ABSTRAK
Artikel ini membahas lebih dalam tentang
investasi apa pengertiannya, apa tujuan dari investasi itu sendiri, bagaimana
tahapan investasi, bagaimana cara mendapatkan investor bisnis yang tepat, dan
return serta resiko dari investasi itu sendiri. Berbagai cara ditempuh untuk menginvestasikan
hartanya pada berbagai bidang kehidupan mulai dari baik investasi pada sektor
riil maupun sektor non riil dengan tujuan mendapatkan keuntungan untuk menambah
kekayaannya. Dalam ekonomi konvensional kapitalis, dalam hal bidang dan cara
berinvestasi seseorang dapat dengan bebas melakukannya sepanjang ia dapat
memperoleh keuntungan (return). Saat ini invetasi non riil sangat berkembang
dan cenderung lebih diminati masyarakat dari pada sektor riil. Hal ini disebabkan
karena untuk berinvestasi disektor non riil seseorang tidak perlu harus
memiliki modal ratusan juta, akan tetapi dengan modal kecil pun sesorang dapat
berinvestasi. Sedangkan berinvestasi di sektor riil seseorang diperlukan modal
yang cukup besar dan resikonya pun cukup besar.
Kata kunci :
Investasi, Return, Bisnis
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha
dan investasi saat ini merupakan dampak langsung dari perkembangan di bidang
teknologi. Kemajuan teknologi membuat setiap individu dapat mengakses informasi
secara online tanpa adanya halangan. Bagi para entrepreneur atau pebisnis
ketersediaan informasi ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil peluang
bisnis, dimana informasi-informasi yang dapat diakses melalui internet tersebut
secara tidak langsung menggambarkan kebutuhan masyarakat secara umum, baik
sifatnya domestik maupun internasional. Hal ini dapat menjadi peluang bagi para
entrepreneur ataupun pebisnis untuk menyediakan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan juga berdampak pada banyak bermunculannya perusahaan-perusahaan
startup di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Ruang lingkup bisnis pada
perusahaan startup pada umumnya bergerak di bidang e-commerce atau perdagangan
online, sehingga perusahaan startup dikenal sebagai perusahaan berbasis digital
(Gunawan, 2018). Pengetahuan Investasi merupakan pemahaman yang harus dimiliki
seseorang mengenai berbagai aspek mengenai investasi dimulai dari pengetahuan
dasar penilaian investasi, tingkat risikonya, dan tingkat pengembalian (return)
investasi. karena semakin banyak ilmu yang didapatkan mengenai investasi baik
itu melalui pembelajaran maupun sosialisasi dari pasar modal maka semakin besar
keinginan seseorang dalam melakukan investasi di pasar modal.
PEMBAHASAN
Investasi
Pengertian investasi pada
beberapa literatur dan penelitian yang sudah ada akan selalu menekankan pada
tingkat return dan resiko. Menurut Herlianto (2011) investasi merupakan suatu
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Apabila
investor bersedia untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan artinya
investor tersebut sudah mengorbankan sejumlah dana atau pun sumber daya lainnya
dengan harapan mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Keuntungan atau
profit merupakan alasan para investor mau merelakan sejumlah uangnya untuk
investasi. Namun pada kenyataannya tidak semua hasil investasi sesuai dengan
harapan para investor, melainkan sebaliknya investor malah mendapatkan kerugian
yang cukup besar. Ketidakpastian dalam berinvestasi membuat para investor tidak
jarang memperhitungkan tingkat kehilangannya atau resiko sebagai acuan dasar perhitungan
tingkat pengembalian atau return investasinya. Dan juga dari tingkat resiko tersebut
investor dapat menentukan arah investasinya apakah berupa aset riil (real
assets) seperti tanah, bangunan, mesin, emas atau pada aset finansial
(financial assets) seperti saham, obligasi, dan deposito (Tandelilin, 2001). Adapun
tujuan dari investasi menurut Tandellin (2010) untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih layak di masa depan. Seseorang memiliki persepsi bagaimana ia dapat
meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang atau setidaknya berusaha bagaimana
seseorang tersebut mempertahankan pendapatan yang sekarang agar tidak berkurang
dari nilai sekarang.
Tahap-tahap Investasi
Tahap-tahap investasi terdiri dari lima tahap yaitu:
1) Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang
satu dengan yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat.
2) Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan
tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
3) Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang
dipilih, yaitu strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik. Strategi
portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang
seiring dengan kinerja indek pasar.
4) Pemilihan asset. Tahap ini merupakan
proses pengevaluasian setiap sekuritas
yang ingin dimasukan dalam portofolio.
5) Pengukuran dan evaluasi
kinerja portofolio. Tahap ini meliputi
kinerja portofolio dan
pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja 9 portofolio lainnya melalui
proses benchmarking (Tendelilin:2000). Portofolio yang efisien
adalah portofolio yang memberikan return ekspektasi
terbesar dengan risiko yang sudah pasti atau portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan tingkat
return ekspektasi yang sudah pasti. Portofolio
yang efisien ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko yang tertentu
dan kemudian memaksimumkan return ekpektasinya (Hartono:2000)
Cara Mendapatkan Investor Bisnis yang
Tepat
Setelah Anda mengetahui pengertian
investasi, sekarang saatnya mempersiapkan bisnis Anda untuk menemukan investor
yang tepat.
• Siapkan
Profil Bisnis
Untuk menyakinkan calon onvestor,
berikan informasi bisnis Anda selengkapnya mungkin. Jangan terlalu banyak, yang
terpenting adalah informasinya jelas dan menarik. Jelaskan latar belakang
bisnis Anda, produk atau jasa yang ditawarkan, serta kelebihan bisnis yang
dijalankan. Mungkin saja investor tidak langsung luluh, namun setidaknya
berikan mereka kesempatan untuk terus mencari tahu profil bisnis Anda.
• Buat
Laporan Keuangan yang Rapi
Salah satu faktor yang meyakinkan
investor pada bisnis adalah cara Anda mengelola keuangan. Semua perhitungan
harus jelas dan laporan keuangan bisnis harus dicatat dengan rapi. Laporan
keuangan yang rapi adalah cara terbaik untuk membuat investor percaya bahwa
mereka sedang menanamkan modal pada bisnis yang tepat. Salah satu software
akuntansi yang membantu Anda untuk mendapatkan laporan keuangan yang baik
adalah Jurnal.
• Jelaskan
tentang Proyeksi Bisnis
Tidak bisa dipungkiri bahwa tujuan
seorang investor menanamkan modal pada bisnis Anda adalah untuk memperoleh
keuntungan. Sehingga perhitungan proyeksi bisnis jangan sampai tertinggal untuk
diinformasikan. Buat perhitungan se-real mungkin, jangan terlalu berlebihan
agar investor percaya dan bukan menganggap Anda sebagai penipu. Jelaskan
mengenai target penjualan dan jangka waktu kapan target akan tercapai. Investor
ingin tahu bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis Anda.
• Mungkin
saja investor tidak langsung tertarik dengan bisnis Anda. Namun jangan mudah
menyerah, terus lakukan perbaikan pada rencana bisnis sampai menemukan investor
yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan investasi pada bisnis Anda sendiri.
Return dan Risiko Investasi
Risiko investasi
merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor yang dapat
menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu instrumen
investasi tertentu atau dengan kata lain, merupakan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kerugian dalam suatu investasi. Seseorang yang menginvestasikan
dananya ke dalam saham akan mengharapkan memperoleh return (pengembalian). Jogiyanto
(2010) menyatakan return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang
dapat berupa return realisasian (realized return) yang telah terjadi atau
return ekspektasian (expected return) yang belum terjadi tetapi diharapkan akan
terjadi di masa datang. Perbedaan antara return ekspektasian dan return realisasian
merupakan pengukur risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor dalam proses
investasi (Tandelilin, 2003). Suharli (2005) menyatakan return saham adalah keuntungan
yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang
dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss.
Dalam pasar saham tidak selalu
menjanjikan suatu return yang pasti bagi investor. Untuk mendapat return
tertentu seorang investor juga harus memperhatikan risiko yang akan ditanggung.
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima
denganreturn yang diharapkan, yang terdiri dari dua jenis yaitu risiko umum (general
risk) yang merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di
pasar secara keseluruhan dan risiko spesifik (risiko perusahaan) adalah risiko
yang tidak berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan (Utomo, 2007). Persepsi
terhadap risiko memainkan peran penting dalam perilaku manusia khususnya
terkait pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. (Rosyidah, 2013). Investor
mengalami risiko saat investor tidak mengetahui dengan pasti hasil investasi
yang dilakukannya (Malik, 2017). Kusmawati (2011) menyatakan investasi di pasar
modal tidak dapat dipisahkan antara return dan tingkat risiko, kecuali jika
investasi tersebut diproteksi oleh pemerintah/institusi yang berwenang, seperti
praktek-praktek bisnis pada masa orde baru.
KESIMPULAN
Pengetahuan Investasi
merupakan pemahaman yang harus dimiliki seseorang mengenai berbagai aspek
mengenai investasi dimulai dari pengetahuan dasar penilaian investasi, tingkat
risikonya, dan tingkat pengembalian (return) investasi. Apabila investor
bersedia untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan artinya investor
tersebut sudah mengorbankan sejumlah dana atau pun sumber daya lainnya dengan
harapan mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Return dan Risiko Investasi
Risiko investasi merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor
yang dapat menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu
instrumen investasi tertentu atau dengan kata lain, merupakan faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian dalam suatu investasi. Risiko
merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima denganreturn
yang diharapkan, yang terdiri dari dua jenis yaitu risiko umum (general risk)
yang merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar
secara keseluruhan dan risiko spesifik (risiko perusahaan) adalah risiko yang
tidak berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan (Utomo, 2007). Kusmawati
(2011) menyatakan investasi di pasar modal tidak dapat dipisahkan antara return
dan tingkat risiko, kecuali jika investasi tersebut diproteksi oleh
pemerintah/institusi yang berwenang, seperti praktek-praktek bisnis pada masa
orde baru.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Mata Kuliah Kewirausahaan 3. Universitas Mercu
Buana. Jakarta.
Riyadi, A. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal (Studi pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yanuarti, I., & Dewi, H. (2018). Startup Bisnis
Sebagai Alaternatif Investasi. Ultima Management: Jurnal Ilmu
Manajemen, 10(2), 81-96.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar