Januari 31, 2024

Optimalkan Performa Bisnismu

 Fadilah Hidayat (46118120054), Psikologi, Universitas Mercubuana


Link : https://youtube.com/shorts/iXltNqNUPus?feature=share

“Optimalkan Performa Bisnismu”




1. Definisi Manajemen SDM
  • Gabungan antara manajemen dan sumber daya manusia.
  • Aktivitas meliputi perencanaan, organisasi, kepemimpinan, dan kontrol sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan Manajemen SDM
  • Membantu organisasi mencapai berbagai tujuan, seperti keuntungan, kepuasan konsumen, dan keberlanjutan.
  • Fokus pada kinerja tinggi, turnover rendah, dan kesejahteraan karyawan.
3. Fungsi Manajemen SDM
  • Perencanaan SDM: rekrutmen, seleksi, training, kompensasi, dan evaluasi.
  • Perekrutan dan Pemberhentian: proses penting dengan tahapan yang ketat.
  • Evaluasi dan Penilaian Kinerja: penting untuk mengetahui progress pekerjaan.
  • Perencanaan Career Path: menentukan jalur karir untuk pengembangan pekerja.
  • Perencanaan dan Pemberian Kompensasi: mengelola rencana kompensasi yang menarik.
  • Pelatihan dan Pengembangan: program untuk meningkatkan keterampilan pekerja.
  • Keselamatan dan Kesehatan Pekerja: tanggung jawab terhadap kondisi kerja yang aman.
  • Efektivitas Hubungan Kerja: menjaga hubungan baik dengan pekerja dan serikat pekerja.
4. Spesialisasi dalam Manajemen SDM
  • Rekruters, EEO Coordinators, Job Analysts, Compensation Managers, Training Specialists, dan Labor Relation Specialists.
  • Setiap spesialis memiliki peran khusus dalam manajemen SDM.
5. Manfaat Manajemen SDM
  • Meningkatkan Kinerja: mengatasi penurunan performa dengan program motivasi.
  • Meningkatkan Pendapatan Perusahaan: iklim kerja yang baik meningkatkan performa karyawan.
  • Kesejahteraan Karyawan Terjamin: manajemen SDM memastikan keselamatan dan memberikan berbagai benefit.
  • Turn Over Berkurang: manajemen yang baik membuat pekerja betah dan loyal.
  • Proses Rekrutmen Lebih Mulus: penghematan biaya dengan proses rekrutmen yang efisien.
  • Manfaat Penerapan Manajemen SDM Secara Praktis
6. Optimalisasi SDM.
  • Peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja.
  • Pemetaan kebutuhan talent.
  • Data informasi ketenagakerjaan.
  • Rencana untuk masa depan.
7. Kesimpulan
  • Manajemen sumber daya manusia adalah elemen krusial untuk keberlangsungan dan sukses organisasi.
  • Penerapan manajemen SDM secara cermat memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan.

Mengungkap Kunci Keberhasilan dan Inovasi untuk Pertumbuhan Optimal

Fadilah Hidayat (46118120054), Psikologi, Universitas Mercubuana

Link : https://youtu.be/iFNXX5pMel0

“Mengungkap Kunci Keberhasilan dan Inovasi untuk Pertumbuhan Optimal”




1.Pengertian Strategi Bisnis:
  • Strategi didefinisikan sebagai rencana pemimpin puncak untuk mencapai tujuan jangka panjang.
  • Konsep strategi mencakup distinctive competence, competitive advantage, dan pilihan strategi generik.
2.Tujuan Bisnis:
  • Menciptakan barang/jasa, mendapatkan pendapatan, menciptakan nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan.
  • Tujuan jangka panjang melibatkan market standing, innovation, physical and financial resources, manager performance, worker performance, dan public responsibility.
3.Penerapan Strategi Bisnis:
  • Strategi diperlukan untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan.
  • Strategi bisnis melibatkan rencana 'cara main' dan fokus pada peningkatan posisi bersaing.
4.Prinsip Strategi Bisnis:
  • Berdasarkan data akurat.
  • Pendekatan bisnis yang tepat.
  • Penentuan strategi yang spesifik.
  • Evaluasi dan pemantauan terus-menerus.
5.Contoh Strategi Bisnis:
  • Akuisisi untuk perluasan basis pelanggan.
  • Diferensiasi produk untuk memiliki pasar sendiri.
  • Membuka peluang baru dan memanfaatkan digital marketing.
  • Bermain harga dengan versi ekonomis untuk meningkatkan penjualan.
6.Keberlanjutan Bisnis:
  • Keberlanjutan melibatkan pertumbuhan, keberlangsungan, dan keberkahan.
  • Profit materi dan nonmateri menjadi kunci, diikuti oleh pertumbuhan, keberlangsungan, dan Tanggung jawab sosial.
7.Kesimpulan:
  • Strategi bisnis harus didasarkan pada data, diterapkan secara spesifik, dan dievaluasi secara berkala untuk mencapai tujuan bisnis dengan efektif dan efisien.

PENTINGNYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PADA PERUSAHAAN BARU

 

PENTINGNYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PADA PERUSAHAAN BARU

 

 

Abstrak

Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang memiliki tujuan untuk dicapai bersama anggotanya. Dalam menjalankan perusahaan yang memiliki banyak anggota organisasi tentu saja tidak mudah sehingga diperlukan strategi dalam mengelolanya. Keberhasilan suatu perusahaan tentu saja sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya dalam menjalankan strategi-strateginya. Bagaimana seorang pemimpin dalam menerapkan dan menjalankan rencananya. Pada artikel ini membahas mengenai pentingnya strategi kepemimpinan dalam sebuah perusahaan yang baru berdiri.

Kata Kunci: Leadership, Strategi Kepemimpinan, Kepemimpinan Efektif

Pendahuluan

Seorang pemimpin memiliki peran yang penting dalam sebuah organisasi, dimana dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya. Menurut Peck & Hogue, manajemen merupakan hal penting dalam menciptakan kepemimpinan yang efektif (Peck & Hogue, 2017). Manajemen paling atas diharapkan dapat menjadi seorang pemimpin yang dapat memotivasi, mengatasi konflik dan bersikap adil bagi semua level dalam organisasi (Shah, 2018). Tidak semua organisasi dapat diberikan pendekatan yang sama, tergantung dengan permasalahan yang ada pada organisasi tersebut. Sehingga dengan pendekatan yang tepat maka dapat menciptakan kepemimpinan yang efektif dan produktivitas kinerja organisai dapat meningkat. Seorang pemimpin harus dapat mewujudkan kepemimpinan strategik yang efektif untuk menghasilkan sebuah strategi dalam meningkatkan kinerja anggotanya. Strategi merupakan hal yang penting dalam memutuskan segala sesuatu agar mendapatkan keputusan yang sesuai. Sebagai seorang pemimpin juga harus dapat mengambil keputusan dengan bijak dan cermat, kritis terhadap kondisi organisasi, menyadari area yang rentan serta menghindari pengambilan keputusan yang salah (Marquiz & Huston, 2015). Setiap organisasi yang ingin melakukan perubahan maka dapat diwudukan dalam bentuk perubahan teknis, struktural, personal, serta fisik yang mana membutuhkan pengetahuan baru, ketrampilan baru, dan budaya baru. Dalam menjalankannya tentu saja terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi strategi yang dijalankan. Oleh karena itu peran pemimpin harus dapat memperhatikan banyak hal agar perubahan yang akan dilakukan mendapatkan hasil yang baik.

Pembahasan

        Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan fondasi penting dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Menurut para ahli salah satunya Koontz & O’Donnel mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses dalam mempengaruhi sekelompok orang atau individu sehingga dapat bekerja dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan kelompoknya (Suprapto). Sedangkan pendapat lain menurut George R. Terry menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang agar bersedia untuk berusaha mencapai tujuan bersama.

Peran dalam kepemimpinan (Imam, 2002):

a.      Mempengaruhi anggota kelompok atau orang lain

b.     Memotivasi, mengarahkan serta mengoordinir tingkah laku kelompok

c.      Melakukan Kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan kelompok

d.     Sebagai penambah semangat dan memberikan inspirasi pada karyawan

Fungsi Kepemimpinan dan Pimpinan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Kepemimpinan:

a.      Perencana: Menyusun rencana agar dapat terarah menuju tujuan yang ingin dicapai

b.     Pemikir: Dapat menggambarkan gagasan yang praktis, mudah diterima dan dilaksanakan

Pimpinan:

a.      Pemecah masalah: Memberikan pendapat serta jalan keluar untuk setiap permasalahan

b.     Sosial:  Berhubungan dengan kehidupan kelompoknya yang mencakup dorongan untuk para anggota kelompok


Strategi Kepemimpinan

Strategi merupakan peran yang penting untuk mencapai tujuan organisasi dan visi serta misi organisasi. Menurut J. Salusu, strategi merupakan teknik yang memanfaatkan keterampilan dan sumber daya sebuah organisasi dalam mencapai tujuan dengan hubungan yang efektif. Strategi adalah pokok bahasan yang memberi arahan dalam pengambilan keputusan individu organisasi (Robert, 1999). Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan strategi, antara lain:

a.      Antusiasisme dan Motivasi

b.     Rekan atau teman

c.      Situasi

d.     Kondisi

e.      Komitmen

Menurut Edwin A. Locke, terdapat empat kunci sukses kepemimpinan, yaitu:

a.      Akal dan kualitas seorang pemimpin,

b.     Bagaimana karakteristik dan motivasi

c.      Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan

d.     Visi dan bagaimana mewujudkan visi tersebut

3.     Pendekatan Utama Kepemimpinan

Terdapat dua pendekatan utama dalam kepemimpinan, yaitu:

a.      Pendekatan sifat-sifat

Mengidentifikasi sifat-sifat kepribadiaanya. Terdapat sifat-sifat tertentu pada pemimpin yaitu memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Berikut merupakan sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para pemimpin:

1)     Pendidikan umum yang luas

2)     Kematangan mental yang dilihat dari kestabilan emosional

3)     Sifat ingin tahu

4)     Kemampuan analitis

5)     Memiliki daya ingat yang kuat

6)     Integrati, hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota

7)     Ketrampilan berkomunikasi

8)     Ketrampilan mendidik

9)     Rasional dan objektif

10) Pragmatisme

11) Memiliki naluri prioritas

12) Pandai mengatur waktu

13) Kesederhanaan

14) Sifat keberanian

15) Kemauan mendengar

b.     Pendekatan Behavioral

Pendekatan ini melihat pola tingkah lakui dari seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi karyawannya.

4.     Ketrampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)

Terdapat tiga ketrampilan kepemimpinan, yaitu:

a.     Technical Skills

Kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan

b.     Human Skills

Kemampuan seorang pemimpin untuk bekerjasama dan membangun tim Bersama anggota.

c.      Conceptual Skills

Mampu berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk kerangka kerja dan konsep lain yang memudahkan pekerjaan.

5.     Manajemen Kepemimpinan pada Perusahaan Baru Berdiri

Sebuah organisasi perusahaan berdiri mulai dari anggota organisasi yang sedikit kemudian berkembang menjadi banyak. Sebagai seorang wirausaha yang mendirikan tentu saja berperan sebagai seorang pemimpin dalam perusahaannya. Tentu saja dalam menjalankannya tidak mudah dan menemukan beberapa hambatan dalam memimpin anggotanya. Ditambah belum banyaknya bahkan belum ada pemimpin dari masing-masing bagian dalam perusahaan sehingga sebagai pemimpin satu-satunya memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Hambatan yang biasa terjadi pada kepemimpinan perusahaan baru antara lain:

a.      Kesulitan berkomunikasi dengan anggota

b.     Sarana dan prasarana yang tidak memadai

c.      Setiap membuat kebijakan susah untuk diterima anggota

d.     Kelemahan dari pribadi pemimpin

e.      Anggota kurang aktif

Tetapi hambatan-hambatan di atas tentu saja dapat diatasi dengan manajemen kepemimpinan yang baik, seorang pemimpin membuat visi tujuan serta perbaikan yang ingin dicapai, memperbaiki pola kerja serta budaya kerja pemimpin maupun anggota kelompok, memperbaiki komunikasi dengan anggota, membentuk team, mengatasi permasalahan dengan cepat, serta kritis terhadap isu-isu dalam perusahaan.


Kesimpulan

Strategi kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Peran dalam kepemimpinan antara lain untuk mempengaruhi anggota kelompok, memotivasi, mengarahkan serta mengoordinir tingkah laku kelompok, melakukan kerjasama, dan sebagai penambah semangat serta memberikan inspirasi pada karyawan. Ketika pemimpin dapat menjalankan perannya dengan baik maka anggotanya akan melakukan hal yang sama, sehingga dapat bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi.


Daftar Pustaka

Marquiz, B. L., & Huston, C. J. (2015). Leadership Roles and Management Functions in 8 Nursing: Theory and Application

Peck, J., & Hogue, M. (2017). Acting with the best of intentions… or not: A typology and model of impression management in leadership. The Leadership Quarterly, 29. JOUR. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2017.10.001

Grant, Robert M. 1999. Analisis Prosedur Kontemporer. Jakarta: Erlangga

Shah, B. (2018). Effective Leadership in Organization. European Journal of Business Management and Research, 3(3), 1–5.

Suprapto. Business Strategy: Leadership. Modul Perkuliahan Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU. http://pbael.mercubuana.ac.id/

kepemimpinan yang membentuk arah dan budaya

 

 

Abstrak: Artikel ini menggali dalam dunia strategi bisnis, dengan fokus pada peran kunci kepemimpinan dalam membentuk arah dan budaya organisasi. Menyoroti praktik-praktik kepemimpinan yang efektif, penelitian ini membahas bagaimana pemimpin yang visioner dapat menjadi katalisator untuk kesuksesan strategis perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang dinamis serta berinovasi.

 

Kata kunci/ fokus amatan: kepemimpinan, budaya, kesuksesan, strategi perusahaan 

 

Pendahuluan

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan adalah melalui laporan keuangan (Brigita dan Adiwibowo, 2017). Menurut Astari dan Suryana (2017) laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya dalam proses pengambilan keputusan untuk itu laporan keuangan harus disajikan dengan tepat dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah menyediakan informasi yang mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan yang dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan serta sebagai pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

 

Isi

Landasan Teori

 

Agency Theory

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency theory sebagai hubungan keagenan sebagai kontrak dimana satu atau lebih (pemilik) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan pekerjaan atas nama pemilik melalui pendelegasian wewenang oleh pemilik kepada agen. Dalam teori ini menjelaskan adanya konflik kepentingan yang terjadi antara agen (manajer) dengan principal (pemilik). Konflik ini terjadi karena pemilik tidak dapat selalu memonitor setiap aktivitas agen atau manajer sehari-hari dalam menjalankan operasional bisnis perusahaan untuk memastikan bahwa agen atau manajer bekerja sesuai dengan keinginan pemilik. Agen atau manajer sebagai pengelola perusahaan mempunyai posisi yang memiliki informasi lebih daripada pemilik atau principal. Kesenjangan informasi antara agen dengan pemilik perusahaan menjadikan manajemen mempunyai kesempatan untuk memaksimalkan kepentingan

mereka dengan melakukan manajemen laba (Fauziah, 2014 dalam Wardani dan Isbela, 2017).

 

Manajemen Laba

Scott (1997) manajemen laba merupakan pengelolaan laba oleh manajemen dengan cara memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dari standar akuntansi yang ada bertujuan untuk memaksimumkan kepentingannya atau niali perusahaan. Daud, et al (2020) manajemen laba merupakan penyalahgunaan keputusan tertentu dalam laporan keuangan dan transaksi untuk mengubah laporan keuangan sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan. Healy dan Wahlen (1999) dalam Kawedar (2005) manajemen laba terjadi ketika menggunakan judgment dalam pelaporan keuangan dan membentuk transaksi yang dapat mengubah laporan keuangan dengan tujuan memanipulasi besaran laba yang dilaporkan kepada stakeholders mengenai kinerja konomi perusahaan.

 

 

Pembahasan 

 

Kepemimpinan

Kepemimpinan menurut Robbins (1999) dalam Suryana, Haerani dan Taba ialah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Hasibuan (2005) menyatakan kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Santoso (2013) kepemimpinan (leadership) sebagai kemampuan sescorang untuk mempengaruhi suatu kelompok dengan maksud untuk mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan.

 

 

Budaya 

Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai - nilai (values), keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah- masalah organisasi (Darodjat, 2015: 236). Priansa dan Garnida (2013: 77) berpendapat bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai yang dikembangkan dan berlaku dalam suatu organisasi, yang menjadikan ciri khas sebagai sebuah organisasi. Sebagai sarana untuk mempersatukan kegiatan para anggota organisasi, budaya organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan resiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi, dan pola komunikasi (Tika,2006:10).

 

Kesuksesan 

Kesuksesan usaha menurut Jabeen (2014) adalah keberhasilan usaha yang ditunjukkan dari cash flow, omzet, profitabilitas dan aset. Aliyu (2015) menambahkan bahwa kesuksesan usaha ditunjukkan dengan adanya peningkatan pelanggan dan jumlah karyawan. Adeoye (2012) menjelaskan bahwa lingkungan demografi, budaya dan gaya hidup juga merupakan dimensi lingkungan bisnis yang sangat mempengaruhi kesuksesan suatu bisnis.

 

Strategi Bisnis 

Griffin (2000) dalam buku Sule dan Saefullah (2005) mendefenisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya mencapai tujuan organisasi, tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi. Menurut Paylosa (2014) strategi bisnis merupakan perencanaan terintegrasi dengan mempertimbangkan aspek strategik dalam perusahaan.

Daud, et al (2020) penerapan strategi bisnis menjadi tugas penting bagi manajerial dalam mencapai kesuksesan organisasi. Dalam menerapkan strategi perusahaan manajerial harus melakukan penilaian secara efektif dan efisien dalam mengembangkan kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam mencapai pencapaian dan sasaran perusahaan. Hal ini dikarenakan pemilihan strategi yang tepat akan menciptakan kinerja yang unggul bagi perusahaan (1980) dalam Puspita (2018).

 

Kesimpulan 

Artikel ini menyoroti peran kunci kepemimpinan dalam konteks strategi bisnis, menekankan bahwa kesuksesan sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh kebijakan strategis yang tepat, tetapi juga oleh kualitas kepemimpinan yang memimpin implementasinya. Kepemimpinan yang visioner mampu merancang visi yang menginspirasi dan mengarahkan seluruh organisasi menuju tujuan bersama.

Selain itu, penting untuk diakui bahwa kepemimpinan tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan finansial, tetapi juga pada pembentukan budaya organisasi yang mendukung inovasi, kreativitas, dan adaptabilitas. Budaya yang kuat dan positif menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi karyawan, meningkatkan kinerja, dan memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.

 

Strategi bisnis yang berhasil adalah hasil kolaborasi antara pemimpin yang mampu membimbing, menginspirasi, dan memotivasi timnya, serta budaya organisasi yang memfasilitasi pertumbuhan dan inovasi. Oleh karena itu, organisasi yang mengintegrasikan efektifitas kepemimpinan, strategi bisnis yang matang, dan budaya yang mendukung, memiliki fondasi yang kokoh untuk mencapai pencapaian strategis jangka panjang dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan berkelanjutan.

 

Daftar Pustaka 

Priansa, D Juni dan Garnida Agus. 2013. Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien dan

Professional. Bandung: Alfabeta.

 

Sule, T.E dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Prenamedia

Group

Darodjat, Achmad Tubagus. (2015) . Konsep - Konsep Dasar Manajemen Personalia.

Bandung: Anggota Ikapi.

 

Adeoye, A. O. 2012. Impact of External Business Environment on Organizational Performance on Food and Beverage Industry in Nigeria. British Journal of Arts and Social Sciences

human source mangement form 5


 Fungsi Dasar Human Resources Management

1. Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen dan seleksi merupakan fungsi paling umum dari Human Resources Management. Merekrut dan memilih kandidat terbaik untuk bergabung di perusahaan adalah tanggung jawab utama manajemen SDM. Karena karyawan merupakan sumber daya utama dalam sebuah perusahaan.

Permintaan untuk karyawan baru dimulai ketika ada kebutuhan terhadap suatu pekerjaan. Manajer akan memberikan deskripsi pekerjaan ke HR sebagai acuan dalam perekrutan. Dalam proses ini, HR dapat menggunakan instrumen seleksi yang berbeda untuk menemukan kandidat terbaik untuk posisi tertentu. Beberapa cara diantaranya yaitu wawancara, penilaian dengan tes, pemeriksaan referensi, dan metode rekrutmen lainnya.

2. Manajemen Kinerja

Setelah karyawan bergabung, penting untuk melakukan manajemen kinerja. Manajemen kinerja bertujuan membantu karyawan untuk menunjukkan kualitas terbaik mereka di tempat kerja. Sehingga secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Manajemen kinerja adalah struktur yang memungkinkan karyawan untuk mendapatkan umpan balik atas kinerja mereka, berdasarkan serangkaian tanggung jawab yang harus mereka tangani. Biasanya, perusahaan menerapkan siklus manajemen kinerja tahunan, yang melibatkan perencanaan, pemantauan, peninjauan, dan penghargaan kinerja karyawan. Hasil dari proses ini memungkinkan HR untuk mengevaluasi mana karyawan yang memiliki potensi tinggi dan karyawan yang tidak cocok untuk peran mereka di perusahaan.

3. Pelatihan dan Pengembangan

Dalam Human Resources Management, pelatihan dan pengembangan memastikan bahwa karyawan mampu beradaptasi dengan perubahan dalam proses, teknologi, dan perubahan sosial atau hukum.

Pelatihan dan pengembangan membantu karyawan untuk meningkatkan keterampilan, yang nantinya sangat membantu dalam memajukan perusahaan menuju tujuan jangka panjangnya. Umumnya perusahaan memiliki anggaran khusus untuk pelatihan dan pengembangan, yang kemudian didistribusikan kepada karyawan sesuai dengan bidang pengembangan yang dibutuhkan.

4. Perencanaan Suksesi

Perencanaan suksesi adalah proses perencanaan dalam kasus penggantian karyawan. Misalnya, seorang manajer senior berhenti dari pekerjaannya, mempersiapkan penggantinya sedini mungkin akan menjamin kelangsungan kinerja perusahaan dan dapat menghemat biaya rekrutmen secara signifikan.

Perencanaan suksesi seringkali didasarkan pada peringkat kinerja dan melalui pelatihan dan pengembangan. Upaya ini dapat memudahkan HR untuk mengumpulkan kandidat yang memenuhi syarat dan siap untuk mengisi posisi senior jika ada yang keluar. 

5. Kompensasi dan Tunjangan

Kompensasi yang adil adalah kunci dalam memotivasi dan mempertahankan karyawan. Salah satu dasar Human Resources Management adalah memastikan kesetaraan dan keadilan dalam penggajian.

Membuat tawaran gaji yang tepat adalah bagian penting untuk menarik bakat terbaik. Hal ini harus diimbangi dengan anggaran dan margin keuntungan perusahaan. HR harus memantau kenaikan gaji, dan menetapkan standar prestasi. HR juga dapat melakukan audit gaji dalam periode tertentu.

Kompensasi terdiri dari kompensasi primer dan kompensasi sekunder. Kompensasi primer berupa imbalan material yang dibayarkan untuk pekerjaan. Sedangkan kompensasi sekunder adalah imbalan non-material, seperti hari libur, waktu kerja fleksibel, penitipan anak, mobil dan laptop perusahaan, dan lainnya. Tujuan kedua kompensasi tersebut untuk memberi penghargaan kepada karyawan dengan cara yang memotivasi mereka.

6. Human Resource Information System (HRIS)

HRIS berperan sebagai alat yang membantu kelangsungan Human Resource Management yang baik. Misalnya, untuk rekrutmen dan seleksi, HR dapat menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk melacak pelamar dan perekrutan. 

Dalam manajemen kinerja, HRIS dapat digunakan untuk melacak tujuan individu dan dimasukkan ke dalam peringkat kinerja. Sedangkan dalam pelatihan dan pengembangan, HRIS dapat digunakan untuk perencanaan dan persetujuan pelatihan.

Fungsi terpenting dalam Human Resource Management yaitu sistem penggajian juga dapat dipermudah dengan software HR. Dengan bantuan software HR, semua fungsi dasar Human Resource Management dapat dilakukan dalam satu sistem terpusat.

7. Data dan Analitik SDM

Dalam lima tahun terakhir, kinerja HR mulai memanfaatkan analisis data. Data dalam sistem HR dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat. Dengan menggunakan data analitik, HR dapat membuat prediksi kebutuhan tenaga kerja, turn over karyawan, survey kepuasan karyawan, dan lainnya.

Dengan secara aktif mengukur dan melihat data ini, HR dapat membuat lebih banyak keputusan berdasarkan data. Keputusan berdasarkan data dinilai lebih objektif, yang membuatnya lebih mudah untuk dijadikan acuan untuk keputusan strategis perusahaan.

DAFTAR LABEL (KODE PEBISNIS) KEWIRAUSAHAAN 3 SP MENTENG

 

NO

LABEL

PEBISNIS

 

 

 

1

@AF01-RIVAL

MOHAMMAD RIVAL

2

@AF02-IKHWAN

IKHWAN ISBATULLAH

3

@AF03-DERRY

DERRY DONATO HERMANSYAH

4

@AF04-CYNTIHIA

CYNTHIA AYU NINGTYAS

5

@AF05-YUSUF

YUSUF NUR HAKIM

6

@AF06-HANDRI

HANDRI HANDAYANI

7

@AF07-MIRA

MIRA MONALISA

8

@AF08-RAID

RAID ZUHDI

9

@AF09-FADILAH

FADILAH HIDAYAT