Oktober 15, 2019

Pemanfaatan Sampah Plastik

                                  Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk Kreatif

Oleh: Andi Narwanto (@N21) 41617110060

Abstrak
Sumber  sampah  terbanyak  adalah  berasal  dari  pemukiman,  komposisinya  berupa  75%  terdiri  dari sampah organik dan hanya 25% sampah anorganik. Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan  pembuatan  kompos,  briket  serta  biogas,  tetapi  sampah anorganik  masih  sangat minimpengelolaannya. Sampah anorganik sangat sulit didegradasi bahkan tidak dapat didegradasi sama sekali oleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampah jenis ini. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. Pada tahun  2008  produksi  sampah  plastik  untuk  kemasan  mencapai  925.000  ton  dan  sekitar  80%nya berpotensi menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Karena potensinya yang cukup besar, alangkah lebih baik untuk   memanfaatkan sampah plastik ini menjadi produk dan jasa kreatif dalam rangka mengelola sampah plastik dengan baik, sehingga plastik benar-benar mendukung kehidupan kita. Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu produk dan jasa.


Jika ada yang bertanya, material apakah yang membawa manfaat bagi kehidupan sekaligus membahayakan pada saat yang sama, selain api dan air, plastik adalah jawabannya. Plastik telah menjadi sabahat manusia selama hampir satu abad, ia terus diproduksi dan dimanfaatkan sampai saat ini. Sebagai material yang sulit diurai secara alami, idealnya tidak boleh ada plastik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketika produk dari plastik telah habis masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Plastik merupakan material yang baru, secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20, tepatnya pada tahun 1975 diperkenalkan oleh Montgomery Ward, Sears, J.C. Penny, Jodan Marsh dan toko-toko retail besar lainnya (Marpaung, 2009). Plastik berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini hampir tidak ada supermarket, toko atau warung di Indonesia yang tidak menyediakan kantung plastik (Anonim, 2009).

Bisnis daur ulang sampah telah berlangsung sejak lama dan merupakan bisnis besar yang dijalankan secara sistematis.  Meskipun  menguntungkan,  tidak semua  orang tertarik  mendalami  bisnis  ini. Untuk menjadi pebisnis daur ulang plastik, seorang perlu membangun sistem pengumpulan sampah yang baik, menjalin kerjasama dengan pemulung, memiliki fasilitas pengolahan sampah, serta mengenal   pangsa   pasar   produk   daur   ulang   plastik   yang   diproduksinya.   Meskipun   tetap menggunakan  plastik  sebagai  bahan  baku  utama,  bisnis  kreasi  sampah  plastik  yang  penulis tawarkan tidak sekompleks bisnis daur ulang plastik yang bercorak industrial dan bisnis ini dapat dilakukan secara mandiri.

Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu produk dan jasa. Dalam konteks bisnis kreasi sampah plastik, kedua jenis bisnis tadi dapat dilakukan. Dari sisi produk, bisnis ini menghasilkan produk-produk yang menjanjikan secara finansial. Dari sisi jasa, ide usaha dan produk yang dihasilkan ini dapat dikemas menjadi jasa workshop/pelatihan/seminar yang menguntungkan.

Sampah plastik dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual tinggi tanpa melakukan peleburan  terlebih  dahulu.  Pengolahan  dilakukan  dengan  menggabungkan  lembaran-lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik dengan menjahitnya atau menempelkannya pada material lain.
Bungkus plastik beralumunium foil sebagai bahan baku produksi kerajinan memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1.      Kuat. Plastik kemasan didesain oleh produsen makanan/minuman instan sebagai pembungkus produk yang cukup kuat melindungi produk di dalamnya. Disamping itu, plastik baru dapat terurai sempurna dalam waktu 80 sampai 300 tahun.

2.      Anti air. Plastik kemasan tentu dirancang untuk melindungi produk di dalmnya dari air dan udara.

3.      Desain yang bagus. Setiap produsen ketika melempar produknya ke pasaran, tentu akan mengemasnya semenarik mungkin agar produknya digemari dan dibeli konsumen. Alasannya, karena pandangan pertama ketika berbelanja biasanya pembeli tertuju ke kemasan yang apik dan mencolok. Kemasan yang tertata apik dilihat dari paduan warna, huruf, dan gambar tentu dirancang sedemikian rupa oleh tenaga ahli khusus (Hermono, 2009).

4.      Murah.  Sampah  plastik  adalah  barang  buangan  dari  produk  sekali  pakai.  Oleh  karena  itu seringkali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik diperoleh secara gratis apabila kita pandaai menyusun strategi pengumpulannya.

5.      Murah.  Sampah  plastik  adalah  barang  buangan  dari  produk  sekali  pakai.  Oleh  karena  itu seringkali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik diperoleh secara gratis apabila kita pandaai menyusun strategi pengumpulannya.

Kelebihan plastik berlapis alumunium foil ini membuatnya fleksibel untuk dikreasikan. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lembaran plastik dapat diposisikan seperti pengganti kain untuk kerajinan. Lembaran plastik dapat diolah dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan kain. Anda dapat  menjahitnya,  memotong  dan  menyambungnya  kembali,  melipat,  menjepitnya  dengan aksesoris dari metal, dan megkombinasikannya dengan material lain.

Mainkanlah imaji anda dengan lembaran-lembaran plastik yang dapat menggantikan kain atau lembaran plastik jadi. Kalau lembaran kain batik dapat dimanfaatkan menjadi tas laptop, lembaran plastik pun bisa. Anggaplah bahwa lembaran plastik sama sekali seperti kain tebal, hanya sedikit kaku dan berisik. Eksplorasikanlah segala kemungkinan yang muncul dan kaitkan dengan keunikan yang ditimbulkan jika plastik kemasan beraneka warna menjadi bahan bakunya.

Beberapa contoh produk yang telah beredar di pasaran, dan penjelasan ciri khas masing-masing produk antara lain:
1. Dompet tangan. Keunggulan produk adalah ringan, harga terjangkau.
2. Tempat Sampah. Keunggulan ringan dan tahan air.

Daftar Pustaka


Anonim. (2009). Plastik. didownload dari http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik


Anonim.   (2009).   Sampah   Plastik   Jadi   Limbah.   didownload   dari   http://cetak.kompas.com/
read/xml/2008/08/06/00444748/80.persen.sampah.plastik.jadi.limbah






2 komentar: