Oleh : Rizky Dana Wahyu Putra
(T09-Dana)
Menjadi seorang wirausahawan
sebenarnya adalah orang yang mampu memimpin diri sendiri dan juga perusahaan
tempat ia memimpin para bawahannya. Kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang
diberikan kepada orang lain untuk mempengaruhi tindakan mereka melalui komunikasi.
Demi mencapai suatu tujuan dalam proses kepemimpinan, diperlukan usaha untuk
membujuk orang lain untuk bekerja sama.
Latar Belakang
Dalam suatu kepemimpinan
terdapat 2 unsur di dalamnya, yaitu unsur subjek sebagai pemimpin dan objek
sebagai yang dipimpin. Dalam suatu organisasi, kata pemimpin menunjuk pada
sebuah posisi formal seseorang dan memiliki status yang didapatkan oleh karena
pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi dan lain sebagainya. Oleh sebab
itu, kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan oleh pemimpin kepada
orang-orang yang dipimpinnya demi mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah
organisasi atau kelompok tertentu. Menjadi seorang pemimpin pada dasarnya harus
memiliki fungsi, diantaranya adalah mengarahkan, membina, mendelegasi,
mengatur, mengevaluasi orang-orang yang dipimpin untuk mencapai suatu tujuan
sesuai dengan visi, misi dan arahan dari pemimpin. Kegagalan dalam mencapai
hasil, sasaran dan tujuan dari organisasi atau kelompok tersebut merupakan
kegagalan dari proses kepemimpinan itu sendiri mengingat setiap arahan terpusat
pada pimpinan.
Serta seiring
perkembangan wirausaha yang semakin tumbuh sampai menjadi sebuah usaha atau
bisnis yang besar, tentu saja akan semakin banyak orang-orang yang terlibat di
dalamnya. Pada awalnya mungkin kita akan berjuang sendirian, namun semakin lama
untuk menumbuhkan percepatan bisnis kita tidak dapat memungkiri akan memerlukan
sebuah tim yang hebat. Membangun tim dalam bisnis, dapat dibilang susah-susah
gampang. Bahkan, banyak pengusaha yang sudah berhasil mengatakan bahwa inti
dari bisnis sebenarnya adalah mengatur dan membangun orang-orang di dalamnya
dan me manajemen tim dengan baik.
Kepemimpinan yang baik
adalah perhatian pemimpin kepada karyawannya. Semakin besar perhatian kepada
karyawan, maka semakin keras mereka akan bekerja untuk pemimpinnya. Gaya dan
cara kepemimpinan setiap orang berbeda-beda tergantung dengan karakter,
kepribadian, pengalaman dan proses pembelajaran dari pemimpin tersebut.
Kepemimpinan yang berorientasi juga kepada kesejahteraan dari para karyawan,
dapat memberi nilai lebih dalam proses kepemimpinan terutama demi mencapai
visi, misi dan tujuan keberhasilan yang dicapai dari organisasi atau kelompok
tersebut.
Jika dalam memimpin tim
dengan baik, beberapa tips ampuh yang
bisa kita terapkan untuk membangun kerjasama tim dalam organisasi yang kokoh
adalah menggabungkan kekuatan masing-masing individu sehingga mereka bisa
saling melengkapi, menyatukan rasa kebersamaan yang dirasakan setiap individu
untuk menuju visi dan misi yang sama, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan
contoh kerjasama yang akan kita temukan di dalam tim? Beberapa contoh kerjasama
dalam tim diantaranya adalah menghargai perbedaan pendapat, bersikap saling
percaya, melakukan kegiatan bersama, menyelesaikan suatu permasalahan
bersama-sama, dan melakukan komunikasi yang intensif serta efektif.
Inti lainnya, kerjasama tim dalam organisasi adalah
hal yang harus kita bangun mulai dari sekarang.
Pembahasan
Keberhasilan usaha sangat tergantung pada seberapa
keras kita berusaha dan sungguh-sungguh dalam berusaha, dengan adanya sikap
pantang menyerah dan ulet maka segala rintangan tidak akan berarti apa-apa
tetapi justru memberikan semangat baru untuk dapat mengatasinya.
Karakter yang perlu dimiliki
oleh para wirausahawan dalam memimpin setiap karyawannya, antara lain:
1. Keberanian untuk Bertindak
Keberanian dalam
menembus semua anggapan ketidakpastian serta ketidakmungkinan merupakan salah
satu risiko yang harus dihadapi oleh seorang yang terjun dalam dunia entrepreneur.
Perhitungan yang cermat, antisipatif terhadap segala risiko dari setiap keputusan
yang diambil (Plan B) serta visioner merupakan sifat yang perlu
dipertajam seiring dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh seorang
wirausahawan yang andal.
2. Membangun Tim
yang Solid
Kebersamaan dan
kesatuhatian dari para karyawan untuk melakukan tanggung jawab mereka sesuai
arahan dari pemimpin perusahaan merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan
tujuan dari keberhasilan yang akan dicapai. Tentu saja hal ini diperlukan
komitmen yang dilakukan bersama oleh para karyawan dengan semakin terlibat
aktif melalui kontribusi tenaga, waktu dan pikiran demi terwujudnya tujuan yang
akan dicapai perusahaan. Membangun dan memupuk tim yang baik dan solider
tidaklah mudah dan membutuhkan proses yang relatif tidak singkat mengingat
perbedaan karakter, kepribadian, kompetensi dan komitmen dari para karyawan
yang perlu pengarahan secara intensif serta keteladanan yang positif dari
pemimpin (Ingat bahwa kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan oleh
pemimpin).
3. Menjadi
Pendengar yang Baik
Visioner dan
optimis akan keberhasilan yang akan diraih merupakan salah satu modal yang
perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Ada kalanya seorang pemimpin perlu untuk
menerima masukan mengingat sebuah ungkapan mengatakan bahwa nobody
perfect (tidak ada seorang pun yang sempurna). Oleh sebab itu, berjiwa
besar dan lapang dada dalam menerima input, saran, pandangan orang
lain serta kritik adalah sikap hati yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin.
Terkadang ada karyawan yang memiliki kemampuan lebih dan pemikiran yang dapat
menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah langkah.
4. Berani
Mengambil Risiko
Setiap keputusan
dan langkah yang akan diambil pasti akan menuai hasil tertentu, entah itu
menguntungkan atau justru malah merugikan perusahaan. Keberanian dalam
mengambil sebuah risiko merupakan salah satu sikap dan merupakan tantangan
tersendiri yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang andal. Risiko yang
diambil sering kali akan menjadi suatu pengalaman yang memberikan proses
pembelajaran untuk dapat meraih keberhasilan di waktu kemudian. Sebuah kutipan
mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jangan biarkan
kegagalan membuat Anda enggan untuk kembali bangkit dan mengambil risiko untuk
mencapai keberhasilan yang menanti di depan.
Dalam menjalankan
proses kepemimpinan, terkadang kita memerlukan bimbingan dan arahan dari orang
lain yang lebih senior yang dapat kita sebut sebagai mentor/pembimbing.
Mengingat kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawan ada batasannya.
Setiap orang memiliki kekurangan, disinilah letak seorang pembimbing yang dapat
mengarahkan dan membimbing untuk mengembangkan usaha baik dalam bidang teknis,
maupun manajemen usaha.
6. Open Minded
Terbuka terhadap
saran, ide-ide yang baru dan kreatif perlu ditanamkan dalam jiwa seorang
wirausahawan. Pikiran yang terbuka untuk menerima masukan untuk pembaruan dapat
membawa seseorang kepada proses kepemimpinan yang legowo (rendah
hati) karena kesadaran akan keterbatasan diri dan mau belajar dari orang
lain.
7. Memiliki Kepercayaan Diri
Memiliki keyakinan
teguh, kepercayaan diri, optimis terhadap tujuan dan keberhasilan yang akan
diraih merupakan salah satu sikap yang tidak dapat dikesampingkan. Rasa percaya
diri ini membawa kepada motivasi untuk melakukan setiap tugas dengan lebih
bergairah untuk menyelesaikannya dan kita perlu mengingat sebagai pemimpin
perlu memberikan pengaruh yang positif kepada para karyawan yang kita pimpin.
Bagaimana jadinya ketika kita sebagai seorang pemimpin tidak memiliki keyakinan
yang pasti akan keberhasilan yang akan dicapai? Apakah hal ini tidak akan
mempengaruhi kinerja para karyawan kita? Milikilah sikap yang optimis dalam
menentukan suatu target bahwa Anda akan mencapai keberhasilan melalui setiap
strategi yang akan dilakukan bersama-sama dengan para karyawan Anda.
Dalam menjalankan suatu bisnis, salah satu
hal yang paling penting diperhatikan adalah kerja sama tim yang baik. Ketika
merekrut karyawan untuk bekerja , pastikan karyawan tersebut memiliki visi,
misi, dan tujuan yang sama untuk membangun suatu usaha. Tingkat kesolidan
karyawan yang tinggi juga mampu mempertahankan bisnis Anda untuk jangka waktu
yang panjang, bahkan bisa terus berkembang mengikuti zaman. Membangunkan kerjasama
dalam tim yang solid dan efektif kadang merupakan tantangan, akan tetapi hal
tersebut bisa diwujudkan dengan beberapa langkah di bawah ini.
1. Membangun kepercayaan dan saling
menghormati.
Sebaiknya sebuah tim didirikan berdasarkan
kepercayaan antar sesama yang kuat. Disamping itu setiap anggota tim akan lebih
baik lagi jika saling menghormati posisi-posisi masing-masing. Mengapa? Dengan
kuatnya saling rasa percaya dan saling menghormati maka akan mempermudah
bekerja sama dengan sesama dan pemimpin dapat mendelegasikan tugas-tugas yang
dapat dikerjakan oleh anggota timnya dengan baik.
2. Mengatur ekspektasi bersama.
Tentu setiap orang mempunyai semangat
pencapaian karir yang berbeda, maka akan lebih baik menyelaraskan ekspektasi
dalam tim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa yang mereka harapkan dari
setiap kegiatan bekerja sama dalam tim. Tentunya tak hanya mengatur ekspektasi
saja, tetapi juga berusaha secara bersama-sama memenuhinya.
3. Pemimpin tim yang dapat memfasilitasi
komunikasi di antara anggota tim.
Hal ini penting untuk menciptakan atmosfir
komunikasi yang terbuka, jujur dan saling menghormati. Setiap anggota tim
berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran, opini, bahkan
hingga solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui kelompok. Mereka juga
terbuka untuk mendengar dan didengarkan untuk memahami masing-masing buah
pikiran. Selain itu, suasana keterbukaan dimana anggota tim juga dapat
mengajukan sejumlah pertanyaan untuk klarifikasi ide-ide yang dilemparkan. Hal
ini justru lebih baik dibandingkan sikap mematahkan setiap ide yang muncul ke
permukaan.
4. Menanamkan sikap saling memiliki dalam
kelompok (Sense of belonging).
Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi
dan komunikasi yang jelas mengenai tujuan grup akan memiliki komitmen akan
tindakan dan aksi tim. Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota
tim menghabiskan waktu bersama mengembangkan norma atau panduan yang berlaku
pada tim secara bersama. Selain itu, pemimpin tim sebaiknya mengikut sertakan
anggota tim dalam proses pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerja
sama tim bersama.
5. Melihat sisi positif dari perbedaan
pendapat.
Perbedaan mendasar dari bekerja sama dengan
bekerja sendiri adalah jumlah kepala yang menuangkan ide ke
dalam pekerjaan. Perbedaan pendapat merupakan dua sisi pada koin, dapat
dipandang sebagai hambatan atau sebagai manfaat. Sebaiknya kita memasang
kacamata positif dalam memandang suatu fenomena dalam berinteraksi dengan sejumlah
orang, hal ini berarti bahwa ada sudut pandang lain yang bisa dianggap sebagai
kesempatan yang bisa ditelusuri dan digunakan untuk kepentingan badan.
6. Pengkajian performa tim dan umpan balik.
Setelah selesai kerjasama tim, jangan lupa
untuk mengkaji ulang performa ekspektasi dan tujuan tim. Juga jangan lupa
meminta umpan balik dari rekan-rekan tim kamu. Hal ini perlu untuk mengukur
apakah pencapaian kinerja tim kamu. Nah, dari sinilah kamu bisa melihat ruang
untuk memperbaiki kinerja untuk proyek tim selanjutnya. Di samping itu, setelah
melihat kinerja tim, kamu bisa memberikan reward (hadiah) dan insentif
seperlunya agar memotivasi seluruh anggota tim untuk kinerja yang lebih baik di
masa depan dan sebagai bukti penghargaan atas kerja sama.
Kesimpulan
Seorang wirausaha didalam
melaksanakan pekerjaannya tentu tidak mengenal rasa lelah dan putus asa, semua
perhatian dan kegiatan ditujukan untuk keberhasilan dari pekerjaannya dan untuk
kegiatan usahanya. Melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, rasa tanggung
jawab tinggi dan tidak mudah menyerah, walaupun sering berhadapan dengan
halangan dan rintangan yang tidak mungkin diatasi. Para wirausaha harus mau
belajar dari sebuah kegagalan, mereka sukses pada masa yang datang dan
menggunakan kegagalan sebagai guru yang berharga. Jadi adanya sikap pantang
menyerah, ulet dan penuh semangat keberhasilan merupakan interaksi dari
perilaku positif dalam jiwa wirausaha, sikap positif. Jiwa kepemimpinan
harus selalu tumbuh dalam diri seorang wirausaha agar dapat membangun bisnisnya
dengan berkembang dan tidak redup sampai masa ke masa, serta seorang pemimpin
dapat membangun manajemen tim yang baik agar usaha yang dikelola terus berjalan
dengan baik dan saling berkoordinir.
Referensi
Modul 7 Etik UMB, Fauzi Nur
Iman, S.Kom, M.Kom
https://sinarusahacom.wordpress.com/2016/11/21/menerapkan-jiwa-kepemimpinan/
https://www.finansialku.com/para-entrepreneur-bagaimana-kepemimpinan-seorang-wirausaha/
https://www.pawoon.com/membangun-tim-kerja-yang-solid-dan-efektif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar