Oleh
: Umi Nurul Solikhah (@V08-UMI)
PENDAHULUAN
Investasi
merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika
terjadi surplus. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk
aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya
investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya
manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan
suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam
perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan
sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan
ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi.
Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana
sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat
hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi
perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam
menentukan posisi keuangan perusahaan.
PEMBAHASAN
Bentuk
– Bentuk Investasi
Aktivitas investasi
merupakan unsur penting dari operasi perusahaan dan menjadi salah satu dasar
penilaian terhadap kinerja perusahaan. Beberapa alasan perusahaan melakukan
investasi adalah untuk menempatkan kelebihan dana, selain itu investasi juga
dapat dilakukan sebagai sarana mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Hakikat suatu investasi dapat berupa hutang, selain
hutang jangka pendek atau hutang dagang, atau instrumen ekuitas. Pada umumnya
investasi memiliki hak finansial, sebagian berwujud seperti investasi tanah,
bangunan,emas, berlian, atau komoditi lain yangdipasarkan.
Investasi Jangka Pendek
dan Investasi Jangka Panjang
·
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek
adalah investasi yang biasanya kurang dari tiga tahun yang kemudian dapat dikonversikan
dengan uang atau jual. Contohnya obligasi jangka pendek, sertifikat deposito,
pasar saham.
·
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang
adalah investasi yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun. Investasi jangka
panjang sangat cocok untuk Anda yang hendak menabung untuk tujuan yang cukup
lama, contohnya menikah, dana pensiun dan biaya pendidikan. Ketika memutuskan
mengambil investasi jangka panjang pastikan tidak akan mengambil dana sebelum
tiga tahun. Contoh investasi jangka panjang reksadana yang bersifat agresif
dengan nilai pengembalian tinggi.
Tujuan Investasi Bagi
Perusahaan
·
Mendapatkan Penghasilan Tetap
Tujuan investasi untuk
mendapat penghasilan tetap biasanya diterapkan oleh mereka yang menanam modal
pada sebuah perusahaan. Contohnya, berinvestasi pada sebuah perusahan
pengolahan makanan cepat saji. Dari hasil penjualan, Anda berhak mendapatkan
persentase keuntungan tiap bulannya. Besarnya persentase keuntungan akan
berbeda, tergantung kesepakatan antara perusahaan dan investor.
·
Mengembangkan Usaha
Selain mendapat
penghasilan tetap dan keuntungan, investasi juga dapat mengembangkan usaha yang
sedang dijalani. Laba investasi yang didapatkan dapat menjadi suntikan modal
untuk bisnis yang sedang dijalani.
·
Jaminan Dalam Bisnis
Jika perusahaan menanam
modal pada supplier bahan baku usaha yang sedang dijalani maka kemungkinan
besar perusahaan tidak akan mengalami kekurangan pasokan bahan baku. Selain itu
harga produk akan dapat bersaing di pasaran karena mendapatkan bahan baku yang
lebih murah dengan kualitas yang baik.
Resiko Investasi
Risiko investasi
merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor yang dapat
menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu instrumen
investasi tertentu atau dengan kata lain, merupakan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kerugian dalam suatu investasi. Dilihat dari kesediaanya
menanggung risiko investasi, seorang investor dapat dikategorikan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1)
Risk seeker merupakan investor yang
menyukai risiko. Jika investor dihadapkan kepada dua pilihan investasi yang
memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang berbeda, maka
investor akan senang mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
2)
Risk averter merupakan investor yang tidak
menyukai risiko atau menghindari risiko. Investor model ini akan mengambil
investasi dengan risiko yang lebih kecil dengan tingkat keuntungan yang sama.
3)
Risk netrality merupakan investor yang
bersikap netral terhadap risiko. Artinya investor akan meminta kenaikan tingkat
keuntungan yang sama setiap kenaikan risiko (Sartono:1998).
Jenis-jenis risiko yang
umumnya dihadapi perusahaan dalam investasi yaitu:
1)
Business Risk (Risiko Bisnis),
2)
Financial Risk (Risiko Finansial),
3)
Inflation Risk/Purchasing Power Risk
(Risiko Inflasi/Penurunan Daya beli),
4)
Interest Rate Risk (Risiko Suku Bunga),
5)
Social Risk (Risiko Sosial),
6)
Foreign Exchange Risk (Risiko Nilai
Tukar),
7)
Political Risk (Risiko Situasi Politik).
Jenis-jenis
risiko di atas merupakan risiko yang tergabung baik dalam risiko tidak
sistematis (unsystematic risk) dan risiko sistematis (systematic risk). Risiko
tidak sistematis (unsystematic risk) merupakan risiko yang berhubungan dengan
kejadian acak, disebabkan karena kegiatan-kegiatan dari dalam perusahaan.
Sedangkan Risiko sistematis atau risiko pasar, berhubungan dengan faktor-faktor
risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Risiko sistematis atau
risiko pasar, yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di
pasar secara keseluruhan (Sudiyanto, 2010:118).
KESIMPULAN
Investasi
adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan
uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan. Terdapat dua jenis investasi yakni investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan investasi yang
dapat segera dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang.
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh
pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Alasan
perusahaan melakukan investasi adalah untuk menempatkan kelebihan dana, selain
itu investasi juga dapat dilakukan sebagai sarana mempererat hubungan bisnis
atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA
Modul
8. Kewirausahaan III. 2022. Business Investment & Copyright. Universitas
Mercu Buana. Jakarta.
Mukaeru,
Ahmad. 2017. Pentingnya Investasi Bagi Peusahaan. Jurusan Manajemen Pemasaran
STIE Dwimulya
Sudiyanto,
2010. Peran Kinerja Perusahaan dalam Menentukan Pengaruh Faktor Fundamental
Makro Ekonomi, Sistematika dan Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/tujuan-investasi-yang-baik-seperti-apa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar