Kenali Pentingnya Berinvestasi dan Resikonya untuk Para Pemula
Putri
Virginia Valensi (@V26 – Virginia)
Abstrak
investasi
merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset
selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan
nilai. Proses
investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktifitas-aktifitas dalam proses pengambilan keputusan. Dalam
dunia bisnis investasi khususnya saham, informasi harga bisa berubah dengan
cepat tergantung penawaran yang terjadi di lantai bursa dan juga aspek-aspek
lain yang juga sangat berpengaruh. suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor
yang dapat menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu
instrumen investasi. Investor harus bersedia menanggung resiko investasi
tersebut.
Kata
Kunci : Investasi,
Proses Investasi, Resiko Investasi
Abstract
Investment is an activity of placing funds in one or more
types of assets during a certain period, with the aim of earning income or
increasing value. The investment process includes understanding the basics of
investment decisions and how to organize activities in the decision-making
process. In the investment business world, especially stocks, price information
can change quickly depending on the offers that occur on the stock exchange and
other aspects that are also very influential. a possibility that consists of
various factors that can cause no return of funds invested in an investment
instrument. Investors must be willing to bear the investment risk.
Keywords: Investment, Investment Process, Investment Risk
Pendahuluan
Investasi adalah aktifitas menanamkan sejumlah dana
untuk dikembangkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan di masa depan untuk
memperoleh profit atau keuntungan. Investasi adalah salah satu cara untuk
melawan tingkat inflasi. Indonesia
masih dianggap sebagai tempat berinvestasi yang cukup prospektif karena banyaknya
sumber daya yang tersedia di Indonesia. Beberapa investor luar bahkan tidak
ragu untuk berinvestasi di Indonesia, hal ini membuat pertumbuhan investor dan
investasi dalam negeri cukup positif meskipun tidak terlalu tinggi. Dalam
memulai investasi tidak bisa sembarangan harus ada pertimbangan yang matang,
terutama bagi pemula. Pertimbangan-pertimbangan
tersebut haruslah diperhatikan dengan baik agar investasi dapat berlangsung
sesuai dengan apa yang kita inginkan, yaitu memperoleh keuntungan. Pada saat
seperti ini dimana teknologi sudah berkembang pesat untuk melakukan investasi
bukan lah hal yang sulit tetapi yang cukup sulit adalah untuk menentukan
investasi mana yang sekiranya cocok untuk kita.
Permasalahan
Dapat kita lihat dari pendahuluan
diatas Mengapa
kita harus memilih investasi yang tepat ?
Pembahasan
Dari permasalahan diatas
mengapa kita harus memilih investasi yang tepat karena kita sebagai investor
pemula harus mengantisipasi akan resiko, maka dari itu kita harus mengenal
pentingnya berinvestasi dan resikonya. Berikut ini penjelasan mengenai tentang
investasi
A.
Pengertian Investasi
Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di
masa yang akan datang (Tandelilin:2000).
Atau dapat juga didefinisikan sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode
waktu tertentu dengan harapan dapat memberikan pendapatan atau keuntungan (Hartono:2000).
Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang
digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi seperti bunga,
royalti, dividen dan uang sewa, untuk
apreasiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan
perdagangan.
B.
Jenis-jenis
Investasi
1)
Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya
Jenis investasi berdasarkan
asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaan.
Investasi berdasarkan asetnya terbagi atas dua jenis, yaitu real asset dan
financial asset. Real Asset adalah investasi yang berwujud seperti
gedung-gedung, kendaraan dan lain sebagainya, sedangkan Financial Asset
merupakan dokumen (surat- surat) klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap
aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.
2)
Jenis Investasi
Bedasarkan Pengaruhnya
Jenis investasi menurut pengaruhnya
merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang memengaruhi atau
tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Jenis investasi berdasarkan
pengaruhnya dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi autonomus
(berdiri sendiri) dan Investasi Induces (memengaruhi atau menyebabkan).
Investasi Autonomus adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, bersifat spekulatif. Contoh investasi ini : pembelian surat- surat
berharga. Investasi Induced ialah investasi yang dipengaruhi kenaikan
permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Contoh investasi ini
: penghasilan transitori, yaitu penghasilan yang diperoleh selain dari bekerja,
seperti bungan dan sebagainya.
3)
Jenis Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaannya
Jenis investasi berdasarkan
sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul
Pengelolaan Investasi terhadap Laporan Keuangan (Aries Veronica, Selvi Erianda)
5 investasi yang diperoleh. Jenis investasi ini dapat dibagi lagi menjadi dua
macam, yaitu investasi yang besumber dari modal asing dan investasi yang
bersumber dari modal dalam negeri.
4)
Jenis Investasi berdasarkan bentuknya
Jenis investasi ini merupakan
investasi yang didasarkanpada cara menanamkan investasinya. Jenis investasi ini
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu investasi portofolio dan investasi
langsung. Investasi Portopolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen
surat berharga, contohnya seperti saham dan obligasi. Investasi langsung
merupakan bentuk investasi yang dilakukan dengan membangun, membeli total, atau
mengakuisi suatu perusahaan.
C.
Tujuan
Investasi
Menurut Tandellin (2010) tujuan investasi
adalah sebagai berikut :
·
Untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan. Seseorang memiliki
persepsi bagaimana ia dapat meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang
atau setidaknya berusaha
·
bagaimana
seseorang tersebut mempertahankan pendapatan yang sekarang agar tidak berkurang
dari nilai sekarang.
·
Mengurangi
tekanan inflasi, dengan melakukan investasi dalam pemilik perusahaan atau obyek
lainnya, seseorang dapat menghindarkan dirinya dari sebuah risiko penurunan
nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
·
Adanya
dorongan untuk menghemat pajak, beberapa negara di dunia banyak yang melakukan kebijakan
yang bersifat mendorong pertumbuhan investasi di kalangan masyarakat melalui pemberian
fasilitas perpajakan pada masyarakat yang melakukan investasi di bidang- bidang
tertentu.
D.
Resiko Investasi
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian dalam suatu investasi. Dilihat dari kesediaanya menanggung risiko investasi, seorang investor dapat dikategorikan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1) Risk seeker merupakan investor
yang menyukai risiko.
Jika investor dihadapkan kepada dua pilihan
investasi yang memberikan tingkat keuntungan
yang sama dengan risiko yang berbeda, maka investor akan senang mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
2)
Risk averter
merupakan investor yang tidak menyukai
risiko atau menghindari risiko. Investor model ini
akan mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil dengan tingkat
keuntungan yang sama.
3) Risk netrality merupakan
investor yang bersikap netral terhadap risiko. Artinya investor akan meminta kenaikan
tingkat keuntungan yang sama setiap kenaikan
risiko (Sartono:1998).
Jenis-jenis risiko yang umumnya dihadapi
perusahaan dalam investasi yaitu:
1)
Business Risk (Risiko Bisnis),
2)
Financial Risk (Risiko Finansial),
3)
Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Risiko Inflasi/Penurunan Daya beli),
4)
Interest Rate Risk (Risiko
Suku Bunga),
5)
Social Risk (Risiko Sosial),
6)
Foreign Exchange
Risk (Risiko Nilai Tukar),
7)
Political Risk (Risiko Situasi
Politik).
Jenis-jenis risiko di atas
merupakan risiko yang tergabung baik dalam risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
dan risiko sistematis (systematic risk).
E.
Proses
Investasi
Proses investasi terdiri dari lima tahap
yaitu :
a)
Penentuan
tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan yang lain tidak sama,
tergantung dari keputusan yang dibuat.
b)
Penentuan
kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk
memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
c)
Pemilihan
strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan
informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas
investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar.
d)
Pemilihan
asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukan
dalam portofolio.
e)
Pengukuran
dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja portofolio dan
pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja 9 portofolio lainnya melalui
proses benchmarking (Tendelilin:2000). Portofolio yang efisien adalah portofolio
yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah pasti atau
portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan tingkat return ekspektasi
yang sudah pasti. Portofolio yang efisien ditentukan dengan memilih tingkat
return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan
tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekpektasinya (Hartono:2000)
F.
Cara Mendapatkan Investor Bisnis yang Tepat
1) Siapkan
Profil Bisnis
2) Untuk
menyakinkan calon onvestor, berikan informasi bisnis Anda selengkapnya mungkin.
Jangan terlalu banyak, yang terpenting adalah informasinya jelas dan menarik.
Jelaskan latar belakang bisnis Anda, produk atau jasa yang ditawarkan, serta
kelebihan bisnis yang dijalankan. Mungkin saja investor tidak langsung luluh,
namun setidaknya berikan mereka kesempatan untuk terus mencari tahu profil
bisnis Anda.
3) Buat
Laporan Keuangan yang Rapi
4) Salah
satu faktor yang meyakinkan investor pada bisnis adalah cara Anda mengelola
keuangan.
5) Jelaskan
tentang Proyeksi Bisnis
6) Tidak
bisa dipungkiri bahwa tujuan seorang investor menanamkan modal pada bisnis Anda
adalah untuk memperoleh keuntungan.
7) Mungkin
saja investor tidak langsung tertarik dengan bisnis Anda.
Kesimpulan
investasi juga mampu membantu memenuhi kebutuhan di
masa mendatang. Investasi
merupakan bentuk penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa
mendatang.
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen
dengan imbal balik dan resiko yang dapat dipilih sesuai profil resiko kita.
Daftar
Pustaka
Hidayat, A. A. (2022).
W162100004 : Kewirausahaan III : Business Investment & Copyright [Word
File]. Universitas Mercu Buana.
1.
Hartono, Jogiyanto. 2002. “ Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. BPFE YKPN:
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar