Desember 06, 2022

Pentingnya Brand Identity Terhadap Kewirausahaan

 Gavina Tamara

46119010019

V37-GAVINA


Pentingnya Brand Identity Terhadap Kewirausahaan

Didalam konsep marketing brand memiliki nilai yang sangat besar dan melebihi functional benefit yang ditawarkan brand kepada konsumennya.Jadi di dalam sebuah brand terdapat value-value tertentu yang bisa membuat orang loyal terhadap brand tersebut.Value-value itu timbul dan dipahami konsumen karena ada pergerakan yang dilakukan oleh setiap brand di mana pergerakan tersebut berdampak positif bagi banyak orang. 

Brand identity membutuhkan keputusan lebih lanjut mengenai nama,logo,warna,tagline, dan simbol sebuah merek (Kotler,2003). Aaker dan Joachimsthaler dalam Ghodeswar (2008) menyatakan identitas merek merepresentasikan bagaimana sebuah organisasi ingin menunjukkan merek mereka kepada konsumen.

Brand Identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili apa yang dapat dan akan dilakukan oleh sebuah organisasi dari waktu ke waktu (Ghodeswar,2008).Gelder (2005) menyebutkan brand identity adalah suatu kumpulan dari aspek-aspek yang bertujuan untuk menyampaikan merek: latar belakang merek,prinsip-prinsip merek, tujuan dari ambisi merek itu sendiri.

Elemen brand adalah upaya visual bahkan kadangkala fisik yang bertindak mengidentifikasi dan mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen brand formal di antaranya nama,jenis logo, dan slogan bersatu membentuk identitas visual suatu brand atau perusahaan (Kotler & Pfoertsch,2008).

Brand identity sangat dibutuhkan brand identity yang berguna untuk memperkuat karakter dan membantu masyarakat agar lebih mudah mengenali CNTG. Brand identity merupakan suatu konsep yang menjadi dasar dari teori sebuah brand, jika diibaratkan, brand identity adalah nyawa dari sebuah brand. Brand identity memiliki peranan yang sangat penting, selain sebagai identitas suatu produk/jasa.


Referensi: 

Hutomo, Aji & Hatane. S (2020,Mei)ANALISA PENGARUH BRAND IDENTITY TERHADAP BRAND AWARENESS DAN BRAND SATISFACTION BROTHERWOOD DECORATION SURABAYA, Jurnal Manajemen Pemasaran, 121-131

Wirawan, Pratiwi & Setia.U (2019, Januari). PERANCANGAN BRAND IDENTITY BAND COOL AND THE GANG, Jurnal Imajinasi, 13, 58-68

Desember 04, 2022

Identitas Branding untuk Hak Milik Bisnis


@V35-Kamaludin        

Abstrak

        Persepsi merek dari konsumen mempengaruhi untuk mendapatkan kepercayaan merek yang memiliki banyak hal untuk loyalitas merek. Bagi pelaku bisnis, ketika persaingan menciptakan pilihan yang tak terbatas, perusahaan mencari cara untuk terhubung secara emosional dengan pelanggan, menjadi tak tergantikan, dan menciptakan hubungan seumur hidup. Sebuah merek yang kuat menonjol di pasar yang sangat padat. Agar sebuah perusahaan dapat memiliki brand yang kuat, maka dilakukanlah aktifitas membangun merk atau dikenal dengan istilah branding.

Pendahuluan

        Brand sendiri saat ini diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama baik manusia, produk, maupun tempat. Sedangkan branding adalah sebuah kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah brand dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya.Menurut Kotler (2009), branding merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual dengan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. 

Pembahasan

        Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili apa organisasi dapat dan akan lakukan dari waktu ke waktu. (Ghodeswar, 2008). Brand identity mempunyai elemen-elemen yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasi sebuah produk, adapun elemennya ;

  1. Nama Brand
    Nama brand adalah yang pertama dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk.
  2. Logo
    Logo adalah tampilan grafis dari nama brand atau perusahaan. Kekuatan simbol tidak boleh dianggap remeh karena manusia cenderung menjadi lebih mudah menerima citra.
  3. Slogan (Tagline)
    Slogan brand adalah kalimat yang mudah dikenal dan diingat yang seringkali menyertai nama brand dalam program komunikasi pemasaran. Tujuan utama slogan adalah mendukung citra brand.
  4. Kisah Merek
    Kisah dapat menjadi lebih dan lebih penting dalam kehidupan perusahaan. Sebagai suatu konsep, kisah bahkan memenangkan tempat berpijak yang penting dalam perdebatan tentang cara brand masa depan akan dibentuk. 
        Lebih lanjut, Reid (2006) mengemukakan beberapa langkah dalam membentuk brand identity, yaitu sebagai berikut:
  1. Membuat rancangan bisnis, visi dan misi, dan beberapa hal yang menunjukkan bahwa merek tersebut berbeda dengan lainnya.
  2. Melakukan survey atau wawancara kepada masyarakat mengenai persepsi mereka terhadap suatu merek.
  3. Melakukan penelitian terhadap merek pesaing yang memiliki kemiripan.
  4. Membuat logo, tagline, dan hal-hal lainnya yan mendukung dalam pembentukan brand identity.
  5. Melakukan survey secara berkala mengenai persepsi masyarakat terhadap merek tersebut.
        Dalam suatu bisnis yang dijalankan perusahaan, aktivitas branding sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan branding mempunyai banyak fungsi dalam suatu bisnis. Adapun fungsi branding dalam suatu bisnis yaitu ;
  • Sebagai Pembeda
    Fungsi branding dalam suatu bisnis yang pertama adalah sebagai pembeda. Setiap produk yang mempunyai brand yang kuat, maka konsumen akan mudah untuk membedakannya dengan brand perusahaan lain.
  • Untuk Promosi Dan Daya Tarik
    Jika suatu produk memiliki brand kuat dan terkenal, maka hal tersebut akan menjadi daya tarik untuk konsumen. Sehingga, produk akan lebih mudah untuk dipromosikan kepada masyarakat.
  • Membangun Citra Perusahaan
    Fungsi lain dari branding adalah untuk membangun citra perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki citra yang bagus, maka produk dari perusahaan akan mudah dikenal oleh orang lain. Citra yang bagus juga dapat menunjukkan bahwa kualitas produk dari perusahaan tersebut tidak perlu diragukan.
  • Alat Pengendali Pasar
    Setelah aktivitas branding dilakukan, maka produk perusahaan akan memiliki nama yang dikenal. Tentunya, hal ini akan memudahkan perusahaan untuk mengendalikan pasar. Pengendalian pasar ini bisa dilakukan karena masyarakat luas sudah mengenal dan mengingat produk perusahaan dengan baik.
  • Untuk Mempengaruhi Psikologi Konsumen
    Fungsi terakhir branding dalam bisnis adalah untuk mempengaruhi psikologi konsumen. Jika suatu produk sudah memiliki brand yang kuat, maka konsumen akan percaya dan menganggap perusahaan tersebut profesional.
Kesimpulan
        Agar sebuah perusahaan dapat memiliki brand yang kuat, maka dilakukanlah aktifitas membangun merk atau dikenal dengan istilah branding. Nama Brand adalah yang pertama dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk. Untuk membangun suatu brand yang bisa dikenal masyarakat luas, maka butuh waktu yang cukup lama. Berdasarkan hal tersebut, sangat jelas bahwa apa itu branding merupakan wajah dari perusahaan yang penting untuk suatu bisnis.

Daftar Pustaka

Modul Pertemuan 14 Mata Kuliah Kewirausahaan III. 2022. Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Ibnu. (2020, April 16). Apa itu Branding? Berikut Pengertiannya dan Perbedaanya dengan Marketing. Oleh accurate.id dalam : https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-branding/

Analisis Brand Identity

Dhea septiana (@V39-DHEA)




Branding identity adalah wajah dari brand itu sendiri. Berbeda dengan brand yang kami jelaskan diatas, branding identity adalah komponen visual dari sebuah brand itu sendiri. Branding identity mencakup logo, tipografi, warna, kemasan, dan pengiriman pesan.

Sama halnya dengan identitas diri sendiri, konsep brand identity tidak hanya berbicara di sekitar brand, atau visual brand seperti logo, warna, kemasan, dan tipografi. Brand identity juga terbentuk dari berbagai hal dalam brand kamu.

Cara Membentuk Brand Identity

1. Lakukan Market Research

Market research dapat digambarkan sebagai identifikasi sistematis dan objektif, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi untuk tujuan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam pemasaran.

Market research terhadap target pasar yang baik juga dapat membantu kamu dalam menentukan bagaimana brand yang akan dibentuk. Mendefinisikan sifat-sifat ini akan membantu kamu mengetahui bagaimana brand identityyang harus dimiliki agar dapat menarik pelanggan.

2. Gunakan Logo yang Memorable

Logo bisa disamakan sebagai CV dari sebuah perusahaan. Melalui logo kamu bisa menceritakan siapa kamu, bisnis apa yang kamu jalankan, manfaat apa yang akan didapat oleh calon pelanggan, dan hal-hal kecil lainnya. 

Hal itu lah yang membuat logo memiliki makna tersembunyi, baik dari warna, bentuk, atau simbol yang digunakan. Dengan memilih detail yang tepat untuk logo bisnis, kamu dapat menonjolkan karakter dari bisnis yang ingin kamu tunjukkan kepada dunia. Desain logo yang menarik dapat menjadi media branding yang efektif bagi bisnis kamu.

3. Perhatikan Warna yang Kamu Pilih

Setiap warna memiliki banyak arti yang mempengaruhi psikologi, seperti biru yang mengekspresikan suasana tenang, merah kegairahan, dan kuning energi. Bahkan, warna biru yang lebih gelap bisa mengartikan sebuah rasa kepercayaan.

Karena setiap warna memiliki arti psikologinya masing-masing, maka jangan terlalu banyak menggunakan warna dalam satu desain. Tampilkan warna yang paling mewakili desain dari merekmu, pilih beberapa warna utama, tetapi kamu juga dapat memilih warna sekunder untuk digunakan bersama.

4. Menggunakan Tipografi yang Tepat

Setiap brand memiliki karakter dan pesan tersendiri yang mana bisa muncul dan dimunculkan dari pemilihan jenis huruf. Adapun setiap jenis huruf juga memiliki karakter sendiri-sendiri. Seperti halnya manusia, bentuk setiap jenis huruf memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Memilih jenis huruf yang tepat dapat mengeluarkan maksud karakter dari brand tersebut.

Elemen-elemen dalam Brand Identity

Brand Identity memiliki berbagai macam elemen. Jean-Noel Kapferer merupakan salah seorang spesialis dalam hal corporate branding. Kapferer membuat sebuah model bernama “Brand Identity Prism”, yang menunjukkan 6 elemen dari brand identity

1. Physique

Elemen ini paling mudah dikenali karena mengacu pada aspek fisik atau wajah dari sebuah brand seperti logo, merek, warna, bentuk dan lain sebagainya. Sebagai contoh, McDonald dengan tipografi, warna, dan bentuknya.

2. Personality

Mengacu pada karakter dari merek tersebut serta cara mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Seperti McDonald yang memiliki kepribadian yang menyenangkan dan penuh kegembiraan, dengan maskotnya, Ronald McDonald.

3. Relationship

Elemen ini mengacu pada bentuk hubungan antara orang-orang yang ingin disimbolkan oleh brand tersebut. 

4. Culture

Elemen ini mengacu pada prinsip dasar yang menjadi fondasi perilaku sebuah brand

5. Reflection

Reflection merupakan target utama dari brand tersebut, misalnya saja anak-anak hingga senior.

6. Self Image

Elemen ini mengacu pada self image yang dimiliki oleh target pembeli. Sebagai contoh, mereka yang menggunakan produk outdoor bisa membayangkan diri mereka sebagai orang yang aktif di lapangan serta memiliki kondisi fisik yang prima.

Manfaat Brand Identity

1. Target Pasar yang Lebih Luas

Bila kamu berhasil membangun Brand identity yang kuat, maka brand tersebut akan jauh lebih menonjol diantara brand lainnya.

2. Membangun Kepercayaan Konsumen

Jika kamu telah berhasil membangun kepercayaan dari konsumen, brand kamu pasti akan mendapatkan lebih banyak pelanggan yang kembali, termasuk rekomendasi secara gratis dari konsumen kepada orang-orang terdekatnya.

Konsumen akan secara sukarela mempromosikan brandyang kamu jual terhadap orang-orang disekitarnya karena mereka telah memiliki pengalaman yang baik dengan produk atau jasa dari kamu.

3. Loyalitas

Brand identity yang kuat akan menciptakan loyalitas pada para konsumennya.

PENGARUH BRAND IDENTITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI


 Oleh : Ryan Setya Rama (@V17-RYAN)

ABSTRAK

Brand identity adalah salah satu faktor terpenting untuk membentuk persepsi orang-orang terhadap bisnis yang dijalankan. Membentuk persepsi sangatlah penting karena setiap perusahaan tentunya memiliki value yang ingin disampaikan kepada para penggunanya. Selain itu, brand identity juga akan membuat brand perusahaan lebih unik, sehingga dapat digunakan sebagai pembeda dari brand perusahaan lainnya. Brand identity adalah sekumpulan elemen yang terlihat dari suatu merek mulai dari desain, logo, dan warna yang mengidentifikasikan dan membedakan merek di benak konsumen.  Singkatnya brand identity adalah apa yang membuat konsumen langsung mengenali brand perusahaan. Umumnya konsumen akan menghubungkan brand identity dengan produk atau layanan. Elemen-elemen pada brand identity meliputi nama brand, logo, slogan, dan kisah dari merek tersebut.

Kata kunci: Brand Identity, Keputusan, Perusahaan

 

PENDAHULUAN

Merek (brand) adalah aset paling bernilai bagi semua perusahaan di belahan dunia manapun karena brand merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pemilihan produk (Sasmita dan Suki, 2015). Maka dari itu merek sudah menjadi faktor penentu unggulnya produk dibidang industri bisnis. Konsumen dapat mengambil keputusan produk mana yang akan dibeli dengan melihat merek apa yang dipakai serta manfaat apa yang didapatkan oleh produk tersebut.

Brand Identity merupakan asosiasi merek yang unik untuk menunjukkan janji kepada konsumen. Menurut Aaker dan Joachimsthalar dalam Ghodeswar (2008) menyatakan bahwa identitas merek merepresentasikan bagaimana sebuah organisasi (perusahaan) ingin menunjukkan merek mereka pada konsumen. Hal ini menuntut para pemasar untuk terus mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan para konsumen. Karena brand identity dari suatu merek sebuah produk membuat seseorang dikenal melalui kelas sosialnya.

Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili sebuah organisasi dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008). Brand identity adalah sesuatu yang berbentuk dan dapat dirasakan oleh indera-indera. Setiap orang dapat melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, dan melihat pergerakannya. Brand identity menimbulkan pengakuan, memperkuat perbedaan dan membuat ide-ide besar yang dapat diakses. Brand identity mengambil elemen-elemen yang berbeda dan menyatukannya ke dalam seluruh sistem (Wheeler, 2009).

 

PEMBAHASAN

Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili apa organisasi dapat dan akan lakukan dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008).

Elemen brand adalah upaya visual bahkan kadangkala fisik yang bertindak mengidentifikasi dan mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen brand formal seperti nama, jenis logo, dan slogan bersatu membentuk identitas visual suatu brand atau perusahaan (Kotler & Pfoertsch, 2008).

Beberapa elemen brand identity adalah sebagai berikut:

a.      Nama Brand

Nama brand adalah yang pertama dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk.

b.     Logo

Logo adalah tampilan grafis dari nama brand atau perusahaan.

c.      Slogan (Tagline)

Slogan brand adalah kalimat yang mudah dikenal dan diingat yang seringkali menyertai nama brand dalam program komunikasi pemasaran.

d.     Kisah Merek

Kisah dapat menjadi lebih dan lebih penting dalam kehidupan perusahaan. Sebagai suatu konsep, kisah bahkan memenangkan tempat berpijak yang penting dalam perdebatan tentang cara brand masa depan akan dibentuk.

 

Beberapa fungsi utama brand adalah (Surya, 2003:26):

a.        Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti, menciptakan kecenderungan dan mampu menjadikan produk ‘premium’.

b.        Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.

c.        Sebagai aset yang menambah nilai finansial.

d.        Menandakan perubahan kepada audience.

e.        Menanggapi perubahan audience.

f.         Mengkomunikasikan kembali nilai-nilai instansi atau perusahaan pada masyarakat.

g.        Memerangkati moral orang-orang didalam lingkunagn perusahaan.

h.        Mengabsahkan momentum untuk seuah pernyataan jangka panjang.

i.         Menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.

 

Lebih lanjut, Reid (2006) mengemukakan beberapa langkah dalam membentuk brand identity, yaitu sebagai berikut:

a.      Membuat rancangan bisnis, visi dan misi, dan beberapa hal yang menunjukkan bahwa merek tersebut berbeda dengan lainnya.

b.      Melakukan survey atau wawancara kepada masyarakat mengenai persepsi mereka terhadap suatu merek.

c.      Melakukan penelitian terhadap merek pesaing yang memiliki kemiripan.

d.      Membuat      logo,    tagline,   dan   hal-hal lainnya   yang mendukung dalam pembentukan brand identity.

e.      Melakukan survey secara berkala mengenai persepsi masyarakat terhadap merek tersebut.

 

KESIMPULAN

Brand mengandung sebuah nilai yang mencerminkan nama, simbol, desain atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan sebuah kualitas atau pelayanan dari sebuah perusahaan. Brand mengandung sebuah nilai kualitas yang didapatkan dari sebuah barang atau jasa berdasarkan pengalaman penggunaan pada satu produk atau lebih. Brand identity adalah kumpulan semua elemen yang diciptakan perusahaan untuk menggambarkan citra yang tepat bagi konsumennya. Seorang pelanggan akan mempertimbangkan brand yang ingin dibeli. Elemen-elemen dari brand identity terdiri dari nama brand, logo, slogan, dan kisah dari merek tersebut. Karena brand identity memiliki fungsi utama, salah satunya yaitu menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ghodeswar, Bhimrao M, 2015, Building Brand Identity in Competitive Markets: a Conceptual Model, Emerald Insight, journal.

Hidayat, Atep Afia. 2022. Modul Pembelajaran: Growth, Stability, Consistency, Pride, and Noble Activities. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Qoniatuzzahidah, dkk, 2015, Perancangan Visual Brand Identity Hanifa Bakery and Chocolate di Semarang, http:// eprints.dinus.ac.id/16963/1/jurnal_16179.pdf.

Rustan, Surianto, 2009, Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wheeler, Alina, 2009, Designing Brand Identity, Canada: Hoboken.

STRATEGI MEMPERKUAT BRAND IDENTITY UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN


Oleh: Fhiladelvia (@V25-Fhiladelvia)

ABSTRAK

Brand identity adalah "wajah" perusahaan, di mana penilaian pertama yang memengaruhi minat konsumen dimulai dari identitas merek. Ketika sebuah perusahaan memiliki ciri khas yang tercermin dalam identitasnya, konsumen lebih mudah mengenali karakteristik produk perusahaan tersebut. Elemen brand identity terdiri dari nama brand, logo, slogan dan kisah merek. Banyak strategi yang dapat diterapkan untuk menguatkan brand identity, diantaranya yaitu brand positioning, riset pasar dan competitor, desain dan warna logo, komunikasi dengan konsumen dan sebagainya. Brand identity ini penting sekali bagi sebuah bisnis untuk membangun loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis yang dikembangkan.

Kata Kunci: brand, identitas bisnis


PENDAHULUAN

Tingkat persaingan bisnis di Indonesia sangat ketat. Hal ini terjadi karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tercapai. Pada dasarnya, semakin banyak pesaing, maka semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Dewasa ini, konsumen sangat sulit di jaga kesetiaannya, mengingat banyak sekali konsumen yang lebih teliti, lebih menuntut, lebih pintar untuk memilih produk atau pun jasa dengan kualitas terbaik dan harga termurah, serta sangat sulit untuk dipuaskan keinginannya oleh perusahaan. Konsumen tidak hanya berperan sebagai pembeli dari sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, namun konsumen juga berperan sebagai sumber penghasilan tetap apabila ia melakukan pembelian yang berulang dan rutin. Untuk mencapai loyalitas konsumen secara konstan, perusahaan membedakan dirinya melaui identitas merek. Identitas merek dikatakan sebagai karakteristik khas dari sebuah merek. Konsumen dapat mengambil keputusan produk mana yang akan dibeli dengan melihat merek apa yang dipakai serta manfaat apa yang didapatkan oleh produk tersebut.

PEMBAHASAN

A. Identitas Brand

Idetitas brand atau brand identity adalah suatu nama yang menggambarkan janji kepada konsumen. Identitas brand perlu untuk berresonasi dengan konsumen agar menjadi efektif. Identitas brand juga merupakan sesuatu yang menjadi pembeda dengan merek perusahaan lain dan menggambarkan suatu kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi suatu perusahaan kedepannya.

Elemen brand adalah upaya visual bahkan kadangkala fisik yang bertindak mengidentifikasi dan mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen brand formal seperti nama, jenis logo, dan slogan bersatu membentuk identitas visual suatu brand atau perusahaan. (Kotler & Pfoertsch, 2008). Beberapa elemen brand identity adalah sebagai berikut:

  1. Nama Brand, merupakan yang pertama dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk. Nama yang dipilih dengan baik untuk suatu perusahaan, produk, atau jasa dapat menjadi aset berharga, seperti halnya brand itu sendiri. Nama brand akan digunakan dalam segala bentuk komunikasi antar perusahaan dengan konsumen prospektifnya (Kotler & Pfoertsch, 2008).
  2. Logo, merupakan tampilan grafis dari nama brand atau perusahaan. Kekuatan simbol tidak boleh dianggap remeh “karena manusia cenderung menjadi lebih mudah menerima citra dan simbol dibanding yang lainnya, logo yang kuat dapat memberi kohesi dan membangun kesadaran identitas brand, memudahkan pengenalan dan ingatan kembali” (Kotler & Pfoertsch, 2008).
  3. Slogan (Tagline), merupakan kalimat yang mudah dikenal dan diingat yang seringkali menyertai nama brand dalam program komunikasi pemasaran. Tujuan utama slogan adalah mendukung citra brand yang diproyeksikan oleh nama dan logo brandAdanya identitas brand memberikan persepsi yang khas dari perusahaan untuk konsumen agar dapat mengenal suatu produk yang telah ditawarkan kualitasnya. Brand adalah petunjuk yang digunakan oleh konsumen. (Kotler & Pfoertsch, 2008).
  4. Kisah Merek. Kisah dapat menjadi lebih dan lebih penting dalam kehidupan perusahaan. Sebagai suatu konsep, kisah bahkan memenangkan tempat berpijak yang penting dalam perdebatan tentang cara brand masa depan akan dibentuk.

B. Pentingnya Brand Identity

1. Kepribadian
Identitas merek adalah representasi visual dari nilai-nilai dan “kepribadian” merek bisnis. Desain identitas pada dasarnya menentukan nada merek, dan dapat digunakan untuk membangkitkan perasaan tertentu pada audiens. Identitas merek harus dirancang untuk mengomunikasikan pesan perusahaan secara keseluruhan dan mempromosikan tujuan bisnis.

2. Konsistensi
Mengembangkan identitas merek memungkinkan terciptanya pesan yang konsisten di semua materi pemasaran. Setiap bagian harus berbagi gaya inti dan elemen desain yang sama untuk membuat paket branding yang kohesif.

3. Diferensiasi       
Identitas merek membantu perusahaan lebih unggul dari persaingan dan memposisikan merek dengan benar. Mengembangkan desain identitas yang kreatif dan profesional dapat membantu bisnis lebih unggul dihadapan pelanggan potensial di pasar.

4. Kesadaran
Menciptakan identitas merek memastikan bahwa merek Anda berada di depan dan di tengah semua materi pemasaran, sehingga membantu meningkatkan kesadaran merek. Semakin banyak tempat merek Anda muncul, semakin terhubung dengan konsumen dan semakin diingat.

5. Loyalitas
Identitas merek yang efektif dapat membantu membangun loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap merek karena memungkinkan pelanggan membuat hubungan antara produk dan perusahaan.

C. Strategi Membangun Brand Identity

Setiap perusahaan pasti memiliki brand. Dalam meningkatkan reputasi suatu brand adalah hal yang tidak mudah. ada beberapa strategi yang harus diperhatikan ketika ingin meningkatkan suatu brand, yaitu sebagai berikut:

  1. Barang harus berkesan dan unik
  2. Konsisten dalam meningkatkannya
  3. Brand tidak boleh sama dengan perusahaan lain
  4. Berhubungan atau Interaksi
  5. Komunikasi dilakukan secara langsung

Reid (2006) mengemukakan beberapa langkah dalam membentuk brand identity, yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat rancangan bisnis, visi dan misi, dan beberapa hal yang menunjukkan bahwa merek tersebut berbeda dengan lainnya.
  2. Melakukan survey atau wawancara kepada masyarakat mengenai persepsi mereka terhadap suatu merek.
  3. Melakukan penelitian terhadap merek pesaing yang memiliki kemiripan.
  4. Membuat logo, tagline, dan hal-hal lainnya yang mendukung dalam pembentukan brand identity.
  5. Melakukan survey secara berkala mengenai persepsi masyarakat terhadap merek tersebut.

Selain strategi diatas, terdapat juga enam poin penting dalam menciptakan brand identity yang kuat, konsisten, dan menarik, antara lain:

1. Brand positioning harus jelas
Bagian pertama dalam menciptakan identitas merek adalah menentukan tujuan dan posisi merek bisnis. Brand Positioning mengatakan apa produk yang ditawarkan dan mengapa produk tersebut adalah pilihan yang lebih baik daripada pesaing. Ini menginformasikan strategi perusahaan saat membuat logo, memutuskan palet warna, dan lainnya.

2. Riset pasar dan kompetitor secara menyeluruh
Saat ingin memulai bisnis, wirausahawan perlu mengetahui adakah bisnis serupa di luar sana. Jika telah melakukan riset, tentunya akan lebih mudah dalam Menyusun strategi dan konsep sehingga dapat lebih tepat dalam mengolah perbedaan pada bisnis yang dibuat dengan kompetitor.

3. Konsistensi
Konsistensi sangat dibutuhkan untuk memudahkan konsumen kamu mengingat brand. Jika tidak konsisten atau sering mengubah gaya atau ciri khas bisnis, maka konsumen akan sulit mengingatnya bahkan mungkin mereka merasa bingung dan aneh.

4. Logo bukan satu-satunya elemen brand identity
Logo memang memiliki peran tersendiri dalam mengembangkan brand identity yang dapat membuat konsumen dengan mudah mengenali bisnis kamu. Namun logo bukan satu-satunya elemen penting untuk mengembangkan identitas brand. Perlu elemen lain yang tak kalah penting untuk membangun identitas. Misal, cara menyapa pelanggan, cara melayani pelanggan.

5. Palet warna yang menarik
Pemilihan warna logo juga sangat penting dalam brand identity. Setiap warna memiliki arti psikologi, seperti warna biru yang menunjukkan ketenangan dan warna merah serta kuning yang mengungkapkan gairah dan energi. Bergantung pada warna atau warna warna yang digunakan, emosi itu dapat disesuaikan.

6. Menampilkan ciri khas
Ciri khas merupakan hal yang perlu dikedepankan dalam membentuk brand identity. Ingatan yang lekat dalam benak pelanggan sehingga mereka mau melakukan repeat order.


KESIMPULAN

Dengan demikian, kesuksesan sebuah bisnis dapat dilihat berdasarkan bagaimana bisnis atau produk yang ditawarkan tersebut dipandang unik oleh masyarakat atau konsumen. Lebih dari sekedar pemasaran, branding merupakan keseluruhan efek yang menciptakan identitas tak terlupakan oleh konsumen. Apabila sebuah brand sudah memiliki brand identity yang kuat, pasti akan mudah dikenali oleh banyak orang. Bahkan, konsumen bisa menjadi sangat loyal karena telah memiliki persepsi yang baik terhadap brand tersebut.

Jadi, selain menjadi pembeda dari kompetitor, brand identity juga dapat menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan customer loyalty.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ibnu. (2020, Desember 1). Brand Identity: Pengertian, Manfaat Dan Tips Dalam Membangunnya. Retrieved from accurate.id.

Oscario, A. (2013). Pentingnya Peran Logo dalam Membangun Brand. Humaniora4(1), 191-202.

Zullaihah, R., & Setyawati, H. A. (2021). Analisis Pengaruh Iklan, Identitas Merek, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi (JIMMBA)3(1), 169-184.

Mengidentifikasi Identitas Merek dengan Citra Merek

 

Abstrak
Semua komponen yang terkait dengan produk, layanan, perusahaan, atau orang adalah “brand identity” atau “identitas merek”. Identitas merek sangat berpengaru terhadap citra merek karena dalam identitas merek terdapat warna, logo, tagline yang dijelaskan oleh perusahaan. Citra merek memiliki 3 kategori dan Identitas merek memiliki 3 prinsip utama.
Kata Kunci: Identitas Merek, Citra Merek

PENDAHULUAN
    Merek dapat menambah image sebuah produk. Konsumen cenderung memilih produk yang bermerek karena lebih bisa dipercaya dan merasa aman. Identitas merek dikatakan sebagai karakteristik khas dari sebuah merek. Identitas merek terdiri atas nama, logo, slogan suatu merek yang menggambarkan citra perusahaan atau produk tersebut. Dengan demikian identitas merek dapat diartikan sebagai persepsi merek yang khas dari sebuah perusahaan yang ingin disampaikan perusahaan sehingga membentuk persepsi konsumen mengenai merek tersebut.
    Semua komponen yang terkait dengan produk, layanan, perusahaan, atau orang adalah “brand identity” atau “identitas merek”. Beberapa item ini adalah nama, logo, nada, tagline, jenis huruf, dan bentuk yang membuat daya tarik. Identitas merek adalah kategori yang terpisah dari citra merek.
    Identitas merek harus menjadi pesan yang konsisten diterima oleh audiensnya. Jika sebagian dari identitas merupakan warna tertentu, konsistensi warna sangat penting dalam menjaga identitas produk. Identitas harus sesuai dengan gambar yang diproyeksikan ke publik.

PEMBAHASAN
    Identitas merek merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu memiliki resonansi dengan consume. Hal ini bertujuan untuk dapat membedakan merek dengan pesaing, serta dapat menjelaskan apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menjaga keberlanjutannya.
    Konsepsi identitas merek mencakup segala sesuatu yang membuat merek bermakna dan unik. Merek mencakup karakteristik barang serta serangkaian elemen lainnya, yang memerlukan identitas merek.
    Citra merek merupakan serangkaian asosiasi yang ada dalam benak konsumen terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi menjadi suatu makna. Citra merek dapat diukur melalui tiga kategori:

  1. Favorability of brand association
    Suatu merek menciptakan sikap yang positif jika atribut dan manfaat merek tersebut dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  2. Strength of brand association
    Asosiasi yang terbentuk dari informasi yang masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image
  3. Uniqueness of brand association
    Merek yang unik dan menarik mampu menimbulkan asosiasi yang kuat di dalam pikiran pelanggan

Prinsip-prinsip utama identitas merek adalah:

  1. Komunikasi tidak hanya menjadi pasokan informasi yang penting tetapi perjuangan sehari-hari untuk tetap didengar dan terlihat, yang merupakan prasyarat daya tahan;
  2. Merek harus bereaksi secara memadai terhadap perubahan yang merupakan prasyarat pemahaman;
  3. Merek harus mencerminkan manfaat dan harapan konsumen.

Kunci identitas yang kuat meliputi:

  • Berbeda: Ini menonjol di antara pesaing dan menarik perhatian orang.
  • Mudah diingat: Ini membuat dampak visual. (Pertimbangkan Apple: Logonya sangat mudah diingat sehingga hanya menyertakan logo — bukan nama mereka — pada produk mereka.)
  • Skalabel dan fleksibel: Dapat tumbuh dan berkembang bersama merek.
  • Kohesif: Setiap bagian melengkapi identitas merek.
  • Mudah diterapkan: Sangat intuitif dan jelas untuk digunakan oleh desainer.

Tips untuk mengembangkan Identias Merek:

  1. Menjual merek bukan produk
  2. Merek harus mencerminkan produk yang sebenarnya
  3. Menekankan peran besar seni dan salinan dalam membentuk brand identity 
  4. Tidak masalah untuk mengubah merek atau rebranding
  5. Jangan menipu konsumen.

KESIMPULAN
    Merancang brand identity yang sukses membutuhkan banyak kerja keras dan kolaborasi. Untuk menjaga bisnis tetap pada rencana yang sama dan memberdayakan tim untuk melakukan pekerjaan terbaik, pastikan karyawan terdidik, terinspirasi dan memiliki alat yang mereka dibutuhkan.
    Identitas merek berpengaruh terhadap citra merek. Dimana berarti warna, logo, tagline yang dijelaskan oleh perusahaan memiliki pengaruh terhadap peningkatan citra merek.

Daftar Pustaka

Zebuah, A. J. (2018). ANALISIS IDENTITAS MEREK, LOYALITAS MEREK, CITRA MEREK, DAN KEPERCAYAAN MEREK TOYOTA. Jurnal Manajemen Pemasaran, 12(2).

Zullaihah, R., & Setyawati, H. A. (2021). Analisis Pengaruh Iklan, Identitas Merek, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Pada Pengguna Smartphone Merek Oppo di Kebumen). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(1).