Banyak orang yang kini
mengembangkan budidaya ikan yang paling menguntungkan sebagai salah satu
peluang usaha dengan prospek yang bagus ke depannya.
Usaha budi daya ikan juga bisa dijalani oleh setiap orang dari berbagai profesi, mulai dari karyawan, guru, hingga pekerja apapun bisa menjalankan usaha budidaya ikan yang paling menguntungkan. Apabila Anda tertarik menjalankan usaha ini, tentu hal yang pertama kali harus Anda persiapkan adalah kolam ikan untuk peternakan ikan tersebut. Anda juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang masih kosong untuk dijadikan kolam ikan.
Usaha budi daya ikan juga bisa dijalani oleh setiap orang dari berbagai profesi, mulai dari karyawan, guru, hingga pekerja apapun bisa menjalankan usaha budidaya ikan yang paling menguntungkan. Apabila Anda tertarik menjalankan usaha ini, tentu hal yang pertama kali harus Anda persiapkan adalah kolam ikan untuk peternakan ikan tersebut. Anda juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang masih kosong untuk dijadikan kolam ikan.
Peluang bisnis ikan air tawar menjadi semakin menggiurkan,
pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg
per tahun. Memang, sebagian besar konsumsi ikan saat ini masih dipasok oleh
hasil perikanan tangkap atau ikan laut. Namun diramalkan pada tahun 2018
produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Bahkan tahun
2021 kebutuhan ikan air tawar akan menyentuh angka 172 juta ton per tahun, naik
lebih dari 15 persen dari kebutuhan rata-rata saat ini. Angka-angka tersebut
dirilis oleh Badan Pangan PBB tahun 2011.
Mengapa demikian, karena perikanan tangkap yang ada saat ini sudah
overfishing. Sehingga ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak
ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada
lagi ikan untuk ditangkap. Dengan kata lain, tidak ada lagi menu seafood di
piring kita! Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia
diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai subtitusi ikan
laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut untuk berkembang
biak.
Aspek budidaya ikan air tawar
Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi.
Berikut sekilas tipe-tipe cara budidaya dan analisis finansial masing-masing ikan tersebut:
Ikan mas, secara umum komersialisasi budidaya ikan dibagi dua segmen, yaitu pembibitan dan pembesaran. Termasuk dalam budidaya ikan mas. Proses pembibitan ikan mas, diluar persiapan indukan memakan waktu 5-7 hari hingga dihasilkan larva. Kemudian larva dibesarkan sampai larva tersebut berukuran 5 cm atau bobot sekitar 2,5 gram . Tahap tersebut membutuhkan waktu kira-kira satu bulan.
Kemudian ikan dijual kepada peternak pembesaran. Pembesaran untuk ikan mas ada dua segmen yaitu, dari bibit berukuran 2,5 gram menjadi ikan ukuran 50 gram. Waktu yang dibutuhkan satu bulan. Kemudian pembesaran untuk konsumsi, yaitu dari ukuran 50 gram atau 20 ekor per kg menjadi 4 ekor per kg. Untuk tahap ini membutuhkan waktu 3 bulan.
Ikan lele, setelah lele berhasil dikawinkan akan didapatkan larva ikan, jumlahnya berbeda-beda untuk setiap jenis ikan lele. Ikan lele lokal akan menghasilkan sekitar 4000 telur yang siap menjadi larva, ikan lele sangkuriang menghasilkan 30.000 -40.000 telur. Penetasan telur menjadi larva membutuhkan waktu 1-2 hari. Kemudian perlu waktu sekitar 7 hari lagi agar larva kuat untuk dipindahkan. Setelah larva jadi, dibutuhkan waktu hingga 1-2 bulan untuk membesarkan ikan lele hingga berukuran 5-10 cm.
Pembesaran ikan lele dimulai dari ukuran 5-10 cm, tetapi saat ini cukup sulit mendapatkan bibit ukuran 10 cm. Untuk membesarkan lele dari jenis sangkuriang sampai ukuran konsumsi, 9-10 ekor per kg, dibutuhkan 60 hari. Rasio pakan menjadi daging untuk jenis lele sangkuriang sangat tinggi, bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele.
Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi.
Berikut sekilas tipe-tipe cara budidaya dan analisis finansial masing-masing ikan tersebut:
Ikan mas, secara umum komersialisasi budidaya ikan dibagi dua segmen, yaitu pembibitan dan pembesaran. Termasuk dalam budidaya ikan mas. Proses pembibitan ikan mas, diluar persiapan indukan memakan waktu 5-7 hari hingga dihasilkan larva. Kemudian larva dibesarkan sampai larva tersebut berukuran 5 cm atau bobot sekitar 2,5 gram . Tahap tersebut membutuhkan waktu kira-kira satu bulan.
Kemudian ikan dijual kepada peternak pembesaran. Pembesaran untuk ikan mas ada dua segmen yaitu, dari bibit berukuran 2,5 gram menjadi ikan ukuran 50 gram. Waktu yang dibutuhkan satu bulan. Kemudian pembesaran untuk konsumsi, yaitu dari ukuran 50 gram atau 20 ekor per kg menjadi 4 ekor per kg. Untuk tahap ini membutuhkan waktu 3 bulan.
Ikan lele, setelah lele berhasil dikawinkan akan didapatkan larva ikan, jumlahnya berbeda-beda untuk setiap jenis ikan lele. Ikan lele lokal akan menghasilkan sekitar 4000 telur yang siap menjadi larva, ikan lele sangkuriang menghasilkan 30.000 -40.000 telur. Penetasan telur menjadi larva membutuhkan waktu 1-2 hari. Kemudian perlu waktu sekitar 7 hari lagi agar larva kuat untuk dipindahkan. Setelah larva jadi, dibutuhkan waktu hingga 1-2 bulan untuk membesarkan ikan lele hingga berukuran 5-10 cm.
Pembesaran ikan lele dimulai dari ukuran 5-10 cm, tetapi saat ini cukup sulit mendapatkan bibit ukuran 10 cm. Untuk membesarkan lele dari jenis sangkuriang sampai ukuran konsumsi, 9-10 ekor per kg, dibutuhkan 60 hari. Rasio pakan menjadi daging untuk jenis lele sangkuriang sangat tinggi, bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar