Juni 01, 2016

Belajar dari Proses, Melihat Peluang, dan Memecah Karang

Menjadi seorang entrepreneur bukan lah hal mudah, tetapi bukan juga hal yang sulit. Entrepreneur adalah seni yang penuh dengan proses yang ber-mindset tentang tujuan. Seorang entrepreneur bisa diibaratkan
seperti seorang pendaki, mereka punya tujuan, tetapi proses yang dilalui tidak lah mudah, ada jatuh bangun di sana, ada keringat yang terkuras, ada tangis dan tawa yang dilewati, juga malam-malam dalam hening penuh renungan. Saat ini, entrepreneur adalah milik anak-anak muda, banyak sekali anak-anak muda yang memulai usaha mereka sejak masih sekolah dan berhasil bahkan sebelum tamat kuliah, atau bahkan tidak kuliah sama sekali. Di luar negeri, yang paling terkenal sebut saja satu, Mark Zuckerberg pendiri Facebook, yang memulai bisnis start-upnya sejak di bangku kuliah bersama temannya. Di dalam negeri pun tidak kalah, seperti halnya Theresia Deka Putri, Nicholas Kurniawan, dan Hamzah Izzulhaq yang tampil di acara KickAndy, yang memulai usaha mereka dari usia sangat muda hingga sukses bahkan di usia yang belum mencapai usia dewasa.


Theresia Deka Putri memiliki bisnis kopi Luwak Lanang yang produknya telah terbang dieksporkan ke luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, Cina, dan Polandia. Perempuan Jawa Timur berusia 25 tahun ini sudah sejak di bangku sekolah belajar berjualan. Sebelum perusahaan kopinya menjadi sebesar ini, Putri pernah merasakan yang namanya kerugian besar, di mana ia ditipu hingga nilai uang yang sangat besar hingga ratusan juta rupiah bahkan mencapai milyaran. Namun, karena kegigihan dan ikhtiarnya, Putri mampu bangkit dan kembali berlari hingga sekarang memiliki perusahaan kopi yang sukses bahkan telah memiliki kebun kopi sendiri.

Tidak beda jauh dari cerita Putri, Nicholas Kurniawan yang baru menginjak usia 20 tahun ini telah memiliki usaha ikan hias yang telah mengekspor hingga hampir ke seluruh penjuru dunia. Nicholas, yang mulai belajar berbisnis sejak kelas satu di sekolah dasar ini, mampu melihat peluang penjualan ikan hias yang dinilainya punya nilai jual yang tinggi dan bisa dimanfaatkan dengan internet, berbeda dengan para penjual ikan hias di Indonesia pada umumnya. Bagi Nicholas, ikan yang mati akan mengikuti air, sedangkan ikan yang mewah adalah yang melawan arus, sama halnya seperti pengusaha yang ingin sukses maka harus lah seperti ikan yang melawan arus, yaitu yang berani, pantang menyerah, dan berbeda.

Yang tidak kalah mencengangkan adalah dari pemuda berusia 19 tahun bernama Hamzah Izzulhaq yang telah sukses berbisnis bimbel dan furniture. Hamzah yang terbilang masih sangat muda ini telah merasakan sepahit-pahitnya proses menjadi pengusaha sukses. Gagal dan kekecewaan telah diicipnya, namun semua itu tidak menyurutkan semangatnya hingga seperti sekarang ini.

Dari ketiga pengusaha muda yang diceritakan di atas, bisa kita ambil hikmahnya, bahwa untuk menjadi seorang pengusaha diperlukan fisik, iman, dan mental yang kuat. Selain itu, kejelian untuk melihat peluang bisnis adalah salah satu kuncinya, bagaimana menembus peta persaingan maupun melewati tantangan-tantangan yang ada. Entrepreneur tidak lah mengikuti arus, entrepreneur justru menembus arus.


Sumber:
KickAndy Show

diambil dari blog pribadi : bentrepreneurthing.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar