Juli 07, 2020

Karakteristik Wirausaha Untuk Menuju Sukses

Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan.

Juni 20, 2020

Empati dalam Bisnis

Empati sangat penting dalam customer service atau layanan pelanggan. Pebisnis online perlu menyadarinya agar kamu dapat membangun koneksi yang personal dengan pelanggan.
Saat kamu menunjukkan empati, pelanggan bisnis online akan merasa bahwa kamu peduli dan bersungguh-sungguh dalam melayani. Akhirnya, pelanggan akan menjadi loyal terhadap bisnis online kamu.

Juni 02, 2020

Caranya Anda Mulai Bisnis Online


7 Penyebab Kegagalan Bisnis Start Up Yang Paling Umum :
  • Tidak Menyediakan Kebutuhan Pasar (Produk Kurang Tepat).
  • Pendiri Bisnis Yang Kurang ilmu & Kemampuan Memimpin.
  • Model Bisnis Yang Tidak Tepat.
  • Tidak Menemukan Tim Yang Tepat.
  • Marketing Yang Kurang Cakap.
  • Manajemen Keuangan Yang Berantakan (Biaya Marketing Berlebihan, HPP Produk Yang Salah, dll).
  • Kalah Dengan Kompetitor (Kurang Inovasi).
Dan tutorial ini dibuat agar Anda tidak mengalami kesalahan yang sama, secara garis besar terdiri dari 4 hal :

April 23, 2020

5 Tahapan Design Thingking

Nama: Muhammad Yoga Farrasshidiq

NIM: 41819010020
Kode Bisnis : @Q17-YOGA


Design thinking
 adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan pengujian.

Pengertian pitch deck dan rahasia cara membuatnya

Pitch deck adalah sebuah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum mengenai rencana bisnismu. Dengan bantuan tersebut, kamu bisa menjelaskan seperti apa produkmu kepada calon investor dan membuat mereka tertarik memberikan pendanaan untuk bisnismu.
Pitch deck biasanya dibuat menggunakan berbagai macam tools umum seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi. Tak hanya untuk menjelaskan rencana bisnis, pitch deck juga bisa kamu gunakan saat bertemu dengan perusahaan lain untuk bekerja sama atau orang yang akan menjadi calon Co-Founder.

Selengkapnya :

Kumpulan Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

Ketika kamu memiliki sebuah ide besar dan ingin mewujudkannya, apa yang pertama kali harus kamu lakukan? Pertama, kamu dapat membuat prototipe dan melakukan validasi awal kepada pengguna. Ketika prototipe tersebut mendapatkan traksi yang positif, maka kamu akan membutuhkan modal lebih dari investor. Di sini sebuah pitch deck dan presentasi yang bagus di depan investor dapat membuat banyak perbedaan.

Selengkapnya :
https://id.techinasia.com/template-pitch-deck-startup-pilihan

April 22, 2020

5 tahap DESIGN THINKING yang perlu diketahui


Oleh : Iqro Maulana Hadi

Dalam membaut sebuah produk atau mengimprove produk ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan. Hal itu bertujuan agar produk atau jasa tersebut sesuai sasaran dan dapat diterima,berfungsi dan berguna bagi masyarakat.

Mengenal Lima Tahapan Design Thinking


Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan pengujian.

Lima Tahap Design Thingking dan Outputnya

Kode pebisnis : @R35-CHAIRRUNNISSA


Disusun oleh : Chairrunnissa Rahmatussadiah
NIM : 44219110197
Jurusan : Public Relations


Design thinking adalah proses strategis yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan masalah melalui produk, layanan atau alat pembantu lainnya.

5 Tahapan Design Thinking


1. Emphatize

Tahap pertama ini ialah untuk mendapatkan rasa empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap pelanggan. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan bertemu dengan pelanggan dan  melakukan wawancara atau dapat juga bertindak seolah menjadi mereka ( melihat dari sudut pandang pelanggan ).

Output Design Thinking

Inovasi yang dihasilkan dengan pemikiran design thinking memiliki pendekatan yang berbeda dengan yang lain. Design Thinking memiliki empat tahapan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu empathize, define ideate, dan prototyping dan terakhir test. Dari hasil analisa Design Thinking, informan pengguna menginginkan produk kertas yang tebal, motif dan gambar yang beranekaragam dan update, gambar kotak dapat digambar kartun agar dapat menarik minat anak-anak, warna yang cerah, lipatan kotak yang pas dan ukuran yang beragam.

Empathize
pada tahapan ini kita dianjurkan untuk melihat dunia dari prespektif orang lain bukan hanya diri kita sendiri. disini kita melihat apa yang sedang diinginkan dari orang lain, apa yang dibutuhkan orang lain. 

Define 
Definisi yang bagus dari pernyataan masalah Anda akan memandu Anda dan pekerjaan tim Anda dan memulai proses ideasi (tahap ketiga) ke arah yang benar. Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap emphatize, dianalisis dan disintesis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Pada tahap define ini akan membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.

Ideate
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap emphatize, dianalisis dan disintesis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Pada tahap define ini akan membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide - ide yang berpotensi menginspirasi ide-ide baru yang lebih baik

Prototyping
Metode ini melibatkan pembuatan versi produk awal, murah, dan diperkecil untuk mengungkapkan masalah dengan desain saat ini. Hasil yang dihasilkan dari tes ini kemudian digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih dari masalah yang ditetapkan dalam fase awal proyek, dan untuk membangun pemahaman yang lebih kuat tentang masalah yang mungkin dihadapi pengguna saat berinteraksi dengan produk di lingkungan yang dimaksud

Test
Pengujian adalah kesempatan untuk mengeluarkan produk ke dunia, mengujinya dalam kehidupan nyata, dan mengujinya dalam waktu nyata. Selama fase ini Anda memiliki kesempatan untuk melihat apakah Anda telah membingkai masalah dengan benar. Pada saat melakukan pengujian, masuk ke lingkungan di mana pengguna pada akhirnya akan menggunakan prototipe. Ini adalah pengaturan alami pengguna di mana mereka merasa paling nyaman dan sedekat mungkin dengan kehidupan nyata aat melakukan pengujian, masuk ke lingkungan di mana pengguna pada akhirnya akan menggunakan prototipe. Ini adalah pengaturan alami pengguna di mana mereka merasa paling nyaman dan sedekat mungkin dengan kehidupan nyata

5 Tahap Design Thinking

Design thinking merupakan upaya dari sebuah produk untuk memahami kebutuhan pengguna lebih mendalam, dan kemudian menciptakan sebuah ide yang dikumpulkan dari data-data serta masukan dari pengguna, kemudian mencoba untuk membuatkan prototipe untuk dilakukan pengujian kembali pada pengguna.
Dalam design thinking ada 5 tahap yang harus dilalui, yaitu:

1. Emphatize

Tahap pertama ialah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan bertemu mereka untuk melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.

2. Define

Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap empathize, dianalisis dan disintesis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.

3. Ideate

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Segala jenis ide akan ditampung guna penyelesaian masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.

4. Prototype

Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang sederhana dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan makan dilakukan perbaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.

5. Test

Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan solusi untuk menyingkirkan masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Selain sebagai metode untuk merancang produk terbaik bagi pengguna, design thinking juga merupakan sebuah budaya perusahaan. Sehingga sebuah perusahaan bisa terus menerus melakukan improvement dari pengembangan produk serta inovasi. Improvement ini mengharuskan pimpinan perusahan untuk menjaga keberlanjutan dari proses design thinking.

DESIGN THINKING


DESIGN THINKING
What can the world of banking learn from design thinking? | BBVA
 
Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan pengujian.
Design Thinking vs.Technological Innovation

1. Emphatize
Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
Output : Output dari Tahap Emphatize ini adalah data, insight, user persona, etc yang membuat kita dapat membuat sebuah produk yang benar benar dibutuhkan dan menyelesaikan permasalahan user kita.
2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.
Output : Output dari tahap Define ini adalah problem statement, rumusan masalah. Dan akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.
3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.
Menurut Aurora Harley, ada tiga pondasi dalam proses ideation, diantaranya adalah:

- Ide tidak di evaluasi
Setiap anggota tim bebas untuk mengemukakan gagasan kepada tim. Anggota tim yang lain mencoba memberikan ruang kepada rekannya untuk berpendapat, tidak memandang sebelah mata, dan terburu-buru dalam menilai atau mengevaluasi.
- Setiap ide didokumentasikan
Gagasan atau ide yang beredar dalam sesi diskusi/brainstorming harus didokumentasikan. Biasanya menggunakan kertas tempel dimana masing-masing anggota tim menuliskan ide-idenya ke dalam kertas kemudian di tempel. Lebih baik lagi semua proses tersebut kemudian di dokumentasikan dalam bentuk gambar atau video.
-  Kolaborasi memacu ide beragam
Anggota tim mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide kreativ nya (semua ide adalah unik dan kreativ). Jika hal itu dilakukan secara kelompok, maka akan menghasilkan ide yang banyak dan beragam. Mengizinkan orang lain untuk membagikan ide di lingkungan yang terbuka memiliki manfaat salah satunya adalah dapat membangun tim dan memperkuat dukungan untuk desain akhir.
Output : Output dari tahap Ideate ini adalah sketsa, flow, diagram, mind-map, concept. Dan dapat Meningkatkan potensi inovasi dari solusi yang dibuat serta Menyatukan perspektif dan kekuatan anggota tim.
4. Prototype
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.
Output : Prototype yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat dalam mengembangkan produk. Bisa jadi memvalidasi, ketergunaan produk, efisiensi, dan lainnya.
5. Test
Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Nah, pada kelima tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap yang memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak menghasilkan penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.

5 stages of design Thinking





ABSTRAK

Desain Berpikir adalah metodologi desain yang menyediakan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks yang tidak jelas atau tidak diketahui, dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan menyusun ulang masalah dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming , dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan prototipe dan pengujian. Memahami lima tahap Berpikir Desain ini akan memberdayakan siapa pun untuk menerapkan metode Berpikir Desain untuk menyelesaikan masalah kompleks yang terjadi di sekitar kita - di perusahaan kita, di negara kita, dan bahkan pada skala planet kita.
Kami akan fokus pada model Berpikir Desain lima tahap yang diusulkan oleh Hasso-Plattner Institute of Design di Stanford (d.school). d.school adalah universitas terkemuka dalam bidang pengajaran Desain Berpikir. Lima tahap Berpikir Desain, menurut d.school, adalah sebagai berikut: Berempati, Tentukan (masalah), Ideate, Prototipe, dan Tes . Mari kita lihat lebih dekat lima tahap berbeda dalam Berpikir Desain.

5 Tahap Design Thinking



1. Emphatize
Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.

2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.

3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.

4. Prototype
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.

5. Test
Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Nah, pada kelima tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap yang memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak menghasilkan penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.

5 tahapan design thinking

1. Emphatize
Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.
3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.
4. Prototype
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.
5. Test
Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Nah, pada kelima tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap yang memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak menghasilkan penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.

DESIGN THINKING

Mengenal Design Thinking, Metodologi Pemecah Masalah | Good News ...

Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan pengujian.

Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:
  1. Empathize
Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.
  1. Define
Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
  1. Ideate
Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi bersama tim desain dengan menggabungkan kreativitas dari masing-masing desainer.
  1. Prototype
Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario penggunaan.
  1. Test
Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.



Design Thinking



DESIGN THINKING

Untuk membuat desain sebuah solusi terutama yang dalam  bentuk sebuah produk atau aplikasi tentunya dibutuhkan metode yang akan menjadi arahan dalam proses pembuatan dan perancangan. Namun, dengan seiringnya pekembangan jaman, esensi dari proses desain semakin berubah dan berevolusi. Desain bukan hanya sekedar membuat sebuah produk atau aplikasi yang akan laku di pasaran, memiliki bentuk yang indah dan menarik, atau mudah untuk dibuat. Desain sekarang ini adalah mengenai, menciptakan sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna atau orang-orang.
            Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user. Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain  yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi.
            Design thinking memiliki beberapa elemen penting yaitu :
  1. People centered : dalam metode ini, perlu ditekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berpusat pad apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user
  2. Highly creative : dalam menggunakan metode ini, dapat digunakan kreativitas sebebasnya, tidak perlu aturan yang terlalu kaku dan baku
  3. Hands on : proses desain memerlukan percobaan langsung oleh tim desain, bukan hanya pembuatan teori atau sebuah gambaran di kertas
  4. Iterative : proses desain merupakan sebuah proses dengan tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk atau aplikasi yang baik
Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:
  1. Empathize
Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.
  1. Define
Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
  1. Ideate
Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi bersama tim desain dengan menggabungkan kreativitas dari masing-masing desainer.
  1. Prototype
Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario penggunaan.
  1. Test
Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.