1. Theresia Deka Putri
Theresia Deka Putri, di usianya yang baru 25
tahun ,saat itu putri tengah menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur. Kala itu, di
tahun 2002, Putri yang baru berusia sekitar 16 tahun telah bergabung dalam
sebuah tim pemasaran dalam satu perusahaan kuliner. Ia berkeliling dari satu
warung kopi, pasar dan berbagai tempat lain untuk memasarkan beragam produk
kopi dan teh produksi perusahaan tersebut.
Masa lalu yang penuh kerja keras di usia muda
ini, ternyata berbuah manis. Kini di usianya yang ke-25 ini, ia memegang tongkat komando dari perusahaan
kopi luwaknya yang beromzet miliaran rupiah, yakni CV Karya Semesta. Bahkan
ketiga komoditasnya, yakni Kopi Luwak Lanang, Lanang Landep dan Gajah Hitam,
berhasil menembus pasar Taiwan, Cina, Korea, Malaysia, Jepang, hingga Polandia.
Kopi luwak
saat ini memang menjadi sangat favorit bagi konsumen yang berkantong tebal.
Gaya hidup yang terus berkembang menjadi salah satu pemicu keberhasilan Putri
menjalankan usahanya.
Bisnis kecil-kecilannya ini berlanjut hingga SMA,
yang kemudian mengantarkannya pada posisi sebagai tenaga marketing di
perusahaan kuliner saat usianya masih belasan. Berkat pengalaman keluar masuk
pasar dan warung yang rutin ia jalani ditambah dengan kejelian melihat kondisi
pasar, Putri berhasil melihat satu peluang usaha yang prospektif, yakni bisnis
kopi.
Berbekal
keuntungan dari hasil penjualan sebelumnya dan relasinya dengan para pemilik
warung, sekitar tahun 2007, Putri kemudian memberanikan diri untuk menjual kopi
komoditasnya sendiri. Bermodal Rp 200 juta, ia memulai usahanya. Ia ‘meminjam’
biji kopi yang akan dibayar belakangan, menyangrai biji kopi tersebut dengan wajan
kayu dan tanah liat, menggilingnya, kemudian ia edarkan ke warung-warung kopi
Meski
kini telah berujung kesuksesan, perjalanan Putri sejatinya tak selalu berjalan
mulus, bahkan ia sempat berada di titik nadir. Putri pernah ditipu orang dengan
nominal kerugian yang menurutnya, bisa digunakan untuk membeli tiga unit mobil
Kijang Innova
pengalaman
dalam membangun bisnisnya ini, membuat Putri menarik sebuah pelajaran hidup
yang berharga, yaitu terus berusaha meski masalah terus datang silih berganti
2. Nicholas Kurniawan
Nicholas
Kurniawan, pengusaha muda yang lahir dari keluarga sederhana dan biasa biasa
saja Di usianya yang masih belia kini ia berhasil menjadi Exportir Ikan Hias
Termuda di Indonesia yang bermula dari KASKUS.
Masa kecil
Nicholas sangatlah buruk dan tidak baik,penuh dengan kesedihan, dengan kondisi
ekonomi keluarganya yang terpuruk membuat keluarganya harus berhutang kemana-mana.
sehingga tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar dirumah akibat masalah
finansial. Nicholas pun sangat sedih ketika melihat keluarganya seperti ini apa
lagi sampai memiliki hutang dimna-mana. Tetapi dengan ini Nicholas memiliki
niatan dan tekad yang sangat kuat untuk
merubah nasibnya.
Sehingga Beberapa
bisnis pun sempat dijalaninya, mulai dari asuransi, MLM, makanan dan mainan
pernah dicobanya.
Akan tetapi semua
bisnisnya tidak menghasilkan apa - apa alias belum berhasil, hingga sampai titik
terendah dalam hidupnya yaitu disaat dia dinyatakan tidak naik kelas saat kelas
2 SMA. Pada saat itu hidupnya sangat hancur, sehingga orang tuanya pun
memutuskan untuk pindah sekolah dari SMA unggulan idamannya.
Dan pada saat ia jatuh bangun dalam hidup dan
bisnisnya, ia pun mendekatkan dirinya pada Tuhan dan berdoa berusaha untuk
bangkit dan berjuang kembali demi keluarga tercintanya. sehingga ia terus berusaha
dan mencoba membuka bisnisnya kembali dengan menjual ikan hias lewat FJB
Kaskus.
Pada akhirnya
ia pun sempat tidak menyangka bahwa bisnis ikan hiasnya bisa berkembang, dan menghasilkan!
Bahkan ikan hiasnya pun dikirim sampai
ke Mancanegara. Hingga pada akhirnya ia pun Sempat ditipu beberapa kali oleh beberapa
orang yang ingin berniat curang padanya, demi bisa membayar kuliah di Prasetiya
Mulya Business School ia pun berjuang untuk menjadi seorang exportir ikan hias.
Dan Hingga Kini
di usianya yang baru beranjak 20 tahun, ia berhasil menjadi exportir ikan hias
termuda di Indonesia yang hingga saat ini sedang merambah di bisnis properti
yang sedang dijalani bersama rekan rekannya. Kini omzet bisnis Nicholas
Kurniawan dalam sebulan dapat mencapai lebih dari 100 juta rupiah sampai saat
ini.
3. Hamzah Izzulhaq
Pria berumur
20 tahun ini adalah seorang Entrepreneur Muda yang sukses, Pemuda kelahiran
Jakarta, 26 April 1993
Hamzah
adalah panggilan akrab seorang enterperneur dengan nama lengkap Hamzah
Izzulhaq, Hamzah adalah salah satu contoh enterperneur muda yang sukses dengan
usaha membangun Franchase, dia juga sebagai Direktur di CV Hamasa yang bergerak
dalam bidang kerajinan sofa bed.
Hamzah
terlahir dari keluarga menengah sederhana. Sang ayah berprofesi sebagai dosen
sementara ibunda adalah guru SMP. Secara ekonomi Hamzah tak kekurangan, dia
senantiasa menerima uang saku dari orangtuanya, namun karena terdorong oleh
rasa ingin mandiri dan memiliki uang saku yang lebih banyak, maka Hamzah rela
menghabiskan waktu senggangnya di masa SMP untuk mencari penghasilan bersama
dengan teman-temannya yang secara ekonomi masuk dalam kategori kurang mampu.
Sejak SD
hamzah sudah mulsi berbisnis kecil-kecilan mulai dari berjualan kelereng,
petasan dan mainan – mainan lainnya, ia pun pernah berjualan koran dan ojek
payung sampai pernah menjadi pengamen jalanan.
Mulai
beranjak dewasa pada usia 18 tahun atau pada waktu masih di jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA), Hamzah sudah mulai merintis untuk berbisnis secara serius
dalam bidang penjualan pulsa dan buku sekolah
Pada
pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang
mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator
and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari
usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri.
Hamzah lalu
diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar
Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di take overdengan harga jual sebesar
Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN
21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan
modal bisnisnya.
Dari
situlah usahanya berkembang dengan pesat sehingga Hamzah mempunyai 3 lisensi
bimbel. Dia memperoleh omset sebesar Rp360 juta / 6 bulan dari 200 jumlah siswa
yang ada dengan keuntungan sekitar Rp180 juta / 6 bulan. Setelah sukses mengelola
bisnis tersebut, Hamzah lalu mengembangkan bisnisnya dengan melirik usaha
sofabed, hingga sekarang, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama
CV Hamasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar