Oktober 17, 2019

Pengembangan Bisnis ala Startup menggunakan Design Thinking

Dalam menjadi praktisi bisnis atau wirausahawan, kita perlu mengetahui apa yang akan kita lakukan dan publikasikan kepada calon konsumen atau mitra kita untuk tau dengan objek atau jasa yang kita ingin buat.


Dunia keilmuan bisnis kita banyak memiliki beragam cara untuk melakukan proses bisnis yang baik, disini saya ingin menunjukan dan memberi masukan terhadap temen-temen yang ingin mengetahui tentang keilmuan yang saat ini saya sedang pelajari, ada 2 cara atau bentuk bisnis yang pernah saya pelajari yaitu Business Plan dan Business Model Canvas, konsep tersebut dibuat untuk para wirausahawan menjadi mengerti akan peluang dan ancaman apa saja yang akan mereka hadapi dalam menjalankan bisnis yang akan dibuat.



Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja yang paling populer untuk mendefinisikan model bisnis startup. Kanvas disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis agar menghasilkan kinerja yang lebih optimal untuk startup. Kanvas ini dapat digunakan untuk semua jenis startup, tanpa terbatas sektor usahanya. Bagi founder dan/atau mentor startup, BMC digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kekurangan proses bisnis.




Susunan Business Model Canvas / JAM




Design thinking (DT) sendiri sebenarnya adalah sebuah metode pemecahan masalah yang muncul karena ada kecenderungan perusahaan-perusahaan tidak mampu merancang produk yang dapat memenuhi kebutuhan sebenarnya dari customer. Pionir awal dari DT, seperti Tim Brown dan Roger Martin menyampaikan bahwa DT dapat menjadi aspek diferensiasi dalam merespons perubahan perilaku masyarakat dan tren pasar. DT sendiri terdiri dari lima tahapan penting, yaitu empathize, define, ideation, prototype, dan test.

Nina Ivana Satmaka – Trainer, Jasa Pengembangan










Era sekarang kita memiliki sangat perbedaan mengelola bisnis, dengan munculnya banyak startup yang mencapai kurang lebih 1700 startup di Indonesia menurut media cnn Indonesia. Persaingan bisnis menggunakan teknologi yang dinamis dan tak terbendung, mengingat gerakan startup yang meraja lela saat ini, mereka menerapkan prinsip design thinking yang dimana pengguna akan menjadi tolok untuk mereka untuk mengembangan suatu produk. Riset market yang digunakan dengan berbagai cara mulai dari kualitatif, kuantitatif, enografi, testing, indeep interview mereka lakukan demi perkembangan dan wujud produk yang lebih baik sejak kini dan seterusnya.

Setelah kita mengetahui era ribuan startup di tanah air, muncul juga kosa kata yang mungkin sering kita dengar yaitu MVP (more valueable product) yang dapat mendorong setiap pemilik startup untuk mengembangkan sebuah produk dengan beragam cara, salah satunya dengan metode MVP dimana tim development dan research akan berkerja keras untuk membangun produk yang memecahkan masalah pengguna dari porsi yang kecil dan terus berkembang dengan seiringnya waktu.

tidak hanya MVP saja, mereka juga memiliki kegiatan yang disebut 
user testing / market testing, mengumpulkan feedback sebanyak-banyaknya mengenai penggunaan produk yang mereka buat sehingga mengetahui apa yang akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

iterasi produk atau jasa yang dibuat, dan melakukan implementasi dari insight dan data yang ambil dari proses pengujian pada pasar, dan lakukan terus berulang sehingga mendapatkan produk yang selalu relevan dengan pasar yang dibidik juga menjadikan setiap para pelaku startup sangat berpotensi untuk menjadi market leader atau pemenang pasar. mungkin berikut adalah pengalaman pribadi saya berkerja didunia teknologi dan startup, dapat Saya sampaikan bahwa setiap bisnis akan memiliki value, tetapi bisnis yang berkembang ialah sebuah tuntutan management untuk mengetahui bagaimana proses dan pengambilan keputusan yang lebih baik demi keberlangsungan produk maupun jasa yang dimiliki.


Reference :
https://usahasosial.com/learn/mengembangkan-ide-usaha-sosial-dengan-design-thinking/

http://dimensiinterior.petra.ac.id/index.php/int/article/viewFile/21492/19595

Tidak ada komentar:

Posting Komentar