Juli 03, 2018

Kewirausahaan : Inovasi dan Kreatif



SEPATAH KATA
Kreatif bukan bawaan dari lahir melainkan sesuatu yang dapat diciptakan dan dilatih dengan memberikan stimulus atau pancingan kepada otak. Permainan, atau membuat gambar-gambar dapat merangsang otak untuk berpikir kreatif. Dengan berlatih berpikir kreatif, maka inspirasi untuk melakukan, membuat, dan menciptakan sesuatu terbuka lebar sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang inovatif.

PEMBAHASAN

Kreativitas diartikan sebagai penggunaan imaginasi dan kecerdikan untuk mencapai sesuatu atau untuk mendapatkan solusi yang unik dalam mengatasi persoalan (Sahid Susanto, 1999: 3).
Inovasi merupakan proses mengembangkan ide baru atau memasukkan ide baru dalam kegiatan praktis sehingga terjadi konversi ide baru dalam aplikasi yang bermanfaat. Aplikasi ide baru terjadi dalam bentuk proses inovasi yang menghasilkan cara atau metode yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu akan menghasilkan sesuatu yang inovatif.
Potensi kreativitas ada pada semua orang. Kewirausahaan erat kaitannya dengan kreativitas dan inovasi karena:

1) inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new dan different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Oleh karena itu wirausaha erat hubungannya dengan kreativitas (Suryana, 2003:2);

 2) selanjutnya Rowe (2004) mengatakan bahwa kecerdasan umum mendukung beberapa tipe kreativitas, tapi belum tentu bisa mendukung atau menjamin semua tipe kreativitas. Kecerdasan kreatif sifatnya terbuka, inovatif, inventif, tak terbatas, berani, spontan, fantasis, imajinatif, tak terduga, revolusioner dan berjiwa bebas, sedangkan kecerdasan umum mempunyai karakteristik fokus, disiplin, logis, terbatas, bersahaja, realistis, praktis, serius, stabil dan konservatif (Susiana, 2005: 13).


B. Berwirausaha
Dalam pengertian secara estimologis wira berarti utama, gagah, mulia dan luhur, sedangkan swa berarti pribadi atau kekuatan sendiri dan sta berarti berdiri, berjuang untuk hidup sendiri dengan bijaksana, mulia dan merdeka. Dengan  demikian  wiraswasta dapat diartikan  sebagai sifat-sifat keberanian dan keteladanan  dalam mengambil resiko yang bersumber pada kekuatan  dan kemampuan sendiri.
Dari pengertian tersebut  dapat diperoleh gambaran bahwa wirausaha adalah usaha yang dilakukan  oleh orang yang berani mengambil resiko dan berani berdiri sendiri  untuk lapangan pekerjaaan  atau nafkah untuk hidupnya sendiri  serta orang lain  yang dapat ditampungnya.
Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Pengertian di atas mencakup esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positip terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positip tersebut. Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu: wirausaha awal, wirausaha tangguh, wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya yang lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative Entrepreneur.

KESIMPULAN
Hal utama yang diperlukan untuk mengasah dan mengembangkan kreativitas adalah menyiapkan otak  untuk selalu terbuka menerima impuls atau rangsangan dari luar. Karena otak itu luar biasa hebatnya, sehingga sangat disayangkan jika tidak menggunakannya semaksimal mungkin. Setiap peristiwa, pengalaman hidup, bahkan hal-hal kecil yang terjadi dan ada disekitar kita dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas. Selain itu telah tersedia produk-produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas seseorang.

Daftar Pustaka
Komarah, Kokom, (2006). Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi Untuk Meningkatkan Kualitas
Munandar, Utami. 1995. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, S dan Coulter, M, (1999). Management. International Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Setyawan, Anton A. (2005). Pengangguran Terdidik vs Kualitas Perguruan Tinggi. FE UMS: Artikel Ekonomi dan Bisnis.
Susanto, Sahid, (1999). Impelementasi Wawasan Entrepreneurship dalam Penelitian di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar