Maret 27, 2014

Rahasia Sukses Berbisnis ala Cici dan Koko

137-Raja yudi christian
Usia anak-anak adalah masa sangat penting dalam pembentukan pola bagi kehidupannya dimasa depan. Hal inilah yang sangat diperhatikan oleh ko Ahong kenalan saya. Dan mungkin juga dilakukan pula oleh orang tua ko Ahong saat masih kecil dulu, sehingga ko Ahong menjadi seorang pebisnis sukses saat ini.
Sejak masuk SD, anak-anak ko Ahong sudah diharuskan menghasilkan uang dari semua aktifitasnya. Selain itu juga diberi tanggung jawab atas segala fasilitas yang diterimanya. Mulai penjemputan sekolah hingga guru yang mengajar les privat, mereka harus ikut membayarnya.
“Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air dalam kemasan.”


Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Begitu pula yang terjadi pada orang Cina. Kesuksesan berbisnis pada orang tua diwariskan pada anak.



“Siapa Cepat Dia Dapat”
  • Telah terbukti, bahwa seberapa banyak atau besarnya uang yang didapatkan oleh mereka,tak membuat mereka serta merta untuk mengeluarkan atau menghabiskan uang dengan seenak hati,semua pengeluaran harus tetap diatur sedemikian rupa agar tidak sampai melebihi jumlah yang dianggarkan. Tidak ada berbelanja karena keinginan sesaat, semua harus diperhitungkan dengan teliti. Bagi orang cina pantang membelanjakan uang melebihi pemasukan yang didapat (Say No to Deficit). pada umumnya para orang tua Cici dan Koko ini mengajarkan hidup sederhana dan hemat harus tetap dijalankan oleh anak-anak mereka Agar mereka mengerti bahwa kesuksesan harus dicapai dengan usaha dan kerja keras. Karena itu mempertanggungjawabkan pengeluaran secara rasional sudah diajarkan sejak dini.
  • Walau bisa terbilang sudah sukses dengan bisnisnya, orang china menerapkan cara "Berhitung dan memperhitungkan" yang menjadi modal agar tiap pengusaha dapat membuat rencana matang mengenai anggaran masuk dan keluar, karena itu orang tua Cina telah mengajarkan anak-anak mereka untuk menghitung pemasukan dan pengeluaran uang saku mereka secara teliti.
  • Sejakdini para orang tua orang china sudah mengajarkan anak-anaknya bekerja di tempat usaha mereka,tidak segan mereka mengajak anaknya untuk bekerja membantu usaha keluarga lalu menggajinya agar anaknya tersebut bisa belajar hidup mandiri.
  • pada umumnya orang-orang china tidak mau jadi pegawai,bagi mereka lebih baik menjadi bos kecil daripada karyawan besar. Setidaknya menjadi seorang bos akan membuka peluang untuk mengembangkan apa yang mereka usahakan dan menjanjikan kebebasan yang tidak didapat ketika mereka memilih menjadi karyawan.
  • Kejujuran adalah Harga Mati,Dalam berbisnis, profesionalisme harus ditunjukan dengan kejujuran. Prinsip itulah yang diajarkan  turun temurun di lingkungan orang Cina. Berbuat curang dan kotor sangat dihindari oleh mereka.

pada dasarnya orang china berusaha dengan berdagang, Bagi masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena sangsi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan mempercayainya lagi.Meskipun kasih sayang dan sikap patuh tidak dapat dinilai dengan uang, kekayaan akan dapat memberikan kebahagiaan dan meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat. Beberapa faktor yang memotivasi keberhasilan orang Cina adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, kemampuan bertahan hidup di tempat orang, tidak ada pilihan, dan ajaran falsafah yang didapat sejak kecil.
Dalam sistim sosial orang Cina, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orangtua dan mengangkat martabat keluarga adalah dengan menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan. Uang tidak pernah jadi penghalang. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ketemu jalan, buatlah jalan.
Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur, terpercaya, dan memudahkan urusan. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan. Pedagang Cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan asal mereka dapat ‘menangkap’ dan memikat hati pelanggannya. Kesabaran itu memang pahit, tapi buahnya sangat manis.
Budaya dagang orang Cina mengutamakan kecepatan dalam bertindak, hal ini penting seperti “siapa cepat dia dapat”. Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat pilihan sendiri, memberikan pelayanan yang baik, diskon atau kemudahan kredit. Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’ perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar