September 20, 2023

Pengelolaan Konflik dalam Kewirausahaan

nama: adhiya faiz aqmal

nim: 46122010171

Pengelolaan Konflik dalam Kewirausahaan

Dunia usaha yang diciptakan oleh wirausahawan secara terus-menerus dapat menjadi peluang dalam meningkatkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Dalam berwirausaha terdapat banyak resiko yang akan di hadapi, begitu juga dengan konflik yang akan muncul. Seorang wirausaha pendatang dengan beda budaya dan agama mengalami banyak konflik dari masyarakat setempat. Manajemen konflik yang baik memberi dampak positif untuk usaha yang di jalankan. Setiap wirausaha harus bisa memanajemen konflik yang terjadi agara usaha yang dijalankan bisa maju dan bertahan.

Konflik dalam berwirausaha

Bagi seorang wirausahawan, konflik Yang sering dijumpai dan dipecahkan yaitu konflikorganisasi, konflik itu ialah Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara duakelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda. ada beberapa konflik dalam kehidupan organisasi didalam kewirausahaan

Berikut merupakan beberapa konflik dalam wirausaha

·         Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastiantentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksaanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih darikemampuannya

·         Konflik antarindividu, dalam organisi yang sama, dimana hal ini seing diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga bberasal dari adanya konflik antarperanan (seperti antara manajer dan bawahan)

·         Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapitekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka

·         Konflik antarkelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi ppertentangan kepentinganantarkelompok

·         Konflik antarorganisasi, yaitu timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien 

penanggulangan konflik atau solusi untuk mengatasi konflik-konflik tersebut:

·         tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan. Secara umum, para anggota lini beranggung jawab atas keputusan -keputusan organisasi, atau dengan kata lain, mereka harus bebas menerima, mengubah, atu menolak saran-saran staf. Di lain pihak, para anggota staf harus bebas untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya

·         Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf. Saran-saran staf akan lebih realistis bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staf lini ini juga akan membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf

·         Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka.

·         Mendapatkan pertanggung jawaban staf atas hasil-hasil. Para anggota staf lebih bersedia melaksanakan saran -saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertangungjawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka

Contoh kasus:

Manajemen Konflik Pada Pedagang Babi Pangggang di Bukittinggi

Dunia usaha yang diciptakan oleh wirausahawan secara terus-menerus dapat menjadi peluang dalam meningkatkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Wirausahawan sebagai agen yang mampu menciptakan strategi baru di bidang ekonomi dengan kreativitas dan inovasi terhadap barang dan jasa perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Dalam pandangan psikologis kewirausahaan diartikan sebagai jiwa yang mengandung semangat, mimpi, berani berupaya, berjiwa kreatif, mempunyai need forachievement, serta independen. Sedangkan pelaku kewirausahaan disebut entrepreneur yaitu seseorang yang menggerakkankemampuannya untuk membuka suatu usaha dengan berusaha menciptakan inovasi baru ataupun membuat suatu kreativitas untuk menciptakan hasil yang bagus.

UKM kuliner adalah salah satu bagain subsektor industri kreatif di Bukit tinggi yang memuat suatu daerah melalui hasil masakan produk lokal masyarakatnya. Sumatera Barat memiliki potensi dan kekayaan akan semua jenis kuliner, baik makanan lokal maupun yang berasal dari luar seperti usaha babi panggang. Membangun usaha makanan babi panggang di Bukit tinggi yang mayoritasnya muslim tentunya tidaklah mudah dan membutuhkan suatu upaya agar usaha tersebut dapat berkembang dengan baik. Lingkungan yang baru pasti memiliki budaya dan peraturan yang baru juga. Sehingga, bisa memicu terjadi konflik. Babi panggang adalah makanan yang di olah dari bahan dasar babi, yang biasa dimakan saat adanya pesta besar oleh masyarakat yang beragama Kristen.

Tantangan dan rintangan adalah hal yang selalu ada dalam dunia usaha. Bagaimana individu berhadapan dengan segala resiko dan rintangan dalam menjalankan usaha dapat menunjukkan sikap seseorang dalam berwirausaha. Sikap ini sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Agarentrepreur memiliki kesiapan apabila dihadapkan pada kondisi yang tidak pasti. Perbedaan agama sering menjadi konflik utama dalam masyarakat sosial. Konflik agama biasanya terjadi karena adanya perbedaan konsep ataupun praktek yang dijalankan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di tetapkan oleh agama itu sendiri, dan dari sanalah biasanya menjadi awal sebuah konflik tercipta

Gedik, Miman, & Kesici (2015) mengatakan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur diperlukan keberanian memulai bisnis dengan mengambil semua resiko yang ada. Seperti halnya subjek mengalami resiko berupa konfik antar subjek dengan masyarakat mayoritas yang berupa penolakan sehingga sulitnya mendapatkan pelanggan. Banyaknya perbedaan mulai dari budaya hingga agama khususnya menjadi kendala di awal dalam membuka usahanya. Idealnya perbedaan agama tidaklah menjadi suatu ketegangan hingga menimbulkan konflik-konflik yang dilatarbelakangi oleh perbedaan agama. Namun, nyatanya ada beberapa masyarakat yang menjadikan itu suatu masalah dan ada juga yang memahami suatu perbedaan yang dimiliki masing-masing agama

Kesimpulan

didapatkan lima konsep yang menggambarkan manajemen konflik pedagang babi panggang di Bukit tinggi. Lima konsep yang didapat adalah pengalaman kerja, memulai usaha, mengembangkan dan mempertahankan usaha, konflik usaha dan perbedaan budaya dan bahasa. Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat disimpulkan, manajemen konflik subjek di pengaruhi oleh pengalaman kerja subjek, bagaimana subjek memulai usaha, bagaimana mengembangkan dan mempertahankan usaha, konflik usaha yang di alami subjek serta bagaimana dengan perbedaan budaya dan bahasa yang di alami subjek.

Daftar Pustaka

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry & research design choosing among five approaches, 2 Ed.   California: Sage Publication, Inc.

Dewantara, R. M., & Masykur, A. M. (2018). Jiwa muda yang pantang  menyerah(studikualitatifperjalananentrepreneurshippraktisiinternetmarketingalumnipsikologiundip).JurnalEmpati.7(1),16–33.Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20143

Evitasari, R. Y., & Kisworo, B. (2020). Wirausaha home industri mebel dalammeningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Jurnal Eksistensi PendidikanLuarSekolah(E-Plus),5(1),62–74.Doi:

Djuniasih, E., & Kosasih, A. (2019). Penerapan karakter toleransi beragama pada masyarakat Cigugur Kuningan yang pluralis. Jurnal Pendidikan Karakter. 10 (1): 1-11. Retrieved from https://journal.uny.ac.id

Gedik,Ş.,Miman,M.,& Kesici,M.S.(2015). Characteristics and attitudes of entrepreneur stoward sentre preneurship. Procedia-Socialand Behavioral Sciences, 1(5), 1087–1096. Doi: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.153

Tidak ada komentar:

Posting Komentar