Desember 04, 2022

PENGARUH BRAND IDENTITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI


 Oleh : Ryan Setya Rama (@V17-RYAN)

ABSTRAK

Brand identity adalah salah satu faktor terpenting untuk membentuk persepsi orang-orang terhadap bisnis yang dijalankan. Membentuk persepsi sangatlah penting karena setiap perusahaan tentunya memiliki value yang ingin disampaikan kepada para penggunanya. Selain itu, brand identity juga akan membuat brand perusahaan lebih unik, sehingga dapat digunakan sebagai pembeda dari brand perusahaan lainnya. Brand identity adalah sekumpulan elemen yang terlihat dari suatu merek mulai dari desain, logo, dan warna yang mengidentifikasikan dan membedakan merek di benak konsumen.  Singkatnya brand identity adalah apa yang membuat konsumen langsung mengenali brand perusahaan. Umumnya konsumen akan menghubungkan brand identity dengan produk atau layanan. Elemen-elemen pada brand identity meliputi nama brand, logo, slogan, dan kisah dari merek tersebut.

Kata kunci: Brand Identity, Keputusan, Perusahaan

 

PENDAHULUAN

Merek (brand) adalah aset paling bernilai bagi semua perusahaan di belahan dunia manapun karena brand merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pemilihan produk (Sasmita dan Suki, 2015). Maka dari itu merek sudah menjadi faktor penentu unggulnya produk dibidang industri bisnis. Konsumen dapat mengambil keputusan produk mana yang akan dibeli dengan melihat merek apa yang dipakai serta manfaat apa yang didapatkan oleh produk tersebut.

Brand Identity merupakan asosiasi merek yang unik untuk menunjukkan janji kepada konsumen. Menurut Aaker dan Joachimsthalar dalam Ghodeswar (2008) menyatakan bahwa identitas merek merepresentasikan bagaimana sebuah organisasi (perusahaan) ingin menunjukkan merek mereka pada konsumen. Hal ini menuntut para pemasar untuk terus mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan para konsumen. Karena brand identity dari suatu merek sebuah produk membuat seseorang dikenal melalui kelas sosialnya.

Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili sebuah organisasi dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008). Brand identity adalah sesuatu yang berbentuk dan dapat dirasakan oleh indera-indera. Setiap orang dapat melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, dan melihat pergerakannya. Brand identity menimbulkan pengakuan, memperkuat perbedaan dan membuat ide-ide besar yang dapat diakses. Brand identity mengambil elemen-elemen yang berbeda dan menyatukannya ke dalam seluruh sistem (Wheeler, 2009).

 

PEMBAHASAN

Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili apa organisasi dapat dan akan lakukan dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008).

Elemen brand adalah upaya visual bahkan kadangkala fisik yang bertindak mengidentifikasi dan mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen brand formal seperti nama, jenis logo, dan slogan bersatu membentuk identitas visual suatu brand atau perusahaan (Kotler & Pfoertsch, 2008).

Beberapa elemen brand identity adalah sebagai berikut:

a.      Nama Brand

Nama brand adalah yang pertama dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk.

b.     Logo

Logo adalah tampilan grafis dari nama brand atau perusahaan.

c.      Slogan (Tagline)

Slogan brand adalah kalimat yang mudah dikenal dan diingat yang seringkali menyertai nama brand dalam program komunikasi pemasaran.

d.     Kisah Merek

Kisah dapat menjadi lebih dan lebih penting dalam kehidupan perusahaan. Sebagai suatu konsep, kisah bahkan memenangkan tempat berpijak yang penting dalam perdebatan tentang cara brand masa depan akan dibentuk.

 

Beberapa fungsi utama brand adalah (Surya, 2003:26):

a.        Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti, menciptakan kecenderungan dan mampu menjadikan produk ‘premium’.

b.        Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.

c.        Sebagai aset yang menambah nilai finansial.

d.        Menandakan perubahan kepada audience.

e.        Menanggapi perubahan audience.

f.         Mengkomunikasikan kembali nilai-nilai instansi atau perusahaan pada masyarakat.

g.        Memerangkati moral orang-orang didalam lingkunagn perusahaan.

h.        Mengabsahkan momentum untuk seuah pernyataan jangka panjang.

i.         Menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.

 

Lebih lanjut, Reid (2006) mengemukakan beberapa langkah dalam membentuk brand identity, yaitu sebagai berikut:

a.      Membuat rancangan bisnis, visi dan misi, dan beberapa hal yang menunjukkan bahwa merek tersebut berbeda dengan lainnya.

b.      Melakukan survey atau wawancara kepada masyarakat mengenai persepsi mereka terhadap suatu merek.

c.      Melakukan penelitian terhadap merek pesaing yang memiliki kemiripan.

d.      Membuat      logo,    tagline,   dan   hal-hal lainnya   yang mendukung dalam pembentukan brand identity.

e.      Melakukan survey secara berkala mengenai persepsi masyarakat terhadap merek tersebut.

 

KESIMPULAN

Brand mengandung sebuah nilai yang mencerminkan nama, simbol, desain atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan sebuah kualitas atau pelayanan dari sebuah perusahaan. Brand mengandung sebuah nilai kualitas yang didapatkan dari sebuah barang atau jasa berdasarkan pengalaman penggunaan pada satu produk atau lebih. Brand identity adalah kumpulan semua elemen yang diciptakan perusahaan untuk menggambarkan citra yang tepat bagi konsumennya. Seorang pelanggan akan mempertimbangkan brand yang ingin dibeli. Elemen-elemen dari brand identity terdiri dari nama brand, logo, slogan, dan kisah dari merek tersebut. Karena brand identity memiliki fungsi utama, salah satunya yaitu menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ghodeswar, Bhimrao M, 2015, Building Brand Identity in Competitive Markets: a Conceptual Model, Emerald Insight, journal.

Hidayat, Atep Afia. 2022. Modul Pembelajaran: Growth, Stability, Consistency, Pride, and Noble Activities. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Qoniatuzzahidah, dkk, 2015, Perancangan Visual Brand Identity Hanifa Bakery and Chocolate di Semarang, http:// eprints.dinus.ac.id/16963/1/jurnal_16179.pdf.

Rustan, Surianto, 2009, Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wheeler, Alina, 2009, Designing Brand Identity, Canada: Hoboken.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar