BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan
dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam
rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas.
Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa
perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan
agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga
dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang
terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah
menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk,
ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena
itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut,banyak
perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang
berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan
kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan
pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan
evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi
internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian
kinnerja pemasaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud
kreatifitas wirausaha ?
2. Apa yang dimaksud
inovasi wirausaha ?
3. Bagaimana cara
mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mampu memahami
kreativitas dalam wirausaha
2. Mampu memahami inovasi
dalam wirausaha
3. Mampu mengetahui cara
pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam berwirausaha
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KREATIVITAS
Istilah kreativitas menunjukkan
kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk
kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas
ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan
menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem.Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep
yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara
operasional.
Rogers (dalam Utami
Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.
Yatim Riyanto
(2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam
Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri
sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia
pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan
baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat
para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses
aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa
yang ada sebelumnya.
B. INOVASI
Inovasi merupakan ide,
praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.
Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam
pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah
inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa
kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi
inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang,
hal itu dikatakan atau meledak.
Everett M. Rogers Mendefisisikan
bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari
dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
Menurut Stephen
Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H
mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan
baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan
transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi
Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi
banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan
gagasan sampai implementasinya di pasar.
C. KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dari segi
etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Menurut Ahmand Sanusi,
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah
suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different). (Drucker, 1959).
Menurut Zimmerer,
1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
Soeharto Prawiro
,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth)..
Selain
itu, Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Soeparman
Spemahamidjaja mengemukakanKewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability)
dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber
daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup.
Dan yang
terakhir, Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan
dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri
menurut S. Wijandi,
BAB III
PEMBAHASAN
A. KREATIVITAS WIRAUSAHA
Kreativitas merupakan
daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja
keras dan ketekunan[1][5].
Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan
kemampuan berpikir kreatif. [2][6]Sementara
itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah
kemampuan untuk mencipta daya cipta.
Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam
menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan
sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.
Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator,
penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki
keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.[3][8] Sementara
itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana,enterpreneur atau
wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi
unsur-unsur(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi,
optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan
peluang usaha.
Dalam konteks
manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan
ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu
sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia.Proses berorientasi
pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem.Manusia merupakan
sumber daya yang menetukan solusi.
Ada 2 sumber
kreatifitas diantaranya :
1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental
manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive,
retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif
merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir
tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
2. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang
dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat
tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih
kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang
dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan
kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi
pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif
dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara
mengimplementasikan proses kreatif.
B. INOVASI WIRAUSAHA
Inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan
menemukan peluang (doing new thing)[4][2] inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan
inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi
wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan
sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu
yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan
yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang
merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang
lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk
memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi
adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan
keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
Proses inovasi di
mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi
beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus
maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka
berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan
dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi
pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan
kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di
tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih
banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison
mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99%
kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang,
edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang
berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari
empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses
baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut
revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh
alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau
proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada
berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses
yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan
menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan
persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang
sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide
atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang
dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
C. CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN
INOVASI
Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah hal yang
dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan
kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir
sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antar obyek,
proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati
dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar
rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas,
kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan
lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang
yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi
tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda
dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk
dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat
hubungan antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer
dengan buruh.
2. Mengembangkan
perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita
dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat
orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan
suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau
dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara
lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari
perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari
sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi
otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak
tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal
seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai
untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap
pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam
pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran
logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi
bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan
kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi
belahan otak.
4. Hapus perasaan
ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi
dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa
hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya. Contoh :
banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap
sesuatu orang ataupun ide-ide.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Aktivitas bisnis sangat memerlukan
orang-orang yang inovatif, kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan.
Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan
Anda tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan
lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat
hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani
untuk menjadi kreatif.
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam
kehidupan sehari-hari,yaitu:
1. Membuat atau menciptakan, yaitu proses
membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
2. Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya
tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
3. Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses
ini menggunakan berbagai cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau
menjadikan sesuatu menjadi lebih berguna bagi orang lain
Demikian kesimpulan yang dapat kami uraikan. Inovatif
dan kreatif adalah 2 hal penting yang menjadi penyeimbang dalam rangka mengelola
wirausaha secara berkesinambungan dan akan selalu diterima dimasyarakat karena
pembaharuan kreasi dan inovasi slalu dilakukan demi kepuasan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta:
Salemba Empat
Sahlan Sulaiman, Wasman, Multi, 1998 Dimensi
Sumber Kreatifitas Manusia. Bandung ,Sinar Baru .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.