Juni 22, 2016

Enterpreneurship is My Passion

     Hidup adalah perjalanan, yang penuh dengan pilihan- pilihan jalan. Dan namanya juga ‘pilihan’, artinya tidak ada pilihan yang benar-benar saltot alias salah total. Setiap pilihan akan datang bersama dengan keuntungan, kekurangan, dan konsekuensinya sendiri- sendiri. Misalnya, dari Jakarta mau ke Bandung. Musti lewat mana dan pakai apa yang paling ‘tepat’? Tentu yang disebut pilihan yang ‘tepat’ itu sendiri sangat tergantung pada proses yang mau kita lewati. Mau sangat cepat dan tidak perduli pemandangan? Pakai pesawat aja. Mau cepat, tapi mau sambil menikmati cemilan bin melihat kiri kanan? Pakai mobil, lewat tol Cipularang. Mau santai, melihat pemandangan bukit, beli gulali, dan serasa piknik? Lewat puncak deh. Mau instan, merem, dan pas melek mendadak sudah sampai di Bandung? Nah ini sih sepertinya musti pake jin. Dan masing- masing pilihan jalan ini ada konsekuensinya sendiri- sendiri. Pakai pesawat, mahal. Pakai mobil lewat tol, siap- siap macet di akhir minggu. Mau lewat puncak, siap- siap terlambat sampai di Bandung, dan keserempet di tanjakan. Mau pakai jin, siap- siap masuk neraka. Hal yang sama, juga ada dalam dunia kerja dan karier!

     Ada tiga pilihan jalan yang bisa diambil seorang passionpreneur, dan tidak ada jalan yang ‘paling’ baik, ‘paling tepat’, atau ‘paling benar’, karena semuanya bisa bikin kaya dan sukses. Tinggal apa tujuan kita, dan bagaimana keinginan kita untuk menjalani prosesnya.
Yang harus ditekankan, bahwa passionpreneurs adalah mereka yang selalu menciptakan potensi dari passion mereka. Artinya, yang manapun jalan pilihan Anda, pastikan Anda membangun karier sesuai passion dan dalam profesi yang Gue Banget.
Passionpreneurs harus dengan jiwa kreatif, mendorong batasan- batasan profesinya lebih jauh, lebih luas, dan lebih baik dari kondisinya saat ini! Kata“passion” belakangan menjadi tren dalam banyak percakapan. Passiondapat diartikan sebagai gairah. Secara luas, passion memiliki arti sebagai suatu energi dalam diri yang membuat manusia menjadi lebih bersemangat menjalani hidup dan terus aktif bekerja
Menjadi passion preneur itu melihat sesuatu dengan cara pandang yang berbeda. Dan meskipun sudah cape dalam menjalani suatu usaha mereka tidak menyerah, karena mereka punya passion dan akan terus berusaha sampai akhir. Gak ada passion gak ada entrepreneur. Untuk menjadi passionpreneur is about yourself, your skill, your hobby. Yang pasti harus ada kemauan dari diri kita sendiri. Dan terus berusaha.
Disamping itu juga, Brand dalam suatu usaha itu sangat penting. Karena gak bisa dipungkiri, orang-orang ketika membeli sesuatu itu mereka lihat dari brand nya terlebih dahulu, bagus atau tidak, berkualitas atau tidak. CiptakanBRAND yang menurutmu bisa mengembangkan usaha mu kedepannya. Ada yang bilang It’s not about the product, it’s about your brand. Ya jadi brand itu sangat penting dalam berwirausaha.

     Pandit Sukmawinata menganggap bahwa untuk menjadi seorang wirausahawan, yang paling penting adalah memiliki sebuah passion.
     Passion sendiri adalah suatu bentuk emosi yang men-drives visi setiap individu. Tanpa passion tidak akan ada yang namanya entrepreneur dan tanpa visi atau pandangan tidak akan ada passion. Jadi, entreprenuer itu sebenarnya adalah hubungan antara passion dan vision yang saling berkaitan. Maka, entrepreneur bisa disebut juga passionpreneur.

     Menjadi seorang passionpreneur itu sama saja menjadi diri sendiri. Karenapassion datangnya dari diri sendiri. Seorang entrepreneur harus tahu passion-nya sendiri itu apa, harus mengenal dirinya sendiri, sebelum terjun menjualkan produk/diri ke pasaran. Kunci sukses dari sebuah menjual sebuah produk berdasarka uraian Pandit Sukmawinata, antara lain:


1. Passion
2. Packaging (Kemasan)
3. Brand
4. Storytelling

     Jika packaging dan brand ini mampu dibungkus dengan baik oleh para entrepreneur, maka nilai produk yang dijual akan lebih mahal dan berkelas. Sedangkan, kegunaan dari storytelling sendiri adalah untuk membuat kedekatan intim produk dengan masyarakat dari cerita yang ditawarkan oleh produk yang dijual, dalam era modern yang serba internet ini, storytelling juga berfungsi dalam reputasi search engine. Dalam menjualkan suatu produk selain brand yang ditawarkan, entrepreneur pun harus mampu memposisikan diri di masyarakat dan membuat perbedaan dari yang produk-produk lain, baik itu dari inovasi maupun storytelling produk tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar