ABSTRAK
Artikel
ini dimulai dengan penjelasan mengenai e-Commerce, e-Business, tipe bisnis, dan
taksonomi model bisnis. Dalam artikel ini juga dijelaskan mengapa memulai
bisnis berbasis web dari scratch lebih mudah daripada dari transform brick and
mortal business ke web-based/internet business.
Kata kunci: bisnis, web

Banyak pengertian tentang e-Commerce dan e-Business yang diberikan oleh pengarang
buku. Dalam artikel ini yang dimaksud dengan e-Commerce adalah semua perusahaan yang menggunakan internet dalam
bisnisnya sedangkan e-Business adalah
individu perusahaan yang menggunakan internet dalam bisnisnya (Reding, 2001:4).
Bisnis baik yang tradisional maupun yang menggunakan internet dapat
dikategorikan dalam dua jenis sebagai berikut.
1.
Bisnis
Produk
2.
Bisnis
Jasa
Bisnis Produk adalah bisnis yang menjual produk
dalam transaksinya sedangkan bisnis jasa adalah bisnis yang menjual pengetahuan
dan keahlian. Sebagai contoh, perusahaan dagang adalah adalah jenis binis
produk sedangkan konsultan adalah jenis bisnis jasa. Taksonomi dapat diartikan
sebagai pengkategorian sedangkan model dalam ilmu pengetahuan adalah hipotesis
tentang hubungan sebab-akibat dan dalam arsitektur adalah representasi gaya
struktur yang direncanakan, demikian juga model bisnis menjalankan tujuan yang
sama (Eisenmann, 2002:xii).
PEMBAHASAN
Landasan Teori
I. Taksonomi Model Bisnis
Berdasarkan pendapatannya, model bisnis dapat
diikhtisarkan dalam 7 model (Afuah, 2003:104-117) sebagai berikut.
1.
Commision
Ide
dasarnya adalah penambahan biaya pada transaksi berdasarkan besarnya tranksaksi
yang dilakukan. Disini komisi yang diterima oleh perusahaan sebagai perantara
menjadi pendapatan utama. Contoh perusahaan jenis ini adalah e-Bay.
2.
Advertising
Ide
dasarnya adalah end user disubsidi
oleh iklan. Di sini perusahaan pemilik web-site
menyediakan end-user fasilitas
tersubsidi atau gratis atas isi, jasa, atau bahkan produk untuk menarik end-user. Contoh perusahaan jenis ini
adalah Yahoo. Yahoo mewakili perusahaan yang menyediakan jasa untuk orang
sebanyak-banyaknya agar mereka menjadi pemirsa dari iklan yang layaknya
ditayangkan di media massa sedangkan dapat saja perusahaan memfokuskan pada
pelanggan yang ditargetkan sebelumnya.
3.
Mark Up
Ide
dasarnya adalah adanya penambahan nilai pada penjualan. Di sini penambahan
nilai (mark-up) dilakukan karena
perusahaan memiliki sejumlah keunggulan sehingga pelanggan yang tertarik untuk
membeli dari perusahaan. Contoh bisnis jenis adalah melakukan lelang atau
karena keunggulan efisiensi distribusi dapat menambah nilai penjualan seperti
Amazon.
4.
Production
Ide
dasarnya adalah adanya penambahan nilai pada produksi. Biasa juga dikenal
sebagai Model Pabrikan (Manufacturing
Model), bisnis ini digunakan oleh kalangan perusahaan yang memproduksi
barang dan langsung dikenalkan kepada pelanggan melalui internet/web. Contoh perusahaan yang menggunakan
model ini adalah Compaq yang langsung
menjual chip memory kepada pelanggan melalui internet/web.
5.
Referral
Ide
dasarnya adalah biaya kerena memperkenalkan (referring) pelanggan pada suatu bisnis. Pada bisnis jenis ini
perusahaan membayar kepada pelanggan sejumlah nilai yang telah disepakati
sebelumnya (dapat berdasar nilai yang rata atau proporsional) karena pelanggan
telah memperkenalkan bisnis perusahaan pada pelanggan lainnya. Bisnis jenis ini
mendapat rating 5/5 (terbaik) oleh Bradey J. Sugars (Sugars(2), 2000:66-67).
Contoh perusahaan yang menggunakan model ini dalam bisnisnya adalah Goldquest.
6.
Subscription
Ide
dasarnya adalah biaya utuk penggunaan tak terbatas. Perusahaan mengenakan
suatau biaya tetap / rata pada suatu periode kepada pelanggan untuk suatu jasa
yang diberikan. Biaya ini tetap dikenakan baik jasa perusahaan dipakai maupun
tidak oleh pelanggan. Contoh perusahaan yang menggunakan model ini pada
bisnisnya adalah AT&T Worldnet.
7.
Fee-for-service
Ide
dasarnya adalah pelayanan yang diukur. Di sini jasa yang dipergunakan oleh
pelanggan diukur dan dijadikan sebagai dasar pembebanan kepada pelanggan yang
bersangkutan. Contoh perusahaan pada model bisnis ini adalah Corio yang
membebankan/menyewakan aplikasi perangkat lunak pada berbagai perusahaan.
Taksonomi yang dijelaskan di atas dijelaskan secara
bervariasi pada berbagai literatur, sebagai contoh dikategorikan menjadi 8 oleh
Eisenmann (Eisenmann, 2002:xii) namun inti pembahasan literatur yang ada adalah
seperti yang dijelaskan di atas.
II. Perusahaan Brick and Mortal
Versus Perusahaan Berbasis Web
Perusahaan Brick
and Mortal adalah perusahaan tradisional dan pelanggan melakukan kegiatan
didalam gedung atau toko (Reding, 2001:4) sedangkan perusahaan berbasis web dapat saja tidak memiliki toko atau
gedung real. Banyak perusahaan Brick and
Mortal seperti Toy-R-Us, Merril Lynch, dan Barnes and Noble yang lambat
dalam bergerak ke arah online dengan
berbagai alasan termasuk di dalamnya sebagai berikut (Eisenmann, 2002:ix).
1.
Perhatian
pada kemungkinan kanibalisasi atas unit online
terhadap perusahaan tradisionalnya.
2.
Perhatian
pada dampak harga saham karena membiayai pengeluaran (losses) Internet.
3. Lamban
dan bahkan sering disfungsionalnya proses pengambilan keputusan pada perusahaan
yang telah mapan khususnya kegagalan analisis discounted-cash-flow tradisional dalam menunjang strategi yang
menghasilkan profit pada perusahaan.
Karena pertimbangan di atas, banyak perusahaan yang
memisahkan unit internetnya dari unit intinya. Unit internetnya bahkan adalah
unit yang baru sama sekali dari sisi personilnya dan mereka diberi mandat untuk
mengkanibal unit intinya (Eisenmann, 2002:ix). Bahkan, banyak ahli berpendapat
adalah lebih mudah memulai perusahaan e-Business
dari awal dibanding dengan
menyesuaikan perusahaan Brick and Mortal karena belum adanya kebiasaan yang harus diubah
dan belum adanya pelanggan yang harus dipindahkan ke tempat baru (Reding,
2001:6).
Dengan memperhatikan pendapat di atas, sangat
bijaksana apabila dalam pertimbangan pembuatan perusahaan dan bisnis baru
memasukan e-Business dalam
pertimbangan utamanya, terutama bila bisnis yang dilakukan dapat memenuhi model
bisnis yang telah dibahas di atas.
III. Langkah Pembangunan e-Business
1.
Mengerti
hal penting dalam bisnis berbasis web-based/internet.
a.
Bagaimana
tujuan dan kebutuhan bisnis didefinisikan.
b.
Alasan
diadakannya Web.
c. Mengerti
istilah penting dalam Web/internet,
misalnya web-page, homepage, hyperlink, browser, portal, dan lainnya.
d.
Bagaimana
menemukan informasi di Web. Hal itu
akan membantu sehingga nantinya web
yang dibangun sudah memperhatikan aspek ini.
e.
Perangkat
lunak yang dibutuhkan untuk pengelolaan surat elektronik.
f.
Bagaimana
mengakhiri suatu sesi web.
2.
Membuat
rencana bisnis.
a.
Alasan
dibutuhkannya rencana bisnis. Hal itu terutama mempertimbangkan pihak terkait (stake holder) perusahaan, misalnya bank,
penanam modal, mitra bisnis, perekrutan karyawan, dan karyawan yang telah ada.
b.
Membuat
Ringkasan Eksekutif. Hal itu biasanya terdiri dari satu sampai 3 halaman yang
merupakan ringkasan dari konsep bisnis, aspek finansial, kebutuhan finansial,
situasi bisnis terakhir dan awal.
c.
Membuat
rencana bisnis lengkap, (Reding, 2001:29) yang terdiri dari sebagai berikut.
i.
Pendahuluan.
Berisi halaman sampul, daftar
isi, dan Ringkasan Eksekutif.
ii.
Deskrisi
bisnis.
Menyediakan
pandangan singkat tentang industri saat ini dan mendatang, menampilkan misi,
mendefinisikan produk dan jasa, mendeskripsikan posisi perusahaan dalam pasar,
dan membuat daftar strategi harga.
iii.
Pasar.
Menjelaskan
target pelanggan, mendefinisikan ukuran pasar menyeluruh dan pasar sasaran,
membuat daftar pesaing dengan penjelasannya, dan memprakirakan penjualan.
iv.
Pengembangan
dan Produksi.
Menjelaskan
status produk/jasa, proses produksi, menyediakan informasi anggaran perancangan
dan pengembangan, menjelaskan secara ringkas kebutuhan tenaga kerja, dan
mencantumkan biaya operasi, kebutuhan barang modal, dan harga pokok.
v.
Penjualan
dan Pemasaran.
Menjelaskan
cara mendapatkan pelanggan potensial dan menjadikannya pelanggan, definisikan
saluran distribusi dan jelaskan secara singkat iklan dan kampenye promosi yang
akan dilakukan.
vi.
Manajemen.
Menjelaskan
secara singkat pemilik dan pengelola perusahaan, menggambarkan struktur
organisasi dan dewan direksi, serta menentukan jasa pendukung.
Menilai
risiko finansial, menyediakan dan menganalisis laporan arus kas, neraca,
laporan laba rugi, dan mengestimasi kebutuhan pendanaan.
3.
Membuat
rencana pemasaran.
a.
Alasan
dibutuhkannya rencana pemasaran.
Rencana
bisnis mengikhtisarkan perusahaan keseluruhan, rencana pemasaran menjelaskan
bagaimana mencapai tujuan perusahaan.
b.
Membuat
Ringkasan Eksekutif.
Ini berisi sinopsis strategi
pemasaran.
c.
Membuat
Rencana Pemasaran, (Reding, 2001:48) yang biasanya terdiri dari hal berikut.
i.
Pendahuluan.
Berisi halaman sampul, daftar
isi, Ringkasan Eksekutif.
ii.
Analisis
Situasional.
Menjelaskan
permintaan dan kecenderungan dalam lingkungan, menentukan posisi dalam
industri, menjelaskan dampak kelompok atau organisasi, menjelaskan persaingan,
mendefinisikan lingkungan dalam organisasi.
iii.
Pelanggan
Sasaran.
Menentukan
demografi pelanggan, memerinci kebiasaan pembelian pelanggan, dan mengetahui
keinginan pelanggan.
iv.
Taktik
Pemasaran.
Membuat
daftar bagaimana mendapatkan pelanggan sasaran, menjelaskan metode pemasaran,
memerinci bauran pemasaran, dan menjelaskan bagaimana menjalankan perencanaan.
v.
Anggaran
Pemasaran.
Menentukan jumlah uang yang
dubutuhkan, dan menjelaskan bagaimana mencapai tujuan keuangan ini.
vi.
Ringkasan.
Mendiskusikan alasan-alasan bahwa
rencana yang dibuat dapat dicapai.
4.
Membangun
Web untuk bisnis.
a.
Menentukan
Perangkat Lunak yang akan digunakan.
Dalam
menentukan penggunaan perangkat lunak, hendaknya dipilih yang banyak tersedia
di pasar sehingga memudahkan pemeliharaannya. Selain itu, juga dipilih yang user-friendly. Perangkat lunak yang
banyak digunakan dan relatif sederhana adalah Microsoft FrontPage, Adobe SiteMill, Claris HomePage, Lotus FastSite.
Penguasaan HTML juga sangat dianjurkan
b.
Mempelajari
penggunaan Perangkat lunak.
Penguasaan
perangkat lunak yang dipilih sekarang banyak tertolong dengan fitur bantuan (help) yang disediakan perangkat lunak.
Bahkan sekarang banyak perangkat lunak tutorial untuk mempelajari perangkat
lunak tertentu.
c.
Mempelajari
desain grafis.
Dengan
menguasai desain grafis akan membuat ketertarikan orang pada web yang dirancang menjadi lebih baik.
Dalam hubungan dengan perancangan web
maka penggunaan form, frame, hyperlink,
penambahan search engine bila perlu,
serta aspek terkait lainnya perlu diperhatikan.
d.
Merancang
sketsa Website.
Dengan
sketsa maka seolah telah ada cetak biru dari web yang akan dibangun, memudahkan navigasi, dan manajemen proyek
pembangunan web.
Berdasar
cetak biru yang ada web dibangun dari
awal dimulai dengan rancangan sederhana dan dipercanggih bila diperlukan.
f.
Memperhatikan
aspek kontrol dan auditabilitas.
Dalam
sistem yang berbasis komputer yang berbasis web/internet
termasuk di dalamnya maka potensi risiko semakin besar, risiko yang makin besar
mendorong perlunya kontrol yang memadai dan memperhatikan kontrol tersebut
dijalankan dengan sungguh-sungguh. (Sanyoto, 2003:153) Transaksi yang dilakukan
hendaknya melalui pengamanan yang cukup dengan melakukan penelahan dengan jasa web hosting yang akan digunakan serta
transaksi yang dilakukan harus menyediakan jejak (trail) sehingga memungkinkan fungsi audit dapat dijalankan dengan
baik.
Untuk
langkah ke-4 ini dapat juga mempergunakan jasa pembangun web bila dana untuk itu tersedia.
5.
Menjalankan
bisnis berbasis Web/Internet.
a.
Menentukan
web hosting
Penentuan
web yang telah dibangun untuk
ditempatkan penting dan hal yang harus diperhatikan adalah fasilitas yang
disediakan oleh penyedia jasa web hosting
serta memperhatikan perjanjiannya.
b.
Akuntansi
Pengelolaan
akuntasi manajemen (untuk kebutuhan internal) maupun akuntansi keuangan (untuk
kebutuhan eksternal) untuk perusahaan yang berbasis web/internet harus mengikuti standar akuntansi yang telah
ditetapkan.
c.
Kepemimpinan
Aspek kepemimpinan menjadi sangat
penting karena dalam bisnis yang bebrbasis web
bagaimana memotivasi dan membuat pekerja lainnya berinisiatif menjadi kunci
sukses.
d.
Komunikasi
Komunikasi
pada bisnis berbasis web mau tidak
mau memaksa karyawan untuk mempelajari dan menggunakan teknologi yang tersedia
untuk berkomunikasi. Perlu adanya disiplin baru, misalnya dalam waktu penentuan
pengecekan surat masuk, waktu rapat bersama, dan hal lainnya yang nantinya akan
menjadi budaya perusahaan. Komunikasi yang baik dapat memungkinkan penyimpangan
terdeteksi secara dini bahkan mencegah terjadinya penyimpangan.
PENUTUP
Simpulan
Membangun bisnis yang berbasis web/internet dari awal lebih baik karena mengurangi penyesuaian
yang diperlukan. Bila perusahaan telah berjalan dan hendak dibuatkan unit
berbasis web atau internet, sebaiknya
unit yang berbasis web didirikan
secara independen dan bila perlu dibiarkan
mengkanibal intinya.
Langkah pembuatan web menyangkut selain aspek teknikal juga kontrol dan
auditabilitas. Menjalankan bisnis berbasis web/internet
atau disebut juga e-Business perlu
memperhatikan jasa web hosting, aspek
akuntansi, kepemimpinan, dan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Afuah, Allan dan Christopher L.
Tucci. 2003. Internet Business Models and
Strategies 2nd Edition.
New York: McGraw Hill.
Eisenmann, Thomas R., Roger Hallowell, dan Mary
Tripsas. 2002. Internet Business Models,
Text, and Cases. New York: McGraw
Hill-Irwin.
Gondodiyoto, Sanyoto dan Idris
Gautama So. 2003. Audit Sistem Informasi:
Pendekatan Konsep.
Jakarta: PT Media Glbal Edukasi.
Hisrich, Robert D., dan Michael
P. Peters. 2002. Entrepreneurship. 5th Edition. Singapore:
McGraw Hill Higher Education.
Hitt, Michael A., R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. 2001. Strategic Management Competitiveness and Globalization Concepts. South
Western College Publishing.
Reding, Elizabeth Eisner. 2001. Building an e-Business from the Ground Up.
New York: McGraw Hill-Irwin.
Sugars, Bradley J. 2002. Billionaire in Training.
1st Edition. Action International Pty Ltd, Brisbane
_____________. 2000. Instant Cashflow the Key to Multiplying Your Business Profits. 2nd
Edition. Singapore: Action International (Asia) Pte.Ltd,
Tjager, I Nyoman, F. Antonius
Alijoyo, Humprey R. Djemat, dan Bambang Soembodo. 2003.
Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis
Indonesia.
Jakarta: PT. Prenhallindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar