April 17, 2015

Keripik Kulit Ayam

Rizky Permaisari

Pengalaman Usaha
“Keripik Kulit Ayam”

Sejak saya berumur 14 tahun tepatnya saat saya duduk di kelas 2 SMP, saya sudah sangat suka membaca majalah yang berisi beraneka resep-resep membuat makanan dan saya juga suka membuka-buka resep makanan di google serta melihat video-video membuat makanan di youtube.
Tetapi karena keterbatasan biaya saya hanya mencatatnya, saya tidak pernah membeli berbagai macam bahan kue resep-resep tersebut untuk kemudian mencoba mempraktekannya.

Saat itu hari libur tepatnya hari minggu pagi saya diajak mama saya untuk belanja dipasar, saya melihat kulit ayam mentah yang sudah dihilangkan lemaknya tergeletak diatas meja sang penjual ayam. Ternyata kulit ayam yang sudah bersih tersebut dijual oleh sang penjual ayam, saya bilang ke mama saya untuk membelikan kulit ayam tersebuut. Sesampainya dirumah saya cuci kulit ayam tersebut dan saya hilangkan lemak yang masih tersisa hingga bersih. Saya kasih bumbu kulit mentah tersebut dan saya menyiapkan tepung terigu yang akan dibuat untuk menggoreng kulit ayam itu. Sehingga jadinya seperti ini.. sangat enak dan renyah, cocok dimakan dengan dicocol saus sambal dan menjadi cemilan saya dan keluarga saat menonton tv.




Keesokan harinya saya membawanya ke sekolah untuk saya makan pada jam istirahat, pada saat itu teman saya meminta dan setelah dimakan dia berkomentar bahwa kulit ayam goreng tepung ini sangat enak dan renyah. Lalu teman saya itu menanyakan bahwa saya beli keripik kulit tersebut dimana tapi saya hanya bilang bahwa saya tidak membelinya karena hanya membuat sendiri dirumah dan sedikit dibantu mama saat membuatnya.

Akan tetapi, teman saya tersebut malah memesan untuk dibuatkan dan dia akan membelinya saat itu pesanan tersebut pun saya buatkan dan saya jual keteman saya itu. Tidak sengaja teman-teman satu kelas saya yang lain pun ikut memesan dan membelinya sejak saat itu tersebar dari mulut ke mulut bahwa saya menjual keripik kulit sehingga banyak yang mengetahui dan membelinya. Tidak hanya teman saya yang membelinya tetapi guru saya pun ada yang membelinya juga. Dan akhirnya saya dan mama saya memutuskan untuk menjual keripik kulit yang enak dan renyah tersebut ke kalangan sekolah SMP saya, sedangkan mama saya memasarkan ke tetangga-tetangga saya. Saat itu saya menjual dengan harga 5000 rupiah perbungkus. Untung dan omset yang dihasilkan dari penjualan keripik kulit ayam pada saat itu sangat lumayan. Saya menjual keripik kulit ayam tersebut saat saya kelas 2 SMP sampai kelas 3 awal, saya pun memutuskan untuk mengurangi memasarkan dan menjual keripik kulit ayam karena saya ingin fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi UN. Setelah saya SMK hingga sekarang, saya belum mulai menjual lagi karena bahan baku yaitu kulit ayam mentah di pasar yang susah didapatkan karena jarang tersedia lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar