Mei 09, 2019

model bisnis konvensional , Waralaba , E- Commerce


syahida nur afini 
@M20-SYAHIDA

Model bisnis adalah suatu cara yang paling mudah dan sederhana untuk mengggambarkan bisinis yang Anda pikirkan. Biasanya model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan nilai-nilai sosial, ekonomi atau bentuk nilai lainnya.
Model bisnis juga merupakan salah satu inti utama dari perusahaan karena sebuah perusahaan harus memiliki cara untuk mendapatkan profit yang digunakan untuk bertahan hidup dan juga dapat digunakan untuk investasi jangka panjang.

 Bisnis Konvensional atau yang lebih sering dikenak dengan bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan pembeli.


Kelebihan dalam bisnis konvensional :
1. Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa rahgu akan produk yang akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
2. Umumnya bisnis konvensional memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara langsung bertemu dnengan penjual.
3. Memiliki banyak stok sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut
4. Terjamin, karena selain dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Kekurangan dalam bisnis konvensional :
1. Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di berbagai daerah.
2. Membutuhkan modal yang cukup besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan produknya.
3. Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi bertambah.
4. Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut.


Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce melibatkan transfer dana dan pertukaran data elektronik, sistem manajemen dan pengumpulan data secara otomatis. E-commerce adalah salah satu bisnis yang paling sering digeluti oleh masyarakat di Indonesia karena memberikan keuntungan yang menjanjikan.
Jenis-Jenis E-commerce
Ada beberapa jenis e-commerce yang paling sering dipilih, antara lain:
1. E-commerce business to business (B2B)
Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan.

Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi jual beli secara onine, begitu juga dengan pembayaran yang tersedia menggunakan kartu kredit.

2. E-commerce business to consumer (B2C)
Jenis e-commerce B2C adalah bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen. Sebagai contoh, produsen menjual produk ke konsumen secara online. Di sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis dengan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya memasarkan produk atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.

3. E-commerce consumer to consumer (C2C)
Jenis e-commerce consumer to consumer dilakukan antara konsumen dengan konsumen.  Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan menjual kembali produk ke konsumen lainnya.

4. E-commerce consumer to business (C2B)
Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk atau  jasa. Sebagai contoh, konsmen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsen yang mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang diinginkan konsumen.

Manfaat E-commerce
Ada beberapa manfaat e-commerce, yaitu:
1. Mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen.
2. Mempermudah pemasaran dan promosi barang atau jasa.
3. Memperluas jangkauan calon konsumen dengan pasar yang luas.
4. Mempermudah proses penjualan dan pembelian.
5.Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan secara online.
6. Mempermudah penyebaran informasi.

Waralaba merupakan suatu strategi yang dibangun dengan system, format bisnis, dan pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha untuk mengemas suatu produk barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara pemilik suatu merek dengan pemberian izin nya dan pihak kedua sebagai pemilik bisnis.
Keuntungan waralaba
1. brand sudah dikenal masyarkat
membuat proses pemasaran bisnis waralaba menjadi lebih mudah, apalagi bila produk yang dijual adalah produk yang dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat.

2. Kerjasama usaha telah terbangun

Mereka yang membeli franchise sebuah brand akan mendapatkan keuntungan lain, yaitu kerjasama bisnis yang telah terbangun dengan baik sebelumnya. Beberapa contoh keuntungannya adalah dalam hal pemasok bahan baku untuk produk yang dijual, agensi periklanan dan pemasaran.

3. Kemudahan dalam manajemen finansial

Kebanyakan investor lebih suka memberikan modal pada sebuah bisnis yang terbukti kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Bergabung dengan usaha waralaba memberikan keuntungan karena sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pewaralaba. 
Kerugian waralaba

1. Kemudahan dalam manajemen finansial

Kebanyakan investor lebih suka memberikan modal pada sebuah bisnis yang terbukti kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Bergabung dengan usaha waralaba memberikan keuntungan karena sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pewaralaba. 

2. Adanya biaya waralaba

Hampir semua usaha waralaba menerapkan sistem fee kepada mitra mereka. Pemiliki franchise akan mengajukan biaya awal untuk membeli waralaba miliknya. 

3.  Pemotongan keuntungan

Selain biaya waralaba, mitra waralaba juga harus membayar royalti kepada franchisor, yaitu pemotongan dari sejumlah keuntungan yang Anda dapatkan. Jika ternyata keuntungan Anda hanya sedikit, maka keuntungan tersebut tetap dipotong untuk menutupi biaya royalti. 
 daftar pustaka 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar