Maret 10, 2022

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Dukungan Akademik Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Dukungan Akademik Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa

Oleh : BILLY SHULTAN AL HADIY @U24-BILLY


PENDAHULUAN 

Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dikalangan sarjana setelah lulus dari universitas adalah sebuah permasalahan yang harus segera diatasi untuk menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara terbesar di Asia, terutama dalam bidang UMKM (Eleanora & Masri, 2018). Dalam hal ini peranan akademik sangatlah penting dalam hal memfasilitasi dan memberikan wadah bagi para mahasiswa, karena tidaklah cukup hanya mengandalkan langkah pemerintah untuk membuka banyak lapangan kerja baru sepertinya tidak banyak membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Menurut data BPS terbaru 2018, hampir 8% dari total 7 juta lebih sarjana menganggur. Angka ini meningkat 1,13% dari tahun 2017. Namun menurut Kemenristek Dikti, di tahun 2017 sarjana pengangguran mencapai 8,8%. Jumlahnya mencapai lebih dari 630 ribu orang. Pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan berharap agar mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat menjadi pelopor untuk mengembangkan kewirausahaan (Sasmita, 2018). Lapangan perkerjaan yang terbatas mengharuskan lulusan perguruan tinggi berani untuk memulai. Terdapat 630 ribu lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur dari total pengangguran 7,17 juta orang. Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, maka perguruan tinggi bertanggung jawab untuk mendidik dan memberikan kemampuan berwirausaha kepada lulusannya dan memberikan motivasi agar berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Perguruan tinggi harus menerapkan sistem pembelajaran kewirausahaan yang jelas untuk membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan yang bertujuan mendorong semangat mahasiswa untuk memilih berwirausaha (Yohnson Yohnson, 2003). Permasalahannya bagaimana cara untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha yang efektif pada mahasiswa dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi niat mahasiswa untuk memilih karir berwirausaha setelah mereka lulus dari perguruan tinggi. Pentingnya pendidikan kewirausahaan yang diharapkan bisa memberikan ilmu pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan diharapkan dapat memberikan landasan teoritis tentang konsep kewirausahaan, membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku seorang wirausahawan (Nursito & Nugroho, 2013). 

LANDASAN TEORI 

Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari nilai, kemampuan dan perilaku dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Pengajaran pendidikan kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu karena memiliki badan pengetahuan yang utuh dan nyata, memiliki dua konsep yaitu venture start-up dan venture growth serta memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan menciptakan sesuatu (Suryana, 2006). Secara langsung, pendidikan kewirausahaan dapat mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku pada seseorang untuk menjadi wirausaha yang mengarahkan untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir (Lestari, 2012). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kewirausahaan adalah: Pembentukan pola pikir mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati; Pembentukan sikap mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati; Pembentukan perilaku mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati (Lestari, 2012). Pengukuran variabel pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan dengan beberapa indikator yaitu: pendidikan kewirausahaan menumbuhkan minat untuk berwirausaha; pendidikan kewirausahaan dapat menambah ilmu dalam bidang wirausaha; pendidikan kewirausahaan menumbuhkan kesadaran adanya peluang bisnis (Bukirom, Indradi, & Martono, 2014).

PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas 

Untuk memastikan data yang diuji terdistribusi dengan normal, maka dilakukan pengujian Normalitas. Adapun dalam pengujian ini menggunakan atau berdasarkan diagram histogram. Gambar 1 Uji Normalitas Dari diagram histogram tersebut, dapat dilihat bahwa diagram membentuk kurva normal dan sebagian besar bar/batang berada di bawah kurva. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang diuji terdistribusi secara normal di dalam pengujian Normalitas. Uji Multikolinearitas Pada Uji Multikolinearitas ini, akan digunakan 2 pengujian yang berdasarkan Tabel Correlations dan Tabel Coefficients, untuk menentukan ada atau tidaknya gejala Multikolinearitas yang terjadi dari penelitian ini. Tabel 1. Correlations Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1,000 -,400 -,193 X1 -,400 1,000 -,183 X2 -,193 -,183 1,000 Sig. (1-tailed) Y . ,000 ,050 X1 ,000 . ,059 X2 ,050 ,059 . N Y 74 74 74 X1 74 74 74 X2 74 74 74 Berdasarkan tabel correlations tersebut, diketahui bahwa nilai correlation (r) dari variabel X1 = -0,183 dan nilai correlation (r) dari variabel X2 = -0,193, yang nilai-nilai tersebut berdasarkan tabel representasi koefien korelasi, r (X1) < 0,8 dan r (X2) < 1 dan nilai Standard Error variabel X2 < 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi adanya gejala Multikolinearitas yang terjadi. Kesimpulannya, dari 2 pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah Multikoliniearitas yang terjadi, dan dapat dikatakan Reliable, handal, serta kebal terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel lainnya di dalam model regresi berganda.

Analisis Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Dukungan Akademik Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa.

Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa, pendidikan kewirausahaan dan dukungan akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa secara parsial maupun secara simultan. Hasil ini memiliki implikasi praktis dengan temuan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan variabel yang berguna di Indonesia. Lembaga pendidikan di Indonesia dapat mempertimbangkan pendidikan kewirausahaan sebagai pembelajaran untuk mendidik dan memberikan kemampuan berwirausaha kepada para lulusan dan dapat memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir nantinya. Hasil pengujian ini juga memperkuat pentingnya dukungan bagi mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Dukungan akademik yang tinggi dapat menumbuhkan motivasi berwirausaha yang efektif di kalangan mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mendorong munculnya lulusan yang berani untuk memilih karir sebagai wirausaha dan dapat memecahkan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.

REFERENSI

Modul 1 Mata Kuliah Kewirausahaan

Akyol, S., & Gurbuz, G. (2008). Entrepreneurial Intentions Of Young Educated Public In Turkey. Journal of Global Strategic Management. https://doi.org/10.20460/JGSM.200821 8486

Bukirom, Indradi, H., & Martono. (2014). Pengaruh Pendidikan Berwirausaha dan Motivasi Berwirausaha terhadap Pembentukan Jiwa Berwirausaha Mahasiswa. Media Ekonomi Dan Manajemen.

Eleanora, F. N., & Masri, E. (2018). Tinjauan Yuridis Pembinaan Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang. Jurnal Kajian Ilmiah, 18(3), 215-230.

Gerry, C., Marques, C. S., & Nogueira, F. (2008). Tracking student entrepreneurial potential: Personal attributes and the propensity for business start-ups after graduation in a Portuguese university. Problems and Perspectives in Management.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM dan SPSS 21. In Aplikasi Analisis Multivariate dengan Pogram iIBM SPSS 21. https://doi.org/10.1016/j.tsf.2010.09.04 0

Sasmita, N. O. (2018). Validitas Children Behavior Questionnaire (CBQ) di Penjaringan Jakarta Utara. Jurnal Kajian Ilmiah, 18(3), 268-277.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar