April 04, 2020

Define Rencana Bisnis





Perencanaan Usaha (business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu. Akan tetapi, kenyataannya banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis disaat akan melakukan bisnis.
Secara teori mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan setelah didirikan. Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya dan bagaimana tingkat pengalaman mereka, dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan.
Berikut 10 poin penting dalam membuat suatu business plan sebagai berikut:
1. Executive Summary
Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat tentang usaha bisnis. Hal ini sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.
2. Mission Statemenn
Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan ke depannya.
3. Company Background
Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan dan asal mula ide untuk membangun bisnis.
4. Product Description
Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).
5. Marketing Plan
Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added) sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis, misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing strategy, dll.
6. Competitor Analysis
Untuk bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut, bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.
7. SWOT Analysis
SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis (sustainable business operational)
8. Operations
Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis.
9. Financial Planning
Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perlu melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.
10. Timeline Business Project
Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan dilakukan di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya.

Oleh karena itu, melalui sebuah business plan yang mantap akan memberi jaminan yang lebih keseriusan dari pengelola bisnis yang bersangkutan. Business plan juga merupakan cara Anda untuk meyakinkan pihak investor atau pemberi dana hibah akan Anda buat. Business plan yang baik akan mengandung isian yang jelas dan mudah dipahami apa sebenarnya yang menjadi maksud tujuan, upaya-upaya, gambaran target, strategi dan sebagainya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar