Maret 28, 2014

Agent of Change

133- Alfian Iskandar Zulkarnaen

Kebutuhan manusia sangatlah tidak terbatas tapi sayang manusia itu sendiri masih belum bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dengan baik dan efisien, karena sampai detik ini pun kita masih sangat tergantung dengan fosil untuk dijadikan sebuah energy yang memang sangat kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari – hari , karena yang saya tau butuh waktu yang lama untuk merubah fosil menjadi sebuah energi. Ditambah lagi dengan menggunakan fosil sebagai sumber energi maka semakin meningkatkan global warming. Sebagai manusia seharusnya kita bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dengan baik, contoh nya saja seperti udara dan air, kita bisa memanfaatkan 2 sumber daya tersebut untuk dijadikan energy untuk memenuhi kebutuhan hidup kita ditambah lagi kedua sumber daya tersebut tidak terbatas dan ramah lingkungan.

Mungkin kalau untuk air sendiri di Indonesia sudah ada beberapa daerah yang memanfaatkannya sebagai sumber energy / PLTA (pembangkit listrik tenaga air) tapi sayang nya masih belum maksimal,
Tapi untuk udara sendiri Indonesia masih belum bisa memanfaatkannya, dan saya mempunyai ide atau gagasan agar suatu saat bisa membuat alat pembangkit energy listrik terbaru yaitu dengan menggunakan angina / udara seperti yang digunakan di Negara kincir angina Belanda dan juga jepang,

Padahal Indonesia Merupakan Negara Kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 km , merupakan wilayah potensial untuk pengembangan energy listrik tenaga angina, namun sangat disayangkan potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah kita.

Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah konferensi dunia mengenai pemanasan global di nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar barubara yang merupakan penyebab utama pemanasan global.
Nah.. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya. Dan berikut adalah komponen – komponen yang terdapat dalam turbin angin:

a.            Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b.            Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c.        :    Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.

Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.


e.            Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
f.          Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
g.         High-speed shaft
Drive generator.
h.         Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
i.           Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j.           Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
k.         Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l.           Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.


m.       Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
n.         Wind vane
          Tindakan arah angina dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakan turbin dengan konveksi yang benar dengan angin
o.         Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin.
p.       Yaw motor
Kekuatan dari drive yaw.

q.         Penyimpan energi (Battery)

Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar