Agustus 31, 2022

KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI DI ERA INDUSTRI 4.0



Oleh : Yulfara Kartini (@V05-YULFARA)

Abstrak

Latar Belakang artikel ini yaitu adanya perkembangan teknologi di Era Industri 4.0. Hal ini menyebabkan sebagian pelaku usaha atau entrepreneur semakin menghadapi banyak persaingan akibat banyaknya pesaing yang juga mulai memanfaatkan teknologi dengan baik. Artikel ini bertujuan agar para pelaku usaha mengetahui bagaimana cara menjadi entrepreneur yang sukses dengan mengembangkan usaha yang berbasis teknologi (Technopreneurship). Bermacam-macam usaha yang sering dijumpai mulai dari usaha UMKM hingga startup sudah mulai memanfaatkan teknologi secara maksimal. Penggunaan teknologi terbukti dapat membuat usaha semakin berhasil dan tetap relevan dengan pembaharuan yang dilakukan.

Keywords: Entrepreneur, Teknologi, Industri 4.0


Pendahuluan 

Di era digital seperti saat ini banyak wirausaha yang telah memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana utama dalam menjalankan usahanya. Karena semakin meningkatnya persaingan di dunia usaha, menjadikan penggunaan teknologi informasi ini menjadi kebutuhan yang penting untuk menunjang pengembangan dan keberlangsungan usaha. Dizaman modern ini sebenarnya tidak ada kendala berarti untuk memulai bisnis, tentunya dengan bermodalkan kreativitas dan keberanian maka dapat terciptanya sebuah usaha baru. Perkembangan teknologi informasi tidak bisa dihindari, bukan hanya membantu untuk hidup lebih modern namun dunia usaha juga ikut terbantu dengan teknologi informasi yang berkembang. 

Salah satu jenis aplikasi teknologi informasi yang banyak digunakan di dunia bisnis yaitu electronic commerce (e-commerce). E-commerce ini merupakan transaksi jual-beli barang atau jasa dengan menggunakan internet. Pada konsumen, internet ini digunakan sebagai sumber informasi untuk melakukan pembandingan harga atau bahkan hanya melihat produk-produk terbaru yang ditawarkan sebelum melakukan pembelian. Sedangkan pada sisi produsen sendiri, penggunaan internet ini adalah untuk berhubungan dengan pelanggan bahkan supplier. 

Permasalahan 

Saat ini, sebagian wirausaha masih menolak fakta bahwa industri 4.0 dapat mempengaruhi usaha atau bisnis mereka dan sebagian lainnya mencoba untuk beradaptasi bahkan sebagian yang lain sudah mengaplikasikannya. Industri 4.0 memang masih terus berkembang dan di era ini pelaku usaha sedang bersaing mengenai bagaimana meningkatkan kemampuan untuk dapat bertahan. Tidak semua pelaku usaha mempersiapkan diri untuk menuju penerapan teknologi untuk beradaptasi dengan model bisnis, karena model bisnis yang sama dan digunakan secara berulang-ulang memiliki peluang yang tidak lagi relevan di era industri 4.0. Dengan semakin canggih teknologi, tanpa disadari bisa mengubah cara dan perilaku konsumen. Selain itu, pelaku usaha juga memiliki ancaman usaha berbasis teknologi ini karena banyaknya pelaku usaha yang lahir dan menciptakan banyak penawaran yang tinggi dalam masyarakat tanpa di iringi dengan adanya permintaan yang cukup.

Pembahasan 

Dari permasalah yang ada bahwa persaingan untuk menjadi sukses sebagai entrepreneur ini menjadi lebih ketat. Tetapi, di era industri 4.0 juga memiliki hal positif yang membuat entrepreneur menjadi lebih mudah dengan dukungan teknologi. Adapun cara untuk sukses menjadi entrepreneur di era industri 4.0 ini yaitu: 
  • Menjadi entrepreneur yang mau belajar 
Dimana untuk menjadi sukses, entrepreneur harus mempunyai keinginan dan kemampuan beradaptasi serta mau menerima perubahan yang terjadi. Ide yang sudah tercetus selama 3 bulan lalu mungkin saja saat ini sudah tidak relevan lagi.
  • Memanfaatkan teknologi yang paling efektif 
Apapun bidang usahanya, tentunya selalu ada teknologi yang paling tepat untuk digunakan dan di implementasikan. Penentuan teknologi yang tepat ini dilakukan setelah menentukan tujuan bahkan pangsa pasar. Karena ini dapat membuat bisnis yang dijalankan terlihat professional dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
  • Dapat menerima kegagalan 
Kegagalan pada dasarnya memang tidak dapat dihindari, hal yang lebih penting adalah bagaimana seorang entrepreneur bereaksi dan belajar dari kegagalan. Karena hal awal untuk menjadi seorang entrepreneur adalah mengurangi bicara dan perbanyak aksi. 
  • Lebih teliti dalam melihat peluang bisnis 
Entrepreneur hebat selalu meluangkan waktu untuk melihat bagaimana perkembangan bisnis atau usahanya. Serta perlu juga untuk meneliti bagaimana proses yang dilakukan oleh pesaing dan menemukan apa yang dapat dilakukan untuk lebih baik dari pesaing usahanya.

Terdapat beberapa tokoh di Indonesia yang berhasil menyambut era Industri 4.0 dan menjadikan peluang bisnis atau usahanya. Acmad Zack dan Bukalapak, dimana ini adalah sebuah e-commerce yang menampung para pelaku UMKM. Bukalapak juga sudah menarik banyak investor, baik dalam negeri maupun luar negeri. Lalu ada Ferry Unardi dan Traveloka, dimana traveloka ini menjadi salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia. Awalnya Traveloka ini hanya berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat, namun seiring dengan perkembangan teknologi Traveloka berubah menjadi situs reservasi tiket dimana konsumen dapat melakukan pemesana pada situs resmi maskapai. Dan yang terakhir ada Nadiem Makarim dan Gojek. Ide dari merintis startup bernama Gojek adalah karena prihatin dengan kesulitan yang dihadapi oleh tukang ojek di sekitarnya kurang produktif. Dan seiring perkembangan zaman ini, aplikasi Gojek tidak hanya digunakan untuk memesan ojek saja tetapi juga untuk memesan makanan baik dari restoran ataupun usaha UMKM dan banyak fungsi lainnya yang dapat memudahkan para konsumen. 

Kesimpulan 

Dengan adanya era Industri 4.0 memang tidak dapat dihindari, sehingga sebagai seorang entrepreneur harus mempersiapkan diri dengan perubahan-perubahan yang ada. Karena entrepreneur akan merasakan langsung dampak dari kemajuan teknologi saat ini. Inilah yang disebut kewirausahaan berbasis teknologi (Technopreneurship). Dari beberapa tokoh entrepreneur sukses di era digitalisasi ini dapat diambil salah satu pelajaran bahwa sebuah ide usaha bisa datang dari mana saja, termasuk masalah sosial atas kondisi masyarakat ataupun kesulitan masyarakat untuk memperoleh informasi. 

Daftar Pustaka 

Muhammad, Dapi Sulaiman (2019). Kewirausahaan Di Era Digital (Era Industri 4.0). Bandung. 

Nasution, Azri (2021). Kewirausahaan Di Era Digital. Univa. Medan. 

Marr, Bernard (2018). What is Industry 4.0? Here’s A Super Easy Explanation For Anyone. Online. 

Kivo, Dillion (2018). How To Find Succes As An Entrepreneur In The Digital Age. Online.

Modul Mata Kuliah Kewirausahaan 3. Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Video Pembelajaran. Kang Atep Afia Channel.

Technopreneurship


Muhammad Fikri Aditya 41619010033 (@V03-FIKRI)

Technopreneurship membawa makna; tentang bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang pesat menjadi peluang bisnis.

Dalam ruang technopreneur, bukan penemuan tetapi inovasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Ini berarti menemukan solusi untuk masalah memanfaatkan alat yang sudah ada untuk melayani dunia.

Di dalam lingkup Technopreneurship, bukan penemuan yang menjadi kunci kesuksesan akan tetapi inovasi yang menjad kunci. Yang berarti mencari solusi atas permasalahan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya teknologi, dan itu berarti seorang technopreneur harus kreatif, inovatif, dinamis, yang juga melek teknologi karena teknologi memang menjadi pusat perhatian.

Para wirausahawan teknologi ini berhasil menggabungkan kelimpahan teknis mereka dengan tim eksekutif manajemen yang hebat untuk membangun warisan dari bawah ke atas.

  1. 1.  Steve jobs: co-founded Apple & built it into the world’s most valuable company.
  2. 2.  Bill Gates: founded Microsoft Corporation
  3. 3.  Mark Zuckerberg: Facebook
  4. 4.  Jack Dorsey: Twitter
  5. 5.  Elon Musk: Paypall, SpaceX, Tesla
  6. 6. Jeff Bezos: Amazon

Perkembangan Technopreneurship di Indonesia

Berdasar data BPS tahun 2019 jumlah entrepreneur Indonesia mengalami peningkatan menjadi 3,1 %, dari tahun sebelumnya yang hanya 1,6%. Tentu saja hal ini sangat mengembirakan karena salah satu indikator kemajuan suatu negara adalah jika negara tersebut memiliki jumlah entrepreneur minimal 2 %. Sehingga untuk peningkatan jumlah entrepreneur perlu adanya komitmen dari berbagai pihak, yaitu perguruan tinggi, kemitraan dengan industri dan didukung oleh pemerintah.  Saat ini pemerintah telah memiliki berbagai program untuk meningkatkan peran technopreneur  muda, agar terjadi peningkatan dalam jumlah technopreneur  muda di Indonesia. dan saat inipun ada berbagai pihak industri yang secara bersama-sama dengan perguruan tinggi mendidik para technopreneur  muda.

Berdasar Global Enterpreneurship Index, terdapat 14 pillar yang menjadi pertimbangan bagaimana sikap para entrepreneur agar dapat menjadi seorang entrepreneur yang Tangguh. Pilar tersebut adalah kesempatan untuk memulai bisnis, memiliki keahlian dalam start up, menerima risiko yang timbul, memiliki kemampuan networking, pandangan positif penduduk suatu negera terhadap enterpreneurship, kesempatan dalam melakukan start up, penyerapan teknologi, sumber daya manusia, persaingan, inovasi produk, inovasi proses, pertumbuhan yang tinggi, penerimaan dari pasar secara internasional, kemampuan mengelola risiko terhadap modal.

Berkaitan dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi, berdasarkan riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2017, pengguna internet mencapai 143 juta orang. Dari angka-angka tersebut terlihat bahwa perkembangan teknologi digital sangat pesat, sehingga berdampak pada pertumbuhan industri digital. Menyikapi perkembangan tersebut pemerintah pun telah mencanangkan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai “The Digital Energy of Asia“. Maka dari pernyataan pemerintah tersebut diharapkan para technopreneur semakin termotivasi untuk mengambil ide-ide kreatif dengan bantuan media sebagai katalisator di era revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0. sehingga peran technopreneur  muda menjadi lebih siap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan menghasilkan berbagai inovasi yang dapat direspon dengan sangat baik oleh konsumen.

 Landasan Technopreneurship

  1. Kebutuhan Masyarakat
  2. Perkaya diri dengan ide dan inspirasi
  3. Rencanakan dengan matang dan lakukan dengan cepat
  4. Tambahkan value pada produk
Manfaat Technopreneurship Secara Ekonomi, Lingkungan dan Masyarakat
Menurut Suparno et al (2008), technopreneurship dapat memberikan manfaat atau dampak baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Dampak secara ekonomi:
  1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
  2. Meningkatkan pendapatan
  3. Menciptakan lapangan kerja baru
  4. Menggerakakan dan menciptakan peluang bisnis pada sektor-sektor ekonomi yang lain
Dampak secara lingkungan:
  1. memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih produktif
  2. meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya energi
Dampak secara masyarakat:
  1. memberikan performasi solusi lebih baik dan lebih efisien 
  2. menjawab permasalahan dan memenuhi karakteristik kebutuan masyarakat
  3. ide orisinal
  4. dapat diterapkan ke pasar dan memnuhi kriteria kelayakan ekonomi
  5. memiliki skala pasar dan skala manfaat yang memadai
  6. meningkatkan produktivitas pendapatan, dan lapangan kerja bagi masyarakat


References:

Ubud, Sahnaz. Peran Technopreneur Dalam Perkembangan Teknologi dan Inovasi. Malang: Binus University

Tim Pengembangan Technopreneur. Technopreneurship. Surabaya: ITS


Agustus 30, 2022

Kewirausahaan Berbasis Teknologi (Technopreneurship)

 Kewirausahaan Berbasis Teknologi (Technopreneurship)



Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bapak Erick Thohir menyadari tingkat kewirausahaan atau entrepreneurship di Tanah Air masih lebih rendah jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Di mana, jumlah wirausaha Indonesia sendiri baru sekitar 3,47 persen dari total penduduk. Untuk itu, menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, jumlah wirausaha masih perlu ditingkatkan agar dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia.

Untuk meningkatkan minat berwirausaha/entrepreneur salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bidang wirausaha. Kegiatan wirausaha harus didorong dengan keberanian dan keuletan serta tekad yang kuat, karena berwirausaha pada dasarnya berhimpitan dengan ketidakpastian, dalam hal keberhasilan maupun kegagalan. Karena hanya dengan menggeluti usaha secara penuh keberanian dan beresiko tinggi maka usaha akan tumbuh berkembang.

Technopreneur salah satu bagian dari perkembangan berwirausaha (entrepreneur) memberikan gambaran berwirausaha dengan menggunakan inovasi basis technologi. Konsep technopreneur didasarkan pada basis tekhnologi yang dijadikan sebagai alat berwirausaha, misalnya munculnya bisnis aplikasi online.

 

Apa itu Technopreneurship??

Menurut  (Drucker, 1984), entrepreneurship didefinisikan sebagai aktivitas yang secara konsisten dilakukan untuk mengkonversi ide untuk menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan. Di dalam entrepreneur, teknologi menjadi salah satu dari lima aspek entrepreneurship yang diperlukan, jadi teknologi bukan segalanya dalam Technopreneurship.  Technopreneurship berasal dari gabungan kata “technology” dan “entrepreneurship”. Technopreneurship merupakan proses sinergi dari kemampuan yang kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman menyeluruh tentang konsep kewirausahaan (Marti’ah, 2017).

Secara singkat, technopreneurship adalah entrepreneurship dalam bidang teknologi di mana keahlian yang dibutuhkan tak lagi hanya wirausaha, tetapi juga pengetahuan akan teknologi mutakhir. Saat ini, istilah technopreneur dikenal bagi seorang pengusaha startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi sebagai basis bisnisnya.

 

Peranan Technopreneurship bagi masyarakat

Menurut (Suparno et al., 2008), Technopreneurship dapat memiliki manfaat atau dampak baik secara ekonomi, social, maupun lingkungan. Dampak Technopreneurship secara ekonomi adalah

·         Meningkatkan efisiensi dan produktivitas

·         Meningkatkan pendapatan

·         Menciptakan lapangan kerja baru

·         Menciptakan peluang bisnis pada sector ekonomi yang lain.

Agar inovasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk mengembangkan inovasi. Kriteria tersebut adalah

·         Memberikan performansi solusi lebih efisien.

·         Memenuhi karakteristik kebutuhan masayarakat.

·         Merupada ide orisinal.

·         Memenuhi kriteria kelayakan ekonomi.

·         Memiliki skala pasar dan skala manfaat yang memadai.

·         Dapat dipasarkan sebagai produk atau jasa.

·         Meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan lapangan kerja bagi masyarakat.

 

Langkah-langkah menjadi Technopreneurship

Jika mengacu dari kata technopreneur, mungkin banyak yang sudah bisa memperkirakan bahwa ada peran teknologi di sini. Pengertian technopreneur memang tidak jauh-jauh dari teknologi. Seorang technopreneur pada dasarnya adalah seorang wirausahawan atau wirausahawati yang memanfaatkan teknologi mutakhir sebagai basis dalam mengembangkan bisnisnya. Beberapa hal yang harus dilalui demi menjadi seorang technopreneur yang siap bersaing.

1.      Mencari ide bisnis

2.      Paham teknologi

3.      Kenal dengan target market

4.      Membangun tim

5.      Mencari modal

6.      Terus berusaha dan pantang menyerah

7.      Evaluasi secara berkala

8.      Selalu bersiap dengan perubahan

 

Sumber References:

Drucker, P. F. (1984). Inovasi dan Kewirausahaan, Praktek dan Dasar-Dasar. Erlangga.

Marti’ah, S. (2017). Kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneurship) dalam perspektif ilmu pendidikan. Jurnal Ilmiah Edutic: Pendidikan Dan Informatika, 3(2), 75–82.

Suparno, O., Hermawan, A., & Syuaib, M. F. (2008). Technopreneurship, Recognition and Mentoring Program-Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB). Online.

Agustus 29, 2022

Daftar Peserta dan Kode Pebisnis KWU III

 Daftar Peserta dan Kode Pebisnis KWU III Kelas Reguler 1 Semester Ganjil 2022-2023.

NO

NAMA PEBISNIS

KODE PEBISNIS

KELOMPOK

1

ILHAM ALIF RAHMAN HUZEN

@V01-ILHAM 

2

RAMA NUR HIDAYAT

@V02-RAMA

3

MUHAMMAD FIKRI ADITYA

@V03-FIKRI 

4

SAHLEVI ARIPUTRA

@V04-SAHLEVI

5

YULFARA KARTINI

@V05-YULFARA