Maret 25, 2020

Mind Mapping




Bosan menjadi anak buah, kapan menjadi Bos dan memiliki anak buah?



Detik,  jam, hari, bulan tahun pun berlalu. Berusaha menjadi karyawan yang disenangi bos, rekan dan  oleh semua orang karena kita merasa begitu supel, begitu kooperatif, begitu inspiring, pintar dalam menangani berbagai hal, hingga akhirnya bermunculan pesaing baru yang lebih supel, lebih kooperatif, lebih inspiring, lebih pintar dalam menangani berbagai hal. Sampai tiba waktunya di mana semua hanya menjadi rutinitas belaka, dan mulai terbersit “ sampai kapan jadi karyawan ? “

Keputusan untuk membuka dan menjalankan bisnis sendiri membuat kita bisa benar-benar dibayar sesuai dengan kemampuan. Pundi pundi yang masuk ke dalam kantong kita  akan setara dengan kerasnya usaha kita dalam bekerja. Semakin keras kita bekerja, semakin banyak pula hasil yang bisa kita raih. Kita tidak akan lagi dianggap sebagai alat untuk mencapai profit.

Wedding Organizer adalah satu bisnis yang cukup menjanjikan,  naik signifikan. Sebab jika dilihat pernikahan tidak pernah akan berhenti. Setiap tahun akan ada orang yang menikah dan membutuhkan bantuan WO. Selain itu, banyak konsumen yang sangat mementingkan keindahan dalam pernikahan. Mereka berani bayar berapapun agar momen sakral dalam hidupnya itu dikenang manis oleh dirinya maupun para tamu.

Sebagai pemula kita harus memperhatikan beberapa langkah awal dalam memulai bisnis WO, diantaranya :

1. Pilih tim yang solid

Modal terpenting yang perlu dimiliki oleh sebuah wedding organizer adalah SDM nya Sebab yang kita jual adalah jasa untuk mengonsep dan mengelola pernikahan sesuai permintaan klien. Oleh karenanya sebuah tim kerja yang solid sangatlah dibutuhkan.

2. Jalin hubungan baik dengan vendor dan supplier

Kita perlu bekerja sama dengan vendor-vendor pernikahan seperti katering, busana, sound system, tata rias, serta fotografi. Bangun relasi seluas-luasnya dengan para vendor sehingga kita bisa menawarkan banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan bujet klien.

3. Modal ide dan konsep yang unik dan berbeda dengan yang lain

Kenali bagaimana tren pasar dan dan tawarkan konsep yang unik dan kreatif untuk mereka. Misalnya menyasar anak muda yang menginginkan konsep pernikahan kekinian dan low bugdet jadi kita perlu memutuskan konsep seperti apa yang ingin ditawarkan sebagai ciri khas WO yang kita punya.

4. Memulai bisnis dari teman-teman dan kerabat

Karena belum memiliki pengalaman, mencari klien pertama memang agak sulit. Tapi kita bisa memulainya dari lingkungan terdekat seperti teman-teman dan kerabat. Kita bisa tawarkan konsep yang spesial dengan harga yang terjangkau agar mereka tertarik menggunakan jasa kita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar