Maret 13, 2023

Kuis pekan 1

 


Debby Bestari Sechartini
46122010003

@AA24-Debby 


"Menentukan Bidang Usaha Yang akan Di Kembangkan."

Istilah kewirausahaan berasal dari Wira artinya pendekar, guru, panutan, berbudi luhur, pemberani dan berakhlak mulia. Usaha adalah amal, bekerja dan melakukan sesuatu. Kewirausahaan adalah proses mendefinisikan, mengembangkan, dan mewujudkan visi. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda pada ahli atau referensi yang berbeda karena kepentingan dan bobot yang berbeda.

Jadi, kewirausahaan adalah suatu gaya usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, berdasarkan kemampuan seseorang, memanfaatkan seluruh potensi diri, untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Pengusaha memiliki karakteristik.

hal tersebut tercermin dalam sikap atau perilaku wirausahawan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut karakteristik wirausahawan:

  1. Desire for responsibility, artinya orang yang merasa bertanggung jawab atas usahanya sendiri. 
  2. Preference for moderate risk, Preferensi risiko yaitu penghindaran risiko rendah, dan risiko tinggi. 
  3. Confidence, yaitu Keyakinan akan kemampuan untuk berhasil. 
  4. Desire for immediate feedback, menginginkan umpan balik instan, karena pemberi kerja selalu menginginkan umpan balik sesegera mungkin. 
  5. High level of energy, penuh energi dan semangat, dan bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 
  6. Future orientation, selalu berwawasan ke depan dan memiliki perspektif,   
  7. Skill at organizing, yaitu kemampuan mengorganisasi sumber daya untuk menciptakan nilai rendah. 
  8. Value achievement over money, artinya selalu menggunakan uang untuk mengevaluasi kinerja.
Konsep Dasar Kewirausahaan 
  1. Peluang, kewirausahaan yang terbuka bagi semua pemikir kreatif. Jika diberi kesempatan, pengusaha tentu saja dapat melakukan berbagai jenis kegiatan kewirausahaan. Orang dapat menggunakan peluang bisnis untuk mencapai tujuan dengan menjalankan bisnis yang akan menggunakan berbagai jenis sumber daya milik mereka. 
  2. Kemampuan Menanggapi Peluang,  Kewirausahaan berkaitan erat dengan kemampuan atau kesanggupan dalam menanggapi peluang usaha.Responsivitas peluang individu mengacu pada kemampuan individu untuk merespons peluang bisnis saat ini dan merespons dengan serangkaian tindakan.Tindakan tersebut akan menghasilkan penciptaan karya baru yang produktif, inovatif dan tanggap terhadap peluang usaha yang ada.
Kewirausahaan diwujudkan dalam kegiatan ekonomi, perilaku dan kegiatan wirausaha, formal dan informal, yang menghasilkan kekayaan bagi wirausaha itu sendiri dan bagi mereka yang berpartisipasi dalam kegiatannya. Kewirausahaan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dengan mengembangkan bisnis dan mengoperasikannya sebagai sumber pendapatan dan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk. Kewirausahaan sering dianggap sebagai spesialisasi. Kewirausahaan mengembangkan teori penelitian yang dapat berasal dari penelitian ilmiah, penalaran khusus, trial and error, konsep penalaran sejarah, dll. Ilmu Kewirausahaan bertujuan untuk membekali para akademisi dan mahasiswa dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran kewirausahaan. Kewirausahaan adalah hasil dari sistem dan proses ilmiah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan peluang

bagi pemula yang ingin menjalankan bisnis, mereka perlu mengetahui bisnis seperti apa yang ingin mereka kembangkan. Banyak orang ingin memulai bisnis, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus diperhatikan saat memulai bisnis. 
Penting untuk memilih bisnis ini agar kita dapat memahami pro dan kontra bisnis untuk mengelolanya. Pemilihan bidang kegiatan ini harus sesuai dengan minat atau bakat Anda, karena minat dan bakat merupakan faktor penentu dalam menjalankan bisnis.

Selain faktor minat dan bakat, modal merupakan faktor penentu lainnya. Setiap industri membutuhkan modal, dan jumlah modal tergantung pada bisnisnya. Faktor modal dapat dicari dari berbagai sumber, seperti dana pribadi, keluarga, kolega atau pinjaman. Namun, untuk usaha baru, memperoleh pembiayaan pinjaman relatif lebih sulit karena bank jarang mau membiayai usaha baru. 

Faktor lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. Beberapa perusahaan memiliki siklus laba yang relatif pendek, sedang, dan panjang. Pekerjaan jangka pendek mengacu pada waktu yang dibutuhkan kurang dari setahun, pekerjaan jangka menengah adalah 1 sampai 3 tahun, dan pekerjaan jangka panjang lebih dari 3 tahun. 

Lalu ada faktor keuntungan. Faktor-faktor yang dapat mewujudkan besarnya keuntungan dapat dijadikan acuan. Ada bisnis yang menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat, namun ada juga bisnis yang membutuhkan waktu lama. Dengan kata lain, Anda harus menutup investasi Anda sebelum Anda bisa mendapatkan hasilnya. 

Pengalaman khusus lapangan berguna bagi pengusaha saat memilih bisnis yang akan dikembangkan. Selain itu, pengalaman bisa didapat dari pengalaman orang lain di bidang yang dibutuhkan.

Ilustrasi


Jadi, untuk menentukan bidang usaha yang akan dijalani tergantung dari 5 faktor sebagai berikut.

  1. Minat dan Bakat, Minat atau Bakat ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang. Artinya minat terhadap suatu bidang berakar pada bidang tersebut. Minat juga akan meningkat setelah belajar. Namun seseorang dengan minat inti atau bakat bawaan akan beradaptasi dengan perkembangan perusahaan dengan lebih mudah dan cepat.
  2. Modal, dapat dipahami sebagai uang. Memulai bisnis membutuhkan modal dalam jumlah tertentu. Dalam arti sempit, modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahlian tertentu, Anda bisa bergabung dengan mereka yang memiliki modal untuk menjalankan bisnis tersebut. 
  3. waktu, adalah waktu untuk menikmati hasil usaha Anda. Setiap bisnis memiliki jangka waktu yang berbeda, ada yang jangka pendek, ada yang jangka menengah atau panjang.
  4. Laba, Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat keuntungan yang diinginkan. Juga, mengenai keuntungan, yang harus diperhatikan adalah jangka waktu terjadinya keuntungan. Margin keuntungan berarti jumlah keuntungan yang akan Anda hasilkan (dengan persentase tertentu), sedangkan jangka waktu menunjukkan apakah Anda akan mendapat keuntungan, baik sementara atau terus menerus. 
  5. Pengalaman, mengacu pada pengalaman pribadi pengusaha atau pengalaman bisnis sukses lainnya.


Daftar Pustaka
Sumarsid. Kewirausahaan (Membentuk Mindset Mahasiswa dengan Pendekatan Teori, Kasus dan Pendekatan Praktik). Yogyakarta: Graha Ilmu, 2020.

Dr. Kasmir, SE., M.M. Kewirausahaan, Jakarta: Kharisma Putra Utama,2016.

Kabar Harian. (2022). Di akses pada 12 Maret 2023, dari https://kumparan.com/kabar-harian/konsep-kewirausahaan-pengertian-konsep-dasar-hingga-jenis-jenisnya-1xjrGiLVq2K/2 


Tidak ada komentar: