Wirausahaan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat ke
depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta
mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan solusinya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan adalah sebagai berikut:
1. Percaya diri. Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan diri yang lemah. Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi/
mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan solusinya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan adalah sebagai berikut:
1. Percaya diri. Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan diri yang lemah. Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi/
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausahawan harus fokus pada tugas dan hasil. Apapun pekerjaannya harus harus jelas apa hasilnya.
3. Berani mengambil resiko. Setiap proses bisnis harus memiliki risikonya masing-masing dan apabila anda ingin memperoleh keuntungan, maka anda harus mau mengeluarkan biaya sekecil apapun biaya itu.
4. Kepemimpinan. Wirausahawan yang berhasil, ditentukan pula oleh kemampuan dalam memimpin atau yang kita sebut dengan kepemimpinan. Kepemimpinan dan kepeloporan ini bukan hanya memberikan pengaruh pada orang lain atau bawahannya, melainkan juga sigap dalam mengantisipasi setiap perubahan.
5. Keorisinalan. Nilai kerorisinalan dari semua yang dihasilkan oleh wirausahawan akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam mencapai keunggulan bersaing.
6. Berorientasi pada masa depan. Memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu sudah tiba lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang biasanya ada pada setiap wirausahawan yang sukses.
Berhubungan dengan salah satu ciri-ciri wirausahawan yaitu berani
mengambil resiko, saya akan sedikit bercerita mengenai bisnis makanan yang
dijalankan keluarga saya. Bisnis industri makanan memang bukan hal yang mudah.
Selain butuh modal yang besar juga membutuhkan kejelian dalam membaca kegiatan
pangsa pasar. Banyak perusahaan yang gulung tikar dikarenakan kegagalan dalam
pengelolaan bisnis mereka. Di awal bisnis ini orang tua beserta keluarga besar
melihat adanya beberapa peluang yang memang bisa dimanfaatkan untuk menjadi
bisnis yang menjanjikan.
Salah satunya adalah PT Ayam Mas. PT Ayam Mas merupakan salah
pabrik yang memproduksi kacang sukro, dimana bisnis ini merupakan usaha yang
dilakukan orang tua saya pada saat ini. Ide menjual sukro bukan merupakan usaha
awal mereka. Sebelumnya, mereka sempat memproduksi dan menjual roti. Namun
usaha roti memang kurang berhasil karena banyaknya roti yang tidak laku. Karena
memang pada saat itu belum terlalu paham dengan pangsa pasar dan kurangnya promosi
roti yang dilakukan sehingga produksi roti terhenti sementara dan cukup banyak
kerugian yang ditimbulkan.
Kemudian orangtua saya mencoba usaha lain dan pada akhirnya
memutuskan untuk mengalihkan usahanya ke bisnis lain yaitu sukro. Pada awalnya
memang agak sulit untuk memasarkan sukro dikarenakan belum terlalu mengenal
pangsa pasar dan daerah pemasarannya yang terbatas. Setelah beberapa tahun menjalani
usaha tersebut, sedikit demi sedikit kamipun mengerti pangsa pasar dan daerah
pemasaran yang tepat. Permintaan pasar yang berubah-ubah dan keinginan pasar
yang berbeda awalnya sedikit membingungkan. Selain itu dikarenakan biaya
transportasi yang cukup besar, sukro yang dipasarkan terbatas daerahnya, hanya
sebatas daerah Serang dan Tangerang. Dalam perkembangannya, akhirnya sukro berinovasi dalam hal rasa sehingga memunculkan rasa sukro yang original dan rasa pedas dimana rasa pedas belum banyak ditemukan pada kacang-kacang sukro di pasaran.
Pengusaha yang bisa menjadi contoh dengan memanfaatkan peluang
bisnis makanan kecil yaitu Reza Nurhilman (Axl), beliau adalah pemilik dari
keripik Maicih. Pada saat itu, bisnis
makanan ringan memang belum ada yang seperti Maicih. Axl sangat jeli melihat peluang besar di pasaran, terutama
dalam bisnis makanan. Maicih sendiri diluncurkan pada tahun 2010 langsung
mendapatkan perhatian dari banyak orang terutama anak muda. Maicih tidak
membuka gerai dan toko untuk memasarkan produknya, namun lebih menggunakan
teknologi media sosial seperti Twitter dan Facebook. Axl sengaja memang
menggunakan media sosial dalam pemasarannya karena memberikan ciri khas bahwa
produknya akan terkenal secara ekslusif agar orang penasaran.
Axl pandai mengubah pandangan masyarakat yang menilai keripik
pedas adalah produk dari kampung, namun dengan strategi pemasaran yang berbeda
dengan produk keripik atau makanan kecil lainnya pada saat itu membuat
perhatian orang tertuju kepada keripik Maicih. Maicih sendiri mampu diproduksi 75 ribu bungkus per minggu.
Pada semua varian dari kripik, jeblak, gurilem. Maicih sudah menjadi makanan
yang populer sampai di seluruh Indonesia bahkan juga sudah sampai keluar negeri
seperti ke Jepang dan Singapura. Modal awal yang hanya berjumlah Rp 15 juta
kini sekarang omzet Maicih sendiri sudah meningkat dengan tajam. Tidak kurang
dari omzetnya mencapai Rp 7 Milyar perbulan.
Kesuksesan Maicih melihat peluang itu di pasaran agaknya membuat PT
Ayam Mas harus bisa berinovasi seperti Maicih. Memang untuk pemasarannya
sekarang hanya menggunakan pemasaran langsung dari pasar ke pasar lain untuk
area yang cukup terbatas. Namun dengan melihat peluang yang begitu besar di
dunia online PT Ayam Mas akan mencoba untuk mengikuti jejak Maicih berjualan di
online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar