April 11, 2022

MENDALAMI SIFAT KEPEMIMPINAN DALAM BERWIRAUSAHA

MENDALAMI SIFAT KEPEMIMPINAN DALAM BERWIRAUSAHA

Oleh    : Najla Nur Atikah (@T23-Najla)



A.       Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan suatu kelompok, organisasi, maupun perusahaan. Untuk bisa memiliki kemampuan kepemimpinan atau leadership, Lantas, apa yang dimaksud dengan Leadership?Leadership artinya kepemimpinan, yaitu salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan demi mencapai tujuan perusahaan. 


B.    Tujuan Kepemimpinan

Tujuan – tujuan  Kepemimpinan sebagai berikut : 

1. Mencapai Tujuan

Kepemimpinan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan dalam perusahaan/kelompok supaya tujuan dapat tercapai.Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa pemimpin, tujuan sulit untuk dicapai karena tidak ada sosok yang bisa dijadikan pegangan.

2. Memotivasi Orang Lain

Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang lain agar bisa melakukan sebuah hal dengan baik dan memaksimalkan kemampuan.Bila tidak ada sosok pemimpin, banyak orang yang akan mengalami demotivasi karena mereka tidak terpacu akan sesuatu atau tidak merasa memiliki kewajiban untuk melakukan hal tertentu

C.    Sifat pemimpin yang baik

Sifat Pemimpin ada beberapa sifat yang mampu menjadikan seseorang sebagai pemimpin yang baik:

1 .Punya Pendirian

Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib untuk punya pendirian yang teguh. Pendirian kuat tidak akan membuat Anda mudah goyah dan juga membuat Anda konsisten dalam menjalankan sesuatu.Bayangkan apabila pendirian Anda mudah goyah. Sudah pasti Anda akan mudah untuk dipengaruhi orang lain dan tak dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada bawahan dengan baik.

2. Proaktif

Pemimpin harus proaktif. Pemimpin tidak boleh pasif, karena apabila seorang pemimpin bersifat pasif, tujuan tidak akan kunjung tercapai, bahkan ini akan membuat bawahan tidak memiliki rasa hormat kepadanya.Seorang pemimpin yang baik punya inisiatif kuat akan berbagai hal sehingga bawahan pun dapat mengandalkannya dalam berbagai macam situasi.

3. Jujur

Kejujuran mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sosok yang jujur adalah sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai hal dan tidak akan menggagalkan suatu tujuan hanya untuk kepentingan pribadinya.Sosok pemimpin yang jujur tidak hanya dapat dipercaya. Dia juga dapat menjerumuskan bawahannya dan mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan.

4. Komunikatif

Komunikatif artinya pemimpin mampu menyampaikan berbagai hal dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Untuk bisa memiliki sifat ini, pemimpin harus tahu bagaimana metode komunikasi yang baik.Metode komunikasi yang baik artinya adalah komunikasi yang persuasif, yang mampu menarik orang untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan. Selain itu, pemimpin yang baik juga semestinya terhindar dari kesalahan penyampaian pesan.

5. Terbuka terhadap Pendapat

Seseorang boleh menjadi cerdas, tetapi percuma apabila mereka tidak terbuka terhadap ilmu dan juga pendapat baru. Seorang pemimpin wajib terbuka terhadap setiap pendapat yang ada dan tidak boleh menutup diri.Apabila seorang pemimpin menutup diri dari pendapat dan wawasan, mereka tidak akan dapat menjadi orang yang lebih baik dan juga membuat tujuan tak kunjung tercapai.Pemimpin yang tertutup dengan pendapat atau wawasan juga tak akan mampu untuk menganalisa kelebihan dan potensi bawahannya.

6. Tidak Mudah Iri

Pada dasarnya, pemimpin memang seseorang yang lebih unggul daripada bawahan. Namun, bukan berarti pemimpin iri apabila bawahannya unggul dalam suatu hal dan justru berusaha untuk terlihat lebih baik.Pemimpin yang baik harus bisa mengarahkan bawahannya, tetapi juga tetap mampu mengapresiasi bawahannya atas sesuatu yang sukses mereka lakukan.

7. Visioner

Tentu kita tahu bahwa seorang pemimpin yang baik tak mungkin bisa meramal, tetapi setidaknya mereka punya kemampuan analisis kuat dan bisa merencanakan berbagai hal serta membuat perkiraan tentang apa yang terjadi berdasarkan data-data yang ada.

8. Sabar

Akan ada banyak cobaan yang didapatkan oleh seorang pemimpin. Kunci dari hal ini tentu adalah kesabaran yang besar. Tanpa adanya kesabaran, bagaimana mungkin pemimpin bisa menyelesaikan suatu masalah dengan kepala dingin. Pemimpin yang kurang sabar akan mudah menyerah bahkan sebelum ia mencapai tujuannya.

 

D.     Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Mengingat jenis-jenis kepemimpinan ada banyak, ini berpengaruh pula kepada gaya kepemimpinan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Berikut beberapa gaya kepemimpinan dan definisinya,

1 .Kepemimpinan Otokratis

Pemimpin dengan kepemimpinan otokratis merupakan pemimpin yang dominan dalam berbagai tindakan dan juga keputusan yang diambil. Kekuasaan pemimpin sangat mutlak dan hampir tidak ada celah untuk para bawahan memberikan masukan.Gaya kepemimpinan ini biasa hadir dalam organisasi militer di mana kekuasaan pemimpin amat mutlak serta adanya pemisahan tegas antara atasan dan juga bawahan.

2. Kepemimpinan Birokrasi

Kepemimpinan birokrasi biasa diterapkan dalam kantor pemerintahan atau perusahaan besar yang sudah memiliki budaya kuat mengakar sejak lama. Gaya kepemimpinan birokrasi mengatur berbagai macam hal secara sistematis.Ada aturan-aturan yang sudah ditetapkan untuk urusan-urusan tertentu, sehingga dalam konteks ini, bawahan tidak punya ruang untuk mendobraknya dan harus mengikuti regulasi yang ada.

3. Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan yang satu ini memberikan ruang bagi bawahan untuk berpartisipasi lebih dalam pembuatan sebuah keputusan. Pendapat bawahan didengarkan tentu bila memberikan pandangan baru dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Hubungan yang terjalin antara atasan dan juga bawahan sangat bersahabat serta hangat dan tidak ada suasana otoriter. Gaya kepemimpinan yang satu ini sangat cocok diterapkan di perusahaan-perusahaan rintisan atau organisasi nirlaba.

4. Kepemimpinan Delegatif

Pada gaya kepemimpinan delegatif, para bawahan diberikan kebebasan oleh para pemimpin. Maka dari itu, bawahan punya ruang untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keyakinan mereka dan mampu mengambil keputusan sendiri. Namun, kepemimpinan delegatif ini hanya bisa diterapkan apabila para bawahan sudah cukup matang dalam mengambil keputusan, karena jika tidak, para bawahan akan mengambil keputusan yang salah.Itulah berbagai macam hal yang bisa Anda ketahui terkait kepemimpinan. Pada dasarnya, kepemimpinan bukan sekadar bakat.Kepemimpinan adalah sebuah seni yang bisa dilatih dan apabila Anda mau mempelajarinya, dari waktu ke waktu Anda akan mampu menguasainya dengan baik.

 

E.     Implementasi Sifat-sifat Kepemimpinan

Kepemimpinan bukanlah sebuah posisi ataupun jabatan yang diberikan, melainkan pada sebuah proses pembelajaran dan praktek. Kepemimpinan adalah sebuah proses yang akan membentuk seorang pemimpin dengan karakter dan watak sebagai berikut: jujur terhadap diri sendiri (integrity), bertanggungjawab secara tulus (compassion), memiliki pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication).

Sumber kualitas kepemimpinan yang harus diimplementasikan dalam praktek kepemimpinan sehari-hari tersebut berbeda dari sumber yang menjadikan seseorang menjadi “pemimpin formal” yang resmi (pejabat pemerintah). “Pemimpin” dan “pejabat” merupakan dua konsep yang berbeda dan terpilah, namun saling berkaitan satu dengan yang lain. Seorang “pemimpin” sejati akan melandaskan sikap perilakunya pada sumber-sumber kualitas kepemimpinan tersebut, sementara “pejabat” hanya akan sekadar melandaskan praktek kepemimpinannya pada sumber kewenangan formal, yaitu jabatannya. Namun, seorang pejabat dapat mempelajari dan mempraktekkan kualitas kepemimpinan yang baik, sebagaimana dimiliki oleh “pemimpin.”maka sifat-sifat kepemimpinan yang harus diimplementasikan sebagai berikut:

a.       Integritas (Integrity)

John C. Maxwell dalam bukunya Mengembangkan Kepemimpinan di Dalam Diri Anda, meletakkan integritas sebagai faktor kepemimpinan yang paling penting. Integritas meneguhkan adanya konsistensi antara apa yang kita katakan dengan apa yang kita perbuat. Integritas sepintas terlihat sepele kepemimpinan tidak hanya menyangkut organisasi, tetapi bagaimana sikap dan perilaku pemimpin pada tingkat pribadi. Kepemimpinan dalam diri sendiri dapat dilatih dengan memiliki integritas yang tinggi.

 

b.      Pengetahuan (Cognizance)

Pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan, asas organisasi yang dipimpinnya, serta cara-cara untuk menjalankannya secara efisien, serta mampu memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sebagai pemimpin, seseorang harus berperan mendorong anggotanya untuk beraktivitas sambil memberi sugesti dan semangat agar tujuan dapat tercapai.

Peranan yang perlu ditampilkan oleh seorang pemimpin adalah:

1.     mencetuskan ide atau sebagai seorang kepala.

2.     memberi informasi.

3.     sebagai seorang perencana;

4.     memberi sugesti;

5.     mengaktifkan anggota;

6.     mengawasi kegiatan;

7.     memberi semangat untuk mencapai tujuan;

8.     sebagai katalisator;

9.     mewakili kelompok;

10.  memberi tanggung jawab;

11.  menciptakan rasa aman  sebagai ahli dalam bidang yang dipimpinnya.

Pada saat seorang pemimpin harus memberikan perintah atah arahan kepada bawahannya, ia harus mampu bertindak selaku atasan atau komandan. Artinya, ia harus dapat memberi perintah yang jelas dan tegas. Kemudian, pada saat anak buah atau bawahannya mengalami kesulitan dan memerlukan perlindungan, sang pemimpin tersebut harus dapat memposisikan dirinya sebagai bapak atau ayah, yang melindungi bawahan sebagai “anak-anaknya.” Selain itu, juga pada momen-momen dimana bawahan memerlukan seseorang untuk curhat (mencurahkan isi hati), sang pemimpin harus dapat menjadi “kawan” atau teman, bahkan sahabat, bagi bawahan.

 

c.    Keberanian (Courage)

“Keberanian sejati adalah kebajikan tertinggi,” sebagaimana diungkapkan oleh Sir Winston Churchill. Keberanian adalah karakter utama dari seorang pemimpin sejati. Hal itu tercermin dan terlihat dalam perkataan, perbuatan dan tindakan seorang pemimpin. Tidak akan ada terobosan signifikan tanpa keberanian mengambil risiko. Keberanian berarti memiliki kepastian dan keteguhan dalam mengambil keputusan atau bertindak. Namun, keberanian berbeda dengan tindakan sesaat yang tidak terfokus dan tanpa perhitungan. Keberanian ditunjukkan oleh seorang pemimpin setelah melakukan analisis atas suatu situasi, dan mengambil keputusan berdasarkan analisis tersebut. Setelah itu, baru lah seorang pemimpin melaksanakan dengan sepenuh hati keputusan yang telah dibuatnya, apapun risiko yang harus dihadapinya.

d.      Inisiatif (Initiative)

Mengimplementasikan sifat inisiatif (ide untuk menggerakkan). Pemimpin harus mempunyai kemampuan melihat apa yang seharusnya dikerjakan, kemampuan menghadapi situasi tanpa adanya sarana/alat-alat atau cara-cara yang biasa dipakai. Dengan demikian, mereka yang dipimpin benar-benar merasakan bahwa sifat kepemimpinan hadir dalam diri pemimpinnya, yaitu pemimpin yang telah menjadi penggerak bagi mereka. Kualitas inisiatif atau prakarsa biasanya berkaitan erat dengan kreativitas. Seorang pemimpin yang kreatif dan penuh ide, serta berani mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan itu, akan menjadi pemimpin yang mampu menggerakkan seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.

e.      Kebijaksanaan/kebajikan (Wisdom)

Kebijaksanaan (wisdom), atau disebut pula sebagai kebajikan, merupakan kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Adalah penting untuk mengimplementasikan sifat kebijaksanaan dalam kepemimpinan, karena berdampak pada hubungan-hubungan maupun pengaruh dalam sebuah organisasi yang dipimpin. Kebijaksanaan menjadi suri teladan bagi bawahan dan orang lainnya. Pemimpin yang bijaksana akan dihormati oleh bawahan bukan karena jabatan atau kedudukannya, melainkan karena kualitas kepemimpinannya.

Faktor yang penting dalam kebijaksanaan adalah kesopanan. Pengaruh kepemimpinan secara spesifik beranjak dari kepribadian pemimpin. Apabila karakter pemimpin positif, maka akan menularkan pengaruh positif, dan sebaliknya, bila karakternya didominasi oleh unsur negatif, maka pengaruhnya tentu akan negatif. Oleh karena itu, dalam praktek kepemimpinan sehari-hari, pemimpin yang memimpin dengan penuh kesopanan, selalu tersenyum, dan mampu mengendalikan diri dari sikap marah yang berlebihan, akan lebih diterima dan diikuti serta perintahnya dijalankan daripada pemimpin yang perilakunya kasar, jarang tersenyum, dan kerapkali bertindak tidak sopan.

f.       Keadilan

Bagaikan bentangan layar, sifat dan sikap adil seorang pemimpin akan menggerakkan seluruh potensi kapal kepemimpinan seseorang menuju arah yang diinginkan. Tanpa berlaku adil, kapal kepemimpinan hanya terombang-ambing di samudera masalah yang begitu luas. Tujuan organisasi akan sulit tercapai karena seorang pemimpin yang tidak adil tidak akan dapat menjadi panutan dan arahan serta perintah-perintahnya tidak akan dilaksanakan oleh anggota organisasi. Padahal, lingkungan internal maupun eksternal organisasi seringkali menghadirkan masalah yang sangat kompleks.

Sifat adil akan selalu menjadi takaran dalam kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam kepemimpinan, sifat adil harus senantiasa terwujud dan diimplementasikan dalam menjalankan roda organisasi. Sifat adil berarti tidak memihak dalam suatu situasi konflik, baik atas alasan demi kepentingan pribadi maupun kelompok. Sifat adil juga tampak dari pemberian imbalan (reward) dan sanksi (punishment) terhadap bawahan. Pemimpin harus mampu menempatkan kepentingan yang lebih besar dar kepentingan yang sempit. Kualitas pribadi dari sifat adil dan tindakan yang adil ini tampaknya mudah diucapkan, tetapi tidak gampang dipraktekkan.

 

Referensi

https://formasibisnis.com/artikel/pengertian-kepemimpinan-atau-leadership-menurut-para-ahli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar