Oleh: Zulfa Habibah (@U47-Zulfa)
Abstrak
kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana menciptakan suatu ide yang baru bahkan berani menanggung resiko untuk mengorbankan waktu, biaya dan tenaga demi terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa yang telah diharapkan.
Pada
dasarnya seseorang untuk menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena sebenarnya berwirausaha
dapat dipelajari oleh setiap orang. Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang
tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif, namun tidak
hanya itu saja. Memulai usaha merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan
usaha, oleh sebab itu memerlukan kiat yang tepat untuk memperoleh kesuksesan.
Ada beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin
memulai wirausaha, antara lain pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki
hasrat dan pengetahuan di dalamnya, perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan
pertemanan, pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda, jaga
kredibilitas dan brand image. Disamping itu dalam berwirausaha sangat
diperlukan kejujuran dalam usahanya, karena akan membawa keberhasilan dan
kesuksesan dari akibat kepercayaan pelanggan.
Kewirausahaan
pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti
mesin uap, mesin pemintal, dil. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah
orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani
memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi
tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18). Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda
antar para ahli/ sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang
berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi bar (Garter, 1988),
menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi
berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan
mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Berikut
adalah tujuan kewirausahaan :
1. Meningkatkan
jumlah pengusaha di Indonesia.
2. Menyejahterakan
masyarakat.
3. Menebarkan
semangat bisnis di tengah masyarakat.
4. Memicu
semangat berinovasi.
5. Membuat
masyarakat sadar akan pentingnya berwirausaha.
Adapun
tujuan wirausaha menurut para ahli :
1. Josep Schumpeter
Tujuan
wirausaha adalah mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang
dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru.
2. Kathleen
Tujuan
wirausaha adalah menjalankan, mengatur, dan berani mengambil resiko bagi
pekerjaan yang dijalankannya dalam dunia usaha.
3. Stein dan John F. Burgess
Tujuan
wirausaha adalah mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala
risiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
4. Ahmad Sanusi
Tujuan
wirausaha adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
5. Zimmerer
Tujuan
wirausaha adalah mampu menciptakan bisnis baru, dan orang yang biasanya
langsung berhadapan dengan risiko mampu mengidentifikasikan dalam mencapai keberhasilan.
6. Richard Cantillon
Tujuan
wirausaha adalah dapat meningkatkan sumber daya ekonomi dari produktivitas
rendah menjadi produktivitas tinggi.
7. Soeharto Prawiro
Tujuan
wirausaha adalah nilai yang dibutuhkan untuk memulai bisnis dan mengembangkan
bisnis.
8. Effendy
Tujuan
wirausaha adalah melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan/atau nilai
tambah, melalui penoleran atau penetasan gagasan dengan memadukan sumber daya
dan merealisasikan tersebut menjadi kenyataan.
9. Kasmir
Tujuan
wirausaha adalah berani mengambil resiko untuk membuka sebuah usaha di berbagai
kesempatan yang ada.
10. Syamsudin
Suryana
Tujuan wirausaha adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, orang
yang berani mengambil risiko, kepemimpinan yang lugas, kemampuan inovasi yang
kuat, dan orang yang berorientasi pada masa depan.
11. Peter F Drucker
Tujuan
wirausaha adalah membuat atau menciptakan sesuatu yang baru & berbeda.
Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari risiko, mereka mencari
peluang.
12. Andrew J Dubrin
Tujuan
wirausaha adalah menjalankan dan mendirikan bisnis inovatif.
13. Jean Baptista Say
Tujuan
wirausaha adalah menggabungkan berbagai alat produksi & menemukan nilai
dari apa yang dia hasilkan.
14. Raymond
Tujuan
wirausaha adalah inovatif, kreatif dan mampu mewujudkan kreativitasnya guna
meningkatkan kesejahteraan diri di lingkungan dan masyarakat.
15. Harvey Leibenstein
Tujuan
wirausaha adalah berbagai kegiatan yang diperlukan untuk menjalankan &
mendirikan perusahaan di saat pasar belum terbentuk / belum teridentifikasi
secara jelas, atau beberapa komponen fungsi produksi belum teridentifikasi
sepenuhnya.
16. F. Hadiputra
Tujuan
wirausaha adalah mampu mengambil risiko yang dibutuhkan untuk mengatur dan
mengelola bisnis dan menerima manfaat finansial atau non-moneter.
Konsep Dasar Kewirausahaan
Untuk
menjalankan kewirausahaan, kita tidak hanya memerlukan modal berupa dana saja.
Selain dana, ada beberapa konsep dasar kewirausahaan yang harus lebih dlu
dipahami dengan baik agar bisnis bisa berhasil. Berikut konsep-konsep dasar
kewirausahaan :
1. Agility (Kemampuan untuk
Bergerak Cepat)
Bergerak
cepat atau kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk berubah arah secara
tepat dan cepat tanpa kehilangan tujuan. Konsep ini sangat penting dimiliki dan
dipahami seorang pengusaha karena kondisi pasar dan lingkungan yang terus
berubah. Jika tidak gesit, maka Anda bisa ketinggalan dibanding kompetitor.
2. Endurance (Daya Tahan)
Konsep
selanjutnya yang wajib dipahami seorang pengusaha adalah endurance atau kemampuan
untuk melakukan berbagai tugas terus-menerus. Daya tahan sebuah bisnis biasanya
didukung oleh produksi dan penjualan yang tetap lancar dan ini memerlukan kerja
ekstra. Jika seorang pengusaha tidak punya daya tahan yang tinggi, maka
bisnisnya akan sulit bertahan.
3. Kecepatan
Situasi
di pasar bersifat dinamis dan akan selalu berubah. Seorang wirausahawan yang
baik akan mampu mengikuti semua perubahan itu dengan cepat.Pada dasarnya,
selalu berinovasi untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen
merupakan kunci penting agar sebuah bisnis maju dan berkembang.
4. Fleksibilitas
Kemampuan
beradaptasi dengan situasi baru adalah bentuk fleksibilitas seorang pengusaha.
Di mana pun dirinya berada, peluang dan kesempatan mesti selalu bisa
dimanfaatkan dengan baik tanpa banyak mengeluh.
5. Strength (Kekuatan)
Kekuatan
baik secara fisik maupun mental sangatlah diperlukan oleh seorang pengusaha.
Dengan fisik dan mental yang kuat, fungsi dari setiap komponen dalam bisnis
bisa dijalankan dengan baik dan maksimal.
Sifat Kewirausahaan dalam Konsep
Dasar Kewirausahaan
Seorang
wirausahawan dituntut untuk memiliki sejumlah sifat atau karakteristik.
Karakteristik inilah yang nantinya akan menentukan keberhasilannya dalam
bisnis.
1. Keberanian
untuk mengambil risiko.
2. Kemampuan
untuk berinovasi dan menciptakan produk baru yang berbeda dengan yang sudah
ada.
3. Memiliki
kualitas seorang visioner dan mampu memimpin timnya.
4. Memiliki
pemikiran yang terbuka (open-minded) sehingga mampu menghadapi perubahan di
sekitar dengan bijak.
5. Memahami
produk yang akan dibuat dan dipasarkan.
Selain
itu, seorang wirausahawan atau pengusaha juga sebaiknya mampu menerima masukan,
baik itu kritik maupun saran dari orang-orang di sekitarnya. Dengan kritik
itulah, biasanya sebuah bisnis bisa tumbuh menjadi besar.
Potensi diri dalam kewirausahaan
Pengertian Potensi Diri
Potensi
diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau
dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan
berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki sescorang dalam berusaha atau
melakukan suatu usaha.
Secara
umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Kemampuan
dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya
tangkap.
2. Etos
kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap
tekanan.
3. Kepribadian,
yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang,
baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas
di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut
"Howard Gardner", potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu
sebagai berikut:
1. Intelegensi
linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan
maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para
sastrawan, editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi
matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada
kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi
rang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara
tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini
biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi
kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet
dan ahli bedah.
5. Intelegensi
musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati
bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan
penyanyi.
6. Intelegensi
interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh
seseorang motivator dan fasilitator.
7. Intelegensi
intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan
ini berkaitan dengan kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi
(merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi
naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan
baik.
9. Intelegensi
eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan
terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
10. Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkanya.
Motivasi Berwirausaha
Motivasi
berwirausaha merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang
enterpreneur yang menimbulkan kegiatan enterpreneur yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan enterpreneur dan yang memberi arah pada kegiatan enterpreneur
tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Vanesaar, 2006).
motivasi berwirausaha adalah daya Penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas berwirausaha demi mencapai tujuan wirausaha (Koranti,
2013). Menurut Ratnawati dan Kuswardani (2010) motivasi berwirausaha adalah
keadaan yang mendorong menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk
melakukan kegiatan Kewirausahaan dengan cara mandiri, percaya pada diri
sendiri, berorientasi ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif, dan
menilai tinggi hasrat inovasi. Enterpreneurial Motivation atau motivasi berwira
usaha melibatkan motivasi yang diarahkan pada tujuan Kewirausahaan (tujuan yang
melibatkan kesadaran dan Eksploitasi peluang bisnis) (Wibowo dan Ardrianti,
2014).
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berwira usaha adalah keadaan
yang mendorong menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk melakukan
kegiatan wirausaha dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi
ke masa depan, mengambil resiko, kreatif, dan menilai tinggi serat inovatif
serta berorientasi laba dan keuntungan.
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Menurut
Susanto (2009) faktor-faktor motivasi berwirausaha terdiri dari:
1. Faktor
lingkungan. Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan
jiwa kewirausahaan. Menurut Suryana (2003) faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan sosial salah satunya dari orang tua.
2. Faktor
sosiologis. Kondisi sosial juga turut memberikan andil dalam meningkatnya
aktivitas kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu seperti kaum wanita,
minoritas, serta akademisi.
3. Faktor
ketersediaan sumber daya. Ketersediaan modal adalah, hal yang sangat penting.
4. Faktor
personal. Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal yang lebih
tinggi ketimbang seorang non wirausahawan, yang berarti bahwa mereka memiliki
keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib sendiri.
5. Adversity
Quotient juga menjadi salah satu faktor motivasi berwirausaha. Adversity
Quotient (AQ) adalah suatu ukuran untuk mengetahui daya juangindividu dalam
menghadapi kesulitan, kepercayaan diri dalam menguasai hidupdan kemampuan untuk
mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi (Stoltz, 2004). Dalam penelitian
yang dilakukan ole Wisesa dan Indrawati (2016) menunjukkan bahwa Adversity
Quotient memiliki hubungan yang positif dengan motivasi berwirausaha, yang
artinya apabila adversity quotient tinggi maka motivasi berwirausaha juga
tinggi.
Dari
penjelasan diatas, faktor-faktor yang mendorong motivasi berwirausaha adalah
faktor lingkungan sosial, faktor sosiologis, faktor sumber daya, faktor
personal dan advertisy quotient.
Karakteristik Wirausaha
Memiliki Komitmen yang Tinggi
Karakteristik
seorang wirausaha untuk sukses yang pertama adalah dia harus mempunyai komitmen
yang tinggi. Karena komitmen berkaitan dengan setiap perkataan maupun tindakan
yang akan kamu pertanggung jawabkan. Dengan komitmen yang tinggi dalam
membangun usaha membuat sebuah kepercayaan terhadap diri kamu ataupun
perusahaan. Maka dari itu, bisa membuat langkah kamu dalam berbisnis juga lebih
mudah.
Disiplin
Sebagai
seorang wirausahawan kamu haru mempunya karakter disipilin dengan begitu
memperlihatkan bahwa kamu berusaha keras untuk melakukan apapun dalam urusan
bisnis. Disiplin disini maksudnya adalah keteraturan kamu dalam menjalankan
usaha. Jika disiplin kamu dapat memotivasi dan membangkitkan semangat diri
untuk mencapai sebuah tujuan.
Percaya Diri
Percaya
diri sebagai langkan awal kamu untuk bisa memulai usaha, karena kamu percaya
terhadap kemampuan dirimu bahwa dapat membangun dan menjalankan bisnis.
Kepercayaan diri menandakan kalau kamu siap menghadapi segala rintangan
kedepannya tapi jangan terlalu berlebihan, kamu harus mengimbanginya juga
dengan pengendalian diri agar kesannya tidak sombong.
Pantang Menyerah
Membangun
dan mengembangkan sebuah usaha tentu tidak mudah, makanya dibutuhkan sifat
pantang menyerah bagi seorang wirausaha dalam membuat bisnis. Tentu saja,
membuat usaha dari awal itu pasti ada tantangannya atau kegagalan selama
berjalannya usaha. Sifat pantang menyerah wajib dimiliki oleh wirausahawan agar
kita tidak mudah menyerah jika mengalami suatu kegagalan. Dan dari kegagalan
tersebut dapat dijadikan motivasi untuk kamu kedepannya agar meminimalisir
gagal dalam berwirausaha.
Memiliki Kreativitas Tanpa Batas
Kreativitas
salah satu karakteristik yang penting juga untuk dimiliki oleh wirausaha.
Dengan kreativitas yang dimiliki seorang wirausaha dapat menciptakan ide usaha
maupun produk yang tidak terbatas dengan produk atau usaha serupa. Maka dari
itu, suatu kreativitas harus dibarengi dengan adanya inovasi tujuannya adalah
agar menarik minat para pelanggan terhadap usaha kamu. Caranya kamu bisa
mengadakan riset kepada orang-orang mengenai tren yang sedang berkembang saat
itu. Berani Mengambil Resiko Karakteristik lainnya seorang wirausaha berani
bertanggung jawab atas semua keputusannya dan mengambil resiko terberat
sekalipun. Berani mengambil resiko jika bisnisnya nanti akan mengalami kerugian
bahkan produk yang dia jual tidak laku. Dengan adanya permasalahan tersebut,
biasanya wirausahawan dapat mengatasinya dengan baik dan sudah memiliki solusi
supaya kejadian yang terjadi tidak dapat terulang kembali.
Keuntungan dan Kerugian dalam
berwirausaha
Keuntungan Berwirausaha
1.
Menentukan
penghasilan sendiri
Anda menjadi bos atas
diri sendiri. Anda tidak perlu menunggu gaji dari orang, tapi Anda yang
menggaji diri Anda sendiri.Ketika ingin hasil yang banyak, maka Anda harus
bekerja lebih giat. Anda yang menentukan sendiri target pendapatan Anda.
2.
Mengembangkan
Potensi Diri
Jika Anda bekerja
sebagai karyawan, Anda mungkin akan terpaksa mengerjakan apa yang tidak Anda
pahami. Anda mungkin bekerja bukan pada bidang yang paling Anda kuasai.
Sedangkan jika Anda berbisnis sendiri, Anda bisa lebih bebas dalam
mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan diri. Tidak ada yang menghalangi
Anda untuk melakukan apapun, kecuali Anda sendiri yang tidak mau mencobanya.
3.
Melakukan
apa yang disukai
Saat berbisnis, Anda
punya kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang Anda sukai. Anda bisa
menjalankan usaha yang sesuai hobi dan bersenang-senang sambil menghasilkan
uang. Namun, jika Anda bekerja dengan orang lain, Anda akan dibebankan tugas
yang tidak disukai. Lama-lama, pekerjaan pun akan menjadi rutinitas yang monoton
dan membosankan.
4.
Melatih
mental sebagai pemimpin
Sekecil apapun usaha
yang Anda rintis, Anda langsung menjadi seorang pemimpin atas bisnis Anda. Anda
adalah bos bagi diri sendiri dan juga orang lain yang bekerja dengan Anda. Hal
ini akan melatih mental kepemimpinan Anda. Anda akan belajar banyak hal, mulai
dari mengambil keputusan, mendelegasikan pekerjaan, menyelesaikan masalah, dan
sebagainya.
5.
Menciptakan
perubahan
Keuntungan menjadi
wirausaha adalah Anda berkesempatan untuk menciptakan perubahan. Anda harus
bisa berinovasi dan menghadirkan sesuatu yang baru bagi dunia.
6.
Membantu
membuka lapangan kerja
Anda berkontribusi
dalam mengurangi angka pengangguran. Anda berperan penting untuk membantu
masyarakat yang ingin mencari nafkah. Semakin besar bisnis Anda, semakin banyak
lapangan kerja yang bisa dibuka. Banyak orang yang bisa Anda pekerjakan,
sehingga hidup Anda akan terasa lebih berguna.
7.
Wawasan
bertambah banyak
Jika Anda adalah
seorang karyawan, setidaknya Anda hanya perlu menguasai bidang pekerjaan Anda
saja. Sedangkan jika Anda menjadi wirausaha, mau tak mau Anda harus mempelajari
banyak hal. Anda harus tahu bagaimana cara memanajemen keuangan, membuat
strategi marketing, memimpin anak buah, melayani pelanggan, dan lain-lain.
Wawasan Anda pasti akan bertambah banyak, karena itulah yang dibutuhkan untuk
mengelola bisnis supaya berhasil.
8.
Relasi
semakin luas
Anda akan bertemu
dengan banyak orang ketika berbisnis, mulai dari konsumen, sesama pebisnis,
investor, sampai aparatur pemerintah. Anda memang memerlukan banyak relasi
tersebut. Koneksi Anda harus luas agar Anda bisa lebih mudah dalam memasarkan
produk, mengembangkan bisnis, menjalin kerja sama, dan juga mengurus perizinan
usaha.
9.
Waktu
lebih fleksibel
Memang ada banyak hal
yang harus dikerjakan ketika menjalankan bisnis. Namun, bisa dibilang bahwa
waktu Anda menjadi lebih fleksibel, karena Anda sendiri yang menentukan jam
kerja Anda. Terlebih lagi jika bisnis Anda sudah punya sistem yang baik, Anda
tidak perlu mengawasinya setiap saat. Sebab bisnisnya bisa terus berjalan,
walaupun Anda sedang tidak berada di tempat usaha atau kantor Anda.
10. Meningkatkan kepercayaan diri
Tidak ada yang meningkatkan
kepercayaan diri Anda lebih dari melawan keraguan diri dan menjadi yang
teratas. Banyak pengusaha menjadi lebih percaya diri dalam mengelola usaha
mereka seiring berjalannya waktu dan mereka melihat apa yang benar-benar mampu
mereka lakukan.
Kerugian Berwirausaha
1.
Jam
Kerja Panjang dan Tidak Pasti
Pada saat sebagian
orang telah tidur lelap di malam hari, seorang wirausahawan kadang masih
bekerja, hal ini dilakukan agar keesokan harinya dapat berbisnis dengan
mitranya atau melayani para pelanggan dengan baik. Selain itu tidak jarang
menggunakan jam makan siang diisi dengan membicarakan bisnis dengan mitra atau
mengantarkan pesanan ke tempat pelanggannya.
2.
Pendapatan
Tidak Stabil
Pendapatan seorang
wirausahawan tergantung dari waktu dan kondisi, seperti pedagang pakaian jadi
akan menghasilkan lebih banyak pada hari biasa dibanding hari menjelang
lebaran.
3.
Menanggung
Resiko
Wirausahawan yang
merangkap pemilik dan sebagai direktur bila dalam pengambilan keputusan yang
diambilnya salah, maka resikonya ditanggung dan dirasakan langsung olehnya
terhadap pihak ketiga lainnya.
4.
Belajar
tak ada akhirnya
Untuk meningkatkan
usahanya, wirausahawan harus mempunyai strategi belajar yang jitu. Caranya bisa
. menonton tayangan pengusaha sukses, mengikuti seminar atau lokakarya yang
dibawakan oleh pengusaha sukses. Prinsipnya selama hayat masih dikandung badan,
seorang pengusaha tidak boleh berhenti belajar.
5.
Sering
terlibat masalah keuangan
Wirausahawan harus mampu
mengalokasikan uang yang ada untuk berbagai kepentingan. Setiap masalah
keuangan harus diselesaikan dengan baik. Adanya keterlambatan pembayaran akan
berimbas kepada jenis pengeluaran yang lainnya.
Daftar Pustaka
https://media.neliti.com/media/publications/24325-ID-analisis-jiwa-kewirausahaan-pengusahakecildi-desa-suka-maju-kecamatan-rambah-k.pdf
https://www.academia.edu/8118113/Artikel_Kewirausahaan
https://www.academia.edu/40887767/ARTIKEL_KEWIRAUSAHAAN_SOSIAL_DALAM_ERA_DIGITAL
https://iainpspblog.blogspot.com/2019/03/makalah-proses-kewirausahaan.html https://midtrans.com/id/blog/konsep-dasar-kewirausahaan https://www.scribd.com/document/355777835/Potensi-Diri-Dalam-Kewirausahaan https://repository.uin-suska.ac.id/17059/7/7.%20BAB%20II%20OK.pdf https://jubelio.com/2021/pengertian-dan-karakteristik-wirausaha-sukses/ https://entrepreneurcamp.id/keuntungan-menjadi-wirausaha/ https://www.asikbelajar.com/kerugian-keuntungan-menjadi-wiraswasta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar