Maret 31, 2022

Cara Mengembangkan Kreativitas Diri

 

Cara Mengembangkan Kreativitas Diri

 

Oleh : Muhamad Rachmat Qidam (U-28 Rachmat)

 

I.Pendahulan

            Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kemampuan masing-masing individu. Kreativitas berarti berani untuk mengambil risiko, yaitu berani untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan dan hasilnya belum jelas. Ini berarti harus lebih berani melakukan kekeliruan secara berlebihan. Dari itu kreativitas harus mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi dengan cermat terlebih dahulu.

Menurut Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau daya cipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 456), kreativitas juga dapat bermakna sebagai kreasi terbaru dan orisinil yang tercipta, sebab kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil. Kreativitas merupakan kegiatan otak yang teratur komprehensif, imajinatif menuju suatu hasil yang orisinil.

II.Pembahasan

A.    Ciri-Ciri Kreativitas

Menurut Slameto (2003:17) dalam Supriadi mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan non kognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinilitas, fleksibelitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun.Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif. Menurut Sri Narwati (2011:11) ciri-ciri guru kreatif adalah:

A. Guru yang fleksibel Kecerdasan majemuk, keragaman gaya belajar, dan perbedaan karakter siswa menuntut guru harus fleksibel. Guru harus luwes menghadapi segala perbedaan ini agar mampu menumbuhkan segala potensi siswa.

B. Guru yang optimis Guru harus optimis bahwa setiap siswa memanag memiliki potensi dan setiap anak adalah pribadi yang unik. Keyakinan guru bahwa interaksi yang menyenangkan dalam pembelajaran akan mampu memfasilitasi siswa berubah menjadi lebih baik dan akan berdampak pada perkembangan karakter siswa yang positif.

C. Guru yang respect Kita tidak bisa meminta siswa berlaku hormat, tetapi guru tidak memperlakukan siswa pula. Guru hendaknya senantiasa menumbuhkan rasa hormat di depan siswa sehingga mampu memacu siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran sekaligus hal-hal lain yang dipelajarinya.

D. Guru yang cekatan Anak-anak yang selalu aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis pula, sehingga bisa muncul saling pemahaman yang kuat dan akan berdampak positif bagi proses dan hasil pembelajaran.

E. Guru yang humor Humor-humor yang dimunculkan guru disela-sela pembelajaran tentunya akan menyegarkan suasana pemebelajaran yang membosankan. Dengan humorhumor yang segar akan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan

F. Guru yang inspiratif Fasilitasilah setiap siswa agar mampu menemukan hal-hal baru yang bermanfaat. Jadikanlah setiap siswa menjadi pribadi yang bermakna dengan menemukan sesuatu yang positif untuk perkembangan kepribadiannya.

B. Tujuan Pengembangan Kreativitas

 Menurut Utami Munandar (2002:60) yang dituangkan pada salah satu bukunya Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini, ada alasan mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, antara lain : Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kedua, kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah. Mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga, bersibuk secara kreatif akan memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang akan mempengaruhi perkembangan sosial emosinya. Keempat, dengan kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai buah pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Jadi tujuan mengembangkan kreativitas anak adalah sebagai berikut :

1. Mengenal cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan menggunakan teknik-teknik yang dikuasainya.

2. Mengenalkan cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.

3. Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai .

4. pengalaman dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang sangat tinggi terhadap ketidakpastian.

5. Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang dilakukannya dan sikap menghargai hasil karya orang lain.

 6. Membuat anak kreatif, yaitu anak yang memiliki :

a. Kelancaran untuk mengemukakan gagasan

b. Kelenturan untuk mengemukakan berbagai alternatif pemecahan masalah

c. Orsinalitas dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran

d. Elaborasi dalam gagasan

e. Keuletan dan kesabaran atau kegigihan dalam menghadapi rintangan dan situasi yang tidak menentu.

Strategi Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk (4P)

Menurut Utami Munandar (1995: 45) setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting bagi dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Sehubungan dengan pengembangan kreativitas siswa, kita perlu meninjau empat aspek dari kreativitas, yaitu pribadi, pendorong, press, proses, proses, atau, dan produk (4P dari kreativitas)

a.       Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinilitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapt diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Oleh karena itu pendidik haendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat yang sama). Guru hendaknya membantu siswanya menemukan bakat-bakatnya dan menghargainya.

b.      Pendorong (press)

 Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuuat dalam dirinya sendiri ( motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung tetapi dapt pula terhambat dalam lingkungan yang tidak menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu

c.       Proses

Untuk mengembangkan kreatif, anak perlu diberi kesempatan untuka bersibuk diri secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak untuk mengesprsikan dirinya secara aktif, tentu saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan. Pertama-tama yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna. Hal itu akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima, dan menghargai. Perlu pula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat sehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton, tidak menunjang siswa untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif.

III. Kesimpulan

            Kreativitas berkarya diharapkan menumbuhkan jiwa kreatif dan selalu mencari hal yang baru (novelty). Pembelajaran model MUKIDI diharapkan menumbuhkan jiwa dan perilaku kreatif yang positif. Bentuk ini yang akhirnya harus dipertahankan demi kreativitas produk karya seni melalui percobaan (research based learning) ataupun project based learning senantiasa akan menggali ide dan mengembangkan potensi peserta didik. Terutama pada project based learning, diharapkan menemukan kerja kolaboratif dan menumbuhkan sikap toleransi diantara siswa.

IV. Daftar Pustaka

https://www.kajianpustaka.com/2020/07/kreativitas.html

https://eprints.uny.ac.id/9844/2/BAB%202%20-%2008108244084.pdf

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/21686-Article%20Text-43833-2-10-20180215.pdf

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar