Maret 20, 2014

Belajar Menjadi Pengusaha Muda

128 - Jeffri Darmawan


Dengan berpedoman pada prinsip “Jika orang lain mampu, saya pun mampu”, pada dasarnya kita semua bisa berhasil mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuan dan keahlian kita. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda, yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.

Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha. Membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha. Kepribadian yang matang memudahkan kita untuk mengenal diri sendiri, memahami perubahan sikap mental, dan menyesuaikan diri dengan orang lain.

Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha memebangun kepribadian:

a. Mengenal Diri Sendiri

Pengenalan diri sendiri diperlukan untuk menuntun pengusaha dalam menemukan, menentukan, dan menjalani profesi sebagai pengusaha. Ada beberapa hal yang harus dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu:
1. Mengenal Karakter Pribadi
Untuk menjadi sukses, seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter pribadi yang bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus asa, dan suka bergaul dengan orang lain.

2. Mengenal Bakat dan Kemampuan
Usaha yang berhasil biasanya terkait dengan mutu barang dan jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan barang dan jasa terbaik diperlukan adanya bakat dan kemampuan. Ada orang yang terlahir dengan bakat tertentu, sehingga ketika dia berusaha sesuai dengan bakatnya tersebut dapat menghasilkan barang/jasa yang berkualitas.

b. Mempersiapkan Perubahan Sikap Mental
Salah satu yang dihadapi pengusaha adalah adanya ketidakpastian, sedangkan seorang pegawai sudah bekerja dengan ketentuan. Oleh sebab itu, bagi pengusaha muda harus memperisapkan perubahan sikap yang terdiri atas:
1. Siap menghadapi ketidakpastian
Ada usaha yang dapat memeperkecil ketidakpastian yaitu dengan membuat perencanaan usaha yang baik, detail, dan realistis. Perencanaan yang baik akan mengurangi ketidakpastian.

2. Siap mengatakan “Bisa”
Seorang pengusaha pantang mengatakan “Tidak Bisa”. Sepanjang pelanggan besedia membayar, maka menjadi kewajiban pengusaha untuk memenuhinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar