Juni 28, 2019

Gaya Kepemimpinan

Sebelum kita membahas komunikasi dan gaya kepemimpinan kita harus tahu terlebih dahulu apa itu komunikas.

Model Bisnis Konvensional, Waralaba, dan E- Commerce

Dalam mengenali Model Bisnis ini ada beberapa bagian terpenting dalam merangkum sebuah bisnis mulai dari tata cara serta struktur finansialnya. Maka dari itu, ada 7 bagian yang harus diketahui yakni :

Juni 27, 2019

Pengertian Manajemen

Pengertian Manajemen menurut para Ahli
  • Pengertian Manajemen menurut Sawaldjo Puspopranoto (2006:99), Manajemen adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Manajemen Pada Umumnya

Abstrak
Manajemen yang baik sangat penting dalam usaha menggerakan orang- orang untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar orang- orang yang bekerja pada organisasi tersebut dapat mencapai hasil yang optimal, salah satunya adalah dengan diadakannya motivasi kerja, dimana faktor motivasi kerja dinilai sebagai strategi yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi kerja karyawan untuk menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.

Juni 21, 2019

Manajemen Bisnis dan Fungsinya


ABSTRAK
            Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam bidang perindustrian. Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi. Artikel berikut akan membahas mengenai manajemen dan fungsinya

Apa itu Management?


Oleh: Rofiqoh Awaliyah (@M22-Rofiqoh)
Abstrak Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama.

Manajemen Bisnis

Oleh: Dwi Arif Rahman

Assalamualaikum Wr.Wb


Bisnis merupakan kegiatan yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi kamu yang dapat menejemen bisnisnya dengan baik. Lantas apakah kalian tahu pengertian manejemen bisnis dan strategi yang harus di jalankan untuk memulai suatu bisnis? mari kita pelajari sama-sama.

Menjadi Pemimpin Dengan Komunikasi Yang Baik

Oleh: Dwi Arif Rahman (@M14-DWI)


Assalamualaikum Wr. Wb



Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain"

DASAR MANAJEMEN


SYAHIDA NUR AFINI @M20-SYAHIDA
v  Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen.

Juni 20, 2019

Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepemimpinan

Oleh: Rofiqoh Awaliyah (@M22-Rofiqoh)
Abstrack Fenomena bahwa hanya sedikit orang yang mampu menjadi pemimpin dibanding sekian banyak yang menjadi pengikut, mengantarkan pada anggapan bahwa pemimpin mempunyai beberapa ciri unggul yang tidak dipunyai oleh para pengikutnya.

Manajemen dalam Organisasi Bisnis

Oleh : @M17-LUTHFIAH

Abstrak

 Setiap organisasi memiliki berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang  profesional agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan efektif  (Menurut R.W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Management, 2013:5).

DASAR MANAJEMEN DAN FUNGSI-FUNGSINYA


OLEH: LU’LU ILMAKNUN (41618010027)
ABSTRAK
            Saat pertama kali kalian mempelajari manajemen muncul pertanyaan mendasar adalah mengapa saya harus mempelajari manajemen? Untuk apa? Jawabannya adalah suatu saat kalian akan berada dalam ruang lingkup suatu organisasi dan kalian memiliki kepentingan untuk terlibat ataupun memperbaiki cara-cara pengelolaan organisasi tempat anda bekerja atau bekerjasama atau menjalakan usaha. Artikel berikut akan membahas dasar-dasar manajemen beserta fungsinya secara mendasar.
KATA KUNCI: dasar-dasar manajemen dan fungsi-fungsinya

Manajemen Bisnis


Oleh: Syaiful Nur Cahyo (@M11-SYAIFUL, @proyekM07, @STARTUP-M03)

Manajemen Bisnis adalah suatu kegiatan dalam merancang, mengelola, dan mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis yang mencakup semua pengaturan baik dari dalam proses pengerjaan, pengelolaan sampai cara mencapai suatu tujuan bisnis yang diinginkan.
Dalam manajemen bisnis kita harus mempunyai rencananya poin tersebut sangat penting perannya. Terlepas dari status sebagai pemula atau senior, manajemen bisnis yang baik akan mampu membawa bisnis ke arah yang lebih baik juga. Selain itu, ketahanan akan segala jenis tantangan dan hambatan juga bisa menjadi faktor penting dalam berjalannya bisnis Anda. Strategi dalam berbisnis pun harus bisa disusun untuk bisa mengetahui trend di pasaran sehingga bisnis tetap bertahan.
Mengingat rencana bisnis adalah seperti konsep pengembangan tertulis dalam bisnis, maka semua gambaran pengelolaan, manajemen, keuangan, pengembangan hingga target dan pemasarannya pun harus terencana secara sempurna. Jangan abaikan target pencapaian jangka pendek hingga jangka panjangnya. Perencanaan bisnis secara keseluruhan dengan detail yang matang akan membuat gambaran dari usaha, bisa lebih tampak nyata dan membuat Anda lebih mudah dalam menjalankannya.
Komponen penting dalam menyusun manajemen bisnis, yaitu:
·         Deskripsi Jelas: pastikan untuk memiliki deskripsi bisnis secara jelas dan mampu dipahami secara mudah oleh semua orang. Deskripsi bisnis harus mencakup bentuk dan produk yang nantinya akan dijual atau ditawarkan, untung dan rugi, biaya operasional, harga yang dipatok, hingga sistem kerja sebuah bisnis. Sertakan visi dan misi perusahaan serta tujuan yang ingin dicapai. Jangan lupa deskripsikan juga terkait manajemen inti seperti lokasi bisnis, konsep dari manajemen, target pasar hingga keunggulan yang dimiliki.
·         Melakukan Analisis Pesaing: Hal ini ditujukan agar Anda dapat menciptakan suatu strategi yang tepat untuk bisnis. Lakukan analisa serta pengamatan mendalam sehingga bisa mengetahui dari segi kelemahan dan kekuatan pesaing.
·         Memiliki Strategi Pemasaran: Dengan strategi pemasaran yang baik, maka besaran potensi untuk mendapatkan kesuksesan di pasaran bisa didapatkan. Pastikan merencanakan manajemen bisnis Anda dengan tepat mulai dari biaya, promosi produk, tempat, target promosi, hingga media untuk berpromosi. Rencanakan seluruh anggaran secara rinci sehingga Anda bisa menghitung segala kemungkinan yang ada.
·         Laporan Keuangan: Laporan keuangan tidak melulu rumit dan kompleks, namun Anda bisa membuatnya secara sederhana, asalkan mampu mencakup semuanya. Pengelolaan anggaran juga menjadi faktor penting agar laporan keuangan senantiasa baik. Rencanakan anggaran secara teliti keseluruhannya sehingga Anda bisa mudah membuat laporan keuangannya. Selalu jujur dan transparan ketika membuat laporan keuangan sehingga kemajuan dan perkembangan usaha bisa tampak.
·         Menjaga kualitas dan produk layanan: Produk dan layanan yang Anda berikan menjadi poin penting dalam perjalanan manajemen bisnis. Dengan memiliki produk yang berkualitas dan layanan yang membuat banyak konsumen puas, maka bisa dipastikan konsumen Anda bisa lebih loyal dan setia. Namun jangan sampai karena loyalitas konsumen tersebut membuat Anda menjadi puas diri sehingga kualitas produk yang dijual menjadi semakin berkurang. Pertahankan semua kualitasnya sehingga Anda bisa tetap dipercaya oleh konsumen.
Daftar Pustaka
1.      Novia Widya Utami. 2018. Manajemen Bisnis. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-manajemen-bisnis-pengertian-perencanaan-dan-komponen-nya/. Diakses Tanggal 20 Juni 2019
2.      Anonim. 2017. Manajemen Bisnis dan Strategi Terbaik untuk Bisnis. https://uangteman.com/blog/blog/strategi-manajemen-bisnis/. Diakses Tanggal 20 Juni 2019
3.      Sri Warni. 2015. 5 Kompone yang harus dimiliki Manajemen Bisnis. https://zahiraccounting.com/id/blog/5-komponen-yang-harus-dimiliki-manajemen-bisnis/. Diakses Tanggal 20 Juni 2019

Menejemen Dalam Langkah Usaha Bisnis


Oleh : Erlangga Maulana Sakhi (M10-Erlangga)





Abstrak
Dunia ini terus berkembang pesat, peluang usaha akan terus terbuka untuk menuju kesuksesan. Peluang usaha ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang mampu melihat dan dapat mengatur dirinya untuk dapat mengambil peluang tersebut. Peluang itu akan hilang begitu saja jika tidak mampu atau tidak dapat mengatur atau memenjemen dirinya dan kegiatan lainnya.
Kata kunci : peluang usaha bisnis, manusia, menejmen
Belajar Memulai Dari Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Oraganisasi Bisnis

Novian Adi Pratama, @M01-Novian, @STARTUP-M01

Abstrak.
Manajemen Bisnis – Manajemen secara umum merupakan suatu proses dari serangkaian kegiatan mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian/pengawasan dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, dasar-dasar manajemen sangat penting dipahami bagi seseorang yang sedang mengembangkan bisnis. Tujuannya agar bisnis dapat berjalan sesuai dengan pengelolaan yang sudah direncanakan. Dasar-dasar manajemen dalam bisnis mencakup beberapa hal yang harus dipahami, antara lain manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan informasi.
5          Dasar Manajemen Bisnis yang Harus Terpenuhi

1.      Manajemen Sumber Daya Manusia

Dasar manajemen bisnis yang pertama dan yang harus ada dalam perencanaan bisnis adalah sumber daya manusia. Selain modal berupa materi, modal sumber daya manusia juga tidak kalah penting sebagai pondasi berkembangnya suatu bisnis.
Sumber daya manusia perlu direncanakan dan dikelola dengan baik. Tidak hanya harus memenuhi kuantitas saja, namun juga mempertimbangkan kualitas SDM. Dalam bisnis atau perusahaan, ada tiga komponen yang berperan untuk mengelolan sumber daya manusia, yaitu pihak personalia, human resource development (HRD) dan human resource management (HRM).
Personalia berfokus pada sesuatu yang bersifat administratif (hubungan employer dan employee), HRD berperan sebagi perencana strategis tenaga kerja dan HRM  berperan sebagai perencana, pengorganisasi dan pengendali SDM sebagai aset penting.

2.                Manajemen Produksi

Dasar manajemen produksi juga tidak kalah penting. Produk merupakan output/keluaran dari suatu perusahaan atau bisnis yang melibatkan kepuasan konsumen, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Bisnis yang didirikan tanpa adanya pengetahuan tentang nilai produksi dapat berakibat pada kerugian secara materi dalam jumlah besar. Jika output yang dihasilkan ternyata tidak memiliki nilai jual, ini justru berakibat pada runtuhnya bisnis lebih awal seperti yang sudah banyak terjadi di masyarakat kita.
Manajamen produksi direncanakan, dikelola dan dikendalika atas dasar sudut pandang keinginan dan kepuasan konsumen. Dalam hal ini, perlu adanya survei pendahuluan dengan membagikan kuesioner untuk melihat daya tarik masyarakat.

3.                Manajemen Pemasaran

Pemasaran diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan nilai ekonomi terhadap barang dan jasa. Manajemen pemasaran berarti suatu metode untuk merencanakan bagaimana suatu produk atau jasa dapat diterima di tengah masyarakat.
Dasar manajemen ini berperan dalam mengenalkan perusahaan atau bisnis ke masyarakat. Keberhasilan suatu bisnis tidak terlepas dari seberapa penting bisnis tersebut dibutuhkan oleh orang lain. Semakin banyak peminat maka semakin tinggi bisnis berkembang.
Beberapa komponen yang termasuk dalam dasar manajemen pemasaran mencakup; penggalian informasi terhadap pasar secara potensial maupun aktual, merancang program pemasaran dan mengevaluasi program pemasaran perusahaan.

4.                Manajemen Keuangan

Secara singkat, manajemen keuangan adalah bagaimana cara memperoleh dan bagaimana menggunakan uang perusahaan. Manajemen keuangan berkaitan dengan proses keluar masuknya uang baik dan investasi, dana produksi dan sumber dana lain.
Bisnis yang baru berkembang harus memiliki manajemen keuangan yang baik, karena jika dana perusahaan tidak dikelola sesuai dengan tujuan bisa berakibat pada inflasi dalam perusahaan, dimana laju pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan.
Bagian manajemen keuangan setidaknya mempelajari secara detail bagaimana suatu dana bisa didapatkan, digunakan dan dikembalikan.

5.                Manajemen Informasi

Manajemen informasi dalam hal ini merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa bisnis yang sedang dikembangkan dapat dijalankan dan masih bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Manajemen informasi sangat krusial disaat bisnis sedang mengalami masa sulit diawal perkembangannya dan di tengah kemampuan komputer yang semakin berkembang.
Jika bisnis kekurangan sumber informasi dapat berakibat pada ketidakmampuan mengendalikan sumber daya sehingga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan baik untuk jangka pendek maupun panjang.
Manajemen informasi yang baik adalah yang mampu memberikan sumber informasi yang mendukung bisnis untuk berkembang, seperti informasi terkait pesaing atau kompetitor.
KESIMPULAN
Itulah jika kalian ingin belajar dasar-dasar dari manajemen bisnis yang harus ada dalam suatu perusahaan atau bisnis yang sedang berkembang. Keberhasilan suatu bisnis tidak hanya ditentukan dari banyaknya modal saja, tapi bagaimana dapat memberikan manajemen yang baik bagi komponen bisnisnya untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien.

Juni 19, 2019

Dasar Manjemen Dan fungsi Dalam Organisasi Bisnis


Oleh : Muhammad Irvin R (M09-IRVIN)

Abstrak

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi Bisnis


Oleh : Aris Akbar Setiawan (41618010012)

Abstrak
Setiap organisasi memiliki berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang  profesional agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan efektif  (Menurut R.W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Management, 2013:5).

Pengertian Manajemen menurut para Ahli
  • Pengertian Manajemen menurut Sawaldjo Puspopranoto (2006:99), Manajemen adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
  • Pengertian Manajemen menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000:2), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efiesien untuk mencapai satu tujuan.
  • Pengertian Manajemen menurut T. Hani Handoko (2000:10), Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
  • Pengertian Manajemen menurut Richard L. Daft (2002:8), Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.

Pentingnya Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa ma­najemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :

Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk menca­pai tujuan organisasi dan pribadi. 
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang sa­ling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga ke­seimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berke­pentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, ma­upun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. 
Untuk mencapai efisiensi don efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas. 

Efisiensi dan Efektivitas
Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (perfor­mance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara keluaran (output) dan masukan (input). Seorang manajer efi­sien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang digunakan. Dengan kata lain, manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya-sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan disebut manajer yang efisien. Atau sebaliknya, manajer disebut efi­sien bila dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.

Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah mela­kukan pekerjaan yang benar (doing the right things) , sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah- bukan bagai­mana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemu­kan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut. Seorang manajer yang ber­sikeras untuk memproduksi hanya mobil-mobil besar, sedang permin­taan masyarakat justru ditujukan pada mobil-mobil kecil adalah ma­najer yang tidak efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar terse­but dilakukan dengan efisien.

Fungsi-fungsi Manajemen dalam Organisasi

Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.  Adapun fungsi-fungsi manajemen yaitu antara lain :
1.  Planning (perencanaan) adalah sesuatu yang dinyatakan hari ini untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain bagaimana menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
2.   Organizing (pengorganisasian) adalah fungsi manajemen bagaimana mengatur semua sumber daya baik manusia maupun fisik agar tersusun secara sistematis berdasarkan fungsinya masing-masing.
3.  Staffing (penyusunan staf) adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan penyusunan personalia mulai dari recruitmen, peletakan, training, dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif, pada intinya meletakan orang yang cocok sesuai pada posisi yang tepat.
4.   Directing (pengarahan) adalah fungsi manajemen dalam hal pengarahan lebih menekankan pada upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi kinerja dengan optimal.
5.   Controlling (pengendalian/pengawasan) adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan dengan cara mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan, melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan dan memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Kesimpulan

Jadi Kesimpulan yang dapat di ambil dalam kita menjalankan sebuah Organisasi untuk Berbisnis 

adalah dengan kita mengetahui bagaimana pentingnya sebuah manajemen itu sendiri. Manajemen yang baik dapat menentukan sebuah sukses atau tidaknya Organisasi bisnis, jika manajemen yang dilakukan itu sesuai dengan target, dan jika tidak sesuai tidak menutup kemungkinan akan berakibat buruk bagi berlangsungnya sebuah organisasi bisnis. Sehingga Manajemen menjadi sangat vital.

Daftar Pustaka

Juni 16, 2019

BUSINESS PLAN SEBAGAI LANGKAH AWAL MEMULAI USAHA


 Abstrak


Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai ekonomi/komersial tinggi ke dalam sebuah Business Plan atau perencanaan bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Lebih-lebih jika ditindaklanjuti dengan menuangkan ide-ide tersebut dalam tulisan sehingga dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain.
Perencanaan bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Secara garis besar isi suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.
Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Dengan sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan cash flow.

Sementara dengan perencanaan bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita semakin tinggi. Perencanaan bisnis yang baik sendiri adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan bisnis yang baik indikatornya antara lain: Sederhana (mengandung kemudahan dan kepraktisan) untuk dilaksanakan; Spesifik (konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya); Realistik (realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya) dan Komplit atau lengkap semua elemennya.

Kata Kunci: Business Plan




A.    Pendahuluan

Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya

tidak sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan.

Tulisan ini mencoba mengupas tentang business plan, dengan harapan dapat digunakan sebagai pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan sekaligus menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula muda sendiri dan sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya.

Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan berjangka panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang, juga sangat berguna apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk merealisasi impian kita agar jadi kenyataan.

B.    Apa Business Plan itu?

1.  Pengertian Business Plan

Data penelitian mengungkapkan, dari 100 orang pendiri perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi, terungkap bahwa para wirausaha sedikit sekali yang melakukan perencanaan usaha (business plan) pada tingkat awal. Bahkan 41% dari mereka tidak mempunyai rencana usaha, 26% hanya memiliki perencanaan seadanya, 5% hanya membuat proyeksi keuangan, dan 28% membuat perencanaan usaha secara jelas.

Cerita lain, ketika seorang direksi bank yang ingin membuat usaha, dihitung-hitung terus berbagai kalkulasi mengenai usaha yang akan dilakukannya eh ternyata hasil hitungannya selalu tidak positif. Akhirnya dia tidak berani buka usaha. Purdi Candra menyatakan jika mau memulai usaha "Jangan dihitung terus!" Usaha itu dibuka, baru dihitung. Ini street smart (cerdas jalanan atau cerdas dalam praktek). Kalau dihitung baru dibuka, maka tidak akan buka-buka usaha. Makanya, yang membuat orang takut itu bukan sisi gelap, tapi justru sisi terang. Karena kita mampu menghitung atau tahu hitung-hitungannya, tahu risikonya besar, jadi takut memulai usaha. Kalau gelap, tidak tahu apa-apa, usaha itu tidak takut. Dihitung atau tidak dihitung itu sama saja kok.

Dari dua cerita di atas bukan berarti perencanaan usaha tidak perlu dibuat dan bukan pula perencanaan usaha menjadi tidak penting. Perencanaan usaha tetap perlu dibuat walau sangat sederhana dan perencanaan usaha juga tetap penting karena bisa untuk memperkirakan prospek, keuntungan maupun risiko usaha/bisnis tersebut. Dan sebaiknya perencanaan usahapun harus dibuat secara tertulis dan resmi, karena merupakan alat untuk memegang kendali dan menjaga agar usaha perusahaan tidak menyimpang.
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan.
Pengertian lain Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kadang-kadang banyak orang berpikir bahwa perencanaan bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau sebuah proposal untuk mencari pinjaman dana ke pihak perbankan atau bagaimana mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan bisnis juga penting untuk suatu bisnis yang sedang berjalan. Bisnis membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas. Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil pemikiran, dimana isi dari perencanaan harus mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan/bisnis.
Adapun hal-hal apa yang harus ada dalam perencanaan usaha, secara sederhana dalam suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi,
Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.

2.   Prinsip Business Plan

Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:

a.      Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.

b.      Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.

c.      Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.

d.      Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien.

3.    Manfaat Business Plan

Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:

a.      Membimbing jalannya kegiatan usaha.

b.      Mengamankan kelangsungan hidup usaha.

c.      Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.

d.      Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan usahanya.

e.      Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.

f.       Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.

g.      Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.

h.      Memperbesar peluang untuk mencapai laba.

i.       Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank

j.       Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

4.    Kegiatan Business Plan

Perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Jadi, perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang mengembangkan dan menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal untuk memulai suatu usaha.

Di sini seorang wirausaha diharapkan mampu menggarap perencanaan usaha jangka pendek dan dapat merumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya:

a.      Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.

b.      Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.

c.      Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
d.      Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.

e.      Menentukan rencana anggaran usaha.

f.      
Membuat kebijaksanaan usaha.

C.  Apakah Ada Standar dalam Pembuatan Business Plan?

Sebuah perencanaan usaha/bisnis, normalnya mengandung serangkaian elemen-elemen standar. Format dan bentuk perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team manajemennya dan analisis finansial/keuangannya.

Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga tergantung atau dipengaruhi oleh situasi yang spesifik. Sebagai contoh deskripsi dari team manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian juga tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau kreditor. Akan tetapi jika pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan penjelasan secara detail karena semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah sudahkah perencanaan yang kita buat matching dengan tujuan perusahaan.

D. Apa yang Paling Penting dalam Sebuah Perencanaan?

Secara umum garis besar isi perencanaan usaha yang dibuat seorang wirausaha, berusaha merinci profit, neraca perusahaan, dan proyeksi aliran khas. Sedangkan mengenai kedalaman dan rincian perencanaan usaha sangat tergantung pada luas tidaknya usaha. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan usaha paling tidak kita harus adalah memikirkan, menimbang-nimbang, memutuskan, dan menentukan hal-hal berikut ini:

1.     Apa yang akan dikerjakan di dalam usaha?

2.     Kapan pekerjaan usaha itu akan dilaksanakan?

3.     Bagaimana cara mengerjakan pekerjaan usaha?

4.     Siapa saja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan usaha?

5.     Di mana pekerjaan usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan? Sebenarnya berbicara yang paling penting dalam sebuah perencanaan sangat
tergantung kasusnya. Namun secara umum biasanya dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah (1) Analisis Cash Flownya misalnya bisa untuk prediksi profit; (2) Detail Pelaksanaan untuk prediksi apa-apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari sebuah perencanaan adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami peningkatan.





77



Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut:

1.    Ringkasan (Executive Summary)

Berisi gambaran singkat kira-kira 1 sampai 2 halaman, mencakup Latar belakang proyek, penggagas proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan proyek sampai dengan kelayakan proyek secara finansial, kelayakan proyek secara umum.

2.  Deskripsi Perusahaan (Company Description)

Berisi gambaran singkat profil perusahaan yang akan menjalankan proyek, misalnya Aspek hukum/legal dari bentuk badan usahanya apa? Sejarah/historis Perusahaan, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kepemilikan dalam perusahaan dan lainnya.

3.  Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan

Berisi gambaran barang/jasa apa yang akan diproduksi atau dipasarkan, alasan barang/jasa tersebut diproduksi dan manfaat/benefit yang dapat diperoleh konsumen/customer atas barang/jasa tersebut.

4.    Analisis Aspek Pasar Berisi gambaran tentang:
a.     Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang bisnis antara lain: (1) Apa yang bisa kita buat?, (2) Pasar membutuhkan Apa?, (3) Perlunya Menciptakan Kebutuhan Konsumen (Paradigma terbaru agar bisnis kita bisa eksis kita harus bisa menciptakan pasar)?, (4) Melihat masih adakah Peluang?, (5) Layakkah Peluang itu kita garap?

b.     Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari pasar yang akan kita hadapi, pembicaranya antara lain: (1) Pasarnya sudah pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas dasar pesanan, maka kita tidak perlu memikirkan barang yang kita buat laku atau tidak laku?; (2) Pasarnya ditentukan oleh Pembeli/Buyer Market (jika pasar dikuasai oleh pembeli maka posisi kita sebagai produsen akan lebih berat karena kita harus bersaing ketat berebut konsumen).
c.     Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu dibahas antara lain: Pasar yang hendak dikuasai/Target Pasar berapa?, Posisi dalam Pasar/Positioning

apakah sebagai Leader (pemimpin pasar), Follower (pengikut) atau Nicher (pengisi ceruk/relung pasar)?
d.     Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing effort bagaimana? Jika kita sudah mempunyai target pasar, maka agar target bisa tercapai harus didukung oleh usaha-usaha pemasarannya. Salah satu bentuk usaha pemasaran bisa menggunakan Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi 4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Di sisi lain masalah Siklus Kehidupan Produknya/Product Life Cycles (suatu produk akan mengalami tahap-tahap sebagai berikut: perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline) juga harus diperhatikan.

5.    Analisis Aspek Teknik/Produksi Berisi gambaran tentang:
a.     Lokasi (Dekat konsumen atau dekat bahan baku?)

b.     Layout (Layout Garis jika pengelompokan mesin atau peralatan menggunakan urutan proses produksi atau Layout Fungsi jika pengelompokan mesin atau peralatan atas dasar fungsi-fungsi yang sama dijadikan satu?)

c.     Luas atau Skala Produksi (bisa menggunakan pertimbangan Keuntungan Maksimum atau Biaya Rata-rata Terendah?)
d.     Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai (Padat Teknologi atau Padat Karya/Tenaga?).

6.    Analisis Aspek Manajemen Berisi gambaran tentang:
a.     Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian Berapa Lama waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan proyek sampai proyek siap beroperasi? Dan yang kedua harus bisa menjawab berapa biaya yang dibutuhkan untuk proyek tersebut?

b.     Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi kajian apa Bentuk Badan Hukum Organisasi Pengelolanya? Apakah mau berbentuk Perusahaan Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya? Bagaimana Struktur Organisasinya?; Jumlah Karyawan Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan untuk Jabatan Kunci?; Proses Rekruitmentnya?; Jenjang Karir dan lainnya?

7.    Analisis Aspek Finansial/Keuangan Berisi gambaran tentang:


79


a.     Kebutuhan Dana (Menghitung total kebutuhan akan dana yaitu berapa jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai rencana bisnis, kebutuhan ini bisa diuraikan untuk (1) Membiayai Aktiva Tetap dan (2) Modal Kerja). Pada Neraca dapat dilihat di sisi Aktiva.
b.     Sumber Dana (Sumber dana untuk membiayai rencana bisnis bisa diperoleh

(1) Hutang, dapat berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang;

(2) Modal Sendiri/Equity). Pada Neraca dapat dilihat dari sisi Pasiva

c.     Menghitung Aliran Kas/Cash Flow dari Rencana Bisnis, aliran kas dapat dikelompokkan menjadi:
(1)  Pengelompokan pertama untuk cash flow terdiri atas Cash Out Flow/COF = Aliran kas keluar, diberi tanda negatif dan Cash In Flow/CIF = Aliran kas masuk, diberi tanda positif.

(2)  Pengelompokan kedua, aliran kas atau cash flow dibagi 3, yaitu: (a) Initial Cash Flow = Aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek diberi tanda Negatif karena berupa dana keluar; (b) Operational Cash Flow = Aliran dana ketika proyek beroperasi/berjalan, ketika proyek berjalan ada
dana keluar sebagai biaya-biaya operasional tetapi juga sudah ada pendapatan operasional. Untuk sebuah proyek komersial aliran kas operasional biasanya bertanda Positif karena pendapatan operasional idealnya harus lebih besar dari biaya operasional; (c) Terminal Cash Flow

=  Aliran kas di akhir proyek, di akhir proyek akan ada 2 (dua) aliran kas yaitu berupa Pengembalian Modal Kerja dan Nilai Residu/Nilai Sisa, keduanya selalu berupa aliran kas masuk jadi aliran kas di akhir proyek bertanda Positif.

d.     Menilai Kelayakan Bisnis/Proyek dari sisi Keuangan.

Ada 5 (lima) metode penilaian, yaitu Pay Back Period/PP, Average Rate of Return/ARR; Profitabilitas Indeks/PI; Internal rate of Return/IRR dan Net Present Value/NPV. Dari 5 (lima) metode di atas yang paling sering digunakan hanya 3 (tiga) metode yaitu: (1) PP intinya seberapa cepat dana yang diinvestasikan bisa kembali, tentunya semakin cepat kembali semakin baik;

(2)  IRR mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas keluar (Present Value Cash Out Flow = PV COF) dengan nilai sekarang dari aliran kas masuk (Present Value Cash In Flow = PV CIF); hasil IRR ini dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman bank/ri, jika IRR > ri; maka proyek layak; (3) NPV yaitu mencari nilai bersih sekarang, dapat dicari NPV = PV CIF – PV COF; jika nilai NPV positif maka proyek layak, sebaliknya jika negatif proyek tidak layak.



Tujuh komponen utama dalam suatu perencanaan bisnis minimal harus ada sebagaimana diuraikan di depan. Namun jika yang kita kerjakan suatu rencana bisnis/proyek yang nilai besar tentunya masih diperlukan tinjauan aspek-aspek lain, seperti aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial budaya dan aspek dampak terhadap lingkungan.

E.    Siapa saja yang Membutuhkan Perencanaan Bisnis?

Kita membutuhkan sebuah perencanaan bisnis jika kita akan menjalankan suatu

bisnis. Sebuah perencanaan bisnis adalah ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis, sehingga tanpa perencanaan bisnis maka perjalanan bisnis kita ibarat orang yang berjalan dalam kegelapan. Dengan sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan cash flow.

Di sisi lain, kita juga membutuhkan perencanaan bisnis untuk dapat dikomunikasikan kepada semua pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal/luar perusahaan, komunikasi ini dibutuhkan misalnya kita ingin:

1.     mencari pinjaman dana ke bank

2.    mencari investor

3.    mengkomunikasikan dengan pihak manajemen

4.    pihak-pihak lain

F.   Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang Baik?

1.     Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan yang baik indikatornya antara lain:

a.     Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)
b.     Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya.

c.     Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d.     Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya.
2.     Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:
a.     Mendefinisikan dan menetapkan tujuan

b.     Menciptakan laporan bisnis secara reguler



c.     Mendefinisikan bisnis-bisnis baru

d.     Mensupport aplikasi pinjaman

e.     Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner

f.      Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal

g.     Untuk  mengevaluasi  masalah  produk-produk,  promosi  maupun  ekspansi

G. Kesimpulan

Dalam dunia praktek sehari-hari, ternyata banyak kendala yang ditemui baik dalam membuat business plan maupun implementasinya. Kendala yang sering ditemui dalam membuat business plan adalah sulitnya menemukan ide-ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang menguntungkan. Kendala lahirnya ide-ide kreatif yang punyai nilai ekonomis ini banyak terjadi karena kita sendiri sering kali kurang menyadari bahwa ide adalah hasil proses alam bawah sadar sehingga ide tidak akan hadir berkali-kali. Di sisi lain kita juga sering kurang peka terhadap lingkungan sekitar dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, padahal ide-ide kreatif, inovatif dan bernilai ekonomis justru sering lahir dari kepekaan kita terhadap lingkungan dan kemampuan kita merubah tantangan menjadi peluang.

Setelah kita mampu membuat business plan-pun seringkali tidak bisa diimplementasikan, alasan utama adalah kendala modal. Kadangkala modal tidak menjadi masalah tetapi keberanian untuk memulai yang belum ada atau nyaris tidak ada. Banyak faktor yang menyebabkan semua ini terjadi, ada faktor di luar ekonomi, misalnya kultur di Indonesia yang masih menganggap profesi wirausaha sebagai profesi kurang terhormat, sehingga banyak orang tua yang lebih menginginkan anak-anaknya berprofesi sebagai PNS, ABRI atau Pegawai Swasta. Faktor lain adanya anggapan bahwa berwirausaha selalu faktor modal yang utama, padahal banyak bukti pengusaha/entrepreneur sukses justru memulai usaha dari nol alias tanpa modal. Banyak entrepreneur sukses menganggap dalam memulai bisnis modal utamanya adalah ide-ide cemerlang, relasi ataupun impian-impian yang tinggi yang kadang menurut orang lain tidak masuk akal, tapi dengan sedikit kecerdikan dan keberanian mengambil risiko (ciri seorang entrepreneur) mampu melahirkan pengusaha-pengusaha yang handal dan sukses.
Harapan penulis mudah-mudah setelah membaca tulisan ini pembaca akan tertarik untuk menuangkan ide cemerlangnya menjadi sebuah rencana usaha/business plan yang layak diimplementasikan, profitable dan berprospek cerah, sehingga hasil akhirnya akan mampu melahirkan wirausahawan yang berhasil.



Daftar Pustaka:

Andrias Harefa. (2008). Berwirausaha dari Nol 10 Kiat Sukses dengan Modal Seadanya. Jakarta: Gramedia.

Feddy Rangkuti. (2000). Business Plan, Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ismail Solichin. (2007). Memahami Business Plan. Jakarta: Salemba.

Linda Pinson. (2003). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis.

Jakarta: Canary.

Purdi E Chandra. http://www.purdiechandra.net

Suad Husnan dan Soewarsono . (2003). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP-

AMP YKPN.

Sutoyo. (1995). Studi Kelayakan Proyek. Jakarta: LPPM