kewirauasahaan
adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal, jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan
kebebasan pribadi dan lingkungan yaitu yang di sekitar kita.
Oleh
karena faktor lingkungan yang berbeda-beda, maka bentuk usaha dan cara
pembentukkannya juga berbeda-beda. Tidak ada jalur tunggal dalam membentuk dan
mengembangkan kewirausahaan untuk menuju sukses.
1. Kewirausahaan
dan Lingkungan Global
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya
berupa gerak
perubahan
dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik
dalam
skala nasional, regional maupun global.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan, baik yang
bergerak dalam aktivitas lokal maupun global adalah terjadinya berbagai
perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1.
Produk-produk baru yang dilempar ke
pasar oleh pesaing,
2.
Perkembangan teknologi komputer dan
informasi
3.
Perkembangan teknologi barang
substitusi
4.
Berbagai penemuan baru
5.
Adaptasi teknologi yang siap pakai
6.
Strategi perkembangan teknologi
nasional
7.
Pengeluaran biaya R&D oleh
perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan di dalam satu industri
8.
Siklus hidup suatu produk (product
life cycle)
9.
Terobosan-terobosan yang dapat
meningkatkan produktivitas yang lebih baik di bidang input, pengolahan dan
pemasaran
10.
Berbagai ramalan pengembangan
teknologi di masa depan
2.
Kewirausahaan Sebagai Pemicu Perekonomian Negara
Kontribusi sektor swasta (perusahaan kecil/UKM maupun perusahaan
besar) dalam pembangunan ekonomi tidak bisa disangsikan lagi.
Ada 4 (empat) keunggulan yang dimiliki wirausahawan dalam
mendukung perekonomian negara, yaitu :
·
Mendorong pertumbuhan ekonomi
·
Meningkatkan produktivitas
·
Menciptakan teknologi produk dan
jasa
·
Menciptakan perubahan dan kompetisi
Dalam
upaya memicu pertumbuhan ekonomi dan sekaligus mempengaruhi kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat, wirausaha melakukan berbagai kegiatan sebagai
berikut:
· Menciptakan lapangan pekerjaan
· Meningkatkan kualitas hidup
· Meningkatkan pemerataan pendapatan
· Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan
produktivitas nasional
· Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pembayaran pajak.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa dalam menumbuh-kembangkan kewirausahaan dengan baik, yaitu:
a.
Pembinaan UKM dan Bagi-bagi Modal Belas Kasihan.
b.
Pribumisasi Usahawan Yang Gagal.
c.
Usaha-usaha Kecil Umumnya gagal Menjadi Usaha Besar.
3.
Kebersamaan, Etika & Tanggung Jawab
Sosial
Kebersamaan merupakan keselarasan hubungan dan komunikasi yang
baik antara pihak pengusaha dengan pihak-pihak internal organisasi dan
pihak-pihak eksternal organisasi dengan prinsip saling menguntungkan.
Etika berkenaan dengan tindakan benar dan salah, atau berkenaan
dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Tanggung jawab sosial adalah
kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan
melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Maka wirausaha
atau perusahaan perlu memberikan konstribusi terhadap perbaikan dan
kesejahteraan sosial masyarakat, dengan tidak hanya semata-mata
mempertimbangkan keuntungan ekonomi.
4.
Kejujuran dan Kedermawanan
“ Pedagang yang jujur sederajat dengan nabi, syuhada, dan, orang
shaleh diakherat kelak (hadist) ” Hadist tersebut merupakan suatu kabar gembira
bagi para pedagang maupun wirausaha yang jujur. Bukan saja dijanjikan kehidupan
yang sejajar para nabi, orang shaleh dan syuhada di akhirat, pedagang yang
jujurpun dapat menikmati buah kejujurannya di dunia. Arifin Noor, pendiri Harifani Group, perusahaan yang
memiliki bisnis mulai dari penjualan karpet, air isi ulang, Bakmi Tebet, Solo
Banjar, dan Paliat (masakan khas Tanjung Tabalong), mengatakan bahwa ” dengan
mengutamakan kejujuran dalam berbisnis akan sangat mendorong kemajuan dalam
berbisnis ”. Dalam berbisnis Arifin Noor, dilandasi nilai-nilai religius
(kejujuran dan kedermawanan) menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berbisnisnya.
Maka tak jarang, penghasilan yang ia dapatkan dari berbisnis ia kembalikan
kepada masyarakat yang membutuhkan.
5.
Kebersamaan dan
Etika Bisnis
Dengan menerapkan kebersamaan secara
total (intern dan ekstern) maka kegiatan usaha akan mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak.
Apabila etika bisnis menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak di berbagai kegiatan usaha, serta diterapkan dengan benar, maka akan mencerminkan kualitas dan image perusahaan yang bersangkutan. Menerapkan asas kebersamaan dan menjalankan etika bisnis secara total, akan menghasilkan:
Apabila etika bisnis menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak di berbagai kegiatan usaha, serta diterapkan dengan benar, maka akan mencerminkan kualitas dan image perusahaan yang bersangkutan. Menerapkan asas kebersamaan dan menjalankan etika bisnis secara total, akan menghasilkan:
· Terciptanya moral pimpinan dan karyawan perusahaan
· Terciptanya hubungan yang sehat dengan pihak-pihak luar
perusahaan yang memberikan dukungan kepada realisasi peluang-peluang usaha
6.
Azas Etika
Bisnis yang Sehat
Secara universal, pendapat Michael
Josephson yang dikutip Zimmerer (2005) menyatakan
ada sepuluh prinsip etika, sebagai berikut:
- Kejujuran
- Integritas
- Memelihara
janji
- Kesetiaan
- Keadilan
- Suka
membantu orang lain
- Hormat
kepada orang lain
- Sebagai
warganegara yang bertanggung jawab
- Mengejar
keunggulan dalam segala hal
- Dapat
dipertanggung jawabkan safcas
7.
Tanggung Jawab
Sosial Kewirausahaan
Beberapa bentuk pertanggung jawaban sosial wirausaha
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Tanggung
jawab terhadap lingkungan
- Tanggung
jawab terhadap karyawan
- Tanggung
jawab terhadap pelanggan:
1.
Menyediakan barang dan jasa yang
berkualitas
2.
memberikan harga yang wajar
3.
melindungi hak-hak konsumen
- Tanggung
jawab terhadap investor
- Tanggung
jawab terhadap masyarakat sekitar
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar