Oleh: Dwi arif rahman (41618010010)
Bisnis Konvensional
Konvensional atau
yang lebih sering dikenal dengan bisnis offline adalah kegiatan atau
transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan
pembeli.
transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan
pembeli.
Kelebihan dalam
bisnis konvensional :
1.
Pembeli langsung dapat melihat
produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa rahgu akan produk yang
akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
2.
Umumnya bisnis konvensional
memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat
secara langsung bertemu dengan penjual.
3.
Memiliki banyak stok
sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu
waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut.
4.
Terjamin, karena selain
dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual
secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Kekurangan dalam bisnis konvensional :
1.
Lingkup pemasarannya terbatas,
jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di daerah.
2.
Membutuhkan modal yang cukup
besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan
produknya.
3.
Memerlukan banyak stok, ini
juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi
bertambah.
4.
Apabila pembeli ingin
membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut.
Bisnis waralaba
waralaba adalah waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu
dari kata “Franchising” dan
jika dalam bahasa Francis yaitu “Franchise”,
Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem
operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek,
produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan
sebelumnya.
Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama
bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang
sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari
marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari
produk maupun sistem tersebut itulah yang disebut dengan waralaba
Keuntungan Waralaba
·
Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di
bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide,
penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk
di implementasikan pada lokasi yang baru.
·
Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena
bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya
dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
·
Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada
bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan
menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh
pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan
manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.
·
Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan
kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya
kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
2. Kekurangan Bisnis Waralaba
·
Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah
kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena
semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak
pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang
tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
·
Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya
setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah
mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang
pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih
murah.
·
Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah
tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang
lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini
juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
·
Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk
membeli perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bag.
Bisnis e-commerce
Perdagangan elektronik (Electronic commerce atau e-commerce ) yaitu
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektonik seperti internet, televisi, website, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Sedangkan E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau
dalam 4 perspektif berikut: Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah
pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer
atau melalui peralatan elektronik lainnya.
Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi
yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan
(service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan
layanan pengiriman.
Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Rizky, 2016 “pengertian e-commerce”. https://sanirizky.wordpress.com/2016/04/24/pengertian-proses-bentuk-bisnis-e-commerce/
(diakses 6 may 2019)
·
Budi, 2019 “pengertian bisnis online dan bisnis
konvensional”. https://www.budiwahono.com/pengertian-bisnis-online-dan-bisnis-konvensional/
(diakses 6 may 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.