Bosan menjadi anak buah, kapan menjadi Bos dan memiliki anak buah?
Detik, jam, hari, bulan tahun pun berlalu. Berusaha menjadi
karyawan yang disenangi bos, rekan dan oleh semua orang karena kita merasa begitu
supel, begitu kooperatif, begitu inspiring, pintar dalam
menangani berbagai hal, hingga akhirnya bermunculan pesaing baru yang lebih supel,
lebih kooperatif, lebih inspiring, lebih pintar dalam menangani
berbagai hal. Sampai tiba waktunya di mana semua hanya menjadi rutinitas belaka,
dan mulai terbersit “ sampai kapan jadi karyawan ? “
Keputusan untuk membuka dan menjalankan bisnis sendiri
membuat kita bisa benar-benar dibayar sesuai dengan kemampuan. Pundi pundi yang
masuk ke dalam kantong kita akan setara
dengan kerasnya usaha kita dalam bekerja. Semakin keras kita bekerja, semakin
banyak pula hasil yang bisa kita raih. Kita tidak akan lagi dianggap sebagai
alat untuk mencapai profit.
Wedding
Organizer adalah satu bisnis
yang cukup menjanjikan, naik signifikan.
Sebab jika dilihat pernikahan tidak pernah akan berhenti. Setiap tahun akan ada
orang yang menikah dan membutuhkan bantuan WO. Selain itu, banyak konsumen yang
sangat mementingkan keindahan dalam pernikahan. Mereka berani bayar berapapun
agar momen sakral dalam hidupnya itu dikenang manis oleh dirinya maupun para
tamu.
Sebagai
pemula kita harus memperhatikan beberapa langkah awal dalam memulai bisnis WO,
diantaranya :
1. Pilih tim yang solid
Modal terpenting yang perlu dimiliki oleh sebuah wedding
organizer adalah SDM nya Sebab yang kita jual adalah jasa untuk mengonsep
dan mengelola pernikahan sesuai permintaan klien. Oleh karenanya sebuah tim kerja
yang solid sangatlah dibutuhkan.
2. Jalin hubungan baik dengan vendor dan supplier
Kita perlu bekerja sama dengan vendor-vendor pernikahan seperti
katering, busana, sound system, tata
rias, serta fotografi. Bangun relasi seluas-luasnya
dengan para vendor sehingga kita bisa menawarkan banyak pilihan
yang dapat disesuaikan dengan bujet klien.
3. Modal ide dan konsep yang unik dan berbeda dengan yang lain
Kenali bagaimana tren pasar dan dan tawarkan konsep yang unik
dan kreatif untuk mereka. Misalnya menyasar anak muda yang
menginginkan konsep pernikahan kekinian dan low
bugdet jadi
kita perlu
memutuskan konsep seperti apa yang ingin ditawarkan sebagai
ciri khas WO yang kita punya.
4. Memulai bisnis dari teman-teman dan kerabat
Karena belum memiliki pengalaman, mencari klien pertama
memang agak sulit. Tapi kita bisa memulainya dari lingkungan
terdekat seperti teman-teman dan kerabat. Kita bisa tawarkan konsep yang
spesial dengan harga yang terjangkau agar mereka tertarik menggunakan jasa
kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar