Ilyassa
Muhammad Raflye Radian (@U42-ILYASSA)
Abstrak
kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana menciptakan suatu
ide yang baru bahkan berani menanggung resiko untuk mengorbankan waktu, biaya
dan tenaga demi terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.
Pendahuluan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dil. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18). Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/ sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi bar (Garter, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
[-] Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi in lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
[-] Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
[-] Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
[-] Joseph Schumpeter (1934)
wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan perubahan di dalam pasar melalui kombinasi kombinasi baru,
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Konsep
Dasar Kewirausahaan
Untuk menjalankan kewirausahaan, kita
tidak hanya memerlukan modal berupa dana saja. Selain dana, ada beberapa konsep
dasar kewirausahaan yang harus lebih dlu dipahami dengan baik agar bisnis bisa
berhasil. Berikut konsep-konsep dasar kewirausahaan :
1. Agility (Kemampuan untuk Bergerak Cepat)
Bergerak cepat atau kelincahan adalah
kemampuan seseorang untuk berubah arah secara tepat dan cepat tanpa kehilangan
tujuan. Konsep ini sangat penting dimiliki dan dipahami seorang pengusaha
karena kondisi pasar dan lingkungan yang terus berubah. Jika tidak gesit, maka
Anda bisa ketinggalan dibanding kompetitor.
2. Endurance (Daya Tahan)
Konsep selanjutnya yang wajib dipahami
seorang pengusaha adalah endurance atau kemampuan untuk melakukan berbagai
tugas terus-menerus. Daya tahan sebuah bisnis biasanya didukung oleh produksi
dan penjualan yang tetap lancar dan ini memerlukan kerja ekstra. Jika seorang
pengusaha tidak punya daya tahan yang tinggi, maka bisnisnya akan sulit
bertahan.
3. Kecepatan
Situasi di pasar bersifat dinamis dan akan selalu berubah. Seorang
wirausahawan yang baik akan mampu mengikuti semua perubahan itu dengan
cepat.Pada dasarnya, selalu berinovasi untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen merupakan kunci penting agar sebuah bisnis maju dan
berkembang.
4. Fleksibilitas
Kemampuan beradaptasi dengan situasi baru adalah bentuk fleksibilitas
seorang pengusaha. Di mana pun dirinya berada, peluang dan kesempatan mesti
selalu bisa dimanfaatkan dengan baik tanpa banyak mengeluh.
5. Strength (Kekuatan)
Kekuatan baik
secara fisik maupun mental sangatlah diperlukan oleh seorang pengusaha. Dengan
fisik dan mental yang kuat, fungsi dari setiap komponen dalam bisnis bisa
dijalankan dengan baik dan maksimal.
Sifat
Kewirausahaan dalam Konsep Dasar Kewirausahaan
Seorang wirausahawan dituntut untuk memiliki sejumlah sifat atau karakteristik. Karakteristik inilah yang nantinya akan menentukan keberhasilannya dalam bisnis.
- Keberanian untuk mengambil risiko.
- Kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan produk baru yang
berbeda dengan yang sudah ada.
- Memiliki kualitas seorang visioner dan mampu
memimpin timnya.
- Memiliki pemikiran yang terbuka (open-minded) sehingga mampu
menghadapi perubahan di sekitar dengan bijak.
- Memahami produk yang akan dibuat dan dipasarkan.
Selain itu, seorang wirausahawan atau pengusaha juga
sebaiknya mampu menerima masukan, baik itu kritik maupun saran dari orang-orang
di sekitarnya. Dengan kritik itulah, biasanya sebuah bisnis bisa tumbuh menjadi
besar.
Potensi diri dalam kewirausahaan
Pengertian Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki sescorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
- Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
- Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
- Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Motivasi Berwirausaha
Menurut Wikanso
(2013), motivasi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi atau mendorong
seseorang yang merupakan energi pada diri seseorang untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Motivasi dapat pula dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi itu dapat dirangsang dari
luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.
Masih menurut Wikanso
(2013), dalam konteks entrepreneur, maka motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang entrepreneur yang menimbulkan
kegiatan entrepreneur yang menjamin kelangsungan dari kegiatan entrepreneur dan
yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai. Motivasi berwirausaha adalah dorongan kuat dari
dalam diri seseorang untuk memulai mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir
kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk baru dan bernilai tambah guna
kepentingan bersama. Wirausaha akan muncul ketika seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide
barunya. Membuat seseorang menjadi berani
mengembangkan usaha dan idenya
melalui motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal tersebut harus saling
berhubungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan tangguh serta berkualitas
(Astiti, 2014).
Jenis dan Sumber Motivasi
Menurut Siregar dan Nara (2011), motivasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar.
2.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian hadiah dan faktor-faktor
eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan
wirausaha dalam menyelesaikan tugasnya. Semakin besar motivasi maka semakin
besar kesuksesan yang dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga faktor
penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan menambah semangat untuk melaksanakan
aktivitas (Herzberg dalam Rusdiana, 2014).
Menurut Uno (2008), tiga faktor yang menentukan
motivasi dalam berwirausaha yaitu:
1. Keinginan dan minat memasuki
dunia usaha.
2. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha.
3. Dorongan lingkungan.
Menurut Susanto (2009) faktor-faktor motivasi berwirausaha terdiri
dari:
1. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa
kewirausahaan. Menurut Suryana (2003) faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan sosial salah satunya dari orang tua.
2.
Faktor sosiologis. Kondisi sosial juga turut memberikan andil
dalam meningkatnya aktivitas kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu
seperti kaum wanita, minoritas, serta akademisi.
3.
Faktor
ketersediaan sumber daya. Ketersediaan modal adalah, hal yang sangat penting.
4.
Faktor personal.
Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal yang lebih tinggi
ketimbang seorang non wirausahawan, yang berarti bahwa mereka memiliki
keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib sendiri.
5. Adversity Quotient juga
menjadi salah satu faktor motivasi berwirausaha. Dalam penelitian yang
dilakukan ole Wisesa dan Indrawati (2016) menunjukkan bahwa Adversity Quotient
memiliki hubungan yang positif dengan motivasi berwirausaha, yang artinya
apabila adversity quotient tinggi maka motivasi berwirausaha juga tinggi.
Dari penjelasan diatas, faktor-faktor yang mendorong
motivasi berwirausaha adalah faktor lingkungan sosial, faktor sosiologis,
faktor sumber daya, faktor personal dan advertisy quotient.
Karakteristik Wirausaha
Memiliki Komitmen yang Tinggi
Karakteristik seorang wirausaha untuk sukses yang pertama
adalah dia harus mempunyai komitmen yang tinggi. Karena komitmen berkaitan
dengan setiap perkataan maupun tindakan yang akan kamu pertanggung jawabkan.
Dengan komitmen yang tinggi dalam membangun usaha membuat sebuah kepercayaan
terhadap diri kamu ataupun perusahaan. Maka dari itu, bisa membuat langkah kamu
dalam berbisnis juga lebih mudah.
Disiplin
Sebagai seorang wirausahawan
kamu haru mempunya karakter disipilin dengan begitu memperlihatkan
bahwa kamu berusaha keras untuk melakukan apapun dalam urusan bisnis. Disiplin
disini maksudnya adalah keteraturan kamu dalam menjalankan usaha. Jika disiplin
kamu dapat memotivasi dan membangkitkan semangat diri untuk mencapai sebuah tujuan.
Percaya Diri
Percaya diri sebagai langkan awal kamu untuk bisa memulai
usaha, karena kamu percaya terhadap kemampuan dirimu bahwa dapat membangun dan
menjalankan bisnis. Kepercayaan diri menandakan kalau kamu siap menghadapi
segala rintangan kedepannya tapi jangan terlalu berlebihan, kamu harus
mengimbanginya juga dengan pengendalian diri agar kesannya tidak sombong.
Pantang Menyerah
Membangun dan mengembangkan sebuah usaha tentu tidak mudah,
makanya dibutuhkan sifat pantang menyerah bagi seorang wirausaha dalam membuat
bisnis. Tentu saja, membuat usaha dari awal itu pasti ada tantangannya atau
kegagalan selama berjalannya usaha. Sifat pantang menyerah wajib dimiliki oleh
wirausahawan agar kita tidak mudah menyerah jika mengalami suatu kegagalan. Dan
dari kegagalan tersebut dapat dijadikan motivasi untuk kamu kedepannya agar
meminimalisir gagal dalam berwirausaha.
Memiliki Kreativitas Tanpa Batas
Kreativitas salah satu karakteristik yang penting juga
untuk dimiliki oleh wirausaha. Dengan kreativitas yang dimiliki seorang
wirausaha dapat menciptakan ide usaha maupun produk yang tidak terbatas dengan
produk atau usaha serupa.
Maka dari itu, suatu kreativitas harus dibarengi dengan
adanya inovasi tujuannya adalah agar menarik minat para pelanggan terhadap usaha
kamu. Caranya kamu bisa mengadakan riset kepada orang-orang mengenai tren yang
sedang berkembang saat itu.
Berani Mengambil Resiko
Karakteristik lainnya seorang wirausaha berani bertanggung
jawab atas semua keputusannya dan mengambil resiko terberat sekalipun. Berani
mengambil resiko jika bisnisnya nanti akan mengalami
kerugian bahkan produk yang dia jual tidak laku. Dengan
adanya permasalahan tersebut, biasanya wirausahawan dapat mengatasinya dengan
baik dan sudah memiliki solusi supaya kejadian yang terjadi tidak dapat
terulang kembali.
Keuntungan dan Kerugian dalam berwirausaha
Keuntungan Berwirausaha
1.
Menentukan penghasilan sendiri
Anda menjadi bos atas diri sendiri. Anda tidak perlu
menunggu gaji dari orang, tapi Anda yang menggaji diri Anda sendiri.Ketika
ingin hasil yang banyak, maka Anda harus bekerja lebih giat. Anda yang
menentukan sendiri target pendapatan Anda.
2.
Mengembangkan Potensi Diri
Jika Anda bekerja sebagai karyawan, Anda mungkin akan
terpaksa mengerjakan apa yang tidak Anda pahami. Anda mungkin bekerja bukan
pada bidang yang paling Anda kuasai. Sedangkan jika Anda berbisnis sendiri,
Anda bisa lebih bebas dalam mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan diri.
Tidak ada yang menghalangi Anda untuk melakukan apapun, kecuali Anda sendiri
yang tidak mau mencobanya.
3.
Melakukan apa yang disukai
Saat berbisnis, Anda punya kesempatan untuk melakukan
pekerjaan yang Anda sukai. Anda bisa menjalankan usaha yang sesuai hobi dan
bersenang-senang sambil menghasilkan uang. Namun, jika Anda bekerja dengan
orang lain, Anda akan dibebankan tugas yang tidak disukai. Lama-lama, pekerjaan
pun akan menjadi rutinitas yang monoton dan membosankan.
4.
Melatih mental sebagai pemimpin
Sekecil apapun usaha
yang Anda rintis,
Anda langsung menjadi seorang
pemimpin atas bisnis Anda. Anda adalah bos bagi diri sendiri
dan juga orang lain yang bekerja dengan Anda. Hal ini akan melatih mental
kepemimpinan Anda. Anda akan belajar banyak hal, mulai dari mengambil
keputusan, mendelegasikan pekerjaan, menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
5.
Menciptakan perubahan
Keuntungan menjadi wirausaha adalah Anda berkesempatan untuk menciptakan perubahan. Anda harus bisa berinovasi dan menghadirkan sesuatu yang baru bagi dunia.
6.
Membantu membuka lapangan kerja
Anda berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran. Anda berperan penting untuk membantu masyarakat yang ingin mencari nafkah. Semakin besar bisnis Anda, semakin banyak lapangan kerja yang bisa dibuka. Banyak orang yang bisa Anda pekerjakan, sehingga hidup Anda akan terasa lebih berguna.
7.
Wawasan bertambah banyak
Jika Anda adalah seorang karyawan, setidaknya Anda hanya
perlu menguasai bidang pekerjaan Anda saja. Sedangkan jika Anda menjadi
wirausaha, mau tak mau Anda harus mempelajari banyak hal. Anda harus tahu
bagaimana cara memanajemen keuangan, membuat strategi marketing, memimpin anak
buah, melayani pelanggan, dan lain-lain. Wawasan Anda pasti akan bertambah
banyak, karena itulah yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis supaya berhasil.
8.
Relasi semakin luas
Anda akan bertemu dengan banyak orang ketika berbisnis,
mulai dari konsumen, sesama pebisnis, investor, sampai aparatur pemerintah.
Anda memang memerlukan banyak relasi tersebut. Koneksi Anda harus luas agar
Anda bisa lebih mudah dalam memasarkan produk, mengembangkan bisnis, menjalin
kerja sama, dan juga mengurus perizinan usaha.
9.
Waktu
lebih fleksibel
Memang ada banyak hal yang harus dikerjakan ketika
menjalankan bisnis. Namun, bisa dibilang bahwa waktu Anda menjadi lebih
fleksibel, karena Anda sendiri yang menentukan jam kerja Anda. Terlebih lagi
jika bisnis Anda sudah punya sistem yang baik, Anda tidak perlu mengawasinya
setiap saat. Sebab bisnisnya bisa terus berjalan, walaupun Anda sedang tidak
berada di tempat usaha atau kantor Anda.
10. Meningkatkan kepercayaan diri
Tidak ada yang meningkatkan kepercayaan diri Anda lebih
dari melawan keraguan diri dan menjadi yang teratas. Banyak pengusaha menjadi
lebih percaya diri dalam mengelola usaha mereka seiring berjalannya waktu dan
mereka melihat apa yang benar-benar mampu mereka lakukan.
Kerugian Berwirausaha
1. Jam Kerja Panjang dan Tidak Pasti
Pada saat sebagian orang telah tidur lelap di malam hari,
seorang wirausahawan kadang masih bekerja, hal ini dilakukan agar keesokan
harinya dapat berbisnis dengan mitranya atau melayani para pelanggan dengan
baik. Selain itu tidak jarang menggunakan jam makan siang diisi dengan
membicarakan bisnis dengan mitra atau mengantarkan pesanan ke tempat pelanggannya.
2.
Pendapatan Tidak Stabil
Pendapatan seorang wirausahawan tergantung dari waktu dan
kondisi, seperti pedagang pakaian jadi akan menghasilkan lebih banyak pada hari
biasa dibanding hari menjelang lebaran.
3.
Menanggung Resiko
Wirausahawan yang merangkap pemilik dan sebagai direktur
bila dalam pengambilan keputusan yang diambilnya salah, maka resikonya
ditanggung dan dirasakan langsung olehnya terhadap pihak ketiga lainnya.
4.
Belajar tak ada akhirnya
Untuk meningkatkan usahanya, wirausahawan harus mempunyai
strategi belajar yang jitu. Caranya bisa . menonton tayangan pengusaha sukses,
mengikuti seminar atau lokakarya yang dibawakan oleh pengusaha sukses.
Prinsipnya selama hayat masih dikandung badan, seorang pengusaha tidak boleh berhenti
belajar.
5.
Sering terlibat masalah keuangan
Wirausahawan harus mampu mengalokasikan uang yang ada untuk berbagai kepentingan. Setiap masalah keuangan harus diselesaikan dengan baik. Adanya keterlambatan pembayaran akan berimbas kepada jenis pengeluaran yang lainnya.
Daftar Pustaka
[1] https://www.hestanto.web.id/motivasi-berwirausaha/
[2] https://www.modalrakyat.id/blog/kewirausahaan-adalah
[3] https://www.asikbelajar.com/kerugian-keuntungan-menjadi-wiraswasta/
[4] https://entrepreneurcamp.id/keuntungan-menjadi-wirausaha/
[5] https://jubelio.com/2021/pengertian-dan-karakteristik-wirausaha-sukses/
[6] https://repository.uin-suska.ac.id/17059/7/7.%20BAB%20II%20OK.pdf
[7] https://www.scribd.com/document/355777835/Potensi-Diri-Dalam-Kewirausahaan
[8] https://midtrans.com/id/blog/konsep-dasar-kewirausahaan
[9] https://iainpspblog.blogspot.com/2019/03/makalah-proses-kewirausahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar