Berjumpa
lagi ya teman-teman, semoga sahabat pembaca semua dapat menikmati artikel kali
ini.
Kali ini
kita akan membahas tentang “Pentingnya Motivasi
bagi Pengusaha Muda”
Tertarik ?
Tentu saja kan J
Mari kita
bahas dibawah ini ! cekidot
Motivasi
adalah suatu proses, alasan, sugesti atau dorongan bagi seseorang yang diberikan seseorang untuk bertindak
untuk mencapai tujuannya. Dalam memulai sebuah bisnis atau saat berjalannya
sebuah usaha, anda atau siapapun pasti pernah merasakan hidupnya down. Merasa
bosan, merasa kalah, merasa capek dan tidak sanggup berdiri. Sementara
kesuksesan masih jauh didepan mata. Bahkan saat usahanya sudah mencapai
kesuksesan, motivasi-motivasi tentang kehidupan sangat diperlukan. Karena kita
bukan manusia yang selalu mempunyai jawaban akan setiap permasalahan, baik dalam
kehidupan sehari-hari atau bisnis. Khususya pada pengusaha muda yang pola
hidupnya bisa dikatakan masih labil. Kadang semangatnya tinggi, tapi tiba-tiba
mundur karena salah satu masalah kecil saja.
Hal ini
dapat menyebabkan efek fatal jikalau seorang pengusaha muda sampai terpengaruh
oleh lemahnya motivasi dalam menjalankan bisnisnya. Sejatinya motivasi kadang
bisa muncul dari apa yang telah kita lewati, sehingga pengalaman yang berlalu
akan menjadi sebuah pelajaran berharga untuk hidup kita. Hingga karena efek dari
nilai pengalaman ini, kita mampu menjadikannya motivasi bagi diri kita sendiri
untuk lebih baik lagi. Hal ini sangat berlaku bagi seorang pengusaha. Motivasi
merupakan tonggak dari kesuksesan.
Pengusaha
tentu ingin sukses. Iya, terserah anda menilai tentang kesuksesan yang anda
harapkan. Seperti mempunyai banyak harta benda dan lainnya. Ada juga yang
beranggapan sukses itu dinilai dari banyaknya materi yang dimiliki, dan
kontribusi kepada masyarakat luas. Sehingga motivasi untuk sukses bagi pengusaha
muda perlu ditanamkan sejak usia dini. Mereka harus diajarkan bahwa setiap
mencapai sesuatu harus melalui proses, tidak ada yang bisa didapatkan secara
instan.
Tidak semua
orang memiliki motivasi yang sama untuk menjadi pengusaha. Jadi belum tentu
motivasi yang dipunyai Jack Ma atau Steve Jobs akan berhasil pada anda sendiri.
Setidaknya terdapat
4
dasar dalam pengembangan motivasi dalam diri seorang pengusaha yaitu :
1. Bertekad Kuat
Semua orang
memiliki keinginan untuk menjadi sukses. Tapi belum tentu semua orang bertekad
kuat dalam mewujudkannya. Artinya harus pantang menyerah, tidak berhenti untuk
mencoba sebelum mendapatkan tujuan dan impian anda.
2. Mengalahkan Mitos
Saat pertama
kali kita ingin keluar dari zona aman, kita merasa takut untuk melakukan
hal-hal yang berlum pernah dilakukannya. Jangan percaya pada mitos-mitos yang
sebenarnya hal itu tidak pernah terbukti. Seperti mitos menjadi pengusaha harus
mempunyai bakat. Hanya orang kaya yang dapat menjadi pebisnis sukses, yang lain
akan gagal.
3. Tetapkan Target
Dalam kisah
sukses mereka selalu berkata bahwa harus ada target pencapaian. Misalnya dalam
sebulan harus mendapat penghasilan Rp 1 juta. Itu bisa juga menjadi mitovasi untuk
terus bekerja sampai target itu tercapai, bahkan untuk lebih besar lagi.
4. Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Pengalaman
orang lain memang belum tentu berguna untuk kita. Tapi hal itu dapat dijadikan
sebagai pelajaran, bahwa beberapa pengalaman pengusaha yang telah dilaluinya
bisa menjadi jalan baik bagi kita atau malah sebaliknya.
Jadi
motivasi sangat berpengaruh dalam kelangsungan jalannya sebuah proses
wirausaha.
Untuk kisah
sukses kali ini, kita akan melihat kesuksesan motivato muda, Bong Chandra.
Cekidot !
Kisah Sukses Bong Chandra
“Kesuksesan
yang melekat pada dirinya tidak diraih dengan mudah. Bong Chandra harus menempa
dirinya dengan kerja keras sejak usianya masih 18 tahun. Saat itu, Bong memilih
berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya.
Kerja keras Bong dimulai sejak krisis ekonomi 1998. Bencana itu membuat bisnis
ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah sampai
nyaris dijual,” katanya saat ditemui di salah satu tempat usahanya, Free Car
Wash Serpong, Tangerang Selatan, Kamis lalu.
Bong, yang
saat itu masih berusia sebelas tahun, berempati atas kondisi keterpurukan
ekonomi keluarganya. Kebutuhan sekolah akhirnya pun ia usahakan sendiri.
Contohnya ia lebih memilih kertas bekas dan memfotokopi buku pelajaran milik
temannya ketimbang membeli baru. Beberapa alat tulis juga dibuatnya sendiri.
“Saya menggunakan karet (gelang) untuk penghapus,” tuturnya.
Bong kecil
juga sering menjual sisa potongan kue di pabrik ayahnya ke sekolah. Semula ia
gengsi. Apalagi dia minder karena penyakit asma yang dideritanya telah membuat
tubuhnya ringkih, sehingga kerap dicemooh oleh rekan-rekannya. Namun motivasi
dia bertahan hidup lebih besar daripada gengsinya. Bong malah makin giat
mengembangkan usaha. “Saya menjual parfum dan VCD (cakram padat).”
Saat ia
beranjak SMA, ia bersama seorang temannya pernah nekat berbelanja pakaian ke
Bandung meskipun tak memiliki duit. “Modalnya kepercayaan,” katanya. Pagi hari
mereka berangkat, sore kembali lagi ke Jakarta dengan membawa setumpuk baju
yang siap dijual. Bong membuka lapaknya di Senayan dan Pasar Taman Puring,
Jakarta Selatan. Ia juga menjual pakaian seragam kepada rekan dan adik
kelasnya.
Bong Chandra
sadar bahwasannya motivasi hidup perlu dipertahankan karena cemoohan
kadang-kadang malah berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap
menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan
rekannya. Tapi ia berkukuh. Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong
pun gemar membaca buku motivator dunia, seperti Donald Trump. “Keinginan sukses
makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun
mulai menasihati temannya yang patah semangat.
Jalan menjadi motivator
Waktu demi
waktu berlalu, Bong makin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang dari
kegiatan membaca bukunya. Bersama lima rekannya, Bong membuat event organizer
untuk pelatihan motivasi. Sasarannya orang-orang dekat. “Saya diminta beberapa
rekan satu jemaat di gereja,” ujarnya. Bong awalnya memotivasi para karyawan
pemasaran. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. “Ini
investasi saya,” katanya. Apalagi tujuan bisnis ini tidak untuk mencari uang.
“Saya memperluas pertemanan,” katanya.
Tak terlalu
sulit bagi lulusan SMA Kalam Kudus Jakarta ini untuk mendapatkan teman dari 90
ribu peserta pelatihannya, yang kebanyakannya ternyata adalah pelaku bisnis.
“Kalau teman kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya. Keyakinan Bong
yang kerap mengisi pelatihan di kalangan pebisnis properti ini benar. Hingga
pada suatu waktu ia mulai diajak oleh sesama pembicara saat memberikan
pelatihan di Real Estate Jawa Timur.
Awalnya Bong
hanya diminta mencarikan investor bagi pembangunan properti seluas 5,1 hektare
di Ciledug, Tangerang. Meski gagal, rekannya tak kecewa. Ia justru diminta
bergabung menjalankan bisnis ini. Akhirnya Bong dan dua temannya menjalankan
perusahaan properti senilai Rp 180 miliar sejak Januari lalu. “Ini modal
networking,” katanya.
Keberuntungannya
pun terus bergulir seiring waktu. Pelan-pelan banyak tawaran yang mengajaknya
menjadi partner bisnis. Selain dalam bidang properti properti, Bong mendirikan
bisnis pencucian mobil. Usaha ini dibangun di Buah Batu, Bandung dan Serpong.
Kini ia menjalankan tiga usaha dengan karyawan mencapai 100 orang. Menjadi
pembicara motivasi membuat Bong memutuskan berhenti kuliah di Jurusan Desain
Grafis Universitas Bina Nusantara. Setelah tidak kuliah, satu-satunya pilihan
Bong adalah menjadi motivator yang sukses.
Meski dia
sudah berbicara di hadapan 15 ribu orang per tahun, mulai mahasiswa, ibu rumah
tangga, dosen, ahli hukum, dokter, pengusaha, hingga CEO, Bong menyebut dirinya
sebagai pribadi yang tertutup. “Saya tidak mudah akrab,” katanya. Bong juga
mengenali dirinya sebagai orang yang lambat bertindak. “Saya menuntut sempurna
jadi kerap lama berpikir.”
Demikian,
Semoga apa isi yang terkandung dari artikel ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Ditulis oleh : Willy Chandra
NIM : 41615110076
Fakultas : Teknik Industri
Daftar Pusaka & Referensi :
3.
Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K
dan Maman Faturohman. 2012. Kewirausahaan “Membangun Usaha Sukses Sejak Muda”.
Jakarta. Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.