syahida nur afini
Model bisnis adalah
suatu cara yang paling mudah dan sederhana untuk mengggambarkan bisinis yang
Anda pikirkan. Biasanya model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana
sebuah perusahaan menciptakan nilai-nilai sosial, ekonomi atau
bentuk nilai lainnya.
Model bisnis juga merupakan salah satu inti utama
dari perusahaan karena sebuah perusahaan harus memiliki cara untuk mendapatkan
profit yang digunakan untuk bertahan hidup dan juga dapat digunakan untuk
investasi jangka panjang.
Kelebihan
dalam bisnis konvensional :
1. Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan
dibeli sehingga pembeli tidak merasa rahgu akan produk yang akan dibeli,
pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
2. Umumnya bisnis konvensional memiliki tempat atau
kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara langsung
bertemu dnengan penjual.
3. Memiliki banyak stok sehingga apabila
sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu waktu yang lama
untuk mendapatkan produk tersebut
4. Terjamin, karena selain dapat melihat barang
secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual secara langsung (face to
face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Kekurangan
dalam bisnis konvensional :
1. Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin
memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di berbagai daerah.
2. Membutuhkan modal yang cukup besar karena
biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan produknya.
3. Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh
terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi bertambah.
4. Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus
pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut.
Perdagangan
elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan
sistem elektronik, seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce melibatkan transfer dana dan pertukaran
data elektronik, sistem manajemen dan pengumpulan data secara otomatis.
E-commerce adalah salah satu bisnis yang paling sering digeluti oleh masyarakat
di Indonesia karena memberikan keuntungan yang menjanjikan.
Jenis-Jenis
E-commerce
Ada beberapa jenis e-commerce yang paling sering
dipilih, antara lain:
1.
E-commerce business to business (B2B)
Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan.
Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi jual beli secara onine, begitu juga dengan pembayaran yang tersedia menggunakan kartu kredit.
Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan.
Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi jual beli secara onine, begitu juga dengan pembayaran yang tersedia menggunakan kartu kredit.
2.
E-commerce business to consumer (B2C)
Jenis e-commerce B2C adalah bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen. Sebagai contoh, produsen menjual produk ke konsumen secara online. Di sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis dengan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya memasarkan produk atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.
Jenis e-commerce B2C adalah bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen. Sebagai contoh, produsen menjual produk ke konsumen secara online. Di sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis dengan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya memasarkan produk atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.
3.
E-commerce consumer to consumer (C2C)
Jenis e-commerce consumer to consumer dilakukan antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan menjual kembali produk ke konsumen lainnya.
Jenis e-commerce consumer to consumer dilakukan antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan menjual kembali produk ke konsumen lainnya.
4.
E-commerce consumer to business (C2B)
Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk atau jasa. Sebagai contoh, konsmen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsen yang mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang diinginkan konsumen.
Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk atau jasa. Sebagai contoh, konsmen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsen yang mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang diinginkan konsumen.
Manfaat
E-commerce
Ada beberapa manfaat e-commerce, yaitu:
1. Mempermudah komunikasi antara produsen dan
konsumen.
2. Mempermudah pemasaran dan promosi barang atau
jasa.
3. Memperluas jangkauan calon konsumen dengan pasar
yang luas.
4. Mempermudah proses penjualan dan pembelian.
5.Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan
secara online.
6. Mempermudah penyebaran informasi.
Waralaba merupakan suatu
strategi yang dibangun dengan system, format bisnis, dan pemasaran yang
bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha untuk mengemas suatu produk barang
atau jasa dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara pemilik suatu
merek dengan pemberian izin nya dan pihak kedua sebagai pemilik bisnis.
Keuntungan waralaba
1. brand sudah dikenal masyarkat
membuat proses pemasaran bisnis
waralaba menjadi lebih mudah, apalagi bila produk yang dijual adalah produk
yang dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat.
2. Kerjasama usaha telah terbangun
Mereka yang membeli franchise
sebuah brand akan mendapatkan keuntungan lain, yaitu kerjasama bisnis yang
telah terbangun dengan baik sebelumnya. Beberapa contoh keuntungannya adalah
dalam hal pemasok bahan baku untuk produk yang dijual, agensi periklanan dan
pemasaran.
3.
Kemudahan dalam manajemen finansial
Kebanyakan investor lebih suka
memberikan modal pada sebuah bisnis yang terbukti kokoh dari segi finansial dan
jaringan pemasaran. Bergabung dengan usaha waralaba memberikan keuntungan
karena sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pewaralaba.
Kerugian waralaba
1.
Kemudahan dalam manajemen finansial
Kebanyakan investor lebih suka
memberikan modal pada sebuah bisnis yang terbukti kokoh dari segi finansial dan
jaringan pemasaran. Bergabung dengan usaha waralaba memberikan keuntungan
karena sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pewaralaba.
2.
Adanya biaya waralaba
Hampir semua usaha waralaba
menerapkan sistem fee kepada mitra mereka. Pemiliki franchise akan mengajukan
biaya awal untuk membeli waralaba miliknya.
3. Pemotongan keuntungan
Selain
biaya waralaba, mitra waralaba juga harus membayar royalti kepada franchisor,
yaitu pemotongan dari sejumlah keuntungan yang Anda dapatkan. Jika ternyata
keuntungan Anda hanya sedikit, maka keuntungan tersebut tetap dipotong untuk
menutupi biaya royalti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.