I.ABSTRAK
Perkembangan ekonomi
kreatif tidak dapat
terlepas dari generasi
muda sebagai “gudang”kreativitas. Generasi muda
adalah sumber daya
produktif yang dengan
ide keratifnya dapat
membuka sebuah usaha
(wirausaha) yang juga
membantu pemerintah dalam
mengurangi tingkat pengangguran
di angkatan kerja
produktif. Semakin banyak anak
muda yang berkecimpung
di dunia wirausaha, semakin banyak
pula produktifitas yang
dihasilkan sehingga berdampak
pula pada meningkatnya
perkembangan ekonomi nasional.
Salah satu
bentuk kreatifitas bisa
melalui kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari
peluang sukses. Memiliki jiwa
entrepreneur berarti mendorong
adanya mental yang
mandiri, kreatif, inovatif, bertanggung
jawab , disiplin, dan tidak mudah
menyerah, sperti layaknya seorang
wirausahan ketika memulai
usahanya dari bawah. Alangkah baiknya
jika sifat-sifat ini
dilakukan pada generasi
muda yang notabenya
adalah jiwa petualang, penuh ide,
dan menyukai tantangan
secara umum memiliki
kesamaan dengan konsep
wirausaha yang menjawab
tantangan secara umum
memiliki kesamaaan dengan
konsep wirausaha yang
menjawab tantangan dan
memanfaatkan peluang.
II.PENDAHULUAN
Generasi muda
merupakan bagian dari
masyarakat yang memiliki
tingkat produktivitas yang
paling tinggi. Namun sayangnya
kurang dimafaatkan dengan
baik. Hal tersebut karena
masih banyaknya dari
segelintir pemuda yang
melakukan ataupun terlibat
tindak kejahatan seperti, pencurian, narkoba, tawuran,
sampai pergaulan bebas.
Tentu kita tidak
ingin hal ini
terus berkelanjutan. Maka dari
itu sekolah dan
dari dini bekali
generasi muda dengan
pendidikan yang baik. Selain
itu agar generasi
muda terpacu untuk
mnegeksplor ide kreatif
dalam dirinya, kita dapat
arahkan ke dunia
bisnis. Dari hal ini generasi
muda mudanya bisa
belajar untuk menjadi
sorang wirausaha agar
dapat meminimalkan tindak
kejahatan yang ada
karena kreatifitasnya diluangkan
untuk dunia usaha
bukan untuk sesuatu
yang malah dapat
menghancurkan masa depannya. Wirausaha muda
nantinya akan menjadi
potensi pembangunan, baik
dalam jumlah maupun
mutu wirausaha muda
itu sendiri.
II.PENGERTIAN
II.a
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN YANG KREATIF
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang. Bayak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha,
meraih sukses karena hanya terdapat orang-orang yang berpikir kreatif dan
inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir
kreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena
memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut
biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi
perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian
dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun
tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda seperti :
1.
Pengembangan
teknologi.
2.
Penemuan
pengetahuan ilmiah.
3.
Perbaikan
produk barang dan jasa yang ada
4.
Menemukan
cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya
yang lebih efesien.
III.PEMBAHASAN
MENCIPTAKAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN
KREATIVITAS
1. Pengertian
Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model
baru, yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal-hal baru itu tidak selalu
sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya bisa saja
telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, konstruk baru
yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu
adalah sesuatu yang bersifat inovatif. Kreativitas memegang peranan penting
dalam kehidupan dan perkembangan manusia. Kreativitas banyak dilandasi oleh
kemampuan intelektual, seperti intelegensi bakat dan kecakapan hasil belajar,
tetapi juga didukung oleh faktor-faktor afektif dan psikomotor.
2.
Tahap tahap penciptaan perilaku
kreatif
Bagaimana
cara menciptakan sikap kreatif, Menurut spada.uns Penciptaan kreatif menurut
ahli yaitu dengan 4 tahap yaitu :
a. Persiapan (preparation)
Merupakan tahap awal berisi
kegiatan pengenalan masalah, pengumpulan data-informasi yang relevan, melihat
hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada. Tetapi belum sampai
menemukan sesuatu, baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.
b. Inkubasi (incubation)
Merupakan tahap menjelaskan,
membatasi, membandingkan masalah. Dengan proses ini diharapkan ada pemisahan,
mana hal-hal yang benar-benar penting dan mana yang tidak, mana yang relevan
dan mana yang tidak.
c. Iluminasi (illumination)
Merupakan tahap mencari dan
menemukan kunci pemecahan, menghimpun
informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesiskan kemudian merumuskan
beberapa keputusan.
d. Ferifikasi (verification)
Merupakan tahap mentes dan
membuktikan hipotesis,apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.
3. KONSEP DASAR KREATIVITAS WIRAUSAHA
BERDASAR 4 P
Adapun Definisi kreativitas dalam
berwirausaha tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan
kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi
Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut :
Strategi 4P yaitu Pribadi,
Pendorong, Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat membantu
mengembangkan kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya
setiap orang memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua orang bisa
mengembangkan kreatifitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan pemahaman dalam
mengembangkan kreatifitas tersebut. Melalui strategi 4P ini diharapkan dapat
membantu wirausaha dalam mengembangkan kreativitas
1.
Definisi
kreativitas dalam dimensi Person.
Definisi pada dimensi person adalah
upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari
individu yang dapat disebut kreatif. “Creativity refers to the abilities that
are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi
dkk, 2001). “Creative action is an imposing of one’s own whole personality on
the environment in an unique and characteristic way
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami
Munandar, 1999). Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan
bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi
kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
2. Kreativitas dalam dimensi Process.
Definisi pada dimensi proses upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan
ide-ide unik atau kreatif. “Creativity is a process that manifest in self in
fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977
dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami Munandar menerangkan bahwa
kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan
untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan.
Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan
variasi). Dari pendapat diatas kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi
didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang
lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press.
Definisi dan pendekatan kreativitas
yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri
berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif,
maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi
Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan
internal dengan rumusannya sebagai berikut : “The initiative that one manifests
by his power to break away from the usual sequence of thought”
Mengenai “press” dari lingkungan,
ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan
kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan
yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau
perkembangan baru.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi
Product. (Kunci dalam berwirausaha0
Definisi pada dimensi produk
merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa
yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah
elaborasi/penggabungan yang inovatif. “Creativity is the ability to bring
something new into existence” (Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk
kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron
(1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962)
dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini
maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja
kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji
dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita
dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan
acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai
definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat,
variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.
Untuk itu 4 poin diatas sangat
berkorelasi dalam pengambangan wirausaha dan penimbulan ide dalam usaha.
4.
CARA MELATIH PEMIKIRAN KREATIF
Untuk
diketahui bahwa berpikir kreatif memiliki banyak sekali macamnya. Pada artikel
kali ini, kita akan menjabarkan contoh-contoh creative thinking atau berpikir
kreatif.
Simak
beberapa contoh di bawah ini untuk materi berpikir kreatif:
1.
Kreativitas yang Artistik (Artistic Creativity).
-
Pembuatan skrip untuk iklan pemasaran pada radio ataupun televisi
-
Membuat desain kemasan produk
-
Merancang desain logo untuk produk
-
Menyusun rencana webinar atau pembelajaran online.
-
Merancang desain pakaian
-
Membuat poster atau flyer untuk promosi
2. Kreativitas dalam Pemecahan Masalah
(Creative Problem-Solving).
-
Mengidentifikasi pemotongan biaya anggaran pembelanjaan bisnis perusahaan.
-
Membuat rumusan aturan pada perusahaan
-
Menyarankan cara komunikasi baru untuk menyelesaikan konflik antar karyawan.
-
Menyarankan cara-cara baru untuk meningkatkan layanan pelanggan.
-
Menyarankan prosedur baru untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
-
Brainstorming untuk memotong penggunaan energi yang berlebihan (contoh air,
listrik).
-
Brainstorming untuk penetapan strategi pada dunia kerja
3.
Kreativitas dalam STEM (Creativity in STEM).
Sebelumnya,
kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan STEM? Bidang STEM adalah
singkatan dari Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika. Nah, berikut ini
adalah beberapa contoh berpikir kreatif dalam bidang STEM.
-
Membuat programan komputer untuk proses pembelajaran online secara otomatis.
-
Berpikir kreatif dalam pelayanan dengan merancang platform media sosial pada
sistem android.
-
Bereksperimen dalam menciptakan obat baru yang ampuh untuk mengobati penyakit
atau virus.
-
Membuat analisa dan cara baru agar meningkatkan jumlah ketertiban di sekolah,
kantor.
-
Berpikir kreatif dalam pelayanan masyarakat dalam bidang transportsi. (Gojek)
5.
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN YANG KREATIF
1. Memiliki dorongan (drive) yang
tinggi
2. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
3. Penuh percaya diri
4. Toleran terhadap ambiguitas
5. Bersifat sensitive, dan lain-lain
6. Senang mencari pengalaman baru
7. Memiliki inisiatif
8. Memerlukan situasi yang mendukung
9. Sensitif terhadap lingkungan
10. Memiliki nilai estetik yang tinggi
11. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
12. Tekun dan tidak mudah bosan
13. Percaya diri dan mandiri
14. Berani mengambil resiko
15. Berpikir divergen
Seorang
Wirausaha yang memliki sifat kreatif dapat mendorong pengembangan lingkungan
usahanya menjadi berhasil. Karena dengan kreativitas seorang Wirausaha dapat
menghasilkan:
1.
meningkatkan efisiensi kerja
2.
meningkatkan inisiatif dan pemikiran yang kritis
3.
meningkatkan system dan pendistribusian
4.
meningkatkan mutu produk
5.
meningkatkan laba.
6.
Hambatan dalam Berpikir Kreatif
1.
Kurang memahami tujuan dan sasaran yang akan dicapai
Hambatan
pertama untuk berpikir kreatif adalah tidak adanya tujuan dan sasaran yang
jelas. Untuk kelas pelaksana, hambatan berlaku kreatif kadang disebabkan tidak
ada panda yang tertulis dan terperinci dalam sebuah kegiatan. Saat semuanya
jelas, seseorang bisa berpikir luas di dalam koridor yang ada. Jadi, yang
dibutuhkan adalah penajaman tujuan dan panduan yang jelas agar kreativitas
dapat berkembang.
2.
Takut Berbuat Salah
Banyak
orang yang takut salah. Salah adalah kegagalan yang harus dijauhi.Saat ini
terjadi, bukan kegagalan yang menahan kita untuk kreatíf. Perasaan kita sendiri
yang menghadang kreativitas mengucur keluar dari dalam otak.
3.
Takut Dikritik
Takut
dikritik, diejek, dicemooh, atau ditolak adalah hal hajar yang ada dalam setiap
manusia. Hal ini dipicu oleh keinginan untuk disukai dan disetujui oleh orang
lain. Namun berbahaya untuk pengembangan kemampuan berpikir kreatif.
4.
Homeostasis
Homeostasis
adalah keinginan bawah sadar untuk tetap konsisten dengan apa yang telah
dilakukan atau katakan di masa lalu. Ini menimbulkan rasa takut melakukan atau
mengatakan sesuatu yang baru atau berbeda dari apa yang Sudan dilakukan
sebelumnya.
5.
Tidak Berpikir Proaktif
Menjadi
orang yang pasif dan menunggu instruksi membuat pikiran kita tidak terangsang
untuk ide-ide dan informasi baru. Membuat pikiran kita kehilangan vitalitas dan
energinya, seperti otot yang tidak dilatih.
6.
Selalu Merasionalisasi Keadaan
Hambatan
keenam untuk berpikir kreatif adalah kebiasaan merasionalisasi. Kita tahu manusia adalah makhluk rasional. Kadang saat
mencoba menjadi rasional kita berusaha merasionalisasi kegagalan. Membuat diri
kita merasa lebih aman. Hal ini bisa berbahaya. Dengan terus merasionalisasi keputusan yang diambil, kita
tidak dapat belajar untuk meningkatkan kinerja.*) PPSDM Aparatur secara kontinu
menggelar pelatihan Creative Thinking and Innovation untuk mendukung ASN
Kementerian ESDM maju dan mencapai kompetensi yang lebih baik, dalam rangka
mewujudkan ASN berstandar internasional.
IV. KESIMPULAN
Kreativitas
merupakan sumber yang penting dalam mengubah ide-ide menjadi kritis dan terealisasi.
Dengan berusaha menjadi lebih kreatif, Anda akan sadar terhadap ide-ide yang
lebih produktif. Kreativitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukkan
hanya bagi segelintir Wirausaha.Kreatif merupakan proses pemikiran yang
membantu dalam mencetuskan gagasan-gagasan,Kreativitas merupakan bahan bakunya.
Kreativitas seorang Wirausaha dapat merombak dan mendorongnya dalam
perkembangan lingkungan usaha agar berhasil. Adapun kegunaan lainnya dari
kretivitas adalah berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai,
penciptaan nilai, dan penemuan peluang usaha. Kreativitas seorang Wirausaha,
sangat dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan usahanya dimana ia
akan beroperasi.pemikiran seorang Wirausaha yang kreatif merupakan motivator
yang sangat besar karena akan membuat mereka tertarik terhadap pekerjaanya.
Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan, sedangkan kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi
pengetahuan lingkungan usaha juga dapat mempengaruhi krativitas seseorang.
Banyak juga diantara kita yang merasa dirinya tidak kreatif. Padahal
bagaimanapun, dalam lingkungan bisnis global dimana perubahan-perubahan bisnis
begitu cepat, organisasi perusahaan dipaksa membuat orang-orang kreatif.
V. Daftar Pustaka
https://mufari.files.wordpress.com/2009/10/modul-4-kreatif-dan-inovatif.pdf
https://www.vivilutviana.com/10-cara-yang-mampu-meningkatkan-kreatifitas-dalam-berwirausaha/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar