Oleh : Kharis Febriansyach (@U38-Kharis)
A. PENDAHULUAN
Hadirnya industri 4.0 kini menimbulkan harapan
baru dalam percepatan kemajuan ekonomi sekaligus tantangan dalam penciptaan
kesempatan kerja. Adapun Industri 4.0 lahir setelah didahului tiga generasi
sebelumnya, yaitu generasi pertama mesin uap, generasi kedua elektrifikasi, dan
generasi ketiga komputer. Generasi keempat atau industri 4.0 ialah sistem siber
fisik (cyber physical system), dengan digitasi dan interkoneksi produk, rantai
nilai (value chains) dan model bisnis. Industri 4.0 juga mencakup riset,
jejaring pelaku industri, dan standardisasi. Dengan digitasi interkoneksi
produk, mata rantai perdagangan dapat diperpendek sehingga mempercepat
mobilitas arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pada tahap lanjut,
hal itu akan menurunkan biaya operasional sehingga berpotensi meningkatkan
kegiatan ekonomi dan pendapatan produsen serta efisiensi konsumen.
Namun, ancaman kehadiran industri 4.0 terhadap pengurangan
tenaga kerja tidak berlaku pada seluruh kegiatan industri. Adapun salah satu
kegiatan industri yang tidak terlalu berdampak pengurangan tenaga kerja ialah
industri kreatif sebab industri kreatif berbasis kreativitas, seni, budaya, dan
inovasi, yang menurut UNCTAD dikelompokkan atas empat grup, yaitu seni,
warisan, media, dan kreativitas fungsional.
B. PEMBAHASAN
Di Negara kita, kewirausahaan itu sendiri mulai dikenal
masyarakat secara umum sejak populernya istilah wiraswasta. Sejak saat itu
mulailah istilah wiraswasta dimuat di berbagai media masa, seperti surat kabar,
majalah, dalam siaran radio, dan televisi, bahkan pada perkembangan selanjutnya
berbagai ceramah dan seminar serta kursus-kursus, ceramah dan seminar, serta kursus-kursus
diselenggarakan untuk merangsang minat dan perhatian masyarakat terhadap
pengembangan kewirausahaan di tanah air..
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha dan kerja). Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek
kreativitas dan inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang
dapat menemukan peluang.Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru atau hubunganhubungan baru antar unsur, data, variabel
yang sudah ada sebelumnya.
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan
usaha. Wira berarti peluang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah berani, dan berwatak agung. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk 24 mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang
pengembangan dan pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung
risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya
tersebut.Keberanian mengambil risiko sudah menjadi milik seorang wirausahawan
karena dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum
mmeiliki nilai perhatian dipasar. Peran dari seorang wirausaha yaitu sebagai
penemu dan sebagai perencana. Sebagai penemu wirausaha menemukan dan menciptakan
produk baru, teknologi dan cara baru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
Sedangkan sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru,
merencakan strategi perusahaan baru, merencakan ide-ide dan peluang dalam
perusahaan.
Seiring berkembangnya inovasi teknologi, Revolusi industri
4.0 sudah dipandang sebagai sebuah antithesis dari perkembangan revolusi
industri sebelumnya. Revolusi industri 4.0 diprediksi memiliki potensi manfaat
yang sangat besar dalam dunia industri. Diantara manfaat revolusi industri 4.0
adalah mengenai perbaikan kecepatan fleksibelitas produksi, peningkatan
pelayanan kepada pelanggan dan konsumen.
Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup yang sebelumnya. Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.
Perkembangan
teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku masyarakat, dan
peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya dan terciptanya peluang bisnis
dan pekerjaan baru. Penggunaan internet dalam
proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai dari pertukaran
informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan,
hingga pelayanan pelanggan. Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja
sama global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya.
Selain itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi
yang berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.
Revolusi
industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang didorong
oleh beberapa faktor di bawah ini:
1.
Peningkatan volume
data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.
2.
Munculnya analisis,
kemampuan, dan kecerdasan bisnis.
3.
Terjadinya bentuk
interaksi baru antara manusia dengan mesin.
4.
Perbaikan instruksi
transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing.
5.
Aktivitas serba
internet atau internet of things.
6.
Mengandalkan
keterbukaan informasi dan aksesibilitas.
Teknologi akan mempermudah manusia untuk mengakses suatu informasi melalui teknologi digital secara bebas dan terkendali. Kedepannya, perkembangan teknologi akan membentuk masyarakat dunia baru, yaitu masyarakat era digital.
Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin. Salah satu contohnya adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas, dimana soft skill merupakan kunci utamanya.
Agar dapat
menghadapi perubahan pada tahun-tahun mendatang, dibutuhkan para pekerja yang
memiliki soft skill seperti pemecahan
masalah yang kompleks, pikiran yang kritis, kreativitas, manajemen manusia,
berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan
pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas
kognitif. Soft skill menjadi salah
satu faktor yang paling penting untuk dimiliki oleh para pekerja di masa depan.
Seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, memecahkan
masalah, serta aspek kecerdasan emosional lainnya.
C.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Modul 2 Kewirausahaan 1
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11088/17%2C%20Niko%2C%2
0Vincent%20dan%20Tri%20Mulyaningsih_.pdf?sequence=1&isAllowed=y https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000952090/Description
https://www.kompasiana.com/syahananindita/5fd5d9248ede4850050b3112/perkembanga
n-kewirausahaan-di-era-revolusi-4-0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar