Pentingnya Mengetahui Berwirausaha Pada Generasi Muda
Riyanto Samudra (@U12-RIYANTO)
Universitas Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan No. 1 Kembangan, Jakarta Barat
41419010015@student.mercubuana.ac.id
Abstark
Artikel ini mengkaji tentang pentingnya berwirausaha pada generasi muda. Kajian ini dilatarbelakangi banyaknya pengetahuan tentang wirausaha. Plato menyatakan bahwa pengetahuan adalah keyakinan yang dibenarkan. Namun terdapat definisi yang disepakatai secara tunggal, bahwa pengetahuan melibatkan proses kognitif yang kompleks, persepsi, pembelajaran, komunikasi, asosiasi, dan penalaran Kuntowicaksono dalam Apriliani (2015, h. 12). Dalam memulai suatu usaha pengetahuan kewirausahaan sangat diperlukan, baik pengetahuan yang diperoleh secara formal maupun informal. Generasi muda mempunyai pemikiran yang lebih inovatif, kreatif dan kritis, Pertumbuhan generasi muda di Indonesia menjadi sebuah kekuatan untuk membentuk masyarakat Indonesia menjadi lebih maju, mulai dari kemajuan ekonomi, teknologi, E-commerce dan berbagai bidang lainnya. Pemahaman pemuda terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntukan dirinya dan masyarakat atau konsumen kedepannya.
Kata Kunci : generasi muda, wirausaha
PENDAHULUAN
Generasi muda dan wirausaha merupakan dua kata yang seringkali kita dengar, namun sulit menyatukannya. Selama beberapa tahun belakangan ini, angka pengangguran selalu mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia adalah kurangnya lapangan pekerjaan dan adanya virus covid-19. Dunia pekerjaan semakin lama semakin sempit, sementara itu masyarakat maupun generasi muda banyak membutuhkan pekerjaan. Sebuah pengangguran yang disebabkan oleh lapangan pekerjaan menjadi tantangan yang sangat besar bagi pemerintah dan masyarakat. Banyak hal yang harus diperbaiki agar dapat menciptakan sebuah kemandirian didalam diri masyarakat. Padahal sesungguhnya mereka memiliki potensi untuk mencoba
mengembangkan usaha sejak usia muda.
Sejak memasuki era globalisasi atau era digital saat ini yang ditandai oleh adanya kegiatan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang serba digitalisasi dan otomatis. Era globalisasi dapat meningkatkan kehidupan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik, namun datangnya era globalisasi pada bidang ekonomi merupakan tantangan masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda yang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi di era digital saat ini membuat bisnis di Indonesia memiliki kemajuan dalam hal persaingan pasar global.
Generasi muda mempunyai pemikiran yang lebih inovatif, kreatif dan kritis, Pertumbuhan generasi muda di Indonesia menjadi sebuah kekuatan untuk membentuk masyarakat Indonesia menjadi lebih maju, mulai dari kemajuan ekonomi, teknologi, E-commerce dan berbagai bidang lainnya. (Life changer allianz, 2018) Keuntungan lain dalam berwirausaha di usia muda adalah begitu dekat dengan teknologi terkini. Perkembangan teknologi yang kian pesat seperti sekarang ini, membuat para pelaku wirausaha dapat mendapatkan kemudahan dari segi akses internet sebagai media pemasaran, promosi, atau berbisnis. Bahkan, wirausaha dengan memanfaatkan bisnis daring semakin jamak dilakukan, seperti membuka toko daring, menjual jasa SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing), freelance writer, dan masih banyak lagi.
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa kita sekarang ini adalah keterpurukan perekonomian masyarakat akibat mewabahnya pandemi covid 19 yang melanda hampir seluruh bagian dunia. Akibatnya, ancaman pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat. Sebagai generasi muda mereka sesungguhnya memiliki potensi dalam menciptakan berbagai inovasi, untuk itu dibutuhkan dorongan, dukungan dan pedoman guna memastikan agar inovasi mampu berlangsung terus menerus sehingga membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang Makmur dan sejahtera. Pemuda memiliki potensi ekstra dibandingkan dengan kelompok kelompok masyarakat yang lain. Dapat dikatakan memiliki potensi ekstra karena pemuda merupakan bagian dari kelompok usia yang sangat produktif, baik di bidang sosial kemasyarakatan, politik, seni hingga ekonomi. Tingkat keterlibatan pemuda dalam dunia kerja atau bidang ekonomi cukup besar, karena pada usia 16 tahun pemuda akan memasuki babak baru kehidupan, pengetahuan dan sudah termasuk ke dalam angkatan kerja yang siap berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia luar.
PEMBAHASAN
Plato menyatakan bahwa pengetahuan adalah keyakinan yang dibenarkan. Namun terdapat definisi yang disepakatai secara tunggal, bahwa pengetahuan melibatkan proses kognitif yang kompleks, persepsi, pembelajaran, komunikasi, asosiasi, dan penalaran Kuntowicaksono dalam Apriliani (2015, h. 12). Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, input informasi melalui panca indera, ingatan, dan menjadi proses terus menerus berjalan sepanjang hayat. pengetahuan mempunyai tingkatan antara lain, tahu (know) yaitu kemampuan untuk mengingat materi yang telah dipelajari dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima; memahami (comperhensip) yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mempresentasikan materi tersebut; aplikasi (aplication) yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya; analisis (analysis) yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu komponen komponen dalam struktur organisasi dengan yang lainnya; sintesis (sinthesis) yaitu kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formolasi yang ada; evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap materi atau suatu objek (Natoatmodjo, 2003:47).
Pemahaman pemuda terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntukan dirinya dan masyarakat atau konsumen kedepannya. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan ungkapan Michael Harris dalam Suryana (2014, h. 81). Wirausaha pemuda yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Terdapat beberapa bekal pengetahuan kewirausahaan yang perlu dimiliki menurut Suryana (2014, h. 81) adalah pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Dalam memulai suatu usaha pengetahuan kewirausahaan sangat diperlukan, baik pengetahuan yang diperoleh secara formal maupun informal. Pendidikan diyakini dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia. Dengan pendidikan, kekuatan intelektual, daya moral maupun daya sosial dapat dikembangkan. Selain itu melalui pendidikan pula, pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat ditingkatkan. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku seseorang. Kegiatan pendidikan tersebut perlu dirancang, diatur, dimonitor sedemikian rupa dan dievaluasi agar mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan (Nursito dan Nugroho, 2013:151).
Para wirausahawan sukses di beberapa negara pada umumnya memiliki karakteristik yang relative sama. William D. Bygrave, seperti yang dikutip oleh Suparyanto mengemukakan 10 Karakteristik kewirausahaan yang terangkum dalam The Ten-D Character of Enterpreneurship, antara lain, dreams (mimpi) yaitu isi masa depan serta kemampuan untuk mengimplementasikan mimpi tersebut, decisiveness (ketegasan) yaitu tidak mengulur-ngulur waktu dalam mengambil keputusan, kecepatan dianggap sebagai kunci kesuksesan, doers (pelaku), menentukan suatu tindakan dan melakukannya secara tepat dan tepat, determination (ketetapan hati) yaitu mengimplementasikan usaha dengan komitmen total, tidak menyerah saat mengalamai kesulitan, dedicatin (berdedikasi) yaitu memiliki dedikasi total terhadap usahanya, devotion (kesetiaan), mencintai usaha mereka
sehingga efektif dalam menjual produk bagi kemajuan usahanya, details (terperinci) yaitu bersifat kritis dan melakukan perincian dalam berbagai hal yang menyangkut usahanya, destiny (nasib) yaitu bertanggungjawab atas dirinya dan tidak tergantung kepada orang lain, dollars (uang) yaitu menjadikan uang sebagai salah satu ukuran kesuksesan, jika sukses maka akan mendapatkan uang yang banyak, distribute (distribusi) yaitu mendistribusikan atau mendelegasikan sebagaian dari tugas, wewenang dan tanggungjawab kepad orang lain.
Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang apalagi para pemuda sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut perlu diketahui faktor apa saja yang dapat memengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil (successful entrepreneur) antara lain, komitmen dan ketabahan hati secara total, bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh, peluang dan orientasi pada tujuan, mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi, konsisten terhadap pemecahan masalah, relisme dan mempunyai sense of humor, mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko, memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang, memiliki kreativitas dan fleksibilitas, memiliki kemampuan leadership, selalu terbuka untuk bekerja sama, keinginan belajar dari kegagalan, memiliki motivasi besar untuk sukses, berkemauan dan berkemampuan untuk melihat, mengakui, dan menghargai potensi pihak atau orang (pesaing) lain, dan berorientasi ke masa depan.
PENUTUP
Generasi muda yang hidup di masa kini hendaknya mau menerima perubahan, hal ini harus dilakukan mengingat tantangan perekonomian di masa depan ada di tangan generasi muda masa kini. Sebagai generasi muda yang terbuka terhadap perubahan dan senantiasa bergairah demi mencapai kemajuan, kaum muda sesungguhnya memiliki potensi mewujudkan kemandirian bangsa melalui penciptaan beragam inovasi, baik material maupun sosial. Manfaat berwirausaha bagi kalangan muda yaitu membuka lowongan pekerjaan, generator Pembangunan kesejahteraan lingkungan, memberi Contoh Ketekunan, kerja Keras, dan berkepribadian Unggul, mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam bekerja. Walaupun di masa sekarang sedang terjadinya virus corona, harus menerima keadaan saat ini. Pemuda harus menciptakan peluang untuk bisa membangun usaha walaupun dimasa sulit sekarang ini. Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Covid-19 Indonesia tercatat bahwa hingga 10 Maret 2022 terdapat 5.826.589 terkonfirmasi positif Covid-19, 417.219 dalam perawatan Covid-19, 5.258.235 kasus sembuh, dan 151.135 kasus meninggal disebabkan oleh Covid-19. Berikut adalah data kasus coid per 8 maret dan kasus dari awal muncul covid hingga sekarang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Indra Sumarna Sobari. 2020. Membangun Jiwa Kewirausahaan Di Era Milenial Bagi Ahasiswa Institut Stiami Kampus Tangerang Selatan. Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2 (2) : 140-144.
Baskara, Putu Bayu. 2020. Kewirausahaan Bagi Generasi Muda Milenial. Makalah Kewirausahaan. Universitas Udayana. Jimbaran.
Dindin. 2020. Menggali Potensi Jiwa Kewirausahaan Generasi Muda Berbasis Pancasila. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Vol. 1 (1) : 63-79.
Putri, Rika Septiana. 2020. Pengaruh Minat Berwirausaha Dan Self Efficacy Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Era Revolusi Industri 4.0 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Lampung.
Syafak, Sevi Azkia. 2017. Perbedaan Karakteristik Wirausaha Etnis Cina Dengan Wirausaha Pribumi Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Di Pasar Kecamatan Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus). Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar