisi.

            Jika Anda punya rencana, lalu memfokuskan energi dan pikiran untuk merealisasikannya, berarti Anda memiliki ambisi. Dan, jika keinginan itu sudah mendominasi pikiran tanpa terkendali sampai membuat emosi meluap, bahkan kadang dengan pengejaran membabi buta, berarti Anda sudah terobsesi. Jangan Paksakan Diri Untuk meraih ambisi, kita sering memaksakan diri. Alhasil, ketika sukses tidak dicapai, kita sangat kecewa. Punya ambisi sebenarnya boleh-boleh saja (bahkan wajib), tapi tak perlu sampai terobsesi. Pasalnya, obsesi hanya akan membuat Anda berbuat atau mengorbankan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Agar ambisi tidak berubah menjadi obsesi, simak saja trik berikut. 1. Kritik Diri Sendiri Untuk mengontrol diri, kita memang mesti berpikir positif. Terkadang saat ambisi muncul, yang terpikir hanyalah jadi yang terbaik dalam segala hal, tanpa terpikir apakah hal itu baik atau tidak. Jika pikiran ini sudah muncul, saatnya Anda bertanya dan kritik diri sendiri, benarkah langkah yang diambil? Jangan lupa untuk terbuka terhadap kritikan dan saran dari orang terdekat. 2. Say, “I’ve Done The Best” Setiap orang punya keterbatasan, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Jika Anda terlalu keras pada diri sendiri maka Anda akan kecewa. Jadi, tak perlu memaksakan diri untuk jadi yang terbaik. Anda bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa apa yang telah Anda lakukan adalah yang terbaik. Mulailah berpikir positif tanpa membuat Anda over percaya diri. Memang ini tidak mudah. Namun ketika kita merasakan efek berpikir positif maka pikiran negatif perlahan akan pergi. 3. Jelaskan Tujuan Salah satu sifat orang obsesif adalah berusaha sekeras mungkin mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika yang diinginkan tak tercapai, ia mengalami kekecewaan mendalam dan bisa menghalalkan segala cara. Hindari sikap obsesif dengan menentukan tujuan jelas sejak awal dan berdamailah dengan kegagalan. 4. Berpikir Panjang Biasanya orang obsesif tidak berpikir panjang. Mereka lebih banyak mengikuti kata hati. Jadi, matangkan rencana dengan sempurna dan bayangkan kesuksesan akan rencana tersebut. Pikirkan sesuatu hal yang kemungkinan akan terjadi. Saat rencana gagal, Anda tidak akan kecewa. Satu hal yang perlu dipertahankan adalah terus bangkit dan buat rencana baru. 5. Be Fun Jangankan obsesif, sosok ambisius saja terkadang tidak disukai orang. Sifat ini memang membuat kita terkesan sombong. Ingin ambisius, boleh saja. Namun, tetaplah menjadi sosok menyenangkan. Dengan begitu tercipta image yang selalu baik. Dan, yang terpenting jangan memaksakan diri meraih kesuksesan saat melihat orang lain sukses. Pelajari dan asah saja kemampuan yang Anda miliki agar keberhasilan bisa Anda raih.

d.     Pengertian Motivasi

         Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

            Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat', seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

            Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.


Berani Memulai Bisnis


         Ketakuan memulai bisnis merupakan hal yang manusiawi. Apalagi, jika seseorang melihat dengan mata kepala sendiri orang terdekat atau kenalan mereka gagal dalam usaha. Tak ayal, banyak orang yang hanya punya keinginan untuk berbisnis tapi tak pernah mewujudkan keinginan tersebut.

            Perlu dipahami juga, untuk membesarkan usaha pasti akan melewati banyak tantangan dan risiko yang tinggi. Namun, tantangan itu bisa di jadikan pelecut semangat untuk membesarkan bisnis Anda.

Berikut beberapat tips untuk membuat Anda berani memulai bisnis:

1. Melawan mitos berbicara bisnis
Sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berbisnis.
Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan berbisnis? Coba berlangganan sebuah majalah bisnis dan baca sesuatu yang disuka. Melalui hal itu, bisa melihat bagaimana seseorang mengembangkan bisnisnya ataupun bagaimana menangani suatu masalah dalam berbisnis.

2. Coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan
Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar. Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang baru saja dimulai yang mungkin disukai.
Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu semua bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha yang akan dijalani sehingga bisa berkembang.

3. Bergaul dengan pengusaha
Salah satu cara terbaik untuk mempelajari bisnis adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha yang kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang biasa di mana dia bekerja untuk dirinya sendiri. Mulai dengan bergaul dengan pengusaha yang dekat dengan tempat tinggal. Itu bisa membantu menciptakan pemikiran, “Jika mereka bisa, maka saya juga harus bisa.”
Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.
Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat LinkedIn atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.

4. Jadikan pengusaha sukses jadi panutan
Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya. Kita bisa memilih sejumlah merek ataupun perusahaan yang kita sukai.
Lalu, coba telaah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya. Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa dibaca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaan yang dijalankannya.
Jika telah mulai berteman dengan pelaku usaha, belajar banyak dengan membaca apa pun, berpikir lebih mengenai seperti apa menjadi seorang pengusaha, maka akan tahu bahwa berbisnis tidak semenakutkan yang dipikir oleh banyak orang selama ini. Ayo, tidak perlu menunggu suatu waktu untuk menjadi wirausahawan, tapi sesegera mungkin untuk memulai usaha.

Kesimpulan

         Dari artikel diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, perencanaan dan ambisi itu sangatlah diperlukan dalam memulai usaha baru. Karena perencanaan dan ambisi itu sangat menentukan kualitas wirausaha. Apalagi dalam bidang kewirausahaan, kita dituntut untuk memiliki jiwa yang berani untuk mendapatkan kesuksesan yang diinginkan


Kuliah Umum
                                                 
How to Find Wonderful Business Idea
Kuliah Umum - 11 April 2018 07:30 - 10:15



Daftar Pustaka

 (Diunduh 1 Mei 2018)

(Diunduh 1 Mei 2018)

(Diunduh 1 Mei 2018)

(Diunduh 1 Mei 2018)

(Diunduh 1 Mei 2018)

(Diunduh 1 Mei 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar