April 03, 2019

Memperdalam Ilmu Bisnis Konfesional, Waralaba dan E-Commerce

Novian Adi Pratama, @M01-NOVIAN, @STARTUP-M01


  Abstrak                           
  1.  Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- Commerce 
  2.         1.Bisnis Konvensional Bisnis Konvensional atau yang lebih sering dikenal dengan bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan pembeli. Kelebihan dalam bisnis konvensional :  Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa rahgu akan produk yang akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.  Umumnya bisnis konvensional memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara langsung bertemu dnengan penjual.  Memiliki banyak stok sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut Terjamin, karena selain dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi. Kekurangan dalam bisnis konvensional : Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di berbagai daerah.  Membutuhkan modal yang cukup besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan produknya.  Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi bertambah.  Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut 
  3.         2.Waralaba Waralaba adalah suatu hubungan kerja yang memiliki kontrak atau perjanjian antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerimanya (franchisee). Pelaksanaan bisnis waralaba biasanya adalah kegiatan pertukaran uang dengan perjanjian atau kontrak agar dapat menjalankan bisnis tersebut dalam jangka waktu tertentu. Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari produk maupun sistem tersebut itulah yang disebut dengan waralaba. Sejarah Waralaba  Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer  Kemudian diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola  Industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898 Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Jenis- Jenis Waralaba beserta Contohnya Di Indonesia juga terdapat usaha waralaba misalnya seperti usaha makanan, pendidikan, kesehatan dan jasa lainnya. Umumnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut: Waralaba Menurut Kriteria atau Produk yang Ditawarkan :  Waralaba produk Produk yang ditawarkan adalah berupa barang misalnya makanan. Contoh dari jenis usaha waralaba produk antara lain adalah seperti Mc Donald, KFC, Kebab Turki, dan lain-lain.  Waralaba jasa Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang berwujud layanan jasa, misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa sewa video, dan jasa agen perjalanan atau travel. Contoh dari jenis usaha waralaba jasa antara lain adalah seperti bimbingan belajar hafara dan aliago travel.  Waralaba gabungan Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang digabungkan atau dengan kata lain produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.
  4. 4. Waralaba Menurut Asalnya  Waralaba berasal dari luar negeri Waralaba jenis ini lebih cenderung disukai oleh masyarakat, alasannya adalah sistem yang berlaku lebih jelas, merek-merek perusahaan sudah diterima oleh orang-orang di penjuru dunia, selain itu dinilai lebih bergengsi.  Waralaba berasal dalam negeri Waralaba jenis ini termasuk dalam salah satu pilihan investasi bagi orang-orang yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat namun orang tersebut tidak memiliki pengethuan cukup mengenai awal dan kelanjutan usaha oleh pemilik waralaba. Contoh dari jenis waralaba yang berasal dari dalam negeri adalah Restoran cepat saji. BIAYA WARALABA Biaya waralaba meliputi: 1. Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI. 2.Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.
  5.           3. E-Commerce E-Commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce, yang secara singkat dapat didefinisikan sebagai mekanisme transaksi jual dan beli dengan menggunakan fasilitas internet sebagai media komunikasi. Dalam pengertian yang lain, e-commerce dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan usaha perdagangan yang sebagian atau seluruhnya menggunakan media internet sebagai media komunikasinya. Disebutkan sebagian atau seluruhnya karena kegiatan e- commerce sangat beragam. Ada yang menggunakan internet sebagai media kegiatan perdagangan mulai dari proses produksi, iklan, penjualan, pembayaran, pengiriman, dan pencatatan. Namun, ada juga yang hanya menggunakan internet sebagai media pada sebagian proses perdagangan. E-Commerce digolongkan menjadi tiga jenis bisnis, yaitu Business to-Consumer (B2C), Consumer to Consumer (C2C), dan Business to Business (B2B). Business to-Consumer (B2C): B2C adalah sebuah transaksi bisnis yang menjual barang atau jasa kepada individu.  Consumer to Consumer (C2C): C2C adalah ketika salah satu konsumen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen lainnya melalui system elektronik.  Business to Business (B2B): B2B merupakan sebuah bisnis yang menjual barang/jasa kepada bisnis lain dengan menggunakan system elektronik. Business-to-Business (B2B) B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik. Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali. Bizzy merupakan E Commerce pertama yang memiliki konsep B2B atau Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis. Business-to-Consumer (B2C) B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Consumer-to-Consumer (C2C) C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Consumer-to-Business (C2B) C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut. Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain. Business-to-Administration (B2A) B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.

  6. KESIMPULAN
  7.       Bagaimanapun Bisnis anda yg sedang anda buka anda harus benar-benar mempersiapkan dari segi Modal, Kerugian dan Keuntungan. dari bisnis yang sedang anda bangun. setelahnya jika sudah diterapkan anda bisa membangun Bisnis anda dengan bentuk seKreatif mungkin, agar bisnis usaha yang anda bangun bisa di Ciri dan dapat membedakan dari Bisnis Usaha yang lain.

  8. DAFTAR PUSTAKA
  9.  • Wahono,Budi,2018.https://www.budiwahono.com/pengertian-bisnis-online-dan-bisnis- konvensional/,(21 April 2018, jam 10.05) • Fauziah14,Nur,2018.http://nurfauziah14.blogspot.co.id/2014/04/-waralaba.html,(21 April 2018, jam 10.25) • Anonim1,2018.http://www.pengertianahli.com/2015/07/pengertian-e-commerce-dan- contoh-e.html, (21 Apri 2018, jam 11.25) • Anonim2,2018.https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/, (21 April 2018, jam 13.05) • Anonim3,2018.https://dee-belajar.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-e-commerce- contoh-keuntungan.html,(21 April 2018, jam 14.07) • Anonim4,2018.www.finansialku.com/kisah-sukses-achmad-zaky-pendiri-bukalapak- com/, (21 April 2018, jam 15.08 )

3 komentar:

  1. NAMA : FREDI WIBOWO
    NIM : 41617110115

    Isi dari artikel ini cukup menarik, tp sayang penulisannya menurut saya kurang rapi

    BalasHapus
  2. Nama : Natan
    NIM : 43117110110

    artikel diatas cukup bagus, yang kekurangan nya penulisan nya masih kurang rapi, sehingga peminat untuk membaca sangat kurang.

    BalasHapus
  3. Nama: Hana Kartika
    Nim: 42317110015
    Artikel yang cukup bagus,tetapi dalam penulisan kurang rapih sehingga minat untuk membaca kurang.

    BalasHapus